NovelToon NovelToon
Hamil Di Luar Nikah

Hamil Di Luar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

4 Tes pek dengan harga berbeda, jenis berbeda, dan kualitas berbeda pula berjajar rapi diatas meja dengan tanda yang menunjukkan hasil yang sama.

Joana shock sampai tidak bisa berkata apa apa. Dirinya positif hamil sementara Joana sendiri baru saja putus dari pacarnya.

Sebagai remaja yang bahkan belum tamat sekolah, Joana tidak tau harus bagaimana. Di tambah lagi dengan status nya sebagai publik figur. Apa kata publik nanti jika tau bahwa Joana hamil di luar nikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

“Siapa sayang?” Tanya Thomas saat hendak masuk ke dalam ruangan dokter.

“Daniel pah. Dia nanya aku lagi apa. Jadi aku jawab aja apa adanya.” Jawab Joana.

Thomas menganggukkan kepalanya. Pria itu yakin Daniel pasti sedang dalam keadaan yang tidak mudah.

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam ruangan dokter kandungan. Joana mendapat penanganan seperti biasanya. Sedang Thomas, dia hanya diam saja memperhatikan apa yang sedang dokter lakukan.

Thomas menghela napas pelan. Pria itu berani bertaruh, Joana sebenarnya pasti sangat merindukanmu sosok Daniel yang selama ini selalu ada di samping nya.

“Wah.. Dia benar benar sangat sehat. Disini bisa kita lihat ya, semuanya bagus dan lengkap tanpa kurang satu apapun. Bahkan hidungnya terlihat jelas sangat mancung dengan bentuk yang sempurna.” Kata Dokter menatap layar USG.

Joana dan Thomas tersenyum menatap layar USG. Yah, mereka berdua memang sengaja melakukan USG untuk melihat makhluk tak berdosa yang sangat menggemaskan itu.

“Ini ayahnya kemana tuan? Tumben tidak ikut?”

Joana menatap Thomas saat dokter bertanya seperti itu. Joana paham siapa yang dokter itu maksud. Siapa lagi kalau bukan Daniel.

“Ah ya.. Kebetulan dia sedang ada urusan yang tidak bisa di tinggal.” Jawab Thomas sekenanya.

Dokter tersebut menganggukkan kepala dengan senyuman. Selesai memeriksa Joana, dokter itu kembali ke meja kerjanya. Dia menuliskan beberapa resep vitamin yang harus di konsumsi rutin oleh Joana selama hamil.

Setelah pengecekan selesai dan tidak ada keluhan apapun, Thomas dan Joana pun beranjak untuk pulang. Sebenarnya Joana ingin sekali jalan jalan keluar namun mengingat Thomas yang masih ada pekerjaan Joana pun harus menahan diri untuk itu. Joana tidak bisa egois karena Joana sendiri tau itulah konsekuensi dari semua yang telah dia lakukan di masa lalu.

Sesampainya di depan rumah.

“Langsung istirahat ya sayang.. Papah nggak akan lama kok.”

“Hem.. Iya pah. Papah hati hati.”

Joana melambaikan tangan saat mobil Thomas melaju pelan keluar dari pekarangan luas rumahnya. Setelah mobil Thomas tidak terlihat, Joana pun masuk ke dalam rumah.

“Joana...”

Joana terdiam saat mendapati Lea yang sudah duduk santai di ruang tamu sembari memainkan ponselnya. Cewek itu tersenyum lebar saat mendapati Joana lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri Joana.

Joana memalingkan wajah enggan menatap Lea. Joana merasa muak jika melihat wajah cantik Lea.

“Ngapain kamu kesini?” Tanya Joana ketus.

Lea tersenyum. Lea merasa sudah tidak perlu mempermasalahkan apapun termasuk apa yang sudah dia lakukan dulu di belakang Joana dengan Dante.

“Aku hanya kangen aja sama kamu. Apa lagi kan sekarang kita udah nggak bisa sekolah bareng lagi.” Kata Lea dengan tidak tahu malunya.

Joana tersenyum sinis. Selama ini Joana benar benar sudah salah menganggap Lea sebagai sahabat. Karena ternyata Lea adalah cewek munafik. Lea mendukung Joana putus dengan Dante karena sebenarnya Lea sendiri mempunyai hubungan dengan Dante. Mereka berdua bahkan bercumbu mesra di saat Joana sedang bingung harus bagaimana setelah mengetahui dirinya hamil.

“Aku capek mau istirahat. Kalau nggak ada yang penting silahkan pulang.” Kata Joana malas.

Lea tersenyum. Dia tau Joana masih marah padanya.

“Ayolah Joana... Kita ini kan sahabat. Masa cuma gara gara cowok aja kita berantem gini. Lagi pula kamu kan udah dapat yang lebih dari Dante.”

Joana menoleh cepat pada Lea mendengarnya. Joana menggelengkan kepalanya tidak menyangka Lea yang dulu begitu baik kini menjelma menjadi sosok yang egois dan tidak mau mengintrospeksi diri dari semua kesalahannya.

“Aku nggak nyangka ya.. ternyata kamu memang aslinya begini. Aku bener bener nyesel sudah kenal dekat dengan kamu.” Ujar Joana kemudian berlalu.

“Joana tunggu, Joana !!”

Joana tidak menghiraukan panggilan Lea meski cewek itu sampai berteriak membahana di setiap sudut rumah nya. Joana sudah tidak ingin lagi kenal dengan Lea yang begitu egois dan maunya menang sendiri.

“Ck, dasar nggak jelas. Masalah begitu aja di besar besarin.” Dumel Lea lalu meraih tasnya yang ada di meja ruang tamu dan berlalu keluar dari rumah Joana.

Sementara Joana, dia memilih masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Saat ini Joana hanya ingin tenang tanpa memikirkan apapun lagi. Joana ingin fokus pada dirinya sendiri juga janin dalam kandungan nya yang sbentar lagi akan lahir ke dunia.

*****

“Aku tadi dari rumah Joana.”

Dante mendelik menatap pada Lea yang berbaring diatas ranjangnya.

“Dia semakin gendut dengan perut buncitnya. Mungkin sebentar lagi anak hasil hubungan nya dengan Daniel akan lahir.” Lanjut Lea.

Rahang Dante mengetat. Jika saja dia tidak mendapat teguran keras dari kedua orang tuanya karena masalah video kemarin, Dante tidak akan diam.

“Aku heran sama kamu juga Daniel. Sudah tau Joana hamil masih saja di perebutkan. Kamu bahkan sampai enggak ngehargain aku yang selalu ada buat kamu. Anehnya lagi kalian sama sama merasa bahwa janin dalam kandungan Joana adalah anak kalian. Memangnya Joana segampang itu ya di bawa keatas tempat tidur?”

“Tutup mulut kamu Lea. Kamu nggak berhak mengatakan kejelekan apapun tentang Joana di depan aku. Asal kamu tau, Joana itu jauh lebih baik dari kamu.” Tegas Dante.

Dante sebenarnya sudah beberapa kali mengatakan putus. Namun Lea tetap saja datang. Dan liciknya Lea mendekati Dante lewat kedua orang tua Dante yang entah kenapa bisa langsung percaya begitu saja.

“Oh ya? Apa karena dia kaya? Dia artis? Atau karena dia bisa kamu pakai di sembarang tempat?” Lea bangkit dari rebahannya. Dia menatap Dante dengan wajah licik.

Tangan Dante mengepal mendengar apa yang Lea katakan. Jika saja bukan karena tekanan kedua orang tuanya Dante tidak akan mau dekat dekat dengan Lea.

“Jangan memancing emosiku Lea.” Tekan Dante menatap Lea tajam.

Lea tertawa. Dia merasa senang sekali melihat ekspresi penuh kekesalan Dante.

“Oke oke... Aku hanya bercanda. Ah ya sayang, bagaimana kalau malam ini kita ngedate?”

Dante menggelengkan kepalanya. Daniel yakin Lea pasti memang sebenarnya sudah gila. Bisa bisanya Lea menjelekkan Joana yang dulu sangat dekat dengannya.

“Aku lagi nggak mood.” Jawab Dante asal. Dante memang malas keluar dengan Lea yang begitu overprotektif. Bahkan Dante juga di jauhi oleh teman temannya karena Lea yang terus menguntit nya.

“Ya sudah kalau kamu nggak mau, aku bisa bilang sama mamah papah kamu kalau kamu masih berusaha buat deketin Joana. Kamu tau sendiri dong apa yang akan terjadi kalau sampai mamah papah kamu marah?” Lea tersenyum licik menatap Dante. Mengancam Dante dengan halus adalah trik terbarunya untuk membuat Dante luluh dan mau menuruti semua keinginannya.

Dante hanya bisa mengeram kesal. Jika saja kedua orang tuanya tidak mengancam akan mencabut semua fasilitas nya, Dante pasti sudah melempar keluar Lea sekarang.

TBC

1
💗 AR Althafunisa 💗
kenapa ada kata yakin 😅
💗 AR Althafunisa 💗
Kenapa ada kata yakin seakan meragu, sedangkan melakukan itu hanya dengan mantannya
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!