NovelToon NovelToon
Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

Memilih Pergi Ketika Kau Memilihnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Pelakor / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:34.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Menemukan Sesuatu.

Gama dan Cilla berada di kediaman kakeknya. Gama terlihat menarik tangan Cilla.

"Ayo Bunda, di cari di sana!"

"Iya Gama sebentar," jawab Cilla tampak kewalahan menghadapi putranya itu dengan sekarang mereka berdua sudah berada di depan salah satu pintu.

"Gama apa tidak bisa dicari besok pagi saja?" tanya Cilla.

"Biar Gama mencari sendiri mainannya di dalam gudang. Bunda cukup menunggu saja di depan pintu," jawab Gama.

"Kamu ini kebiasaan segala sesuatu yang kamu inginkan harus dilaksanakan saat itu juga. Sudahlah biar Bunda saja yang mencari dan kamu tetap di sini, di dalam banyak debu dan nanti kamu sakit," ucap Cilla mau tidak mau menuruti permintaan putranya itu.

"Baiklah," sahut Gama.

Cilla menghela nafas, kemudian membuka pintu gudang dengan menghidupkan lampu. Gudang pada umumnya pasti akan cukup seram, dengan banyak kecoa dan belum lagi abu di mana-mana. Cilla sangat menjaga kesehatan putranya membuatnya harus bergerak sendiri.

Gama memang ada-ada saja mencari mainan yang sudah terlanjur disimpan di dalam gudang.

"Lulu juga kenapa harus menceritakan mainan itu kepadanya dan lihatlah aku menjadi korban," oceh Cilla mencari mainan tersebut dengan teliti.

Membuka-buka kerdus-kerdus, melihat-lihat di sekitarnya, bolak-balikkan kardus-kardus yang ada di sana, sampai Cilla mengangkat tumpukan beberapa bingkai. Tetapi ada benda yang salfok bagi Cilla dengan Cilla mengerutkan dahi.

Cilla membuka kain putih menutupi benda persegi empat itu yang cukup besar, Cilla membukanya dan ternyata itu adalah lukisan Rasyid. Lukisan pria itu saat berada di dapur yang sedang melakukan aktivitas memasak membuat Cilla mengerutkan dahi.

"Lukisan siapa ini?" tanyanya tampak kebingungan.

Mungkin karena jenis lukisan, bukan foto asli jadi terlihat tidak terlalu mirip. Cilla tidak bisa menarik kesimpulan tetapi matanya terus fokus yang ingin mencoba mencari tahu.

"Kenapa aku merasa tidak asing pada orang yang ada di lukisan ini?" gumam Cilla.

"Lalu siapa yang melukisnya? ini tampak begitu indah sekali. Apa di rumah ini juga ada orang yang pintar melukis selain aku. Karena aku tidak mungkin melukis objek seseorang, aku memiliki kelemahan yang tidak bisa melukis seseorang," Cilla bertanya-tanya sendiri dengan penuh kebingungan.

"Bunda bagaimana? apa mainannya sudah ditemukan?" tanya Gama berhasil membuyarkan lamunan Cilla.

"Iya Gama sebentar," jawab Cilla kembali menutup lukisan tersebut dan mencari mainan putranya.

Tetapi tetap saja perhatiannya tidak henti pada lukisan itu, ada hal yang membuatnya penasaran.

Sampai akhirnya Cilla sudah menemukan apa yang dia cari dan kemudian keluar dari dalam gudang.

"Ini yang kamu cari," ucap Cilla.

"Makasih Bunda, akhirnya Bunda menemukan mainan ini juga. Bunda memang paling the best," ucap Gama.

"Kamu ini kalau sudah berhubungan dengan mainan rakitan miniatur seperti itu pasti harus dituruti," ucap Cilla.

"Maaf Bunda. Kalau begitu Gama mau main sebentar dengan Om Robby," ucap Gama langsung buru-buru pergi.

Cilla menghela nafas dengan kembali menutup pintu gudang. Tetapi belum saja ditutup tiba-tiba ya Cilla kembali kepikiran.

"Lukisan siapa itu sebenarnya? kenapa aku merasa lukisan itu terlalu dekat denganku," batin Cilla dengan kebingungan.

"Ya Allah, akhir-akhir ini ada saja yang mengganggu pikiranku, aku merasa seperti seorang hidup dalam dua dunia. Tetapi aku tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan saat ini," batin Cilla.

******

"Mama masih marah pada Mikayla?" tanya Mikayla membujuk ibunya yang duduk di sofa sembari fokus pada ponselnya.

"Apa yang harus Mikayla lakukan agar Mama tidak marah lagi?" tanya Mikayla.

Metta menoleh ke arah putrinya itu dengan tatapan tajam, padahal Putri kandung sendiri tetapi tatapan mata itu menunjukkan kebencian.

"Kamu akan dimaafkan dan akan menjadi anak yang berguna, disayangi dan dicintai dengan sebesar-besarnya jika kamu berhasil menyuruh Papa kamu untuk tinggal di rumah ini," jawab Metta.

"Tetapi Papa tidak mau tinggal di rumah ini karena jauh dari kantornya," ucap Mikayla.

Mikayla seringkali mendapatkan perintah dari Metta untuk membujuk Rasyid. Rasyid tidak mungkin menceritakan permasalahan yang sebenarnya kepada anak yang belum mengerti apa-apa. Rasyid harus berbohong dengan memberi alasan masa jarak yang terlalu jauh.

"Kalau begitu kita saja yang ke tempatnya, tidak susah bukan, jika memang ingin tinggal bersama, maka tidak akan ada alasan!" tegas Metta.

"Jadi jangan pernah mengharapkan apapun dari saya, yang mengharapkan keluarga yang bahagia seperti teman-teman kamu jika kamu saja tidak bisa membuat papa kamu berada di rumah ini atau kita ke rumahnya," ucap Metta.

Mikayla tidak berbicara lagi dan hanya menunduk.

"Selalu saja mengganggu," umpat Metta berdiri dari tempat duduknya dan langsung pergi meninggalkan Mikayla penuh dengan kesedihan.

"Gama, pasti sangat bahagia bisa memiliki Bunda yang sayang padanya. Tidak seperti aku. Mama tidak pernah sayang pada Mikayla. Mama hanya sayang jika ada papa," batin Mikayla penuh dengan kesedihan.

Mikayla nasibnya memang kurang beruntung dibandingkan Gama yang tidak pernah kekurangan kasih sayang dikelilingi orang-orang yang sayang padanya. Sama seperti hari ini Gama ditemani bermain oleh keluarga Cilla.

"Gama kalau sudah selesai mainannya disusun dengan baik, jangan berantakan dan nanti kalau bibi memasukkan ke dalam gudang. Mama juga yang akan mencarinya," oceh Cilla.

"Namanya juga anak-anak Cilla. Hal itu sudah sangat biasa," sahut Miska.

"Tetap saja, kalau tidak dibiasakan untuk rapi dan disiplin, ke depannya akan terus kebiasaan," sahut Cilla.

"Iya Bunda," sahut Gama.

"Ini besok mau kau bawa ke sekolah?" tanya Lulu melihat paperbag yang sudah disusun Gama.

"Benar!" jawab Gama.

"Om Robby membelikan alat tulis baru untuk Gama," jawab Gama dengan tampak semangat dengan seluruh alat tulisnya baru.

"Ini kenapa ada dua yang sama?" tanya Lulu benar-benar kepo.

"Itu untuk Mikayla," jawab Gama.

"Mikayla," sahut Lulu.

"Hmmm, kalau Om Robby mengantar Gama ke sekolah dan nanti kalau kita mampir sebentar di toko mainan atau toko alat tulis. Pasti Om Robby juga akan membelikan untuk Mikayla," jawab anak itu dengan polos membuat Lulu mengurutkan dahi.

"Kak Robby melakukan hal itu?" tanya Lulu pada orangnya yang bersangkutan yang sedang bermain ponsel di sudut sofa.

"Ya, Tidak ada salahnya membelikan untuk temannya juga," jawab Robby singkat.

"Sejak kapan Kakak menyukai anak kecil dan kenapa harus Mikayla?" tanya Lulu.

Perhatian Robby teralihkan dan tidak fokus pada ponselnya yang melihat ke arah adiknya bertanya dengan penuh rasa penasaran itu.

"Hmmm, Gama mengatakan saat pindah sekolah baru dan teman pertamanya adalah Mikayla. Jadi apa salahnya memberikan hadiah kepadanya," jawab Robby.

"Tapi Kakak tahu bukan dia anak siapa?" tanya Lulu terlihat serius berbicara sampai Miska ibunya memberi kode kepada Lulu agar mengontrol pembicaraannya karena di sana ada Cilla.

"Memang apa yang salah Lulu, dengan Mikayla anak siapa?" tanya Cilla.

"Oh, bukan itu maksudku. Aku hanya heran saja kenapa kak Robby harus ikut memberikan hadiah dan lagi pula masih banyak teman-teman Gama yang lain dan Mikayla anak ini atau ini juga tidak ada urusannya dengan kita," Lulu langsung dengan cepat klarifikasi omongannya.

Cilla bisa bertanya-tanya tentang Mikayla anak siapa yang memang yang penuh pertanyaan bagi Cilla.

Bersambung.. ..

1
Nurlaila Ikbal
Robby memang laki2 tdk bertanggung jawab
Teh Euis Tea
tuhh kan benar mickayla anaknya robbi, ntah awalnya ada hubungan apa robbi dan mitta hingga menghasilkan mickayla
Sunaryati
Nah bener kan, Mulailah anak biologis Robby Rasyid benar-benar bodoh dan tolol sedangkan, Robby sudah tahu selama 7 tahun jika Mykaila putrinya, membiarkan Rasyid tetap bersama Mykaila, padahal Cilla kerabatnya.
Mundri Astuti
si Robby tega beud y, bisa"nya dia diem aja, keponakannya kehilangan kasih sayang ayahnya...sementara anaknya dpt kasih sayang penuh dari ayah...tau apa jadi ngga jelas 😇
ABS channel
amin👍 Gama kamu baik banget masih kecil udah pintar
Oma Gavin
ternyata feeling ku bener mikayla anak robby dan metta menjebak rasyid untuk menikahinya kenapa robby tega banget mrnghencur pernikahan cilla yg notabene keluarganya sendiri, waduh nunggu besok ini gong nya, semoga lulu segera memberitahukan kebenarannya sama cilla sebelum metta tambah ngedrama lagi
Dew666
💎💎💎💎
Teh Euis Tea
mudah2an gama selamat 🥹🥹🥹🥹🥹
Ara putri
ceritanya bagus, jgn sampai kembali lagi sama laki-laki yang sudah menyakiti cilla
Oma Gavin
dari sinilah akan terungkap siapa mikayla bukan darah daging rasyid karena golongan darah nya tidak sama dgn rasyid justru gama yg cocok dan robby yg win datang sebagai penyelamat mikayla, saat nya karma metta kebohongan mu terbongkar dgn sendirinya
Sunaryati
Sudah menderita sejak dalam kandungan, ini dibuat sakit fisiknya, mengapa korban malah selalu dibuat sengsara lahir batin
Sunaryati
Hatimu sudah bimbang dan ragu untuk menikah dengan Andrean , itu artinya Andrean tidak tepat untukmu. Dan musibah di sekolah semoga Gama tak jadi Korban. Atau Rasyid melindunginya, walaupun emak sangat tidak suka sama si bodoh yang sok peduli dengan nasib orang lain tapi menghancurkan hati istrinya.
Upi Raswan
harusnya tes DNA nya diem2 gak usah bilang2 uler keket.dah tahu si metta orangnya licik.
Oma Gavin
semoga gama tidak kena musibah dan ditolong rasyid biar terbuka mata cilla atas ketulusan dan penyesalan rasyid, tolong jgn egois cilla cukup jujur sama gama
ABS channel
👍👍👍 siapa yang mau di duain kaya gini
Yuni Songolass
karma metta thor sama si rasyid yg gobloknya kebangetan
Teh Euis Tea
sehat selalu ya othor dan keluarga, mudah2an daerah othor segera pulih dan nasyarakatnya bisa beraktifitas lg
Nurlaila Ikbal
rasyid bodoh dan tolol bingits
Sunaryati
Rasyid sejak awal emak mengatakan kamu suami dan ayah bodoh, pengecut, pecundang penakut dengan ancaman Metta, 🤣🤣🤣 delapan tahun mengurus anak yang emak yakin anak Robby, dan tidak tahu anak sendiri bahkan tak ada niatan mencari.
Sunaryati
Rasyid sejak awal emak mengatakan kamu suami dan ayah bodoh, pengecut, pecundang penakut dengan ancaman Metta, 🤣🤣🤣 delapan tahun mengurus anak yang emak yakin anak Robby, dan tidak tahu anak sendiri bahkan tak ada niatan mencari.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!