Cinta Ku Habis Di Kamu

Alex langsung membawa biel kerumah sakit melihat kakak nya sudah lemas dan menggigil. Dia pun berhenti di depan ruang igd, dengan cepat dia turun dan menggendong biel.

"suster tolong kakak saya? teriak alex

'tolong di letakkan di sini pak.." para suster jaga merapihkan satu brangkar dan badan biel pelan pelan di letakkan alex. Suster langsung sigap memeriksa tekanan darah serta cek suhu, tidak lama dokter jaga pun memeriksa biel.

"sus..coba ambil sample darah nya baru di pasang selang infusan nya.."ucapan dokter membuat alex merinding pasal nya dia takut darah.

"dok..kakak saya kenapa ya? Harus di ambil darah nya?

"hasil pemeriksaan sementara hanya gejala typus tapi untuk lebih yakin lagi kita akan tunggu hasil lab.." saya permisi dulu pamit si dokter.

Sedangkan biel sudah enggan bersuara badan nya sudah lemas, alex mengusap dahi kakak nya. "Yaa Allah kak..panas banget badan Lo!! Telor bisa mateng kalau taro di jidat Lo.."canda alex tapi biel tidak merespon sama sekali.."yah sakit beneran.."

(mah di mana sih? Lama banget) alex menghubungi mariana karena khawatir dengan keadaan biel

(kena macet lex.. Mama sudah sama papa ini!! terus biel gimana)

(sudah di pasang infusan, kata dokter typus.. Bentar lagi mau di pindahin keruang rawat inap)

( jadi kakak mu..di opname? Bukan ke poli penyakit dalam) mariana dengan nada khawatir

(di bilang kak biel udah lemas dan badan nya panas tinggi, gimana gak panik coba..ya udah alex tunggu ya). Alex pun mematikan sambungan telpon nya.

Lalu kembali melihat biel yang sedang menggigil, alex melepaskan jas nya lalu di peluk biel.."cepat sehat ya kak.."lirih alex

"maaf pak, pasien mau di pindahkan keruang rawat inap.."seru suster lalu alex pun membantu suster mengangkat biel dan menaruh nya di kursi roda. alex mendorong kursi roda dengan pelan mengikuti suster dari belakang menuju lantai 5.

Sengaja alex memesan kamar vip untuk kakak nya, agar dia juga bisa menjaga biel tanpa gangguan dari pasien lain. Bukan apa apa karena alex sambil melanjutkan pekerjaan dan juga tugas akhir kuliah nya.

(mah..aku di lantai 523 ya) isi pesan alex untuk mama nya dan dia pun mengirim gambar biel yang sedang meringkuk dan menggigil ke rumi kakak nya dengan notes rumah sakit cempaka ruang 523.

Mariana cemas dan baru kali ini biel masuk rumah sakit, sesakit nya dulu anak nya selalu kuat hanya minum obat klinik saja sudah sehat lagi.

"mungkin tubuh nya lagi lemah mah..doa kan saja biel cepat sembuh..ayo turun, kasihan alex sudah nunggu kita.."ajak papa adam saat ini sudah ada di parkiran area rumah sakit.

"papa telpon si mbok minta di siapkan baju ganti untuk biel.."papa adam pun menganggukan kepala nya. orang tua biel bergandengan tangan masuk ke dalam lift, di dalam lift tidak sengaja bertemu mateo.

"siang om..tante..? Sapa mateo

"hai siang.."sahut mariana yang wajah nya cemas

"siapa yang sakit om..tan?

"biel di rawat, kamu? Tanya balik adam

"habis jenguk mama dia juga sedang di rawat di sini.." pintu lift terbuka dan adam serta istri melangkah keluar dari lift.."kami duluan ya!! Salam saja untuk mama mu semoga lekas sembuh.."ucap adam sedangkan mariana hanya bisa mengulas senyum.

Sampai di ruang 523 mariana langsung membuka pintu dengan tidak sabar, mata nya memindai mencari sosok putri nya. Terlihat alex sedang memejamkan mata nya di sofa penunggu pasien, mata nya pun langsung menangkap tubuh biel yang membelakangi nya.

"ya ampun, biel..gimana apa yang sakit? Panik mariana membuat alex terbangun lalu dia duduk. "alex chat papa minta bawakan selimut tebal karena dari setadi kak biel mengggigil terus.."

"oh maaf papa belum lihat ponsel, belum dapat obat?

"sudah pah hanya belum ada perubahan..aku mau beli jus jambu dulu ya? Mama mau titip apa? Tanya alex

"telpon mbok..minta di buatkan bubur dan jus mangga sama sari kurma.."pinta mariana dan alex pun mengikuti perintah mama nya.

Adam mendekati putri nya lalu mencium kening serta mengusap pelan punggung biel.

"pah..kaki biel linu semua sama badan.."lirih biel dengan mata terpejam karena kepala nya seperti berputar putar.

Papa adam mengambil minyak kayu putih memijit kaki biel, tidak lama biel pun mulai tertidur. Mariana hanya bisa menatap dan memijit kepala anak nya, dia tidak tega jika biel dalam keadaan sakit.

"selamat sore..maaf ada dokter visit bu!! dengan nona abigail putri dewanta ya? Apa ada keluhan selain pusing, demam.."tanya suster

"masih panas dan pusing, ini badan nya linu semua.." papa adam yang menjawab mewakili biel.

Dokter pun memeriksa dengan telaten , "makan ya walau mual..nanti akan di beri obat mual, paksakan untuk bisa masuk makanan.."ucap dokter lalu setelah berbincang dengan papa adam, dokter dan suster pamit untuk visit keruangan lain.

"biel makan ya nak? Ini ada bubur rumah sakit.."bujuk mariana, hanya menggeleng lemah.."aku mau bubur buatan si mbok mah..atau ngga bubur ayam barito.."

"iya sebentar lagi alex sampai tadi dia pulang dulu untuk ambil bubur dan juga baju ganti kamu..kalau gitu biel isi pakai buah dulu ya.."mariana terus membujuk biel agar mau mengisi perut nya.

Papa adam ikut membantu istri nya, "ayo nak biar lekas sembuh masa jagoan neon tepar.."canda adam

biel makan hanya beberapa potong buah apel lalu di muntahkan nya lagi.

Mariana nampak sedih baru kali ini anak nya sakit menolak makan. "biel harus makan yang lembut dulu, mau ya paksa satu suap aja.."

"mah biel mual..ada bubur sumsum atau bubur kacang ijo? Sahut biel tidak lama alex datang bersamaan dengan kakak nya arumi.

"biel..."pekik rumi lalu dia meminta mama nya menyajikan bubur sumsum yang dia ngga sengaja beli. "makan ya..sedikit aja di jeda aja makan nya.."bujuk rumi

"sini biar alex yang suapi.."alex mengambil alih cup bubur sum sum, hanya empat suap masuk kedalam mulut nya, mencium aroma bubur ayam membuat biel mual. Dia hanya bisa makan makanan yang agak manis namun jus buatan si mbok habis di seruput nya.

"kalau gitu nanti bilang aja sama bagian ahli gizi kalau biel hanya bisa masuk bubur manis.."ujar mariana setelah biel meminum obat dan tertidur. Rumi mengajak mama dan papa nya makan di cafe rumah sakit.

"alex mau di belikan makan apa? Tanya mariana

"aku udah bawa masakan si mbok, titip es kopi aja deh.."jawab alex