NovelToon NovelToon
Cinta Sebelah Pihak

Cinta Sebelah Pihak

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Pelakor / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:858.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Rere pikir, jika hanya dia yang mencintai suaminya, maka itu sudah cukup untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Karena sebelumnya, dia berpikir bisa membuat suaminya jatuh cinta setelah mereka menikah.

Namum, satu setengah tahun usia pernikahan, Rere baru sadar, jika apa yang ia usahakan tidak sedikitpun membuahkan hasil. Sang suami malah mencintai adik tiri yang hidup bersama Rere sejak masih kecil.

Akankah Rere langsung menyerah setelah mengetahui kenyataan pahit itu? Atau, apa mungkin dia akan memilih melepaskan sang suami begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

'29

"Jus mangga aja." Rere menjawab singkat sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia melakukan itu agar matanya tidak melihat ke arah Alvin yang saat ini ada di hadapannya.

"Jus mangga? Nggak mau jus anggur, Re?" Alvin berucap sambil tersenyum kecil.

Sontak, pertanyaan itu langsung membuat Rere tak sengaja melihat ke arah Alvin. Pria ini memang sudah sangat jauh berbeda. Kharisma yang ia punya, sudah berbanding terbalik dengan waktu mereka bersekolah dulu.

"Ng-- nggak. Jus mangga saja." Rere yang gugup malah menjawab dengan ucapan yang sedikit gelagapan.

Alvin yang mendengar malah semakin tersenyum. "Ya sudah kalo gitu, kita pesan jus mangga saja."

"Mbak!"

"Ya, mas. Jadinya, pesan apa?" Si pelayan bertanya dengan ramah.

"Jus mangga aja dua, mbak."

"Baik, mas. Di tunggu ya." Si pelayan pergi sambil memasang senyum ramah pada pelanggannya.

Alvin membalas senyum itu. Rere yang melihat hal tersebut langsung membuang wajah ke arah lain. Dalam hati ia berpikir, kalau Alvin masih tetap Alvin. Pria mata keranjang yang selalu suka menggoda wanita.

"Re. Maaf jika aku selalu membuat kamu merasa tidak nyaman dengan kehadiranku. Sudah hampir tujuh tahun kita tidak saling bertemu. Sudah ada banyak sekali perubahan yang terlihat dari kamu sekarang ya."

"Mm .... " Rere yang merasa canggung dengan ucapan itu, tentu saja bingung mau menjawab dengan kata-kata apa. Karena saat ini, dia memang benar-benar tidak bisa memikirkan kata apa yang harus ia ucapkan.

"Tidak perlu merasa canggung seperti itu, Re. Kita ini teman. Yah, meskipun aku akui kalau aku sudah sangat nakal dengan banyak mengganggu dirimu saat kita masih di bangku sekolah."

"Oh ya, Re. Gimana kabar kamu sekarang?"

"Aku ... baik-baik saja."

Dan akhirnya, Alvin berhasil mencarikan suasana canggung yang sebelumnya Rere rasakan. Mereka malah ngobrol dengan santai setelah beberapa waktu berlalu.

Tanpa sadar pula, Rere ikut terbawa dalam suasana reunian masa puti abu-abu yang menyenangkan. Masa di mana pikiran tidak banyak mengalami gangguan. Masa yang penuh dengan kebahagiaan, yang bisa mengukir cerita tanpa ada hambatan hidup yang berat seperti saat ini.

Tapi, masa itu sekarang hanya tinggal kenangan saja. Ingin rasanya kembali ke masa itu agar bisa bahagia bersama teman-teman lagi. Bercerita banyak hal sambil tertawa bersama. Bahagia dengan kesederhanaan yang sama-sama kita perlihatkan.

Tapi sayang, masa itu tidak akan pernah bisa diulang kembali. Karena dia hanya akan terjadi satu kali dalam hidup. Meskipun hati sangat menginginkannya. Karena masa sekolah, adalah masa yang paling bahagia dalam hidup.

"Re, dulu aku pernah mengejar bidadari impian sekuat tenaga yang aku punya. Tapi sayangnya, aku bukan dewa yang bisa membuat ia jatuh cinta. Melainkan, hamba sahaya yang tidak pantas untuk seorang bidadari meskipun aku sangat mencintai bidadari itu."

Ucapan itu membuat wajah Rere langsung berubah. Tapi, sebisa mungkin ia mengabaikan apa yang Alvin katakan.

"Bidadari mu yang salah berarti, Vin. Kenapa harus merasa rendah hanya karena cintamu tidak di terima? Atau mungkin, bidadari mu .... "

Rere tiba-tiba menggantungkan kalimat yang ia ucapkan. Karena mendadak, dia tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak ingin membuat Alvin salah sangka dengan apa yang ia katakan. Karena itu, dia memilih menggantungkan kalimat begitu saja.

Alvin yang penasaran, tentu saja langsung menaikkan satu alisnya.

"Bidadari mu ... apa, Re?"

"Itu .... Ah! Lupakan saja. Aku lupa apa yang mau aku katakan. Maklum, aku ini sekarang sedikit pelupa."

"Hm ... kalau gitu, aku beruntung karena kamu nggak lupa sama aku, Re."

"He .... " Rere langsung memasang senyum canggung seperti sebelumnya. Ucapan Alvin kembali membawakan perasaan tidak nyaman buatnya.

Alvin yang sadar akan hal itu, langsung berusaha mencairkan suasana kembali.

"Ah, iya. Bagaimana keadaan mama kamu, Re? Apa sudah ada perkembangan?"

"Mama ... yah, seperti itulah. Belum ada sedikitpun perkembangan yang terlihat."

"Hm ... sabar aja yah. Yah, aku yang salah bertanya. Mama kamu baru masuk rumah sakit kemarin, bukan? Jadi pasti butuh banyak waktu untuk sembuh. Soalnya, mama aku juga mengalami hal yang sama seperti yang mama kamu alami, Re."

"Mama dinyatakan koma dalam waktu lama setelah kecelakaan yang ia alami. Tapi, alhamdulillah, mama sadar dalam waktu kurang dari lima puluh hari. Sekarang, mama hanya membutuhkan perawatan selama beberapa minggu saja lagi. Setelah itu, mama bisa pulang ke rumah."

Rere mendengarkan dengan serius apa yang Alvin katakan. Secercah harapan mendadak muncul dalam hati Rere. Ia berharap, sang mama juga bisa sadar dalam waktu yang singkat seperti yang mama Alvin alami. Jika bisa, ia ingin mamanya sadar dalam hitungan minggu saja.

Mereka pun terus ngobrol santai kembali. Ada banyak hal yang mereka bicarakan. Termasuk, saat Rere menabrak Alvin waktu pertama sang mama masuk rumah sakit. Alvin kenal itu Rere. Tapi ingin mengejar, tidak mungkin.

Sejujurnya, ia sangat prihatin pada Rere yang waktu itu. Wajah sedih yang Rere perlihatkan membuat hati Alvin ikut merasa sedih. Ia yakin, saat itu Rere pasti sangat membutuhkan teman untuk berbagi kesedihan. Dan, dia sangat ingin menjadi teman itu. Tapi sayangnya, itu tidak akan pernah mungkin. Mengingat hubungan mereka yang tidak terlalu baik di masa lalu, Alvin mendadak merasa tidak punya nyali untuk melakukan apa yang hatinya ingin lakukan.

Selanjutnya, Alvin langsung mencari tahu semua tentang Rere. Dengan kuasa yang ia miliki, apa yang ingin ia ketahui dapat dia ketahui dalam waktu singkat.

Setelah itu, Alvin pun langsung menugaskan orang untuk membantu Rere. Seperti, orang yang bi Sari katakan tadi siang. Orang itu adalah orang suruhan Alvin. Namun, Alvin tidak mengatakan apapun tentang semua itu pada Rere. Mereka hanya bicara seputar kehidupan yang sudah mereka lalui selama ini. Prihal pekerjaan, juga tak luput dari obrolan mereka yang seperti cukup akrab sekarang.

Tiba-tiba, gawai Rere berbunyi. Obrolan yang sedang berjalan lancar, terpaksa terhenti karena suara deringan dari ponsel tersebut.

"Maaf, Vin. Aku jawab panggilan dulu."

"Iya, gak papa. Silahkan jawab aja, Re. Gak perlu sungkan."

Rere mengangguk sesaat. Setelah itu, tangan juga matanya pun langsung terfokus pada benda pipih yang baru saja ia keluarkan dari tas selempang yang dia bawa.

"Halo, Dan."

"Halo, kak. Kak Rere ada di mana sekarang? Aku udah hampir dua puluh menit lho di depan rumah sakit."

"Ah! Maafkan aku, Dani. Aku lagi di cafe bareng teman. Tunggu sebentar lagi yah."

"Kak Rere di cafe? Yang ada di samping rumah sakit ini bukan, kak?"

"Iya."

"Aku ke sana yah."

"Nggak perlu. Tunggu aja di mobil. Bentar lagi aku ke sana."

Dani pun mengikuti apa yang Rere katakan. Sementara itu, Alvin yang mendengar obrolan Rere dengan seseorang melalui telepon pun mengizinkan Rere buat pergi sekarang.

1
Erna M Jen
akhirnya jadi gembel ...
Heny
Klau bgn alur nya jd malas baca nya rwre di bkn lemah
Heny
Duh Dimas mau ngomporin putri
Heny
Rere ueus surut cerai jng abai
Heny
Mira kepedean kwkwkw
Heny
Amira gk sdr diri
Heny
Good rere
Heny
Jng paks rohan balikan dng rere cinta gk bs dipaksa
Heny
Yes smg kalian berjodoh
Heny
Jng mau dimadu pecat nrk berdua
Heny
Rere gercap ngusir rohan
Heny
Rere jng bodoh pisah aja sm rohan km berhak bahagia
Heny
Ayo re bilang semua sm mm mu jng ada lg yg di tutupi
Heny
Ular kepala dua bahaya ta
Heny
Km hrs kuat rere jng rapuh
Heny
Rohan gk sdr diri km yg bkn rere jd berubah
Heny
Ngapain rohan ngurus rere yg km cinta km sayang kan amira idihhh sok peduli
Heny
Klau memang rohan cinta sm Almira lepaskan rere
Heny
Smg ada co tampan kaya raya yg suka sm rere
Heny
Rohan kepanasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!