Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. bukti
"wah!! ini benar-benar luar biasa sekali.."
KRUUUUUUUKKKK!!
namun sesaat kemudian, perut arela langsung berbunyi. hal itu menandakan kalau dirinya sudah kelaparan dan butuh untuk pengisian amunisi.
"wah!! Dia keroncongan. Nggak terasa sudah masuk waktu makan siang aja.." gumamnya.
"benar nona. Saya juga sudah lapar." sambung Maya yang juga ikut mengusap perutnya. Mario menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya.
"Maya.. " tegurnya. Bukan apa-apa, tampaknya adiknya ini sudah semakin jauh dari peraturan dan aturan mereka sebagai seorang pelayan. Dan Mario tentu saja tidak ingin terjadi apa-apa dengan adiknya, yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki.
Ella sendiri langsung tersenyum.
"tidak apa-apa Mario. Kamu tidak perlu khawatir. Disini, kita keluarga. Dan diluar, kalau kita sudah menjadi orang kuat, kita juga harus menjadi keluarga." ujar Ela.
"kalau begitu, ayo kita masak. Rasanya perutku sudah keroncongan Dari tadi." ucapnya lagi, yang langsung menerbitkan kembali senyum di bibir Maya.
"ayo nona.!" akhirnya, mereka bertiga pun langsung pergi memasak. Karena mereka bertiga bekerja sama, makannya, Kerjaan mereka cepak selesai.
"ah!! Untung cepat matang, kalau tidak, aku bisa mati berdiri. Huh!!" Ela pun tersenyum.
"ayo makan." mereka bertiga pun langsung mengambil tempat duduk masing-masing, dan mulai mengambil makanan masing-masing. sekarang Mereka sudah terbiasa untuk melayani diri mereka terlebih dahulu, Karena itulah yang diinginkan oleh Ella.
selama beberapa menit mereka fokus menghabiskan makanan, akhirnya mereka selesai juga.
"siap makan, aku mau langsung istirahat aja. aku sudah mengantuk. tampaknya sekarang, kita semua sudah jarang tidur siang." ucapnya. Maya dan Mario yang mendengar itu tersenyum.
"nona lanjut tidur siang aja. biar kami yang membereskan semuanya. setidaknya, berikan manfaat kepada kami sesuai dengan pekerjaan kami nona." tutur Maya dengan sedikit memohon. Ella yang mendengar itu langsung menghela nafasnya pasrah.
"ya sudah terserah kalian kalau begitu. tapi kok jangan dipaksakan ya. kalau kalian lelah, kalian langsung istirahat. di sini tidak ada sistem kerja rodi atau kerja paksa. kalau lelah dan capek, iya istirahat." tuturnya lagi. Maya dan Mario yang mendengar itu akhirnya langsung menganggukkan kepala mereka dengan cepat.
"baiklah nona!! kami pasti akan mendengarkan nasehat nona."
"ya. kalian memang harus mendengarkan nasehatku. kalau kalian masih ingin ikut denganku, maka kalian harus mendengarkanku. ya sudah kalau begitu, Karena mataku ini sudah tidak kuat lagi, dan sudah beristirahat beberapa menit tadi, maka aku pamit tidur dulu ya. dan maaf ya Maya.. kamu harus membersihkan ini sendirian." tutur arela lagi. Maya pun langsung tersenyum simpul.
"tidak masalah nona. justru saya senang melakukannya. setidaknya kodrat saya sebagai pelayan untuk nona berlaku di hadapan nona. dan saya tidak menerima gaji buta lagi hehehe.." tuturnya.
"kamu tahu dari mana istilah gaji buta itu maya..?" tanya arela. Maya pun kembali terkekeh.
"iya dari nona dong. nona kan sering mengatakan itu sekarang. kalau kita lagi gosip membicarakan orang-orang yang ada di dalam istana, nona pasti mengatakan itu." arela yang mendengar itu pun akhirnya tidak bisa membantah lagi.
karena memang, di sela-sela waktu kosong mereka, Ela selalu mengajak Maya bergosip. dan gosip mereka tentu saja seputar keluarga kekaisaran, dan juga yang paling utama adalah Marissa.
"ah ngejawab lagi kamu.. kalau begini kan aku tidak bisa mengelas lagi. ya sudah kalau begitu, aku masuk dulu ya."
"baiklah nona.."
dia pun langsung bergegas bangkit dari posisi duduknya, dan kemudian bergegas masuk ke dalam kediaman yang sudah benar-benar terlihat terawat itu.
di sana, di dalam kamar yang dikhususkan untuknya, dirinya membuat ventilasi udara dari dinding tersebut yang tentu saja proses renovasinya dibantu oleh Mario. mereka mengakali ventilasi udara itu, sehingga jadi dan menjadi sebuah kamar yang tidak pengap dan tertutup lagi.
di sana, di kamar itu Ella mengamati, kalau ternyata dirinya masih tidur di kasur lantai yang tipis itu.
"sepertinya, sudah waktunya bagiku untuk mengganti tempat tidur. lagi pula, Maya dan Mario sudah punya tempat tidur masing-masing, dan sudah punya kamar masing-masing. ya walaupun nanti, tempat tidur ini juga akan terekspos oleh mereka." gumamnya.
dan hanya sekali lambai saja, dia berhasil mengeluarkan kasur spring bed dari ruang bayangannya. Tak hanya itu, dia juga mengeluarkan beberapa pakaian tidur yang nyaman untuk digunakan. sementara kalau dia keluar, baru dia berencana akan menggunakan gaun.
setelah itu, dia pun langsung mengganti pakaiannya yang baru, baru setelah itu dia pun langsung bergegas naik ke atas tempat tidurnya, dan merebahkan tubuhnya di sana.
"ah enaknya!! akhirnya bisa rebahan juga. seperti sudah lama tidak ada bahan aja.. rasanya pegel sekali. tapi sekarang sudah terasa sangat nyaman." tuturnya sambil menggulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. baru setelah itu, dia pun langsung mengambil bantal guling dan kemudian memeluknya. dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja, dirinya sudah terlelap dalam mimpi.
******
sementara di aula istana. ternyata penyelidikan mereka tentang pembunuh bayaran yang tergeletak tak bernyawa di kediaman silver itu mendapatkan satu petunjuk yang membuat mereka ragu.
ya, seperti yang telah dikatakan oleh Tuan Darwin yang bernama asli tuan Vikram, dia tela menyelesaikan semuanya dan mengerahkan petunjuk yang tertuju kepada Marissa. dia ingin, penyelidikan itu dapat mengungkap kejahatan yang Marisa lakukan.
namun nyatanya, Vikram atau Tuan Darwin itu tidak terlalu membuat bukti itu mencolok, sehingga membuat para penyelidik itu menjadi ragu.
kini mereka semua kembali berkumpul di dalam aula, tak ketinggalan juga permaisuri dan kedua pangeran lainnya. Marisa juga ikut serta, dan tampak terlihat duduk manis di kursi yang telah dikhususkan untuknya.
"salam yang mulia kaisar. setelah melakukan penyelidikan, kami ada menemukan bukti. tapi bukti ini membuat kami ragu untuk menyampaikannya yang mulia." ucap salah satu prajurit. sementara pangeran Felix yang sudah mengetahui akan hal itu, menghindari untuk menatap Marisa. tangannya terkepal kuat, tatkala melihat Marissa duduk dengan tenang seolah-olah tak ada kegemparan yang terjadi di istana.
"apa itu..? segera sampaikan. kenapa kamu menjadi ragu pengawal ?" tanya kaisar Ronaldo dengan suara yang terdengar berwibawa. pengawal itu kembali membungkukkan kepalanya sambil memberikan hormat.
kemudian dia kembali menyodorkan satu bukti yang langsung diambil oleh penasehat istana untuk diberikan kepada kaisar.
kaisar yang melihat hal itu langsung menerima bukti tersebut, kemudian membukanya. seketika matanya pun langsung terbelalak, dan ekor matanya langsung melirik ke arah anak angkatnya, yang tampak duduk dengan tenang seolah tidak terusik dengan apapun.
(tidak mungkin. kenapa bukti malah tertuju kepada Marissa. apakah otak penyerangan itu, berasal dari Marissa.? tapi kalau memang iya, ini cukup masuk akal. karena pengamanan istana yang begitu ketat, tidak mungkin ada orang yang menerobos masuk ke dalam tanpa bantuan dari orang dalam.) batin kaisar yang langsung menyimpulkan semuanya.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏