Sebelum ada bintang, sebelum Bumi terbentuk, dia sudah ada.
Makhluk abadi tanpa nama, yang telah hidup melewati kelahiran galaksi dan kehancuran peradaban. Setelah miliaran tahun mengembara di jagat raya, ia memilih menetap di satu tempat kecil bernama Bumi — hanya untuk mengamati makhluk fana berkembang… lalu punah… lalu berkembang lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aura mendominasi
Suasana ruang rapat terasa sunyi dan tegang.
Beberapa eksekutif masih belum sepenuhnya menerima kenyataan bahwa pemilik sebenarnya dari Skyreach Group… adalah seorang pria muda yang bahkan belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Di ujung meja, Alex Chu duduk menyilangkan kaki, tampak santai. Ia membuka satu per satu dokumen krisis yang baru saja diberikan, tanpa sedikit pun ekspresi peduli di wajahnya.
Setiap kali jemarinya membalik halaman, ruang itu semakin membeku—seolah hawa dingin yang memancar dari tubuhnya menyelimuti seluruh ruangan.
Setelah membuka dokumen terakhir, Alex tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia hanya mengangguk ringan ke arah Gao Wen, asisten kepercayaannya.
Gao Wen mengerti.
Ia berdiri dan meletakkan satu flashdisk kecil ke proyektor utama. Seketika, layar besar di ujung ruangan menampilkan sebuah laporan internal yang amat rinci:
> Laporan Audit Khusus – Divisi Konstruksi Skyreach Group
Transaksi ilegal, penggelembungan biaya, dan aliran dana mencurigakan ke rekening pribadi sejumlah eksekutif.
Total kerugian: $5.300.000.
Beberapa direktur saling memandang. Warna wajah mereka memucat.
Gao Wen melanjutkan dengan suara tenang tapi menusuk:
> “Pengawasan menunjukkan adanya penggelapan dana proyek dalam tiga bulan terakhir. Dana sebesar $5,3 juta dialihkan melalui kontrak palsu dan pembelian material fiktif. Kami telah mengumpulkan bukti lengkap. Sebagian besar dari kalian ada dalam laporan ini.”
Ruangan itu berubah dingin seketika.
Salah satu eksekutif paruh baya bangkit berdiri, tangannya gemetar.
> “Tuan Alex… kami… kami minta maaf, itu hanya… kekeliruan laporan—”
Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Alex Chu mengangkat pandangannya.
Dingin. Mematikan. Tak ada amarah. Hanya tatapan yang menyiratkan satu hal: kalian semua bukan siapa-siapa di mataku.
Dan pada saat itu, tanpa berkata sepatah kata pun, aura milik Alex Chu—yang selama ini disegel—terlepas sedikit.
Tekanan itu menghantam seisi ruangan. Tak kasat mata, tapi semua orang merasakannya.
Napas para direksi tercekat. Lutut beberapa dari mereka nyaris goyah. Bahkan, suara detak jam di dinding pun seakan terhenti.
Alex Chu berdiri perlahan, meletakkan dokumen di atas meja, lalu melirik pada Gao Wen.
> “Selesaikan.”
Gao Wen langsung mengangguk dan memberi isyarat kepada dua staf keamanan elite yang sudah bersiap sejak awal.
> “Mulai saat ini, semua pihak yang terlibat akan diserahkan ke otoritas berwenang. Aset dibekukan, rekening disita, dan nama-nama mereka masuk daftar hitam industri. Tidak satu pun akan diterima bekerja di perusahaan mana pun lagi.”
Teriakan kecil, permohonan maaf, dan pembelaan mulai terdengar.
Tapi Alex Chu sudah melangkah keluar ruangan. Ia bahkan tak menoleh sedikit pun. Seolah semua itu hanya buang-buang waktunya.
Bagi makhluk abadi yang telah hidup selama ribuan tahun dan menguasai ekonomi dunia… penggelapan seperti ini hanyalah gangguan kecil di antara kesunyian kekuasaannya.
Di lantai dasar, suasana lobi Skyreach Group yang biasanya tenang mendadak berubah hening saat Alex Chu muncul dari lift eksklusif eksekutif,
Mata semua staf yang sedang bekerja langsung terarah padanya.
Namun tak seorang pun berani menyapa. Hanya membungkuk hormat
Langkah Alex tenang, namun seolah membawa tekanan tak kasat mata. Setiap anak tangga yang dilewatinya seperti mengguncang aura seluruh gedung. Ia berjalan melewati resepsionis yang membungkuk dalam-dalam, lalu keluar ke arah pelataran depan.
Sebuah Bugatti La Voiture Noire hitam legam, satu-satunya di Asia, telah menunggu dengan tenang.
Tanpa mengucap sepatah kata pun, Alex masuk ke dalam, dan mobil itu meluncur perlahan meninggalkan gedung, membelah kerumunan tanpa suara.
Baru beberapa detik setelah mobilnya menghilang dari pandangan...