NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:79.6k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Izin

Hi para kesayangannya Kak Shaka

Sebenernya aku ngantuk banget

Tadinya nggak mau update tapi aku sempetin sebelum tidur meski udah lengket banget ini mata dari kemaren kagak tidur, jadi jangan lupa like sama komentarnya yah luv luv 🥰🥰

.

.

.

"Agenda gue abis ini ngapain lagi, Fa?" Tanyanya pada Raffa setelah selesai memberikan breafing rutin pada seluruh pegawai bank sebelum jam operasional di buka. Hal tersebut selalu Shaka lakukan setiap hari sebagai SOP sebelum mulai bekerja dengan tujuan memberikan informasi-informasi terbaru terkait pekerjaan juga memberikan motivasi supaya mereka semua bekerja dengan semangat dan sesuai SOP (standar Operasional Prosedur).

Raffa memeriksa catatan harian pada tab nya, "Free, nggak ada yang urgent. Kerjaan kayak biasanya. Kenapa? semangat bener gue liat-liat lo hari ini?"

"Tiap hari juga gue begini." Jawab Shaka singkat, sebelum masuk ke ruangannya.

Raffa mengikuti, "apaan yang tiap hari begini? kemaren aja lo kayak orang linglung, sebelumnya kayak orang pusing, terus pernah juga lo uring-uringan nggak jelas."

"Biasa aja."

"Biasa mata lo!" Ejek Raffa, "kalo gue pikir akhir-akhir ini lo lebih hidup."

"Emang sebelumnya gue kagak hidup gitu!" Ucap Shaka, "sini berkasnya langsung gue tanda tangani aja." lanjutnya seraya mengambil map dari tangan Raffa.

"Ya hidup tapi kayak mati gitu. Nggak ada emosinya, datar. Sekarang lo mulai balik kayak dulu lagi. Kayak sebelum dia pergi. Ngomong-ngomong apa semua ini gara-gara dia udah balik jadi hidup lo mulai berwarna lagi?" Tebak Raffa.

"Gue udah nggak ada urusan sama dia. Nggak usah dibahas, males!" Jawab Shaka, "nggak usah nambah-nambahin pikiran dah. Gue ngurus satu bocah aja udah mau pecah ini kepala. Baru dah hari ini itu bocah bisa gue kendaliin."

"Si Deeva?"

"Lah siapa lagi? emangnya gue kayak lo yang ceweknya dimana-mana!" Sindir Shaka.

"Mending gue dah ceweknya dimana-mana jadi kalo putus satu nggak stress dan tetap bisa melanjutkan hidup dengan bahagia. Dari pada lo, setia tapi ujungnya ditinggalin, gagal move on juga sampe sekarang." Ejek Shaka.

"Gue udah lupain dia, udah nggak ada apa-apa. Enak aja lo bilang gue gagal move on!"

Raffa melirik HP Shaka yang bergetar, nomor tanpa nama. "kalo emang udah move on kenapa lo selalu ngehindar? tinggal angkat telponnya, temui dan selesai."

"Lo bisa mulai hubungan lo sama calon istri SMA lo itu dengan tenang." Lanjutnya.

Ck! Shaka berdecak lirih, "calon istri apaan! lo tau sendiri gue cuma anggap dia adek."

"Lanjut kerja aja. Kesiniin semua berkas yang harus gue tinjau. Hari ini gue harus selesai lebih awal." lanjutnya.

"Mau nemuin dia? kagak cukup waktu lo kalo mau ke Bandung mending besok aja. Beresin hubungan kalian sampe tuntas."

"Udah gue bilang gue nggak ada urusan lagi sama dia. Hari ini harus pulang lebih awal soalnya mau jemput bocil terus ngajak dia jalan." Jawab Shaka. Mengingat Deeva kemarin bilang ingin jalan-jalan keliling Jogja, Shaka rasa tak ada salahnya jika dimulai dari yang terjangkau dulu saat dia menjemput Deeva pulang. Misal satu hari satu tempat saja.

"Cie sekarang jalannya sama calon istri yah." Ledek Raffa.

"Adik, Fa!"

"Kalo gitu adik lo buat gue boleh? kalo gue sama Deeva gue janji bakal jaga jarak sama cewek-cewek yang lain."

"Nggak, makasih. Balik kerja sana!" ucap Shaka.

Berhubung pekerjaan hari ini senggang,Shaka memutuskan turun ke lantai satu, tempat layanan nasabah. Kondisi ruangan tersebut lumayan ramai, bahkan customer service mereka yang terdiri dari dua orang sudah full antrian. Demi pelayanan yang prima, Shaka membantu para nasabah yang berada dalam antrian CS. Dari mulai layanan pembuatan rekening baru, perbaikan kata sandi kartu ATM hingga pertanyaan terkait kredit ia babat habis.

Waktu memang terasa cepat berlalu saat kita sibuk dengan hiruk pikuk kehidupan. Setelah selesai melayani nasabah, Shaka tak langsung menekan bel pemanggilan nomor antrian selanjutnya karena panggilan masuk dari Deeva.Dia meminta izin untuk pulang terlambat karena akan mengerjakan tugas kelompok bersama teman-temannya di sekolah setelah jam pelajaran berakhir dan meminta Shaka tak usah menjemputnya jika sibuk.

Shaka menghampiri Raffa, "ada kerjaan lain nggak yang belum ditangani? gue nggak jadi jemput bocil, kerja kelompok dia."

"Apa lagi yah, disini udah kosong sih." Jawab Raffa seraya melihat catatannya. "Kalo AO lo keberatan nggak? kebetulan bulan ini banyak yang ngajuin terus pegawai AO kita lagi sakit satu orang jadi lumayan keteteran." tanya Raffa.

"AO boleh. Dimana lokasinya?" Tanya Shaka.

Analis Kredit (Credit Analyst) atau Account Officer (AO) adalah orang yang akan melakukan survei lapangan atau inspeksi untuk menilai kelayakan bisnis dan kondisi keuangan calon debitur secara langsung, selain menganalisis dokumen pengajuan kredit. Peran ini sangat penting untuk memastikan validitas informasi yang diberikan dan mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul dari pemberian kredit.

"Lumayan jauh dari sini. Lo pilih yang mana? bira kita bagi dua. Lo satu, gue satu." Jelas Raffa sambil menunjukan dua map berisi berkas ajuan kredit.

"Gue ini aja. Lo urus sisanya." Shaka mengambil map paling atas. Ia lantas langsung berkendara menuju lokasi yang harus dianalisis.

Tiba di lokasi, Shaka lebih dulu membaca berkas yang ia bawa dengan teliti sebelum turun. Merasa sudah cukup paham Shaka lantas masuk ka sebuah cafe yang mengajukan kredit dengan alasan penambahan modal karena penjualan mereka sedang naik dan lumayan viral karena banyaknya remaja yang gemar nongkrong disana. Namun baru beberapa langkah kakinya menapaki cafe estetik itu, Shaka sudah menghela nafas panjang karena melihat sosok yang ia kenal tengah berdua dengan seorang lelaki yang juga tak asing baginya. Yang lebih aneh Shaka melihat Deeva berulang kali mengacak rambut saat anak lelaki itu beranjak dari tempat duduk. "katanya belajar kelompok di sekolah!"

Shaka menghampirinya,"katanya kerja kelompok? ngapain disini?"

"Kak Shaka?" Deeva mengucek kedua matanya berulang, "Kak Shaka ngapain disini?" tanyanya dengan gugup.

"Harusnya gue yang tanya lo ngapain disini hm?"

"Katanya kerja kelompok di sekolah?"

"Anu Kak-" belum sempat menjawab Dewa sudah datang membawa dua kue keju dengan topping stroberi.

"Eh ketemu lagi, Bang." Sapa Dewa dengan santainya,

"Abang lo kerja di sekitar sini?" lanjutnya pada Deeva.

"Kakak gue kerja di Bank, jauh dari sini." Jawab Deeva dan Dewa hanya ber oh ria.

"Kak Shaka ngapain disini? Aku sama Dewa lagi kerja kelompok tapi ini udah selesai. Tadi kita bertiga sama Bila, dia udah pulang duluan." Bagi Deeva paling aman langsung jelaskan saja ke intinya.

"Tadi rencana ngerjain di sekolah tapi Bila ngajak kesini, lagi viral katanya. Eh beneran rame, tempatnya enakeun juga." lanjutnya.

"Iya." Jawab Shaka singkat.

"Gue ada kerjaan disini. Tunggu bentar, kita pulang bareng." imbuhnya dengan cuek.

"Tapi aku udah selesai Kak. Kalo aku pulang duluan boleh nggak?" Tugas mata pelajaran lainnya masih banyak dan waktunya mepet, segara pulang dan lanjut mengerjakan tugas lain adalah pilihan paling efektif bagi Deeva.

"Iya, pulang aja. Biar gue anterin." timpal Dewa, "boleh kan Bang?" lanjutnya meminta izin pada Shaka.

Deeva menatap Shaka dengan memelas, "gimana Kak?"

"Terserah." jawabnya singkat.

Deeva masih duduk di tempatnya tapi Dewa sudah mengambil tas miliknya dan menariknya untuk segera pulang, "udah diizinin. Kuy kita pulang."

"Duluan Bang!" pamitnya kemudian pada Shaka.

Deeva menoleh ke sekali ke belakang sebelum benar-benar keluar dari cafe, terlihat Shaka masih berdiri di tempatnya duduk tadi sambil menatapnya dengan kesal.

"Mam pus! pasti gue bakal kena omel ini nanti di rumah." Batin Deeva.

.

.

.

Tahan tahan!

Tinggalin jejaknya dulu guys🥰🥰

1
Srie Handayantie
amsyong dah tuhh gak ada yg benerr lahhh , terus aja salah faham sampe kiamat GK ktemu² ujung nya🤦
Shyfa Andira Rahmi
Sela x ahh, othorr nya rada2 kliyengan kyanya😝😝😝
Jumi🍉
Yang salah siapa yang mau dihajar siapa, Dewa gak tau apa-apa jadi sasaran, kalau ada yang nelpon jangan diangkat Wa daripada berakhir bonyok muka tampanmu.🥴🤣
Maria Kibtiyah
hadehhh malah nyalahin dewa lagi
senja
apes banget si dewa🤣..
udah mah di tolak skarang mau di hajar
💥💚 Sany ❤💕
Kasian Dewa, selalu jadi sasaran. Sabar ya Wa.
💥💚 Sany ❤💕
Yang salah tu kamu Shak, enak aja nyalahin Dewa. Seharusnya pala kamu tu diketok ya pakek palu biar bisa mikir n gak dimanfaatin ma si biji kemangi lagi.
💥💚 Sany ❤💕
Waduh, jadi salah alamat gini ya?. Kayaknya Bila harus jelasin dech ke Shaka biar dia gak salah paham n ngerti gitu permasalahannya.
senja
bener bener dah....siap siap ya Raffa dapet hukuman dari sakha karena gara2 kamuuuu🤣
Linda Ayu Tong-Tong
heh....yg selingkuh tu elo shak..ngapa dewa jd sasaran🤣
💥💚 Sany ❤💕
Lagian kamu juga Shak, seharusnya dibalas kek ato ngabarin Deeva kek, gak gitu juga. Sekarang jadi pusing sendiri kan?, pakek iyain lagi jalan2 ma di biji Kemangi. Cari penyakit kamu Shak
💥💚 Sany ❤💕
Gara-gara biji Kemangi semua jadi ribet.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
shaka cari penyakit. belum paham juga biji kemangi itu licik.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
makanya shaka. jangan kebanyakan nuntut. kebanyakan ngatur. giliran kamu yg melakukan, kamu akan pusing sendiri.
Srie Handayantie
si selasih ini malah tambah bikin mumett baget deh ahh,. si deeva udh percayaan aja lagi, labil sih labil tapi gak terus²an kaya anak kecill 🙈
Linda Ayu Tong-Tong
kak aq sebel sama biji kemangi..pingi aq cekek boleh gk??
aisyah
ngapain juga suruh nelvon sela
*Septi*
lagian bukannya di load speaker. sama oon nya ini mah
*Septi*
tatapannya memancarkan laser nggak tuh😅
Maria Kibtiyah
nah kan lagian ngapain shaka percaya sama si biji selasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!