Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.
Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merajut hadiah
Semua orang menjadi heboh karena putri permaisuri kekaisaran angin masih hidup dan dia memiliki kekuatan yang sangat besar. Bahkan ada beberapa kaisar yang ingin menjadikan kaisar angin sebagai besan mereka. Mereka ingin menjodohkan pangeran mereka dengan Shanum.
Namun, semua keinginan mereka di tolak mentah-mentah oleh permaisuri. Permaisuri beralasan bahwa putrinya belum cukup umur, dan putrinya juga berhak memilih apapun yang dia mau. Sudah cukup ketika baru lahir putrinya telah dibuang tanpa persetujuan darinya maupun dari permaisuri.
Dulu permaisuri tidak berdaya, berbeda dengan sekarang. Sekarang permaisuri ingin menjadi pelindung untuk anak-anaknya.
"Yang mulia,,, anda sangat beruntung,,,ketiga tuan putri masih hidup,,,?" bisik Meimei di dekat telinga permaisuri agar tak ada yang mendengar ucapan mereka, meskipun saat ini mereka berada di kamar Permaisuri.
"Iya,,,, setidaknya aku tahu mereka baik-baik saja,,,, dimana Sinsin,,,?" tanya permaisuri.
"Mungkin dia berada di kamar tuan putri bersama dengan putri Lu Yan,,," jawabnya sambil melihat sekeliling.
"Salam yang mulia,,," hormat Sinsin yang baru masuk.
"Panjang umur,,," ucap permaisuri dan Meimei kompak.
"Dari mana saja,,,?" tanya permaisuri.
"Hamba baru dari kamar tuan putri,,,, putri Lu Yan terlihat sedikit lesu,,,,dia seperti merasa sangat kebosanan,,," lapor Sinsin kepada permaisuri.
"Apakah kau tak bertanya apa maunya,,,?" tanya permaisuri.
"Sudah yang mulia,,,tuan putri hanya membalas tidak ada apa-apa. Saat kami bertanya apa maunya, dia juga bilang hal yang sama,,,".
"Apakah dia saat ini sedang istirahat,,,?" tanya permaisuri.
"Tidak yang mulia,,," ucap Sinsin.
"Kalau begitu, mari kita ke kamarnya,," ucap permaisuri sambil berdiri pergi. Sinsin dan Meimei mengikuti permaisuri dari belakang.
Tak selang berapa lama, akhirnya permaisuri sampai di paviliun tuan putri. Saat dia ingin masuk, dia memberi isyarat pada prajurit agar tak mengumumkan kedatangannya.
Putri Lu Yan sedang berada di taman, tangannya sedang merajut sesuatu dengan tiga warna yang berbeda. Dua diantaranya sudah dia lipat.
Permaisuri terus memandangi putrinya dari kejauhan untuk beberapa waktu. permaisuri bersembunyi di balik taman bunga yang telah di pangkas rapi yang tingginya berhasil menutupi tinggi permaisuri.
Ketika permaisuri terus melihat putrinya dari jauh, selir kelima tiba-tiba datang dengan membawa beberapa makanan dan hadiah untuk tuan putri Lu Yan.
"Kau ternyata sedang merajut,,,," ucap selir kelima sambil memegang hasil rajutan Lu Yan yang sudah selesai. Kedatangannya sama sekali tidak di gubris oleh Lu Yan.
"Yan' er,,,ini ada makanan dan beberapa hadiah karena kau telah menyelesaikan belajarmu di akademi,,," sambungnya lagi sambil memberi kode kepada para dayang agar memberikan barang-barang yang dia bawa.
"Bibi Sinsin,,,," panggil Lu Yan, lalu Sinsin segera datang setelah dia berpamitan kepada permaisuri.
"Ada apa yang mulia tuan putri,,,,?" tanya Sinsin yang segera datang ketika dipanggil.
"Bibi tolong masukkan semua hadiah itu kedalam. Aku akan menunggu kakak pulang,,, hadiah untukku itu juga hadiah untuk kakak ku. Jadi, jika kakak mau menerimanya maka aku akan mengambilnya juga,,," jawabnya santai dan anggun.
"Tapi, Yan' er ini hadiah untukmu. Untuk Shanum lain lagi,,,," selir kelima meyakinkan Lu Yan.
"Bukankah aku sudah jelas mengatakannya bibi Sinsin,,,?" ucap Lu Yan sambil menatap ke arah Sinsin.
"Tentu yang mulia,,," balas Sinsin sambil memanggil beberapa dayang-dayang tuan putri yang lainnya agar membantu dia membawa hadiah itu.
"Maaf ibu selir kelima, sebaiknya anda pergi bila tidak ada hal penting lainnya yang ingin anda sampaikan,,,," ucap Lu Yan sambil tetap fokus pada merajut.
"Yang mulia kaisar tiba,,," teriak prajurit penjaga paviliun putri.
"Kenapa semuanya datang kemari,,,?" tanya Lu Yan pelan.
"Selir kelima, kau juga di sini,,,?" tanya kaisar ketika dia melihat selirnya ada di dekat putrinya.
"Iya yang mulia,,,selir ini ingin memberikan hadiah untuk Yan' er,,," ucapnya lembut.
"Sayang,,,apa kakak mu sudah kembali,,?" tanya kaisar sambil membelai rambut Lu Yan.
"Belum ayahanda,,," jawabnya sambil tetap fokus dengan aktivitasnya.
"Apakah ini untuk kakak mu,,,?" tanya kaisar kepo.
"Iya,,,tujuh hari lagi kan ulang tahun kami,,,"
"Ahh,,,, benar,,," ucap kaisar baru ingat.
"Benar juga,,," batin semua orang termasuk permaisuri.
"Baiklah sayang,,,, jika kakak mu kembali. Bisakah kalian berdua makan bersama ayahanda. Sejak kau kembali ke istana kau tak mau makan bersama yang lainnya,,," mohon kaisar.
"Bibi Sinsin, bukankah bibi sudah menyampaikan pesanku,,?" tanyanya kepada Sinsin.
"Sudah tuan putri,,, hamba ini telah menyampaikan pesan tuan putri kepada permaisuri,,,"
"Ibumu juga sudah menyampaikan pesanmu itu kepada kami semua. Oleh karena itu jika kakak mu kembali tolong makanlah bersama-sama,,," ucap kaisar.
"Baiklah,,, aku akan mengajak kakak makan bersama jika dia kembali. Tapi, semuanya tergantung keputusannya,,," balas Lu Yan sambil tetap fokus pada rajutannya.
"Baiklah sayang, ayahanda akan kembali
"Silahkan ayahanda,,,tolong bawa selir kelima juga,,,"
"Kenapa tuan putri sedingin ini,,," batin kaisar dan lainnya kompak.