Kehancuran yang Siska alami setelah kehilangan sang bayi, hasil dari pelecahan yang ia alami. Dan juga sang kekasih yang masuk ke dalam penjara atas pembalasan dendam yang ia lakukan atas pembunuhan anak dari Siska sendiri. Membuat Siska depresi dan memilih jalan pintas untuk bunuh diri, agar semua masalah di hidupnya berakhir dengan cepat. Justru membuat dia hidup dalam lembaran yang baru dan dengan identitas baru setelah kehilangan ingatannya. Dan semua masa masa kelam serta kebahagiaan yang ia alami sebelumnya.
Siska mengalami amnesia dan menikah dengan pria yang sebelumnya melamarnya. Hingga hidup bahagia bersamanya, sebelum takdir kembali mempertemukan dia dengan orang yang ia cintai, yang baru saja bebas dalam penjara. Dan hal itu membuat Siska merasa ada hal yang aneh ketika ia melihatnya, sampai tanpa sadar Siska kembali teringat sesuatu tentang pria bernama Hamdi tersebut, yang membuat degub jantungnya kembali berdetak tak seperti sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Nurdiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berterima kasih
Jonathan tampak begitu manis dan perhatian pada Nadin yang notabene hanyalah masa lalunya, yang bahkan tak pernah ada satupun kedekatan diantara mereka yang begitu berarti tentunya. Hingga Nadin pun kini menatap pria di sampingnya seraya bertanya kenapa pria itu kini mau dekat dengannya.
Jonathan tak membalas pesan istrinya, dan malah berbincang, bercanda gurau bersama dengan ibu dari putrinya. Hingga ia pun semakin dekat dengannya.
"aku senang kamu bisa tertawa seperti ini jika denganku Jo. Aku senang kau kini tak kaku seperti dulu. Aku ingat betul gimana dirimu memperlakukan aku, bahkan setelah kejadian itu terjadi pada kita berdua. Aku tak pernah mengira jika aku bisa bertemu denganmu lagi seperti itu, sebab aku sejak dulu sengaja menghindari mu dan tak pernah sedikitpun mencari tahu dirimu, untuk memberitahu kehamilanku .karena aku tahu kau pun tak ingin bayuku dan kamu pun tak ingin bertanggung jawab padaku. Aku tahu kamu sangat mencintai siska dan tak akan pernah meninggalkan dia, walaupun dia berbaring begitu saja di rumah sakit dalam keadaan koma selama bertahun tahun lamanya"
"kenapa kamu dulu tak mau meminta pertanggung jawaban dariku? kenapa kamu tak datang ke rumahku?" tanya Jonathan yang memang juga bingung dengan apa yang Nadin lakukan padanya.
"apa kamu mau tanggung jawab dengan menikahi ku Jo, jika kamu tahu aku mengandung anakmu?" tanya Nadin secara tiba tiba yang membuat Jonathan pun terkejut dan diam seketika.
Jonathan memang tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya, karena setelah ia melakukan itu dengan Nadin pun, pria itu tak pernah mengingatnya lagi sebab cinta yang ia punya terlalu besar untuknya.
"kamu diam, berarti kamu memang tak ingin bertanggung jawab..aku akui jika cintamu itu terlalu besar untuk siska dan aku pun paham dengan apa yang kau lakukan. Aku tahu apa yang kamu rasakan dan aku tak kecewa dengan apa yang kamu pilih itu..aku paham kok jangan terlihat bersalah seperti itu" canda Nadin yang mendorong tubuh Jonathan sedikit lebih jauh darinya.
"tak perduli dengan masa lalu, yang terpenting masa sekarang. Aku bersikap baik padamu dan juga Cia..dan aku pun begitu menyayangimu dan dia, sehingga aku mengabaikan Siska kali ini"
Mendengarkan apa yang pria itu katakan, Nadin lantas merasa sangat senang dan bertanya kembali atas apa yang pria itu ungkapkan kali.
"jadi kau menyayangiku ? Benarkah itu?" tanya Nadin memastikan.
Jonathan menganggukan kepala dengan yakin dan tersenyum padanya
"iya aku sayang sama kalian berdua..memangnya kenapa?" tanya Jonathan secara spontan, yang ia pun tak sadar jika Nadin akan merasa gr padanya
"terimakasih" lirih Nadin dengan pipi bersemu.
*********
malam semakin larut, dan Nadin kini tertidur di samping Jonathan dengan menyandarkan kepalanya pada pundak tegap pria di sisinya. Dan kini Jonathan pun menatap wajah wanita yang telah melahirkan seorang putri untuknya.
"kamu baik dan kuat Nad. Tapi kenapa sampai detik ini kamu Masih saja belum menikah dengan pria baik baik? Apa karena putri kita Nad? Apa karena CIA yang menghubungkan kamu dengan aku? Apa karena dia kamu tak melanjutkan hidupmu? Aku sangat ingin memiliki anak, tapi Siska belum bisa memberikannya. Dan setelah aku tahu bahwa kau memberikan anak padaku, aku sungguh sangat senang akan hal itu .dan aku sangat berterima kasih padamu" ucap Jonathan pelan, sebelum akhirnya pria itu pun menyandarkan kepalanya tepat di kepala Nadin.
