Di dunia kultivasi Cangxuan, Han Wuqing bereinkarnasi dari bumi ke dunia kultivasi abadi yang penuh kekuatan dan ketidakadilan.
Setelah berkultivasi selama 10 tahun dengan susah payah, tanpa dukungan apapun. Akhirnya cheat system muncul mewajibkan dia membuat sektenya sendiri.
System aneh yang mengizinkannya memanggil kesadaran orang orang dari bumi, seolah dunia adalah game virtual reality.
Orang-orang dari bumi mengira ini hanya permainan. Mereka menyebutnya "VR immortal".
Mereka pikir Han Wuqing NPC...
Mereka pikir ini hanya ilusi...
Tapi didunia ini— Dialah pendirinya, dialah tuhan mereka. Sekteku Aturanku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwalkii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langkah Menuju Inti
Siang hari, Sekte Yuandao.
Di kamar ketua sekte, cahaya matahari menembus kisi-kisi jendela, menggambar bayangan garis-garis panjang di atas lantai batu. Aroma kayu tua dan dupa meditasi memenuhi udara. Lentera qi di sudut ruangan dibiarkan padam dan cahaya alami sudah cukup untuk menerangi ruangan.
Han Wuqing duduk bersila di tengah ruangan, matanya terpejam, napasnya pelan dan teratur.
Baru saja satu jam berlalu sejak ia mengirim pemberitahuan sistem ke seluruh pemain, meminta mereka logout dan kembali ke asrama untuk menghindari konflik saat perombakan sistem berlangsung.
Di dunia yang sunyi ini, hanya ia yang tersisa. Dan justru dalam kesendirian seperti inilah, Han merasa paling… sadar.
“Akhirnya,” gumamnya pelan, membuka mata.
Panel sistem perlahan muncul di hadapannya.
[Kultivasi: Foundation Establishment – Tahap 9 (MAX)]
[EXP: 100% – Siap menerobos ke Core Formation]
Ia menghela napas, bukan karena ragu, tapi karena waktu yang ia tunggu benar-benar sudah datang.
Tangannya bergerak ringan, membuka salah satu laci kecil di rak di sampingnya. Sebuah kotak giok tua berada di dalamnya dan segelnya belum tersentuh sejak Penatua Xu memberikannya beberapa minggu yang lalu.
Han mengangkat kotak itu, membuka tutupnya perlahan.
Sebuah pil bulat berwarna perak tua dengan pusaran emas samar terlihat di dalamnya. Energinya lembut namun padat, seolah mengandung tekanan langit dalam bentuk paling sunyi.
Ia menatapnya lama.
“Pil ini... hadiah dari Penatua Xu. Diberikan waktu aku meninggalkan Sekte Qingfeng, katanya akan kubutuhkan saat waktunya tiba.”
“Ia... satu dari sedikit orang yang membimbingku tanpa mengharapkan imbalan. Tapi bahkan dia tahu—di dunia ini, tidak ada yang gratis. Ia tidak bicara tentang kebaikan. Ia menunjukkan apa artinya menjadi kultivator sejati.”
“Ia memberiku arah. Dunia memberi ujian. Tapi aku yang memilih jalan ini.”
Ia menelan pil itu tanpa upacara. Tak ada formasi, tak ada simbol-simbol menyala, tak ada guntur atau langit menggelap. Energi spiritual menyebar perlahan dari pusat tubuhnya, seperti mata air yang muncul dari tanah yang lama kering.
Qi-nya memadat, lalu berputar, lalu runtuh ke dalam. Seperti embun yang mengkristal, membentuk sebuah “inti”.
[BREAKTHROUGH BERHASIL]
[Kultivasi Host: Core Formation – Tahap Awal]
[Skill Kepemimpinan Naik ke Lv.2]
[Main Quest Sistem – Status Terpenuhi]
Han membuka mata. Suara burung di luar jendela terdengar samar. Dunia tak berubah. Tapi di dalam dirinya… dunia baru telah terbuka.
“Biasanya... pembentukan inti akan mengguncang energi langit dan bumi. Tapi aku menggunakan energi karma dari sistem. Murni, terarah, dan... terlalu sempurna.”
“Tanpa badai qi. Tanpa ancaman tubrukan qi negatif. Semua langsung diserap, seolah jalan ini... sudah digariskan sejak awal.”
Ia berdiri perlahan, lalu menatap panel sistem berikutnya yang muncul:
[Main Quest Sistem – Kebangkitan Sekte Yuandao]
Status: SELESAI
Jumlah murid mencapai Qi Refining: 50/50
Kultivasi Host mencapai Core Formation
Reputasi Sekte di wilayah Seribu Gunung: Terkenal
Hadiah tersedia:
Peningkatan seluruh bangunan sekte ke Lv.2
Bangunan baru tersedia: Aula Tempa
Toko Sistem Naik Tingkat:
Akses item langka, pil-pil dan teknik tingkat Mystic terbuka
pil Nascent Soul (Tersedia)
Boneka Customisasi (NPC buatan, atribut bisa diatur)
Skill produksi (Tempa, Jimat, Alkimia) tersedia untuk integrasi
[Aktifkan Sekarang]
Ya/Nanti
Han memandangi layar itu lama.
“Jadi... akhirnya, misi ini muncul ke permukaan.”
“Padahal... dari awal kedatangan para murid, Main Quest ini sudah ada. Tapi aku tidak pernah menyebutnya.”
“Kenapa? Karena waktu itu... tak mungkin bisa kuselesaikan.”
“Murid? Masih butiran bubuk qi. Reputasi sekte? Tak lebih dari kabut di antara gunung. Kultivasiku sendiri? Masih mencari arah.”
Ia menghela napas pelan, lalu tersenyum miring.
“Tapi sekarang... siapa sangka, justru serangan dari Sekte Serigala Malam yang membuat kami dikenal. Mereka datang membawa kehancuran. Dan mereka pergi... meninggalkan ketenaran.”
Ia menyentuh udara.
[Aktifkan Hadiah]
Apakah Anda ingin Mengaktifkan Main Quest – Kebangkitan Sekte Yuandao?
Ya / Nanti
Han berdiri perlahan.
Melangkah ke jendela, memandangi kabut yang masih menggantung di lembah Seribu Gunung.
“…Sudah waktunya.”
Ia menyentuh udara.
[Nanti]
Layar sistem perlahan memudar saat Han melangkah keluar dari kamarnya. Cahaya siang telah bergeser sedikit, menandakan waktu yang terus berjalan meski dunia terasa hening. Tangga batu panjang membentang di depannya, menuju ke aula perpustakaan yang berdiri megah di sisi timur sekte.
Di dalam aula yang tenang itu, Penjaga Perpustakaan berdiri membelakangi rak—rambut hitamnya disanggul rapi, tubuhnya tegak, dan matanya seperti menatap lembaran dunia yang tak terlihat orang lain.
Yue berbalik saat mendengar langkah Han.
Alisnya terangkat sedikit, ekspresinya tenang seperti biasa, tapi matanya menyimpan sedikit kegelisahan.
“Ada apa ini, Han?” tanyanya lembut. “Kenapa para muridmu tiba-tiba mundur semua ke asrama? Bahkan anak-anak tingkat pertama yang biasanya tak bisa diam...”
Han melangkah mendekat, tersenyum ringan.
“Tidak apa-apa. Aku yang menyuruh mereka.”
Yue menatapnya dalam diam sejenak, lalu menutup buku di tangannya.
“Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, kan?”
“Daripada itu…” ucap Han, membalikkan badan sambil setengah menoleh. “Yue, ayo keluar sebentar.”
Yue mengedip. Sorot matanya berubah sedikit.
“…Keluar?”
Han tidak menjelaskan lebih jauh. Ia hanya berjalan perlahan meninggalkan aula, langkahnya tenang.
Yue berdiri diam selama beberapa detik. Tangannya sempat terangkat ke bibirnya dan jari telunjuknya menyentuh pelan dagunya.
“Dia bilang... keluar?”
Pikirannya mulai berputar. Di tengah jadwal padat, Han tiba-tiba datang, menyuruh semua muridnya mundur, lalu mengajaknya keluar. Tidak menjelaskan apapun. Dan ekspresinya saat mengatakan itu…
“…Tunggu, ini bukan… semacam ajakan ‘itu’, kan…?”
Ia buru-buru menggeleng, menepuk wajahnya sendiri pelan. Tapi kakinya sudah berjalan menyusul Han, seperti bergerak lebih cepat dari pikirannya.
semangattt/Determined//Determined/
sekteku aturanku. Jadi keinget manhua Invincible at the start/CoolGuy/ Keren, thor! SEMANGAT!