Seorang Dokter muda yang jenius dan ahlibeladiri mati karena menolong anak kecil dari mobil yang akan merenggut nyawanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KESEMBUHAN JENDRAL MURONG HAN.
"Ayahanda....kau sudah bisa bangun...?" tanya Chan Lian sambil mendekati mereka.
Mendengar sapaan Chan Lian Jendral Murong Han melepas pelukannya dan menatap putra pertamanya.
"Iya nak...Ayah sudah agak kuat..." jawab Jendral Murong Han sambil tersenyum .
"Syukurlah Ayah....aku bahagia.."dia memeluk tubuh sang Ayah dengan tangisan bahagia .
"Lalu kenapa Ayah memeluk tabib Hanpey...?" tanya Lian sambil melepas pelukannya dan menatap wajah Alea. Saat menatap wajah tabib Hanpey dia kaget, ternyata wajah tabib Hanpey sangat tampan sekali. Bukan....bukan tampan tapi wajah ini cantik sekali..ucap hati Lian Han.
"Tapi kenapa wajah ini femiliar sekali ..." seru Lian dalam hati. Dia menatap Hanpey dengan wajah serius.
"Kau tidak mengenalnya Lian'er...?" tanya sang Ayah ketika melihat Lian Han menatap Sang adik.
"Maksud Ayahanda...?" tanya Lian Han.
"Dia adik mu....dia Lea'er..." kata sang Ayah dengan wajah bahagia.
"Apaa...dia Lea'er...?" tanya Lian Han kaget.
"Benar gege Lian..aku putri Lea..." jawab Alea sambil tersenyum menatap sang gege.
Mendengar perkataan Alea , Lian Han tertegun . namun sedetik kemudian dia telah membawa Alea dalam pelukannya. Alea kaget melihat respon Lian Han yang tiba- tiba . Dia tak menyangka kalau Lian Han akan begitu bahagia saat melihat kedatangannya. Alea mematung dalam pelukan Lian Han.
"Apa ini...?bukankah dia membenciku...?" seru Alea dalam hati.
"Lea'er...maafkan gege...maafkan gege .. gege telah bersalah padamu, gege terlalu jahat padamu... Seharusnya gegelah yang melindungi dirimu, menyayangimu, tapi gege memang manusia jahat , maafkan gege Lea'er...." terdengar suara Lian Han serak karena menangis. Dan Alea merasa punggungnya basah.
"Dia menangis...?tanya Alea dalam hati tak percaya. Sebab terlintas di memori Putri Lea, kalau sang gege sangat cuek dan sinis padanya. Akhirnya hati Alea mencair melihat perbuatan Lian Han. Bagaimanapun dia adalah kakak satu- satunya dari putri Lea.
"Gege...sudahlah..aku sudah memaafkanmu kok....." ucap Alea sambil membalas pelukan Chan Lian Han.
"Trimakasih Lea'er...aku berjanji mulai saat ini kita akan selalu saling menyayangi..." seru Lian Han bahagia. Dia memeluk erat tubuh Alea.
"Gege Lian...kau bisa membunuhku kalau kau peluk aku seerat ini..." goda Alea pada Lian Han. Mendengar omongan Alea , Lian Han tersadar kalau pelukan dia di tubuh Alea terlalu erat.
"Maaf Lea'er.... Aku terlalu bahagia..." ucap Lian Han sambil melepas pelukannya.
"Dasar kau ini...." seru sang Ayah sambil memukul pundak Lian Han. Merekapun tertawa bersama. Mimi yang melihat kebahagiaan keluarga yang ada di depannya turut bahagia.
"selamat putri...kau telah menemukan kembali keluargamu ."ucap Mimi dalam hati.
"Jadi tabib Hanpey yang terkenal itu kamu Lea'er....?" tanya Lian Han pada Alea sambil memandang wajah sang Adik.
"Benar kak... Aku adalah si tabib Hanpey..." jawab Alea.
"Maksud kamu tabib dari rumah obat dari desa Cahaya itu kamu Lea'er...?" tanya sang Ayah meyakinkan .
"Benar Ayah....aku tinggal di desa Cahaya.." jawab Alea.
"Jadi selama ini kau tinggal di Desa Cahaya...?" tanya sang Ayah.
"Benar...kenapa Ayah...?" tanya Alea.
"Tentu saja kami kesulitan mencarimu, karena wajahmu yang selalu kamu sembunyikan itu, kami jadi kesulitan mencarimu...?" ucap Jendral Murong Han.
"He he he...maaf Ayah... " jawab Alea sambil tertawa pelan.
"Dasar Anak pintar..." ucap Jendral Murong Han sambil membelai kepala Alea. Alea tersenyum menerima kasih sayang dari Jendral Murong Han.
Agar sang Ayah lebih cepat sembuh, Alea memberi Jendral buah kehidupan yang berada di ruang dimensinya.
Untung tadi Eagle sempat membawa buah itu .
"Ayah makanlah buah ini...lalu berusahalah Ayah untuk bermeditasi, agar tenaga Ayahanda kembali segar dan kuat..." kata Alea sambil mengulurkan buah pohon kehidupan.
"Buah apa ini Lea'er...kenapa aku baru bertemu dengan buah yang se indah ini.." tanya sang Ayah sambil menerima buah kehidupan itu. buah seperti buah apel berwarna kuning keemasan indah sekali.
"Itu buah pohon kehidupan Ayah..." jawab Alea.
"Apaa...?" seru Jendral Murong Han dan Chan Lian Han hampir bersamaan.
"Iya...itu buah pohon kehidupan , dan ini satu untuk gege agar gege mudah dan cepat dalam berkultivasi...." ucap Alea sambil memberikan buah kehidupan satu lagi pada Lian Han.
"Ya Dewa....kau dapat dari mana Lea'er...?" tanya Jendral Murong Han dengan wajah gembira. Sebab buah pohon kehidupan adalah buah langkah yang mengandung dengan berjuta kasiatnya. Dan pohon kehidupan sudah lama hilang dari muka bumi ini. Pohon kehidupan terkenal dengan pohon beribu kasiat , karena pohon kehidupan merupakan pohon obat yang sangat langkah, kasian pohon kehidupan dari mulai batang, daun ,buah sampai pada akarnya semuanya merupakan obat yang sangat ampuh untuk segala penyakit .
"Seorang teman memberikan ini padaku Ayah...nach sekarang makanlah dan minumlah air ini...lalu Ayah bisa mulai bermeditasi sekarang..." ucap Alea dengan lembut.
"Tidak...aku ingin mengobrol denganmu dulu..." jawab Jendral Murong Han sambil memeluk Alea seperti Alea takut hilang lagi.
"Ayah...Lea nggak akan kemana- mana kok...Lea akan berada di sini beberapa hari sampai Ayah sembuh..." kata Alea lembut.
"Apakah kau tidak akan kembali lagi kerumah ini Lea'er..." tanya Jendral Murong Han dengan sedih .
"Lea mempunyai rumah ,restoran serta rumah obat yang harus Lea kelolah Ayah... Lagian dua bulan lagi Lea akan pergi ke Kerajaan Shi , Alea ingin mendaftar di sekolah perguruan Canlang , Alea ingin menjadi seorang Alkemis Ayah..." ucap Alea yang masih berada di dalam pelukan Jendral Murong Han.
"Apaa...kau akan Ke Kerajaan Shi...?" tanya Jendral Murong Han dan Lian Han hampir bersamaan. Jendral Murong Han melepas pelukannya . Dia dan Lian Han menatap Alea dengan wajah terkejut.
"Hmm..." angguk Alea.
Jendral Murong Han dan Lian Han saling tatap.
"Gege bulan depan juga akan kembali kesana Lea'er...." kata Lian Han dengan wajah gembira.
"Lo..gege juga sekolah di sana...? Tanya Alea kaget. Setahu Alea , Chan Lian Han pernah bertugas di perbatasan, bukankah dia kembali karena sang Ayah akan ulang tahun dulu itu.
"Iya...bukan hanya kakak yang sekolah di sana... Pangeran kedua Qingyu , pangeran ketiga Cang Hao juga belajar di sana...putra Mahkota Fang juga sekolah di sana..." ucap Lian Han.
"Oo...tapi bukankah gege pernah bertugas di perbatasan...." kata Alea dengan wajah heran.
"Itu tugas kerajaan Lea'er..." jawab Lian Han. Alea baru mengerti walau kita masih belajar di dalam perguruan kalau kerajaan memanggil kita sebagai warga kerajaan yang baik harus melaksanakan perintah kerajaan.
"Kalau begitu kita bisa bersama- sama kesana Lea'er..." seru Lian Han gembira.
"Bukakah pendaftaran murid baru masih tiga bulan lagi kak....? Kalau aku berangkat satu bulan lagi , kelamaan aku menunggu pembukaan pendaftaran murid baru dong...." seru Alea.
"Benar kara mei- mei mu Lian'er... Biar Lea'er berangkat dua bulan lagi..." kata sang Jendral.
"Baiklah aku akan menunggumu di sana.. Lalu kau akan berangkat bersama siapa...?" tanya Lian Han lagi.
"Itu bersama kak Mimi..." jawab Alea sambil menunjuk Mimi yang sejak tadi berdiri di dekat pintu. Jendral Murong Han dan Lian mandang Mimi .
"Kak Mimi...?" tanya Lian Han memandang Mimi lekat. Seorang gadis cantik berpakaian sederhana sedang berdiri di dekat pintu.
"Siapa dia...?" tanya sang Ayah.
"Ayah lupa....? Dia pelayan yang selalu menyayangi Alea , dia yang selalu berada di sisi Alea. tapi dia sekarang bukan pelayan Alea tapi dia kakak Alea.." jawab Alea. Jendral Murong Han dan Lian Han tertegun
"Kau Mimi pelayan Lea'er ...?' tanya Lian tak percaya.
"Benar tuan mudah...." jawab Mimi lembut . Lian Han tertegun menatap Mimi . Mimi yang dulu kucel, kumuh, kini terlihat cantik dan lembut, dengan kulit putih mulus.
"Nak....terimakasih kau telah merawat dan mendampingi putriku sampai sekarang...aku tak tahu apa yang akan terjadi pada Lea'er jika tak ada dirimu..." kata Jendral Murong Han sambil menatap Mimi dengan wajah penuh terimakasih.
"Itu sudah menjadi kewajiban Mimi merawat putri Lea tuan..." jawab Mimi lembut.
"Jangan memanggilku tuan...panggil aku Ayah seperti Lea'er...Bukankah Lea'er menganggapmu kakak, jadi kau juga putriku...?" ucap Jendral Murong Han lembut. mendengar perkataan Jendral Murong Han Mimi jadi kaget.
"Tapi tuan...."
"Tidak ada tapi- tapian...kau sekarang anakku juga...." ucap Jendral Murong Han. dia merasa beruntung Alea mempunyai seorang Mimi.
"Baik Ayah...." jawab Mimi sambil menundukkan kepalanya .
"Dan kau bisa memanggilku Gege..." seru Luan Han gembira.Mimi hanya bisa tertunduk malu.
"Oh ya gege..apakah kau sudah menyelidiki soal racun yang ada di tubuh Ayah...?" tanya Alea.
"Apaa...racun...?" tanya Jendral Murong Han kaget.
"Iya Ayah...Ayah terkena racun... dan aku belum bisa menemukan pelakunya.." jawab Lian Han.
"Gege...tolong selidiki Selir Liana Shi.." kata Alea .
"kau curiga padanya...?" tanya Lian sambil menatap Alea.
"Hmm...." angguk Alea.
"Aku juga mencurigai dia Lea'er... tadi saat dia datang dan ingin menjenguk Ayah, seperti biasa dia Membawa bubur kemari, tapi saat aku mencegah dia masuk kedalam dan meminta bubur itu , dia menolak dengan alasan akan membuatkan yang baru karena buburnya sudah dingin..." jawab Lian Han.
"Karena itu selidiki dia kak...aku takut dia yang melakukan semua ini..." ucap Alea.
"Baik Lea'er..." jawab Lian Han.
"Lea'er...sejak kapan kau mengetahui pengobatan dan racun ...?" tanya Jendral Murong Han. Alea tertegun mendengar pertanyaan Jendral Murong Han.
'Itu...itu..sudah lama Ayah..." jawab Alea tergagap karena kaget dengan pertanyaan sang Ayah. Wah bisa gawat kalau dia tahu gue siapa...batin Alea.
"sejak Lama...? setahu Ayah , ayah tidak pernah menyuruh seorang guru datang kemari..." kata Jendral Murong Han.
"Lea belajar dengan membaca buku Ayah.." jawab Alea meyakinkan.
"Jadi kau menyembunyikan kepandaianamu Lea'er...? " ta ya Jendral Murong Han.
"Maaf Ayah..." ucap Alea berwajah imut.
"Nggak masalah nak...dan sepertinya kau mempunyai hewan kontrak Lea'er....?" tanya Sang Ayah.
"Benar Lea'er...kau memiliki hewan kontrak...?" tanya Lian Han.
Akhirnya dengan terpaksa Alea mengakui kalau dia memiliki Hewan Kontrak.
"Benar Ayah..gege... Alea memiliki hewan kontrak..." aku Alea pelan.
"Hewan apa itu...?" tanya Lian penasaran.
"Alea memiliki tiga hewan kontrak Ayah..." jawab Alea datar.
"Apaa...tiga..." seru Lian Han dan Jendral Murong Han kaget.
"Iya..." Alea memanggil tiga gege hewan kontraknya. dan akhirnya terlihat tiga orang tampan yang berdiri di depan Jendral Murong Han dan Lian Han. mereka berdua semakin kaget melihat tiga hewan kontrak Alea sudah bisa berubah menjadi manusia. melihat kenyataan itu Jendral dan Lian Han syok berat, karena hewan yang sudah bisa berubah menjadi manusia adalah hewan yang sudah di level Ilahi .
"Kau memiliki kontrak dengan tiga mahluk Ilahi Lea'er...?" seru Lian Han tak percaya.
"Iya ge... aku memiliki mereka... perkenalkan mereka gege. Eagle, dia seekor Elang Ilahi. gege Lauyan seekor burung Phoenix, dan gege White seekor ular putih...." kata Alea memperkenalkan ketiga mahluk kontraknya.
Jendral Murong Han dan Lian Han semakin syok berat mendengar perkataan Alea tentang jenis hewan . setahu mereka. seorang Kultivator kebanyakan hanya bisa berkontrak dengan Hewan kontrak hanya satu hewan saja. itupun yang memiliki hanya orang- orang yang berkepandaian tinggi. kalau sekarang putri Lea memiliki tiga hewan kontrak ,setinggi apakah kepandaian ilmu beladiri dia. mereka berdua menatap tiga pria tampan dan cuek yang berada di sebelah kanan kiri dan belakang Alea. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala .
Setelah perkenalan itu , Alea menyuruh sang Ayah untuk segera memakan buah pohon kehidupan dan meminum air kehidupan sebelum bermeditasi. begitupun dengan Chan Lian Han. setelah makan dan minum buah dan air kehidupan dia segera berkultivasi di dalam kamarnya. karena itu Alea tinggal di dalam Minsion Jendral Murong Han untuk menjaga Ayah dan sang Gege. setiap Hari makanan da Minuman yang di bawa oleh pelayan untuk Ayahnya selalu Alea periksa lebih dahulu. Alea pun melarang siapapun untuk tidak masuk kedalam kamar keduanya. Di tempat Lian Han White dan Lauyan bergantian menjaga. sedang di kamar Sang Jendral Alea sendiri yang menjaga. karena Alea takut nyawa kedua orang yang mulai dia sayangi itu terancam. Saat mendapat larangan itu , Selir Liana dan putri Rebeca sangatlah marah. Selir Liana mengamuk di dalam kediamannya . Namun mereka tidak bisa menentang larangan itu. karena para penjaga sudah mendapat perintah langsung dari Jendral untuk mematuhi semua omongan tabib Hanpey.
Alea memang masih menyembunyikan identitasnya. dia masih ingin menyamar sebagai tabib Hanpey.
Jangan lupa like, vote dan komennya, aku lanjut lagi besok ya....trimakasih author ucapkan pada kalian yang masih suka cerita dariku. 🙏🙏
Bersambung.
padahal karya kamu bagus2 lho kak, aku suka dan selalu mengikuti karya2 kamu.