NovelToon NovelToon
Istriku Anak Jendral

Istriku Anak Jendral

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Risnawati

Seorang polisi harus menikahi putri dari jendral yang menjadikannya ajudan. Dengan kejadian tak terduga dan tanpa ia ketahui siapa orang yang telah menjebak dirinya.

"Ini semua pasti kerjaan kamu 'kan? Kamu sengaja melakukan hal ini padaku!" Sentak Khanza saat menyadari dirinya telah tidur dengan ajudan yang diberikan oleh Papanya.

"Mbak, saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak ingat apapun," jelas Yusuf, polisi yang ditunjuk sebagai ajudan untuk putri jenderal bintang dua itu.

Jangan ditanya bagaimana takutnya Pria itu saat menyadari, bahwa ia telah menodai anak dari jenderal bintang dua itu.


Siapakah Jendral bintang dua itu? Kalau sudah pernah mampir di karya aku yang berjudul, (Dokter tampan itu ayah anakku) pasti tahu dong😉 Yuk kepoin kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya

Mas Yusuf terkesiap mendengar ucapanku. Dia menatap tidak percaya, apakah benar yang baru saja aku katakan. Aku tak sanggup menantang tatapan darinya sehingga wajahku terasa panas dan segera kusembunyikan di belakang bahunya.

Perlahan dia mengubah posisi, tangannya terangkat dan melingkar dipundakku sehingga aku sudah berada dalam pelukan Mas Yusuf, kini wajahku sudah terbenam di dadanya. Aroma parfum dan keringatnya membuatku semakin nyaman. Tanpa sadar aku membalas pelukannya.

"Katakan sekali lagi Dek, saya ingin memastikan bahwa apa yang saya dengar tidak salah. Apakah kamu tidak akan menyesal?" tanyanya sembari mengecup puncak kepalaku.

Aku hanya mengangguk dan tambah kubenamkan wajahku di dada bidang Mas Yusuf. Rasanya begitu malu untuk menatap wajahnya.

"Mas, apakah kamu akan menghayalkan diriku sebagai Mbak Tiara?" tanyaku begitu lirih sembari menahan tangis, rasanya begitu sedih jika mencintai sebelah pihak.

"Pertanyaan apa ini Dek? Saya tidak akan mungkin seperti itu. Saya memang sangat mencintai Tiara, tetapi saya juga sangat menyayangi kamu, yang jelas saya tidak ingin menyakiti perasaan kamu. Dek Khanza, tolong bantu saya untuk segera mencintaimu."

Aku akan membantumu untuk bisa mencintaiku Mas, aku juga berhak atas dirimu. Biarlah saat ini aku menjadi wanita egois. aku hanya tidak ingin menjadi istri tetapi tidak mempunya tempat dihati suamiku sendiri.

Perlahan aku merenggangkan pelukan, kuberanikan diri untuk menatapnya. Kini wajah kami begitu dekat hembusan nafas saling menerpa.

"Mas, lakukanlah! Agar aku juga bisa mendapatkan cintamu..," lirihku dengan tatapan sayu. Kupejamkan mata saat mas Yusuf mengikis jarak, kurasakan sentuhan lembut dibibirku. Wajahku terasa panas, namun aku berusaha untuk tetap fokus dan tenang.

Sentuhan itu semakin dalam, aku mencoba untuk membalasnya. Perlahan Mas Yusuf merebahkan diriku sehingga kini aku sudah berada didalam kungkungannya.

Tubuhku benar-benar merespon baik setiap sentuhan yang diberikan Mas Yusuf, aku menikmatinya. Telapak tangannya yang lebar menyapu permukaan perutku sehingga aku tak kuasa menahan desa han yang keluar dari bibirku.

Kecupan itu semakin dalam. Aku berusaha membalas semampuku. Jujur, ini adalah pengalaman pertama karena aku melakukannya dengan sepenuh hati dan cinta. Berbeda saat Mas Yusuf memperkosaku malam itu. Tak ada kenikmatan yang aku rasakan, hanya air mata dan jeritan kesakitan.

Saat ini Mas Yusuf melakukannya begitu lembut, aku benar-benar dibuai olehnya. Kini tangannya sudah mulai membuka kancing pakaianku sehingga tubuhku benar-benar polos dihadapannya.

Aku begitu malu, bahkan aku tidak berani menatap tubuh polosku sendiri, aku menyembunyikan wajahku di tubuh Mas Yusuf. Sesaat Mas Yusuf menghentikan cum buannya, dia menatap wajahku yang masih terasa panas dan sangat malu. Mas Yusuf menegakkan tubuhnya, lalu membuka seluruh pakaiannya sehingga kini kami sama-sama polos.

Aku terperangah melihat kepemilikan Mas Yusuf, benda itu benar-benar menghipnotisku. Aku baru melihat bentuk yang sesungguhnya, walaupun tubuhku pernah merasakannya, tetapi aku tidak melihat secara jelas dan benar. Tapi saat ini aku dibuat ternganga. Aku menelan ludah dengan kasar sembari membayangkan bagaimana jika nanti benda itu kembali menyentuhku.

Setelah kami sama-sama polos, Mas Yusuf menarik kain tebal yang ada diranjang itu, dan segera menutup tubuh kami. Mungkin dia tahu bahwa aku masih cukup malu untuk saling unjuk kepunyaan.

Mas Yusuf kembali menyapa tubuhku lebih dalam, mengulitinya tanpa sisa. Kini benar-benar tak ada sekat diantara kami berdua. Kami saling mengisi dan memberi kehangatan di bawah selimut yang sama.

"Sayang, kita mulai sekarang ya..." Bisik Mas Yusuf di telingaku dengan nafas memburu.

"Hmm, pelan-pelan Mas..." Desisku dengan suara serak.

Mas Yusuf mengangguk paham, sebelum penyatuan, dia kembali memberiku hujanan kecupan di seluruh wajahku sehingga aku merasa rileks, maka Mas Yusuf segera melakukan penyatuan.

Aku tertegun dan menjerit saat merasakan sesuatu yang asing bertandang pada tubuh intiku. Aku merasakan benda itu masih sulit untuk menyatu sempurna.

Sesaat Mas Yusuf menghentikan pergerakannya untuk menembus sempurna, karena aku merasa gelisah menerima benda asing itu. "Sakit Sayang?" tanyanya sembari mengecup bibirku.

Aku menggeleng agar suamiku tidak ragu dan cemas. Mas Yusuf kembali meneruskan perjuangannya untuk menembus lembah surgawi. Tidak perlu lama benda miliknya sudah bersarang disana, maka tubuh kami telah menyatu. Sensasi yang luar biasa aku rasakan, tanganku mencengkram erat alas ranjang. Perlahan aku sudah mulai terbiasa dan menerima benda itu.

Rasa perih yang tadi aku rasakan, kini telah berganti dengan nikmat yang tiada tara. Aku memeluk erat tubuh Mas Yusuf saat merasakan ada sesuatu yang ingin aku tuntaskan, tubuhku bergetar hebat tanpa sadar aku menggigit dada Mas Yusuf.

Mas Yusuf kembali menghentikan gerakannya,dia menatap wajahku, senyum tipis keluar dari bibirnya. "Nikmat kan, Sayang?" tanyanya yang membuat aku mengangguk sembari menyembunyikan wajahku.

Cukup lama kami dalam pergulatan panas itu, sehingga kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan surgawi. Mas Yusuf ambruk disampingku. Tangan kekarnya membawaku kedalam pelukan.

"Terimakasih Sayang," ujarnya.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum puas sembari mengeratkan pelukan. Hujan yang semakin deras membuat kami mengulangi percintaan itu sehingga aku merasa lelah dan menyerah.

"Mas, aku lapar," rengekku begitu manja disaat kami baru selesai melakukan pergulatan hebat yang kedua kalinya. Mas Yusuf benar-benar memperlakukan aku dengan penuh kasih sayang.

"Masih hujan Dek, kita pesan makan disini dulu ya, mau nggak?" tanya Mas Yusuf masih membelai rambutku dan selalu memberi kecupan diwajahku.

"Iya, nggak pa-pa Mas."

"Yaudah, Mas mandi dulu ya. Adek istirahat saja." Mas Yusuf turun dari ranjang sebelumnya menyelimuti tubuhku dan meninggalkan tanda sayang di dahiku, lalu masuk kedalam kamar mandi.

Selesai mandi dan mengenakan pakaian, Mas Yusuf segera keluar untuk memesan makanan pada pihak hotel. Tidak terlalu lama dia sudah kembali ke kamar dengan membawa makanan yang sengaja dia tunggui, Mas Yusuf tidak ingin orang lain masuk, karena aku sedang istirahat dan belum membersihkan diri.

"Sayang, mau mandi atau makan dulu?" Mas Yusuf membangunkan aku dengan lembut.

Aku yang baru hampir terlelap kembali membuka mata, karena rasa lapar yang tak bisa aku tahan lagi, maka aku ingin makan terlebih dahulu. Sadar tubuhku masih polos, maka Mas Yusuf segera mengambil jubah mandi untukku.

"Kenakan ini dulu, Dek."

Aku menerima dan segera mengenakannya. Mas Yusuf masih terpana melihat tubuh polosku sehingga membuat aku menjadi malu.

"Matanya Mas..." Tegurku dengan wajah merona.

"Kenapa Sayang? Mas sudah lihat semuanya." Dia terkekeh sembari mencuri kecupan di pipiku.

"Karena udah lihat, maka jangan di amati lagi Mas."

"Nggak pa-pa, soalnya masih belum puas memberi cap stempel di tubuh seksi kamu itu."

Aku cepat-cepat mengenakannya dan segera aku fokus dengan makanan yang ada diatas nakas. Aku tidak ingin membalas ucapannya, bisa-bisa aku sulit bernafas karena selalu digoda olehnya.

Bersambung....

Happy reading🥰

1
Ellya Muchdiana
mending Arumi sama dr. Radit
Ellya Muchdiana
kalo punya istri 2 ,,,, yah kerjanya bohong sana sini,,,
Istifada
Luar biasa
Iis Kurniasih
Wahl Arum telat datang bulan nie....makanya pengen di manja sm suami tp sayang Khen tidak peka....
Iis Kurniasih
Luar biasa....smg karya² tambah oke..... semangat y author
Iis Kurniasih
Lumayan
Harti
Luar biasa
Deswita
🙏👍💪💪
Azlen Haslina
luar biasa
Anonymous
Ya saya jg
guntur 1609
hahahaj kena kau ken. menderitanya
guntur 1609
pa ia ada laki2 seperti tu ya?
guntur 1609
mudah2an kebaikan. kesabaran dan sifat penyanyang yusug tertular sama aku. tapi tdk dengan m3nduakan istri...amit2...dijauhkan lah ya Allah
guntur 1609
kok jauh x ceritany diulang thor
guntur 1609
kok jauh x ceritany diulang thor
guntur 1609
oh brti sma dong dengan om nya
guntur 1609
oh ya btw yandra jafi sm fatimahbgak ya?
guntur 1609
brti ni sambungan cerita arman ya. anaknya arman....
Qaisaa Nazarudin
Ckk adek mu cuman puasa seminggu,Lha kamu malah puasa sampai Setahun..Puasa setahun aja bangga .🤣🤣🤣😜😜
Qaisaa Nazarudin
1Tahun adalah waktu yg cukup lama untuk salahpaham..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!