NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SENGGOL BACOK

Amelia sudah berada di ruangan Bima, ketua yayasan itu diam setelah mendengar penjelasan Amelia atas kejadian kemarin sore. Bima semakin pusing harus bertindak apalagi terhadap Tera, masalahnya kejadian itu berada di luar sekolah, dan masuk urusan pribadi. Kalau Bima memberikan sanksi atas laporan Amelia, sangat tidak profesional. Sehingga Amelia diminta menyelesaikan secara pribadi saja.

"Mulai sekarang aku versus sama Bima, gak bakal aku dukung lagi," ujar Amelia emosi setelah keluar dari ruangan pemuda itu. Hawa dan Bu Dyah langsung melongo, tak biasanya Amelia bersikap jutek pada Pak Bima, biasanya juga manis karena menganggap pria itu sebagai penyejuk matanya, penghilang penat di kantor. Tapi hari ini berubah, ia menganggap Pak Bima tak tegas dan terlalu mempertimbangkan karir seseorang, padahal jelas-jelas sepak terjang Tera sudah keterlaluan sebagai guru, baru saja terkena skandal asusila, malah berselingkuh dengan pacar orang. Mau dipelihara sampai kapan, menunggu sampai ada kasus dia dan siswa atau wali murid dulu baru Bima bertindak tegas.

Bu Dyah hanya bisa mengelus lengan juniornya itu, untuk tenang. Apapun yang dilakukan dengan emosi akan berakibat fatal dan merugikan diri sendiri di kemudian hari. Hawa pun meminta Amelia menarik nafas dalam lalu membuangnya, kalau Bima tak bisa kasih solusi. Maka Hawa siap membantu Amelia mencari solusi.

Sedang menekan emosi, Fajar mengirim pesan. Amelia makin emosi saja, saat membacanya. Laki-laki itu minta maaf dan tidak mau putus, bahkan ia berniat untuk melamar Amelia. Ia minta diberi satu kesempatan untuk bertemu dan menjelaskan. "Pergilah, Mbak. Selesaikan dengan dewasa, ungkapkan apa yang kamu mau begitupun dengan dia untuk hubungan ke depan," saran Hawa, yang pernah berada di posisi ini saat Uki mau pamit, dan memang lebih lega.

"Tapi aku pasti nangis, Wa!"

"Gak pa-pa, memang menyakitkan. Gak mungkin habis putus cinta bisa ha ha hi hi," ujar Hawa sembari menepuk pundak Amelia agar segera menyelesaikan masalah ini. Bukankah masalah muncul untuk dihadapi, bukan dihindari.

Amelia sekali lagi menuruti saran Hawa, saat makan siang ia makan di luar dan menemui Fajar. Sepanjang perjalanan menuju cafe depan kantor, Amelia menguatkan diri, menyimpan air mata agar tidak tumpah, dan kuat mendengar penjelasan Fajar. Ia juga harus lapang bila Fajar telah berbuat jauh dengan Tera, mengingat kepiawaian Tera adalah memancing gejolak pria dewasa. Sialan memang perempuan satu itu.

Fajar sudah datang lebih dulu, dan tersenyum saat Amelia mendekati meja yang sudah ia pesan, berikut makanan kesukaan Amelia. Namun, gadis itu hanya diam tanpa ekspresi.

"Makan dulu ya?" tawar Fajar lembut, ia tersenyum manis. Amelia membatasi dirinya untuk tidak luluh pada penampilan ramah Fajar ini, bisa saja dia akan playing victim dalam kasus ini.

"Sekalian penjelasan saja, Jar. Bisa kan makan sambil cerita," ucap Amelia yang mulai menyendokkan makanan kesukaannya, bersikap santai dan siap mendengar cerita Fajar. Bahkan laki-laki itu kaget saat Amelia memanggilnya tanpa embel-embel Sayang. Mendadak Fajar yang tak selera makan.

Amelia pun melihat Fajar yang diam saja, malah dia yang makan, mau peduli juga buat apa dia sudah menyakiti. "Kok gak makan? Kan itu makanan kesukaan kamu?" meski saat berangkat bertemu Fajar ingin menangis, justru Amelia saat ini yang menguasai keadaan. Pembawaannya santai.

"Kamu gak kelihatan sedih atas masalah ini?" tanya Fajar dengan menatap Amelia, frustasi. Bayangan dia tadi malam sang kekasih akan menangis semalaman, dan saat berangkat kerja wajahnya bengkak, tapi ini terlihat sangat cantik dan seperti tak terjadi masalah.

"Lalu kamu mau aku sedih? Mewek, bahkan histeris agar kamu tak selingkuh?" tanya Amelia dengan nada sinis. Fajar sedikit tak terima dia dianggap selingkuh.

"Aku cuma jalan doang, Sayang!"

"Sambil pegang tangan, elus rambut, dan semobil bareng? Ah mengaku meeting lagi." Fajar kincep, Amelia menguasai keadaan tanpa tangisan.

"Tapi aku baru sekali janji temu sama dia," masih saja Fajar membela dirinya, tak segera minta maaf dengan tulus atau segera menjelaskan sejauh apa hubungan mereka, malah membela diri. Amelia ingin menyiram mukanya lagi.

"Ya udah terus kamu mau apa?"

"Aku ingin kita tetap bersama, anggap saja aku kemarin khilaf." Enak sekali, ketahuan selingkuh dianggap khilaf.

"Kalau aku gak mau?"

"Kenapa kamu menyerah hanya karena kesalahan satu kali sih. Sedangkan aku saja tetap bertahan meski kamu sering lupa komunikasi sama aku."

Amelia tersenyum muak, ternyata tebakannya benar ya, pertemuan ini akan menjadi ajang playing victim seorang Fajar, tak akan mau dia mengaku salah. "Sekarang gini ya, Jar. Tera tuh habis kena kasus ciuman dengan Pak Jayadi guru senior, dan yang memergoki adalah ketua yayasan langsung. Dia saja seberani itu di sekolah, apalagi di luar. Terus aku disuruh menerima kamu yang jelas habis jalan sama dia. Yakin kamu menganggap aku segampang itu, Jar?"

"Aku belum pernah berhubungan sejauh itu, Mel sama dia!" Terus Amelia percaya gitu? Sudah bosan dengan pembelaan diri, Amelia segera mengambil ponsel Fajar. Mata Amelia penuh amarah, karena pola ponsel Fajar berubah, tidak seperti yang ia ketahui.

"Buka!"

"Gak ada apa-apa," ucap Fajar agak gemetar saat menyentuhkan sidik jarinya pada ponsel, Amelia tak menggubris ia langsung membuka room chat milik Fajar. "Please jangan salah paham," pintanya memohon. Amelia langsung tertawa muak, baru saja membuka room chat Fajar, bahkan satu jam lalu mereka masih komunikasi dan Fajar membalasnya. Tera sepertinya lagi off mengajar, dia mengirim foto saat dia setelah gym dengan mirror selfi, menampakkan lekuk tubuh dan tonjolan dadanya, dan Amelia diminta tidak salah paham. Otak Fajar konslet memang.

"Gak lama lagi kalau kamu menggubris dia pasti kalian lanjut ke ranjang," ujar Amelia sembari mengembalikan ponsel Fajar. Namun pemuda itu hanya menggelengkan kepala, menolak tebakan Amelia. "Dan aku yakin kalian sudah pernah kirim foto meski hanya sekedar pamer bodi saja. Gak deh, Jar. Aku tetap pada keputusanku, aku gak mau lanjut."

"Amelia. Please!"

"Aku bukan cewek bego yang ngemis perhatian pada laki, meski usiaku sudah hampir 30 tahun, aku gak bakal takut jomblo kok. Lebih baik aku tegas diawal daripada memaafkan perselingkuhan."

"Tapi aku gak mau, Mel. Kamu ngerti gak sih. Keluarga kita udah saling kenal, masa' kita menyerah hanya karena masalah ini."

"Kamu tahu prinsipku kan, Jar. Aku hanya ingin dicintai seorang saja tanpa ada perempuan lain, ya kalau kamu mau aku duain juga ayo deh."

"Gak usah macam-macam kamu."

"Begitupun kamu, telah macam-macam masa' iya kamu gak diberi efek jera. Enak saja. Sekarang pilihan kamu ada dua lanjut tapi efeknya kamu bakal aku santet, atau putus?"

1
Deera
Skrg giliranmu Wa buat blokir no Bimbim ehee
Auto bawa sperangkat alat solat sekalian akhlak nyaa
awokwook /Curse/
Lel: kalau resek sepertinya boleh juga
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
gumush aku nya liat pak bim tarik ulur soal perasaan berasa lagi main layangan eeh pak bim ntar kesalip ama rafka ataw uki uki yang lain nyeeseel 7 tanjakan lhoo..
Lel: kayak anak smp malu2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
langsung aja pak bim bilang ntar malam papa kamu ada di rumah g..aku mau dan keluarga mau ketemu papa dan mama kamu 🤣🤣🤣
Lel: ouch2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
weeeh auto uring²an pak bima liat sw nya hawa 🤣🤣
Deera
Kann... apa aku bilang, gengsi sma saldo sama2 tinggi sih/Sleep/
Lel: suka saldo ajaaaaa
total 1 replies
Deera
Bim, Hareudang gak? /Grin/
Lel: terpantau meriang kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak Thor q kasih kembang sekebon/Chuckle/
kalea rizuky
kasih lah Thor guru baru yg ganteng kaya raya/Curse//Curse/ biar panas si bima
kalea rizuky
heleh songong nya sok ganteng bgt /Puke/
Lel: kikiki
total 1 replies
kalea rizuky
sweet bgt papa
kalea rizuky
heleh awas aja lu. menjilat ludah sendiri bim q ludahin lu
kalea rizuky
km. di selamatkan Tuhan hawa apa jadinya klo qm. ampe nikah ma laki yg gk mau berkomitmen dan tukang selingkuh
Lel: betul bgt
total 1 replies
kalea rizuky
laki dajjal emang
Lel: khilaf😃😃😃
total 1 replies
Deera
Noted ya Bimbim... /Kiss//Rose/
Lel: iyaaaaa dicatatt ajaaa adeh omongan bima apa ajaaa
total 1 replies
Amy
ya iyalaaaah Tahu, Wong yg mergoki dengan saya,,,Hawa Said
Lel: hwwwwkkkk
total 1 replies
Deera
Sipaling Tau tentang Bimbim /Facepalm/
Lel: bikin yang lain curiga
total 1 replies
Heni Fitoria
ihhhh pengen liat tera babak belur dipukuli anak pak jayadi
Lel: Udah dibawa ke UKS kak
total 1 replies
Heni Fitoria
seruuuuuuu
Deera
Bima said: mending gweh yg kaya beneran tp ga banyak Lagak/Casual/
Hawa: ga beLagak tapi belagu/Slight/

reader: bim, ci pox bim ampe engappp/Grin//Tongue/
Lel: hwkwkkwkwk
total 1 replies
Heni Fitoria
santet aja sekalian mel.....
maaf aq nyaranin jahat 🤭🤭🤭
Lel: enaknya sih gitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!