Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 27
Universitas biru
Albian yang berjalan beriringan bersama ketiga sahabatnya tengah sibuk melihat handphone-nya guna mengecek berkas-berkas untuk rapat dengan pemegang saham yang telah dikirimkan oleh Robby melalui email. tengah serius seriusnya menghadap handphone.
Bruggg..
"Aww..." ringis seorang wanita.
"Ah lo lagi, ck" decih Ayza kesal.
"Eh sorry gue gak sengaja" ucap Albian sembari mengulurkan tangannya untuk membantu Ayza berdiri namun Ayza sama sekali tidak menyambut tangan Albian yang terulur itu.
Ayza berdiri sambil terus menatap sinis kearah Albian lalu pergi meninggalkannya begitu saja.
"Hei tunggu dulu" tahan Albian mengejar Ayza. sedang Ayza menghentikan langkahnya kala tanggan ditahan oleh Albian.
Tanpa bersuara Ayza menatap kearah tangan Albian yang mencekramnya, yang menandakan Albian harus melepaskan tangannya.
"Ah sorry" ucap Albian sembari melepaskan cengkramannya dari ayza.
"Gue Albian" ujarnya kembali dan menyodongkan tangannya untuk bersalaman.
"Hmm, permisi" Ayza menjawab dingin lalu berlalu meninggalkan Albian yang masih terdiam dengan tangannya masih terulur.
"Sabar yah Al, haha" akhirnya tawa Arvin pun pecah, ini pertama kalinya seorang Albian ditolak oleh wanita.
"puft... " begitu pun dengan Dimas dan Robby yang menahan tawanya. apalagi melihat tatapan tajam dari Albian membuat nyali mereka menciut seketika.
"Selain cantik lo juga sangat menarik, patut gue perjuangin" gumam Albian dalam hati.
Tanpa melihat ketiga sahabatnya lagi, Albian kini melangkahkan kakinya kembali menyusuri koridor kampus, tak lupa iringan suara teriakan dari para mahasiswi yang dilewatinya.
******
Dilain sisi ada Ayza yang masih merasa kesal karena sudah 3 kali ia ditabrak oleh Albian.
"Kenapa neng? ditekuk aja tuh muka" ledek Amel yang baru saja tiba di kelas mereka.
"Itu idola yang lo banggakan, selalu aja nabrak gue. kurang gede apa nih badan gue coba?" gerutunya.
"Weehhh Albian nabrak lo lagi Ay? rezeky nomplok dong" ucap Amel semangat ingin mendengarkan kelanjutannya.
"Nomplok? yang ada sial gue mel, liat nih badan gue remuk tau gak ditabrakin mulu" Ayza yang masih terus saja mengomel.
"Aduh Ay, Albian tuh cowok terkeren dan tertampan dikampus kita loh masa lo gak seneng sih bisa bersentuhan sama dia?" tanya Amel penuh selidik.
"Apaan sih lo? ah malas gue cerita sama fans fanatiknya gini"
"Siapa yang fans fanatiknya?" tanya Amel bingung
"Lo lah pake nanya lagi" sunggutnya
"Astaga Ay, siapa sih yang gak suka sama sosok seperti Albian? sudah lah ganteng, keren, smart, ditambah tajir pula. tapi meski pun begitu gue ikhlasin Al buat lo aja" bisik Amel dikalimat terakhirnya.
"Dih ngaco aja kalo ngomong, udah ah belajar yang bener mel. gak usah banyakin halu"
"Lo mah gak asik" Saat Amel hendak berbicara lagi tiba-tiba.
"Hai Ay, Hai mel" sapa Ray duduk didepan mereka
"Hai juga Ray" balas Amel ramah sebenarnya Amel dan Ayza agak risih dengan Ray karena hampir setiap hari mau ketemu dimana pun pasti Ray selalu mengikuti mereka dan selalu memberikan perhatian lebih pada Ayza, namun yang diperhatikan malah acuh tak merespon sedikit pun.
"Ay, ini gue tadi coba coba masak, cicipi yah" Ray memberikan mangkuk makanan berwarna pink kepada Ayza.
"Ini buat lo mel" ucap Ray yang juga menyodorkan mangkuk makanan berwarna biru.
"Makasih" ucap Ayza cuek sambil memindahkan kotak makanan itu kesampingnya lalu ia kembali fokus kebuku yang ia baca sedari tadi.
"Makasih yah Ray" ucap Amel yang langsung mengambil kotak makanan tersebut.
"Sama-sama, dimakan yah Ay, mel, kalau begitu gue keluar dulu. sampai ketemu nanti, bye" Ray pun pergi menjauh dari kelas Ayza dan Amel setelah mereka menganggukan kepalanya.
"Ay, sepertinya Ray suka sama lo deh" ungkap Amel sambil membuka kotak bekal yang diberikan Ray pada mereka barusan.
"Terus? gue juga harus suka juga gitu?" tanya Ayza dengan terus menatap Amel lekat.
uhuukk uhuukk
"Ay, bisa gak sih gak usah nyeremin gitu. sampe keselek gue" gerutu Amel yang masih tersedak.
"Nih minum, makanya makan tuh jangan sambil ngomong. kebiasaan banget"
"Yah elo, ngapain natap gue begitu? serem tau. lo cueknya sama orang aja jangan sama gue oke." Amel meminum Air yang diberikan Ayza hingga tandas.
"Tergantung sikap lo" jawab Ayza santai.
"Astaga dosa apa gue punya temen kayak dia" ucap Amel penuh penekanan saat bilang Dia sembari menunjuk Ayza dengan telunjuknya.
Ayza yang mendengar celotehan Amel pun hanya bisa tersenyum senyum sendiri sambil terus melanjutkan bacaannya.
.
.
.
.
(Hai semua, selamat menunaikan ibadah puasa yah bagi yang menjalankan...
Semangat puasanya, tinggalkan ghibahnya tingkatkan ibadahnya, yuk bisa yuk 😀
jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian dengan like dan komen cerita author ini 😄).
Terimakasih...next eps....!