Dewa Perang Tertinggi

Sementara itu, di Mansion Keluarga Gong.

Suasana tampak sangat menegangkan terjadi di salah satu bangunan di Mansion tersebut.

Petarung nomor satu Keluarga Gong, Gong Lugong tampak panik saat ia bolak balik mengecek seluruh bangunan di dalam Mansion. Sudah 3 jam Tuan Muda Gong tidak terlihat sejak ia keluar dari Mansion.

Gong Lugong yang sudah menyerah karena tidak menemukan Gong Gong An di seluruh sudut Mansion kini berlari menuju Bangunan Utama Keluarga Gong, yakni tempat tinggal Patriark Keluarga Gong, Gong Su Ling. Untuk melaporkan kejadian tersebut.

**

Patriark Keluarga Gong sedang sibuk mengurus berbagai dokumen di meja kerjanya sejak kemarin sehingga tidak menyadari beberapa peristiwa yang terjadi di dalam Keluarganya, Hal itu terjadi karena, Meskipun ia adalah Patriark Keluarga, Segala urusan yang tidak begitu penting akan dilakukan tanpa memerlukan persetujuan darinya.

Klak!

Tap!

Suara jendela terbuka dan langkah kaki seseorang terdengar di belakang Gong Su Ling.

"Kau kah itu Lugong?" Gong Su Ling bertanya tanpa menoleh. Sudah menjadi kebiasaan bagi Gong Lugong untuk masuk ke dalam rumahnya tanpa melewati pintu depan. Dan Gong Su Ling tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena Gong Lugong adalah bawahannya yang paling terpercaya.

"Maaf Patriark, Hosh..Hosh..Hosh... Gawat!!" Gong Lugong berkata dengan nafas tersengal-sengal , yang membuat Gong Su Ling langsung berbalik dan menatapnya heran.

"Di mana Tuan Muda Gong? Ke mana dia pergi!!?" Gong Lugong bertanya terlebih dahulu bahkan sebelum Gong Su Ling mengatakan sepatah kata pun.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau panik seperti itu? " Gong Su Ling memicingkan matanya saat ia bertanya pada Gong Lugong.

"Tidak ada waktu lagi Patriark, Dimana Tuan Muda Gong!? Aku harus menyusulnya sebelum terlambat!!" Gong Lugong sudah sangat panik . "Patriark, cepat katakan, aku akan menjelaskannya nanti"

"Hei!Hei! Tunggu..."

Gong Su Ling yang sudah mengamati ekspresi Gong Lugong langsung berbalik dan mengotak atik komputernya untuk melacak lokasi ponsel Gong Gong An. Ia tidak bertanya lagi apa yang terjadi pada Gong Lugong.

"Putraku, Gong Gong An, saat ini berada di Distrik Shenwei, Kota Chang" Gong Su Ling berkata sambil terus menatap layar komputer.

"Apaa!?" Gong Lugong terkejut. Distrik Shenwei merupakan Distrik di dekat desa tempat Xiao Mingtian dan rombongannya tinggal.

Deg..

Deg..

Deg...

"Patriark, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Aku akan pergi sekarang juga. Tolong jangan mencariku, jika aku atau putramu tidak kembali dalam 2 jam, Tolong sewa beberapa petarung yang memiliki peringkat di atas ku untuk menyelamatkan kami !" Gong Lugong lalu berbalik dan melompat dari jendela, meninggalkan Patriark Gong yang kebingungan dengan jantung berdebar debar.

"TringTring"

"Tolong sewa beberapa petarung kelas bumi di dunia bawah untuk menyusul Gong Lugong, situasi nya Gawat!!" Gong Su Ling berkata melalui walkie talky dengan wajah muram. Firasatnya mengatakan bahwa ia telah mengambil keputusan yang salah kali ini.

...****************...

"Aku harus cepat!!" Gong Lugong langsung memacu mobilnya keluar dari Mansion dengan kecepatan penuh tepat setelah ia keluar. Jarak antara Mansion Keluarga Gong dan Distrik Shenwei cukup jauh walaupun masih di kota yang sama . Ia menarik napas dalam-dalam. "Tuan Muda Gong ini! Dia sangat ceroboh! Bukankah aku baru saja memperingatkannya untuk tidak mencari masalah dengan Xiao Mingtian itu? Kenapa dia tidak mau mendengarkan!?"

Sejak dia kalah dalam adu panco dengan Xiao Mingtian, Gong Lugong tahu jauh di lubuk hatinya tentang betapa menakutkannya seorang Xiao Mingtian. Dengan kemampuan yang dimiliki Xiao Mingtian , bahkan di dalam militer, dia tidak akan menjadi prajurit biasa. Dia setidaknya akan memiliki peringkat yang layak. Orang seperti itu, Bahkan jika Keluarga Gong adalah keluarga bangsawan kelas 2, mereka akan lebih baik baik tidak mencari masalah dengan eksistensi seperti itu. Awalnya, dia mengira bahwa Gong Lugong akan mendengarkannya. Siapa sangka sekarang Gong Gong An akan pergi mencari Xiao Mingtian lagi. Bulu kuduk Gong Lugong berdiri saat ia membayangkan beberapa ending yang menakutkan dari masalah ini.

...****************...

Sementara itu, di luar rumah Xiao Mingtian tinggal, Puluhan preman telah tergeletak memenuhi halaman. Pemandangan yang menakutkan ini tentunya akan membuat orang orang yang lewat merasa takut seandainya rumah Xiao Mingtian tidak berada di sudut desa dan jauh dari keramaian.. Apalagi sekarang sudah larut malam.

Di depan rumah , Xiao Mingtian sedang berdiri sambil mencengkram leher seseorang yang tampak babak belur dan setengah mati. Orang itu ialah Gong Gong An.

1 jam yang lalu, saat Xiao Mingtian dan rombongannya sampai di rumah, puluhan preman bersama dengan Gong Gong An telah menghadang di depan rumahnya. Tanpa pikir panjang, Xiao Mingtian langsung bergerak dan melumpuhkan semua preman itu dalam waktu kurang dari 2 menit. Baru setelah situasi menjadi tenang dan keluarganya telah masuk ke dalam rumah, ia mulai menghajar Gong Gong An hingga setengah mati sampai hampir satu jam. Bahkan sekarang Gong Gong An sudah tidak bisa mengatakan sepatah katapun karena seluruh persendian dan uratnya telah di lumpuhkan oleh Xiao Mingtian.

Bruk!

Xiao Mingtian melemparkan tubuh Gong Gong An ke samping saat ia menatap tajam pada semak semak di samping rumahnya.

"2 orang di sana, aku harap kalian keluar segera, jika kalian tidak ingin mati!" Xiao Mingtian berkata dengan nada dingin.

Krusuk Krusuk!

Tidak ada balasan selama beberapa saat, namun terlihat ada beberapa gerakan kecil dari balik semak semak.

Dor! Dor! Dor!

Dor!Dor!Dor!

Dor!Dor!Dor!

Enam suara tembakan peluru beruntun terdengar saat enam buah peluru melesat tajam ke arah Xiao Mingtian berdiri.

Tring!Tring!Tring!Tring!Tring!Tring!

Suara benturan logam terdengar saat enam buah peluru mengenai tubuh Xiao Mingtian, namun bukannya terluka, Xiao Mingtian kin masih berdiri dengan tenang dengan tangan dilipat di depan dadanya. Sedangkan enam peluru itu kini tergeletak dengan ujung penyok di depannya.

"Sial!"

Suara mengutuk terdengar dari balik semak semak.

"Aku tau kalian adalah prajurit yang cakap di militer dengan jenis pistol yang kalian berdua gunakan, Aku mengulanginya sekali lagi, Keluar dari sana atau MATI!" Xiao Mingtian berkata pelan.

Krusuk Krusuk!

Semak semak yang tampak rimbun itu bergerak perlahan saat dua orang berpakaian serba hitam keluar dengan ketakutan dan tubuh gemetar.

Bruk!

"Maaf tuan yang terhormat, Kami tidak bermaksud menyinggung anda, Kami hanya membalas hutang budi pada Keluarga Gong " Kedua orang itu berkata saat mereka langsung berlutut di hadapan Xiao Mingtian.

"Katakan Siapa Namamu!?" Xiao Mingtian kembali berkata dengan nada dingin.

"Namaku Yan Xi dan ini adikku Yan Xu, kami adalah marsekal di bawah Jenderal Gou Lei" Tentara yang berdiri di sebelah kanan berkata dengan gemetar.

"Gou Lei? Bintang satu, Bawahan langsung Shen Wu?" Xiao Mingtian terkejut. Keduanya adalah bawahan dari bawahan muridnya, Shen Wu, Dewa Perang Besar yang menjaga perbatasan bagian Utara.

Kedua orang itu tercengang dengan pertanyaan dari Xiao Mingtian. ' Siapa orang ini? Bagaimana dia tau identitas atasan!!?Tunggu! Dia mengatakan tentang Tuan Shen Wu dengan santai!? Apa Mungkin...? Sialan Gong Gong An ini tidak mengatakan identitas orang ini sejak awal.' Yan Xi membatin dengan wajah pucat saat ini. Kalimat dari Xiao Mingtian membuatnya menyadari satu fakta yang menakutkan! Orang di depannya adalah salah satu sosok paling berbahaya di dunia ! Dewa Perang Tertinggi.

Deg!Deg!Deg!

Yan Xi merasakan debaran kencang di jantungnya saat ia mendongakkan wajahnya ke atas "Maafkan kami Tuan, kami benar-benar tidak tahu siapa anda, Maafkan kami"

Di sebelah nya , Yan Xu tampak bingung dan bertanya tanya kenapa kakaknya bereaksi begitu tidak wajar, tapi ia tidak berani bertanya apa apa karena sudah terlanjur ketakutan.

"Huh, aku tidak akan memperpanjang masalah ini dengan kalian karena kalian adalah bawahan dari bawahan Shen Wu, yang artinya kalian juga adalah bawahan ku, jika menilai dari hubunganku dengan Shen Wu!" Xiao Mingtian berkata dengan nada berbisik di telinga Yan Xi.

Yan Xi semakin terkejut saat mendengar ucapan Xiao Mingtian lagi, ia tidak menyangka jika tebakannya akan tepat sasaran!!!.

"Tu-Tuan...Yan Xi memberi hormat pada Yang Mulia" Yan Xi langsung bersujud di depan kaki Xiao Mingtian, sedangkan Yan Xu yang tidak tahu apa apa hanya mengikuti gerakan kakaknya walaupun masih bingung , namun ia sudah mulai memahami tentang identitas orang di hadapannya walau masih samar samar.

"Berdiri!, Aku tidak ingin orang orang tahu kalau aku ada disini!Sekarang Kalian harus pergi dengan segera, tidak perlu membereskan masalah ini, nanti akan ada orang dari Keluarga Gong yang datang untuk membersihkan semuanya. Ini adalah Peringatan! Kalian sebagai tentara seharusnya tidak membuat kerusuhan di wilayah sipil ! Jika Aku menemukan kalian mencari masalah lagi, aku pasti tidak akan sebaik ini." Xiao Mingtian berkata sambil melirik kejauhan. Ia merasakan melalui indera spiritualnya jika ada seseorang yang mendekat dalam radius 10 kilometer.

"Ba-Baik Tuan, kami akan segera undur diri, Terimakasih karena telah meluangkan nyawa kami" YanXi berkata dengan sungguh-sungguh.

"Pergilah!!" Xiao Mingtian berseru dengan keras.

Kedua Yan bersaudara segera meninggalkan lokasi dengan cepat.