Marline Miller seorang pembunuh bayaran dan ahli peretas hanya sebuah pion yang dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang sangat membenci keluarga Smith.
Demi memanfaatkan dirinya untuk sebuah tujuan, sekelompok orang menghancurkan pernikahan Marline. Serum disuntikan membuat Marline melupakan kejadian itu.
Dia diperintahkan untuk mendekati Michael Smith dan mencuri Virus berbahaya yang sedang Michael kembangkan dan setelah itu dia ditugaskan untuk menghabisi seluruh klan Smith.
Musuh lama berkumpul untuk menghancurkan klan Smith. Dua kubu organisasi berbahaya dari Hongkong dan Jepang ikut terlibat karena mereka mencari orang yang membunuh ketua mereka.
Karena sebuah tugas yang diberikan, membuat Marline membunuh kedua ketua organisasi berbahaya itu. Ketika efek obat yang dia konsumsi habis, Marline mulai mengingat kejadian tragis yang dia alami dan yang membuatnya terpukul adalah, ternyata orang yang dekat dengannya terlibat dalam pembantaian di hari pernikahannya. Sang mantan Agen pun terlibat, membantu mengusut kasus itu untuk mengungkap seorang musuh dalam selimut. Apa mereka berhasil mengungkap siapa saja musuh yang mengincar mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepertinya Kau Sangat Senang Melihatku
Dua hari, sudah dua hari si Betty tidak datang mengganggunya dan hal itu benar-benar membuat Michael senang. Ketika dia datang tidak ada lagi yang menunggu di depan kantornya dan memberikan makanan.
Saat siang tidak ada lagi yang mengganggu makan siangnya dan saat pulang juga tidak ada yang mencegatnya dan yang paling penting, tidak ada permohonan yang harus dia dengar selama dua hari ini.
Dia harap hari-hari tenangnya tetap berlangsung dan dia harap si Betty tidak kembali lagi mengganggunya. Apapun yang terjadi pada wanita aneh itu dia tidak perduli yang penting dia tidak muncul lagi di hadapannya.
Michael benar-benar senang karena tidak ada lagi yang mengacaukan harinya. Saat itu dia berada di kantor dan memeriksa beberapa dokumen yang harus segera dia tandatangani.
Mata Michael jatuh pada laptop Marline yang dia letakkan di atas meja dan dia tampak berpikir sejenak, kenapa Marline tidak datang mengambil laptop miliknya?
Apa dia sudah tidak membutuhkannya lagi? Sebaiknya hari ini dia mengintai rumah Marline apalagi tidak ada si pengacau karena gara-gara si pengacau itu dia benar-benar lupa dengan si gadis laptop.
Michael meletakkan dokumen yang sedang dia periksa karena dia ingin meretas cctv yanga ada di dekat rumah Marline, dia ingin lihat apa yang sedang Marline lakukan dan kenapa dia tidak mau mengambil laptopnya.
Jari Michael mulai bermain di keyboard komputer dan mulai meretas tapi pada saat itu, pintu diketuk dan James masuk ke dalam.
"Master, seorang wanita mencarimu di bawah," ucap James.
"Siapa? Jika si aneh itu maka usir dia pergi!"
"Bukan ... bukan dia," jawab James.
Michael melihat James sejenak, apa yang mencarinya si gadis laptop? Mungkin saja gadis itu datang untuk mengambil laptopnya hari ini. Jika benar jangan harap gadis itu bisa keluar dari ruangannya dengan mudah.
"Bawa dia!" perintah Michael.
Dia tampak sudah tidak sabar dan dia berharap yang datang memang si gadis laptop tapi nyatanya? Seorang wanita berpakaian seksi dan berpenampilan glamor yang dibawa oleh James ke dalam ruangannya.
"Siapa kau?" tanya Michael dengan dingin.
"Tuan Smith, aku datang ingin mengajukan kerja sama denganmu," jawab Wanita itu sambil tersenyum nakal.
"Letakkan di sana dan aku akan melihatnya. Jika aku berminat maka aku akan memanggilmu," ucap Michael.
"Bisa kita bahas ini berdua?" tanya wanita itu.
"Tidak! James akan mengantarmu keluar!"
James mengajak wanita itu pergi, sedangkan wanita itu tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti James.
Michael menghela napasnya kecewa, dia kira si gadis laptop tapi ternyata? Seorang pemain sirkus yang datang dan entah mengapa dia merasa lebih baik dia melihat wajah aneh si Betty dari pada wanita glamour dengan benjolan aneh ditubuhnya. Bokong yang besar, dada yang berlebihan, sungguh membuatnya jijik.
Lebih baik dia mengawasi rumah Marline kembali dan jika gadis itu terlihat maka akan dia awasi kemana dia pergi.
Michael kembali memeriksa dokumennya sambil mengawasi rumah Marline. Saat itu sudah jam dua siang, mata Michal langsung serius melihat ke layar komputer ketika Marline keluar dari rumahnya dan berjalan menuju mobil.
Dokumen diletakkan karena dia ingin melihat ke mana Marline pergi. Michael meretas cctv jalan dan mengawasi mobil Marline yang melaju dengan cepat di jalanan. Dia begitu fokus sampai Marline menghentikan mobilnya di sebuah restoran dan Michael masih mengawasi sampai Marline masuk ke dalam restoran.
Baiklah, ini kesempatannya dan dia tidak akan membiarkan gadis itu kabur lagi. Layar komputer dimatikan dan Michael mengajak James pergi ke restoran di mana Marline sedang berada. Dia bahkan mengawasi Marline selama di perjalanan menuju tempat itu.
Marline terlihat menunggu seseorang karena dia memang sedang menunggu orang yang akan mengatakan padanya apa yang harus dia lakukan dan siapa yang harus dia bunuh.
Tidak lama kumudian, seorang pria misterius menghampiri Marline dan duduk di depannya.
"Black Rose In The Moon," ucap pria misterius itu.
"Blue Moon In The River," jawab Marline.
Itu adalah sandi yang harus dia sebutkan untuk menjawab pertanyaan pria aneh itu agar pria itu yakin jika Marline yang akan menjalankan misi.
Pria misterius itu mengeluarkan selembar foto juga meletakkan foto itu di atas meja dan memberikannya kapada Marline.
"Beberapa hari lagi akan ada pertemuan, aku ingin kau membunuh mereka berdua dan tidak boleh gagal!" ucap pria itu.
"Siapa mereka?" tanya Marline.
"Kau tidak perlu tahu, Nona. Cukup jalankan tugasmu dan bunuh mereka berdua!" jawab pria itu.
"Kapan dan di mana?"
Pria misterius itu mengeluarkan sebuah kertas dan memberikan kertas itu pada Marline.
"Ingat ini misi rahasia, jangan sampai ada yang tahu hingga misi ini gagal. Jika sampai itu terjadi maka aku akan mencarimu dan menghabisimu!"
Marline mengangguk dan mengambil kertas yang diberikan oleh pria itu, dia juga melihat sebuah alamat dan kapan dia harus menjalani misinya.
"Aku harap kau membunuh mereka dan anggap pertemuan ini tidak pernah terjadi!" ucap pria misterius itu seraya bangun dari duduknya.
Marline kembali mengangguk dan melihat kepergian pria misterius itu. Marline mangambil foto dan kertas yang pria itu berikan ketika seorang pelayan mengantar minuman yang dia pesan. Setelah pelayan itu pergi, Marline melihat foto itu. Siapapun kedua pria yang ada di foto harus dia bunuh.
Setelah hilang ingatan ini pertama kalinya dia kembali menjadi pembunuh bayaran dan dia harap kemampuannya tidak menurun sehingga dia tidak gagal nanti.
Marline menyimpan kertas dan foto ke dalam tas, setelah itu dia mengambil gelas minumannya dan mengaduk isinya. Sebaiknya untuk saat ini dia tidak mendekati Michael terlebih dahulu karena dia mau fokus dengan misinya.
Di luar sana Michael sudah tiba, dia segera masuk ke dalam restoran dengan terburu-buru dan tersenyum ketika melihat di gadis laptop.
Michael segera menghampiri Marline, sedangkan Marline masih mengaduk minumannya tanpa tahu jika Michael sedang menghampirinya. Dengan perlahan Marline mulai meneguk minumannya tapi pada saat itu, seorang pria tiba-tiba duduk di hadapannya sambil tersenyum.
"Hy," sapa Michael.
"Brush!" minuman yang ada di mulut Marline langsung tersembur keluar bahkan dia tersedak air yang sedang dia minum.
"Sepertinya kau sangat senang melihatku," ucap Michael sambil tersenyum.
Marline masih terbatuk dan melihat ke arah Michael, kenapa pria itu ada di sana?
Dia benar-benar tidak menyangka jika dia akan bertemu dengan Michael di sana dan sepertinya dia harus mencari cara untuk kabur lagi.
Senyum Michael semakin lebar, dia ingin lihat, trik apa lagi yang akan digunakan gadis itu untuk melarikan diri.