NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:313
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Senyuman mia mulai memudar saat langit yang tadinya terang mulai gelap, ia menatap ponselnya , puluhan kali panggilan yang ia lakukan tapi nomor pria itu masih tidak aktif.

"hemm, mungkin dia lupa"

Mia menghapus sudut matanya yang mulai berair, ia berjalan dengan lunglai keluar dari taman, dia bahkan lupa menelpon supirnya untuk minta di jemput, karena biasanya dia akan pulang bersama ian, seperti langit pun merasa kecewa dan ingin menangis, rintik hujan mulai turun dan membasahi tanah, mia berhenti berjalan dan menatap ke atas, langit yang gelap karena akan berganti malam menjadi semakin gelap dengan awan hitam yang menutupi warna sunset yang akan mempercantik waktu sore, tidak ada warna, hanya hitam dan mulai terdengar guntur seperti meluruhkan jantung mia.

Gadis itu berlari dengan ketakutan dan jantung yang berdebar kuat, ia berlari menuju jalan besar dan berharap akan cepat mendapatkan taksi.

sedangkan di ujung jalan sana sebuah mobil terparkir, seseorang di dalam sana menatap mia dengan mata dingin.

Ian yang sudah dari tadi datang dan hanya melihat mia yang menunggunya dari balik kaca mobil, tidak ada keberanian untuk mendekat, keberanian dan keyakinannya runtuh, seperti gambaran hubungannya dengan mia, harapan untuk bersama gadis itu sirna, seperti tidak ada jalan yang bisa menuntunnya untuk bisa menjangkau gadis itu lagi, wajah ian yang biasanya dingin bertambah dingin, seperti orang yang sudah kehilangan jiwa, pria itu yang biasanya menatap gadis yang ia cintai dengan mata berbinar dan penuh cinta, kini hanya pandangan tidak berperasaan, meskipun melihat gadisnya basah kuyup dan terlihat kedinginan, tidak ada reaksi apapun yang di berikan dari wajah itu.

ian yang dulu seperti terkubur bersama cintanya.

***

sebulan kemudian.

Suara musik terdengar mengalun dengan indah saat seorang gadis mulai memasuki aula pesta bersama kedua orang tuanya, kedatangan mereka di sambut oleh dua pelayan dan mereka di arahkan ke arah meja yang sudah di khususkan untuk mereka duduki, gadis itu melihat kiri dan kanan mencari saudara yang ia rindukan, orang tuanya mengatakan dia bisa menemui saudara yang sudah lama ia temui di pesta ini, gadis itu berdecak kagum dengan segala yang ada di ruangan ini, segalanya begitu mewah dan terlihat mahal, begitu juga penampilan orang orangnya, entah pesta pernikahan siapa yang di adakan malam ini, gadis itu hanya mendoakan yang terbaik untuk kedua mempelai tersebut.

Setelah mereka duduk di meja, entah kenapa suasananya menjadi tidak biasa, seperti kedatangan mereka memang di tunggu tunggu, acaranya bahkan langsung di mulai setelah ayahnya mengangguk pada seseorang yang entah membisikkan apa.

sementara para pemusik menghentikan permainannya, MC menyampaikan beberapa kata kemudian menyambut orang yang sudah di tunggu tunggu semua orang, gadis itu ikut bersemangat saat melihat semua orang bertepuk tangan dengan antusiasDan para pemusik mulai mengiringi kedua mempelai yang akan memasuki aula dengan lagu romantis, gadis itu ikut berdiri dan melihat ke arah pintu aula yang mulai menampakkan kedua pengantin dan beberapa pengiringnya, dan saat itulah senyuman gadis itu memudar dengan tepuk tangan yang mulai melemas hingga jatuh ke bawah, dunianya seakan runtuh seketika saat wajah ke dua mempelai yang baru saja ia doakan tadi, wajah dia orang yang ia rindukan, dua orang yang sama penting baginya, air mata gadis itu luruh seketika.

"kenapa menangis sayang?"

Tanya sarma sambil memegang tangan putrinya lembut.

"terharu"

Gadis itu mengelap wajahnya dengan dadanya yang terasa sesak dan sakit.

"Lihat dia, sampai terharu"

Suara ibunya membuat gadis itu mengalihkan pandangan, terpancar raut bahagia dari kedua orang tuanya, dan itu seperti pisau yang merobek hatinya berkeping keping.

Ia terduduk di kursi dengan tubuh yang terasa lemas, pria yang ia cintai menikah dengan saudaranya, dia ingin berteriak mengtakan kalau pria itu miliknya, tapi mulutnya tidak mampu mengeluarkan suara apapun.

'Tuhan, apa ini mimpi, atau kenyataan yang baru kau perlihatkan padaku, atau yang kami lalui lah yang ternyata mimpi, apa yang sebenarnya terjadi tuhan, dengan siapa aku harus bertanya, pada orang tuaku yang terlihat bahagia, atau pada saudari ku yang sangat aku rindukan, atau padanya yang tidak pernah datang setelah berjanji kalau kami akan selalu bersama'

mata mia dan ian bertatapan saat mereka hanya berjarak sekitar dua meter, pria itu sangat berbeda, matanya yang biasanya menatap lembut, kini tidak berperasaan, pria itu bahkan hanya menatapnya sekilas, seolah mereka tidak terlalu akrab.

sebisa mungkin mia menahan isak tangisnya, dia bahkan tidak mampu membalas senyuman dan lambaian tangan dari saudari yang sangat ia rindukan.

Setelah kedua itu mempelai telah berjalan melewatinya, mia mulai menyelinap keluar saat tatapan orang orang hanya berfokus pada kedua pemeran utama di aula tersebut, setelah melewati pintu aula, gadis itu berlari dengan kencang, dan tidak tau harus ke mana dia pergi, tapi mia merasa dia harus lari dari aula menyesakkan tersebut, dia tidak bisa berada di sana walau sebentar.

mata tajam Amir melihat semua adegan bagus yang tercipta di aula, wajah tidak berperasaan putranya, wajah hancur gadis itu, tangisan, semua itu persis seperti yang dia duga, amir menghela napas berat, tangannya mengurut pangkal hidungnya seperti hendak mengurangi rasa pusing, tapi ada senyuman di balik tangan yang menutupi wajah itu, walau hanya sekilas.

'pilihan yang tepat ian, kita tidak bisa memiliki kelemahan di sisi kita, pewarisku tidak boleh ada cela'

Amir menatap kedua pengantin dengan tatapan bangga, Ara yang terlihat cantik dengan gaun berwarna biru muda yang di buat sangat cantik dan mewah dengan taburan berlian yang berkilauan, sangat cocok di padukan dengan pakaian ian yang berwarna biru gelap, walaupun wajah mereka tidak terlalu memancarkan aura bahagia, tapi amir sangat puas dengan keberhasilannya menikahkan mereka.

setelah pesta berakhir, Ara dan ian di bawa oleh para pengawal menuju jet pribadi atas perintah Amir, ara bahkan hanya sempat bicara dengan orang tuanya beberapa menit.

Ara duduk dengan jeans pendek dan kaos berwarna hitam, gaunnya sudah dia buang entah kemana karena kesal, make up nya masih ada dengan rambut yang masih tersanggul rapi, tapi aksesoris sudah ia lemparkan pada pengawal yang membawanya tadi, gadis itu menoleh ke seberang, di mana ian duduk dengan wajah dinginnya, tidak ada pembicaraan di antara mereka, dan memang belum bicara sama sekali, mereka baru bertemu saat akan memasuki aula, ara yang mengira kalau ia di bawa pulang oleh farhan untuk bertemu keluarganya, tapi ia tidak menyangka kalau dia dan pria yang memang sudah tau akan di jodohkan dengannya akan menikah saat ia tiba, Ara memegang dadanya mencari tau apa yang ia rasakan pada pria yang kini sudah menjadi suaminya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!