Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terlarang
Prangggg
Sebuah vas bunga menghantam ke marmer dengan keras membuat vas tersebut hancur tak bersisa. Nyonya Raima Johansson,Tampak begitu murka setelah mendengar perkataan putranya Mike yang dimana pria itu membawa kegagalan dalam membujuk Alethea untuk mengurungkan niatnya membatalkan pertunangan.
"Sebenarnya apa yang telah dilakukan kekasih sialan mu itu pada Alethea ha? Gadis itu tidak pernah sekeras ini sebelumnya"
Geram Raima yang menatap tajam ke arah putranya. Tudingan langsung tertuju pada sang kekasih kgelap putranya, Wanita paruh baya itu jelas tau hubungan putranya dengan Zeeana. Dan sejak dulu gadis itu tidak pernah becus dalam mengerjakan apapun, Dan kini dia kembali dengan keyakinan penuh jika Zeeana lah yang menjadi penyebab Alethea berniat memutuskan pertunangan.
"Putuskan hubunganmu dengan dia, Tolak penawaran keluarga Fillmore yang mengajukan Zeeana sebagai penggantinya, Gadis itu tidak memiliki kualifikasi yang pas untuk menyandang status menantu keluarga Johansson"
Tandas Raima dengan emosi yang menggebu-gebu, Sejak awal dia tidak begitu menyukai gadis itu, Zeeana jelas memiliki image yang buruk, Mungkin jika dibeberapa orang gadis itu berhasil menyembunyikan sisi kelamnya, Namun tidak bagi Raima dimana sisi gelap Zeeana terekam jelas dalam otaknya.
Tidak akan dia biarkan wanita kotor itu masuk dan merusak reputasi keluarga Johansson.
"Tidak sekarang, Ma"
Mike menjawab dengan santai, Tampak tidak terpengaruh dengan amukan mamanya
Sedangkan Raima yang mendengar itu lantas semakin berang, Matanya mendelik tajam
"Kapan? Untuk apa kau perlihara wanita tidak berguna itu"
Tanyanya dengan pedas
"Sampai rencana kita berjalan dengan baik, Chaiden tidak akan menyerahkan segala rencananya padaku jika dia tau aku memutuskan hubunganku dengan Zeeana"
Jelas Mike kemudian, Dia juga tidak menginginkan Zeeana, Dimatanya gadis itu tidak memiliki keunggulan apapun yang bisa membuatnya tertarik walau hanya semenit saja.
Untuk wajah, Wajah Zeeana cantik, Namun dalam standar yang biasa saja, Jika dibandingkan dengan Alethea jelas saja Alethea lebih cantik, Hanya saja gadis itu terlalu lemah, Dan sangat tidak pantas bersanding dengannya.
Raima mendengus kasar mendengar perkataan Mike, Namun tidak dia pungkiri jika yang dikatakan putranya itu ada benarnya. Dia perlu memiliki kepercayaan Chaiden untuk menjalankan rencana mereka.
...****************...
Beberapa saat yang lalu.
Plakkk
Sebuah tamparan mengenai wajah Zeeana dengan keras.
Zeeana membeku di tempatnya, Matanya menatap nanar ke arah sang papa yang baru saja menamparnya.
Begitu mengejutkan dan benar-benar sulit untuk dia percaya, Sebab selama ini Chaiden tidak pernah memperlakukan dirinya dengan kasar, Begitu menyayangi dan mencintai dirinya.
"Da_Daddy kau"
Zeeana termangu, Matanya menatap Chaiden dengan mata yang berkaca-kaca.
"Berhenti membuat masalah Zeeana, Kau tau keadaan semakin tidak terkendali ketika Alethea berhasil sembuh dari penyakitnya, Dan kau jangan membuat masalah yang semakin membuat kepala daddy terasa ingin pecah memikirkan semua ini"
Sentak Chaiden dengan emosi, Matanya memerah dengan amarah, Tampak tidak peduli dengan Zeeana yang telah menangis dihadapan.
"Aku tidak melakukan apapun, Bahkan ketika dia menurunkan posisiku di perusahaan aku tidak membuat keributan, Daddy"
Zeeana jelas membela diri, Yang dikatakannya adalah fakta, Dia tidak mencari masalah dengan Alethea belakangan ini. Dan untuk pemutusan pertunangan dia jelas tidak tau apa alasan Alethea melakukan itu.
"Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, Zeeana"
Itu adalah suara nyonya Sophia, Wanita tua itu sejak tadi hanya duduk diam di pojok tampak tidak peduli dengan pertengkaran ayah dan anak itu.
"Nenek, Aku serius"
Zeeana berkata dengan frustasi, Tidak sengaja meninggikan intonasi suaranya membuat nyonya Sophia berdiri dari posisi duduknya.
"Kau semakin lancang berteriak padaku"
Nyonya Sophia berkata dengan dingin, Tatapan tajamnya dia arahkan pada Zeeana yang tampak membeku di tempatnya.
"Aku, Aku tidak bermaksud seperti itu nenek"
Zeeana berkata dengan cepat, Dia tidak memiliki maksud sedikitpun untuk berteriak pada nyonya Sophia, Hanya saja dia sangat marah ketika tidak ada satupun orang mempercayainya bahkan memojokkannya untuk kesalahan yang tidak dia perbuat sama sekali.
"Tentu saja kau harusnya tidak bermaksud, Berusaha tau diri, Jika bukan karna aku kau tidak akan hidup seperti ini"
Sarkas nyonya Sophia yang kemudian berlalu dari sana.
Kini hanya tinggal Chaiden dan Zeeana di sana, suasana seketika hening ketika Zeeana memilih beringsut dari sana dan bergerak masuk kedalam toilet.
"Zee, Daddy tidak bermaksud menamparmu"
Chaiden mengejar langkah Zeeana, Berusaha membujuk putrinya yang dia tau sedang kesal padanya saat ini.
"Kau melukaiku"
Sentak Zeeana yang membalikkan badannya, Di tatapannya Chaiden dengan jutaan kekecewaan yang terlihat jelas di balik bola matanya.
Chaiden jelas menyadari itu, Dia menggelengkan kepalanya kemudian hendak meraih tangan Zeeana namun gadis itu memilih memundurkan tubuhnya.
"Kau tidak lagi mencintaiku daddy, Setelah menamparku membuatku berfikir apa kau benar-benar mencintaiku? Atau hanya memanfaatkanku?"
Ujar Zeeana dengan sedikit berteriak ke arah Chaiden.
"Tidak seperti itu Zee, Kau harus tau jika daddy terpaksa melakukannya, Jika tidak Nyonya Sophia akan curiga dengan hubungan kita"
Chaiden berusaha memberikan penjelasan
"Kau betul daddy sangat mencintaimu Zee, Bahkan daddy mati matian melalukan hal gila ini agar kita bisa bersama, Ketika Fillmore company sudah jatuh di tangan kita, Maka tidak akan ada lagi penghalang dari hubungan kita"
Lanjut Chaiden yang kembali meraih tangan Zeeana, Tidak ada penolakan lagi, Kini Chaiden menarik tubuh putrinya kedalam pelukannya.
Tangis Zeeana pecah saat itu, Elusan tangan Chaiden di punggungnya membuatnya semakin terisak.
"Maafkan daddy karna menyakitimu, Kau harus tau daddy terpaksa, Daddy tidak mungkin melakukan itu jika tidak terdesak dengan keadaan"
Ujar Chaiden dengan pelan.
Hubungan terlarang terjadi diantara keduanya, Zeeana bukan putri kandung Chaiden bersama mendingan istrinya, Melainkan putri dari kekasih gelapnya di masa lalu, Yang kini telah meninggal karna penyakit kanker.
Entah bagaimana perasaan itu tumbuh, Dan apa alasannya kedua insan itu tidak tau, Yang mereka tau adalah mereka memiliki perasaan yang sama, Saling menyayangi dan mencintai bukan karna status ayah dan anak, Melainkan layaknya seorang pria dan wanita dewasa.
Mereka tau perasaan mereka terlarang dan sebuah kesalahan besar, Tapi mereka sudah terlalu jauh untuk berhenti, Dan perasaan mereka sudah terlalu dalam untuk pupus.
Chaiden bergerak melakukan berbagai rencana untuk menyingkirkan sang pewaris utama yakni Alethea Fillmore, Dia harus melakukan itu jika ingin tetap hidup damai dalam keluarga Fillmore meski semua orang tau hubungan dirinya dengan Zeeana.
Sebab dia yakin, Pria tua itu yakni ayahnya akan mengusirnya tanpa warisan apapun jika tau apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan putrinya.
Tidak akan dia biarkan itu terjadi, Maka dari itu dia senekat ini mempermainkan nyawa seseorang, Hanya untuk dirinya dan hubungannya dengan Zeeana.
Ketika kekayaan Fillmore jatuh di tangannya, Tidak akan ada yang bisa berkutik lagi di bawahnya, Bahkan ayahnya sekalipun.
Bagaimana bisa cerita sebagus ini sedikit sekali yg membaca???