Mengejar Cinta Si Troublemaker

..._Happy Reading_...

Sambil menunggu pesanan mereka bercerita panjang lebar mengenai film yang mereka tonton tadi sambil sesekali mereka saling tertawa tanpa terlihat membeda-bedakan status diantara mereka.

Tanpa sadar ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka dengan seksama ,Dialah Rafa dan sang asisten ,Jake.Kebetulan mereka sedang ada pertemuan dengan investor asing di restoran yang ternyata juga di datangi oleh oleh Lestari.

Rafa menjadi tidak fokus pada rapat kali ini karena terus memandangi wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya(mungkin).Jake pun memahami keadaan seperti.

Rapat ini sangat penting bagi perusahaan Rafa.Namun Lestari juga penting saat ini bagi Rafa.Maka dari itu Rafa menugaskan Jake agar meneruskan rapat tersebut dan dirinya sendiri akan mencoba permisi pergi ke toilet(tapi boongan😜). Karena nyatanya Rafa malah pergi untuk menemui Lestari untuk menjalankan misi ke-2 nya.

Saat sedang asik menunggu pesanan sambil bercerita tiba-tiba kegiatan mereka terhenti karena kedatangan seorang pria yang sangat terkenal sebenua Asia yaitu Rafael Wijaya pemilik Wijaya's Group.

"Permisi Nyonya,bolehkah saya menumpang untuk bergabung dengan anda?? Saya sedang menunggu seorang teman,tapi saya merasa bosan jika sedang menunggu tanpa ada yang menemani saya.Itu pun jika anda tidak keberatan" ujar Rafa yang memulai aksinya untuk memodusi Lestari.

"Ohh silahkan,,,senyaman anda saja" ujar Lestari dengan sopan lalu memberika kursi yang berada disampingnya.

Begitu Rafa bergabung dengan mereka,Lily dan Bik Sumi otomatis terdiam terpaku melihat mahkluk yang nyaris sempurna itu duduk di antara mereka.

Lily dengan malu-malu menawarkan buku menu pada Rafa walaupun dirinya sangat gugup saat ini.Rafa pun tidak segan-segan untuk berbaur dengan mereka tanpa mengungkit perbedaan status diantara mereka.

"Nyonya bukankah anda pemilik Natural Beauty Cosmetic ,seingat saya perusahaan kita mengadakan kerjasama sejak beberapa minggu yang lalu" ujar Rafa membuka percakapan yang menjadi canggung sejak dirinya bergabung.

Bahkan Bik Sumi yang tadinya terlihat tertawa menikmati obrolan mereka menjadi seketika diam membeku.

"Ahh benar Tuan" jawab Lestari dengan sopan

"Anda tidak perlu terlalu formal kepada saya,Nyonya.Cukup panggil saya Rafa saja" ujar Rafa berbasa-basi.

"Maaf,tapi bukankah itu menjadi tidak sopan.Anda adalah orang nomor satu sebenua Asia,semua orang pasti mengenal anda.Bagaimana bisa saya bersikap tidak sopan dengan menyebut nama anda tanpa embel-embel apapun." tolak Lestari secara halus.

"Tidak masalah Nyonya,sebentar lagi anda juga akan memanggil saya dengan sebutan itu" sambung Rafa yang mulai bicara ambigu.

"Maaf...???" tanya Lestari yang merasa bingung dengan ucapan Rafa.

"Tidak apa-apa. Ohh pesanan kita sepertinya sudah siap" ujar Rafa yang menerima makanan yang di pesannya tadi.

"Ahh terimakasih" ujar Lestari, Lily dan Bik Sumi pada pelayan yang mengantar makanan mereka dengan ramah hingga membuat Rafa terkejut melihat tata krama mereka yang sangat baik walau hanya pada seorang pelayan saja.

Tak lama kemudian setelah mereka berbincang santai mengenai usaha mereka,Jake datang menghampiri mereka dengan tangan yang sudah di penuhi banyak berkas.Sepertinya Jake baru saja menyelesaikan rapat dengan investor asing tersebut.

"Tuan,,,maaf,,,apakah pertemuan anda sudah selesai?" tanya Jake to the poin yang mendapatkan tatapan tidak suka Rafa.

"Ahh sepertinya sudah Jake.Bagaimana denganmu?? apakah pertemuanmu sukses??Bagaimana hasilnya??" sahut Rafa pada Jake dengan lembut agar mendapat perhatian Lebih dari Calon mertuanya itu. Sontak saja hal ini sangat membuat Jake merasa terkejut.Karena sebelumnya Rafa bahkan tidak pernah berbicara dengan lembut padanya.

Sore hari telah tiba,Lestari ,Lily dan Bik Sumi memutuskan untuk segera pulang untuk menunggu Nayla dan teman-temannya dirumah.Begitupun dengan Rafa dan Jake yang pergi lebih dulu setelah membayar semua tagihan yg ada di meja mereka dan sesaat kemudian Lestari mengatakan kalau dirinya akan pulang.

"Gak terasa kita jalan dan bersenang-senang cukup lama,,,ayo kita pulang" ujar Lestari sembari mengambil tas nya yang di letakan di samping kursinya.

Saat ini jam menunjukan pukul 16:00 sore.Mereka segera pulang dan menyiapkan makanan yang sudah di masak Bik Sumi dan meletakannya di atas meja makan yang cukup luas.

...Dirumah Lestari......

Halaman rumah Lestari telah di penuhi sepeda motor yang tersusun dan telah berjejer rapi.Bisa di pastikan bahwa Nayla dan teman-temanya baru saja tiba di Jakarta dan langsung menuju rumah Nayla.

Lestari yang mendengar suara bising yang berasal dari kenalpot motor Nayla dan teman-temannya pun langsung bergegas ke arah pintu masuk untuk memastikannya. Dan benar saja, Nayla dan teman-temannya turun dari motor mereka setelah mereka memarkirkannya dengan sangat rapi agar muat untuk jumlah motor mereka yang cukup memakan tempat.

"Assalamualaikum ma,,," sapa Nayla dengan memberi salam hingga membuat Lestari dan Lily merasa sangat terkejut pada perubahan sikap Nayla.

"Assalamualailum tante,,," ujar teman-teman Nayla lagi yang semakin membuat Lestari dan Lily terpaku sekaligus tercengang

"Wa,,,waalaikumsalam . Kalian gak lagi kesurupan kan setelah kembali dari Semarang???" selidik Lestari yang tergagap sekaligus bercanda.

"Ya enggak lah tante,emang ada setan yang mau ngucapin salam pas dateng" sahut Jaka yang juga menyambut lelucon yang di sampaikan Lestari.

"Ya mana tau kan setannya taubat karena ada tingkah manusia yang melebihi tingkah setan hahahahah" sambung Lestari yang kemudian tertawa horor yang membuat semua orang di sekitarnya ikut tertawa.

"Ehh,,,iya juga ya." ujar Dion,teman Nayla.

"Iya yaudah masuk yuk,,kita ngobrol di dalem" ujar Lestari sambil merangkul Nayla untuk masuk kedalam rumah.

Tapi Dion dan Jaka terlihat hanya berdiam diri di depan pintu karena terpanah dengan kecantikan Lily.Bahkan saat semua anggota gengnya telah masuk mereka tetap berada di depan pintu hingga Nayla berjalan kearah pintu untuk menjeput mereka agar masuk.

"Ngapain lo berdua berdiri di depan pintu?? mau jadi satpam?? Sorry nih ya tapi kita uda punya satpam di komplek ini " ujar Nayla pada Dion dan Jaka yang masih terbeku di depan pintu dan melihat kearah Lily dan di pergoki oleh Nayla.Tapi Nayla pura-pura tidak melihatnya karena mengira Jaka masih berpacaran dengan Shinta.

Beda dengan Lily yang cuek saja walaupun mengetahui kedua teman Nayla terus memperhatikannya.Bahkan Lily dengan sengaja berdehem saat Dion dan Jaka duduk tepat di sampingnya walau untuk sekedar ingin mendekatinya agar mereka tersadar atas perbuatan mereka.

Lily adalah orang yang sangat terampil dan disiplin.Tentu Lily tidak akan menyukai pria brandalan yang suka balapan liar seperti teman-teman Nayla.

Maka dari itu sejak awal Lily membangun batasan untuk dirinya dan juga kedua teman Nayla itu agar tidak saling berhubungan.

Segini dulu ya guys,,,

Pantau terus kelanjutan ceritanya ya😅😅😅

Dan author ucapkan terimakasih pada readers tersayang yang dengan ikhlas mampir di novel receh author ini🤭🤭🤭

Dukung author selalu dengan cara like,komen,vote dan berikan sedekah berupa hadiah terbaik kalian pada author ya🙏🙏🙏

Jangan lupa untuk memasukkan karya receh author kedalam list favorit kalian dan berikan rate 5

pada karya receh author ini agar author bisa lebih semangat Up nya ya😍😍😍

Author juga minta maaf kalau terdapat kesalahan dalam penulisan dan author juga minta maaf kalau author banyak permintaan ya😁😁😁uj

..._I Love You_...