NovelToon NovelToon
GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

GAMAN JULANG DAN SERIBU TIRAKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Keluarga
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: bungdadan

Perjalanan hidup Gaman julang yang tidak pernah tuntas menyelesaikan pendidikan di sekolah maupun di pesantren.

Ia tidak bisa mengimbangi waktu dengan hobinya bermain musik,sehingga sekolahnya terbengkalai.

meski demikian, dia seorang yang cerdas.

Hingga suatu ketika dia harus bergelut dengan problematika hidup dan beban moral menghadapi gunjingan keluarga dan tetangga.

Semua sepupunya terbilang telah hidup sukses dan sudah punya keluarga sendiri,tinggal ia seorang yang masa depannya tak tentu arah.

Ditengah kehidupannya yang relatif carut marut secara ekonomi ,dia jatuh cinta dengan putri seorang Kyai besar pengasuh pondok pesantren.

Tantangan terberatnya harus bersaing dengan dua orang lain yang juga ingin melamar putri sang Kyai.

Mereka berdua mapan secara ekonomi dan punya gelar akademik S2 lulusan Universitas Al-azhar Kairo,Mesir.

Upaya apa yang akan dilakukan Jul untuk menghadapi tantangan tersebut demi menaklukkan hati sang Kyai agar menerima ia sebagai menantu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungdadan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WAKTUNYA BERANGKAT

Bulan Syawal telah tiba, gema takbir berkumandang ria.

Seluruh warga kampung bergembira ria merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. 

Maaf lahir batin kita pinta, tulus ikhlas dari lubuk jiwa. Lupakan segala salah dan dosa baik yang disengaja maupun tidak.

Mari jalin kembali tali persaudaraan yang ada.

Hidangan lezat tersaji indah di meja, ada ketupat, opor, dan hidangan lainnya.

Seluruh Keluargaku berkumpul penuh bahagia. Satu sama lain saling memaafkan, saling berbagi kasih dan cinta. 

Kebetulan Ibuku termasuk kasepuhan dalam keluarga besar kami, sehingga kerabat - kerabat lain yang soan ke rumah ibuku.

Selamat Hari Raya Idul fitri, mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah senantiasa meridhoi dan melimpahkan rahmatNya.

Pertama kali aku sungkem kepada Ibu, kemudian kepada Mas Ahmad ,lalu kepada mbak Salma, mas rama dan lainnya.

Di hari yang fitri ini, mbak Salma masih saja tetap judes kepadaku.

Entah kapan dia akan melupakan dan memaafkan kesalahanku dulu.

Mungkin sekarang memang belum waktunya, aku hanya bisa sabar dengan keadaan ini.

Jatahku di rumah hanya tinggal seminggu ke depan. Masa liburan sebentar lagi usai.

Aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ,jarang main keluar.

Sungguh terasa cepat sekali liburan ini, padahal kangenku masih belum habis.

"Masih berat banget rasanya harus ninggalin rumah lagi ,ninggalin Ibu, ninggalin gitar, dan ninggalin teman - teman lama."

Kitab - kitabku di pondok sudah menanti, meski liburan hampir usai, namun kenangan selama kegiatan ramadhan takkan lekang. 

Biarkan cerita ini mengalir dalam jiwa, menjadi semangat di setiap langkahku.

Liburan ini ku anggap sebagai anugerah terindah yang memberi kekuatan untuk melangkah lebih jauh dan lebih gagah.

Tanggal delapan Syawal aku berangkat kembali ke pondok. Kali ini aku berangkat pagi, dari rumah ba'da subuh pukul setengah 5 pagi.

Rencana mau naik kereta Logawa jurusan Purwokerto - Jember - Banyuwangi. Kereta berangkat dari Purwokerto kurang lebihnya sekitar pukul 6 pagi.

Semua keluarga sudah aku kunjungi. Mulai dari H - 2 menjelang keberangkatan ,aku berkeliling ke rumah saudara- saudaraku untuk berpamitan.

Sepanjang berkeliling saku baju yang kupakai menjadi penuh, karena dari tadi bertaburan amplop dari saudara - saudaraku, ada yang tipis ada yang tebal.

Mas rama kembali mengantarku sampai ke stasiun Purwokerto.

Kali ini mas rama membantu membawakan barang - barang ku naik ke dalam kereta.

Bawaanku kali ini ada satu tas dan dua kardus.

Tas berisi baju dan beberapa kitab ,dalam kardus berisi oleh - oleh titipan Ibu untuk soan Yai, ada gula pasir, gula jawa ,kopi ,teh dan lain - lain.

Menjelang kereta diberangkatkan, seperti biasa mas rama mengeluarkan dompetnya. Kali ini dia ngasih tiga lembar uang ratusan ribu.

Meski sudah berkali-kali, tak lupa basa -basi tetap ku lontarkan sebagai bumbu penyedap duta pertiwi.

"Udah mas, nggak usah repot - repot ,sangu ku udah cukup ini."

Mas rama sekarang sudah pinter bercanda ; " Oh ya udah saya masukin dompet lagi nih !."

"Eeeitt..., ya sini masa udah dikeluarin mau dimasukin lagi he he " ; dengan cepat ku saut tiga lembaran merah itu.

Pengumuman dari Announcer sudah terdengar.

Habis bersalaman denganku ,lalu mas Rama turun dari kereta ; " hati - hati di jalan Jul ! semangat ya ngajinya ! assalaamu 'alaikum..."

"Siap..., wa'alaikum salam."

Kereta logawa segera diberangkatkan dari stasiun purwokerto.

Bismillah, perjalanan dimulai.

Bagi para perantau, pasti akan terasa berat jika sudah tiba waktunya berangkat meninggalkan keluarga.

Entah tujuannya untuk bekerja ,kuliah, sekolah ataupun mondok ,aku yakin semua merasakan hal yang sama.

Tapi nanti ketika sudah beberapa hari di perantauan, rasa berat itu perlahan hilang dengan sendirinya.

Tak terasa sudah satu jam perjalan dari stasiun Purwokerto. Waktu saat ini kurang lebih menunjukkan pukul 7 pagi.

Sekarang Kereta tiba di Kroya. Para penumpang baru, berurutan masuk menaiki kereta.

Kursi masih banyak yang kosong, karena kereta Logawa diberangkatkan dari Purwokerto.

Selama kereta berhenti di Kroya, ku duduk persis di pinggir jendela ,menyaksikan suasana pagi dan berbagai aktivitas di stasiun.

Nyanyian pengamen dan rayuan pedagang memecah sunyi pagi ini di stasiun Kroya.

Suara mereka menemani langkah para musafir sejati.

"Kopi hangat, teh manis, nasi kucing ?"

"Lanting Kebumen lanting Kebumen ?"

"Getuk Sokaraja getuk Sokaraja ?"

Lalu lalang orang bergegas pergi menuju tujuan dengan segala mimpi.

Aneka jajanan warna-warni, menggoda selera dari yang manis hingga yang gurih.

Suara khas ; "Bakso... soto...!" membentuk harmoni saling bersahutan.

Senyum mereka tulus menghangatkan. Meski lelah, tetap berjuang dengan penuh harapan.

Saat pandanganku tertuju kepada mereka, tiba - tiba pundak kiriku seperti ada yang menepuk dua kali.

Terasa sentuhan dan terdengar suara lembut ; " Mas Ju...?."

Rasa penasaran yang berlangsung selama nol koma sekian detik mengarahkan kepalaku untuk menengok ke sumber suara.

Betapa ter kroya - kroya nya hatiku, ternyata itu suara Rahma.

"Mbak Rahma ya ? mau kemana ?"

Kami pun bersalaman, dia segera duduk di sampingku.

"Mau berangkat ke Kediri mas, mas jul juga mau berangkat ?"

"Iya aku juga mau berangkat, mbak Rahma nanti turun di Jombang juga ?"

"Iya mas ,aku turun di Jombang."

"Wah....kebetulan jadi ada temen, sini tasnya aku masukin bagasi !"

Ku bantu dia menata barang di bagasi atas, kami pun persis duduk sebelahan tanpa sekat.

"Ciat ciaaaaat.....rejeki nomplok datang nih ye...mainkan brooo....." ; by motivator tak kasat mata.

1
IG : @dadan_kusuma89
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!