Ratu Esme Coventina Vasilica dieksekusi oleh suaminya sendiri, Raja Stefan Vasilica karena dituduh membunuh anak raja.
Anak raja yang berasal dari selir Jenna itu akan jadi putra mahkota dan akan duduk di tahta selanjutnya. Keputusan itu diambil karena Ratu Esme dinyatakan oleh tabib tidak akan bisa mengandung selamanya alias mandul.
Karena dianggap membunuh keturunan raja, Esme yang merupakan seorang ratu tetap tidak lepas dari hukuman.
Namun ketika ekseskusi akan dimulai, sebuah senyum licik dari Jenna membuat Esme merasa bahwa semua ini tidak lah benar. Dia sendiri tidak pernah merasa membunuh anak dari suaminya itu.
" Jika aku diberi kesempatan untuk hidup kembali, maka akan ku balas semua rasa sakit dan penghinaan ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen 07
Hari berikutnya, Jenna berjalan dengan kepala sangat tegap. Sebuah kebanggaan bagi dirinya karena sudah berhasil naik ke ranjang raja.
Sekarang Jenna tengah menuju ke istana ratu. Sebagai selir, dia harus memberi salam hormat kepada Esme. Itu sebuah adat yang wajib dilakukannya.
"Maaf Selir Jenna, saat ini Baginda Ratu sedang tidak ada di tempat. Beliau berada istana utama sedang membahas tentang masalah kenegaraan."
"Begitu ya, baiklah tidak mengapa. Aku akan kembali nanti."
Jenna membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan istana ratu. Sebenarnya hal itu bagus juga. Tidak bertemu dengan Esme baginya pun tidak masalah.
"Saya yakin itu hanya alasan. Baginda Ratu pasti menaruh rasa cemburu kepada Anda, Selir Jenna," ucap Mia dengan nada meyakinkan.
"Biarlah, aku tidak peduli. Bagus kalau dia cemburu. Tapi itu bukankah tidak bertahan lama. Sebentar lagi dia akan berpisah bukan, maka dirinya tidak akan jadi penghalang bagiku. Sekarang ini aku hanya perlu bertahan untuk sementara."
Mia menganggukkan kepalanya cepat. Dia tersenyum lebar. Jika benar Jenna menjadi ratu nantinya, maka dia pun memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Dayang, pelayan dan pengawal akan semakin tinggi derajatnya mengikuti kenaikan status majikan yang dilayaninya. Mereka juga akan dihormati karena akan memiliki posisi lebih dibanding yang lainnya.
Maka dari itu Mia sangat tidak sabar menanti tentang kenaikan posisi Jenna. Dia sungguh menanti akan hal tersebut.
Di istana utama, semua bangsawan diundang untuk menghadiri rapat. Dewan parlemen pun begitu. Ayah dari Esme yakni Count Elber Coventina juga datang. Stefan mengundang semuanya untuk membahas perceraian yang akan dilakukannya dengan Esme.
Count Elber tidak terkejut karena sebelumnya Esme sudah mengirimkan surat kepadanya. Dan sebagai ayah yang baik juga mencintai putrinya, Count Elber mendukung penuh keputusan Esme tersebut. Dia tahu betul bagaimana kerja keras putrinya untuk bertahan hidup di istana. Jika dulu bukan karena sebuah wasiat dari leluhurnya, Count Elber tidak mungkin memberikan putrinya untuk berada di istana ini.
"Apa Anda setuju Count Coventina?"
"Saya setuju dengan apa yang jadi pilihan putri saya, Baginda Raja. Jika dia menginginkan seperti itu, maka saya akan siap membawanya kembali ke wilayah County."
Suara ricuh timbul. Stefan tahu ada beberapa orang yang menentang perceraian itu terutama para pendukung Esme. Awalnya pun dia tidak setuju tapi saat melihat wajah-wajah orang yang mendukung Esme kecewa, membuat ego diri Stefan naik. Dia merasa puas melihat mereka kehilangan orang yang di dukung.
"Baiklah, jika Ayah Mertua ku tidak keberatan dan juga Ratu sendiri yang menginginkan maka aku akan menyetujuinya. Tapi perlu kalian ingat bahwa perceraian ini bukan lah aku yang memilihnya melainkan Ratu sendiri. Semua dengarkan, aku setuju bercerai dengan Ratu Esme. Setelah mendapat persetujuan dari kuil dan Pendeta Agung Arhen, maka Esme Coventina bukan lagi ratu di kerjaan Vasilica. Semua fasilitasnya sebagai ratu akan diambil. Dan sambil menunggu keputusan dari kuil maka Ratu Esme masih harus berada di istana. Apa kau setuju, Esme."
"Saya setuju Baginda. Hari ini juga utusan sudah di kirim ke Kuil Agung di Kekaisaran Aterna. Paling 3 hari saja sudah mendapat jawaban. Aah saya tidak akan menggunakan lagi istana ratu. Muali hari ini saya akan berada di paviliun tempat tamu kerajaan biasanya tinggal. Namun beri saya waktu untuk berpamitan dengan mereka yang sudah membersamai saya selama ini, baginda."
"Ya lakukan, lakukan apapun yang kamu mau, Esme. Dan jika kamu berubah pikiran, katakan padaku. Aku akan senang hati untuk menerima mu kembali."
Esme tidak menjawab. Dia hanya tersenyum simpul. Setelah itu dia pun pamit undur diri. Rapat kenegaraan di bubarkan. Semua di luar bergegas menemui Esme dan menanyakan tentang kebenaran akan hal ini. Mereka masih sangat tidak percaya bahwa Esme mundur dengan mudahnya.
Ya, mereka pikir semua itu karena kedatangan Jenna. Satu alasan itu memang benar, namun Esme juga punya alasan lain. Dia sudah lelah dengan semua hiruk pikuk istana. Dia sudah lelah dengan semua pekerjaan yang bertahun-tahun dikerjakannya.
"Jangan lagi bertanya. Putriku sungguh sudah sangat lelah. Biarkan dia istirahat," ucap Count Alber. Dia lalu membawa Esme pergi menuju istana ratu untuk melakukan apa yang ingin Esme lakukan.
Berpamitan, semua orang terkejut dan sama sekali tidak menyangka bahwa Esme akan meninggalkan mereka. Pengasuh Esme yang saat dia datang berusia 5 tahun itu bahkan sampai menangis sesenggukan.
"Kenapa begini baginda Ratu, saya sungguh tidak terima Anda diperlakukan sepeti ini,"ucapnya sambil menangis pilu.
"Tidak pengasuh, ini semua aku yang minta. Aku sudah lelah dan ingin beristirahat. Terimakasih sudah mengasuhku, sudah baik padaku dan juga sabar dalam membesarkan ku. Aku sungguh tidak akan melupakanmu, pengasuh."
Dekapan erat dilakukan mereka. Bukan hanya satu orang saja yang menangis melainkan banyak orang. Semua yang di Istana Ratu mulai dari dayang, pelayan, kesatria bahkan penjaga kandang kuda pun menangis ketika Esme berpamitan.
"Kau sungguh dicintai, anakku."
"Benar Ayah, semua orang memang mencintaiku tapi tidak dengannya."
Degh!
Count Alber tentu paham siapa yang dimaksud oleh anak perempuannya. Dan itu memang sedikit menyakitkan.
Kabar tentang perceraian ratu dan raja menjadi topik hangat. Lembaran berita yang ditulis itu menyebar ke seantero negri. Semua mengetahuinya dan setiap orang berspekulasi.
"Ada apa ini sepertinya sangat ramai. Vasilica ini tidak terllau besar, tapi sungguh heboh."
"Ada berita yang sedang gempar. Raja dan Ratu bercerai?"
"Woaaah apa sumber berita mu itu benar, Heros?"
Heros menganggukkan kepalanya. Saat ini dia dan Loyd sedang berada di sebuah pusat kota. Loyd sengaja ingin datang ke tempat tersebut karena ingin membuktikan ucapan wanita yang ia temui kemarin tentang bros yang ia terima.
Loyd melihat sebuah restoran besar. Dia melihat isinya yang penuh, entah karena makanannya enak atau apa tentu dia tidak tahu.
"Ayo kita kesana?"
"Tapi itu penuh, kita hanya akan di usir, Yang Mulia."
Loyd mengeluarkan bros yang didapatnya. Tentu saja Heros langung tahu kalau tuannya itu ingin membuktikan fungsi dari perhiasan itu. Apalagi Heros dan Loyd saat ini menggunakan pakaian yang tampak seperti bangsawan dan bukannya yang acak-acakan.
"Permisi, apakah masih ada kursi?"
"Maaf Tuan, tempat ini sudah penuh."
"Kenalanku berkata bahwa jika aku menggunakan ini, maka aku bisa mendapatkan tempat."
Degh!
Pelayan tersebut tampak terkejut. Dia kemudian pamit sebentar dan memanggil seseorang lagi. Jika dilihat dari penampilannya mungkin orang itu adalah pemilik tempat ini atau pengelolanya.
"Bisa saya lihat apa yang anda bawa itu? Dan bisa ceritakan bagaimana ciri-ciri orang yang memberikannya?"
Loyd mengangguk, dia lalu mengatakan ciri-ciri Esme. Orang tersebut menyimak dengan seksama dan kemudian tersenyum.
"Sebelah sini, Tuan. Meskipun sebentar lagi beliau sudah tidak memiliki posisinya, namun kami sebagai orang yang menghormatinya akan tetap memberi temat terbaik dan ternyaman."
"Maksudmu?"
"Bros ini milik Ratu Esme bukan? Beliau sebentar lagi sudah tidak menadi ratu. Tapi di hati kami ratu kerajaan Vasilica tetaplah Ratu Esme Coventina."
Aaah
Loyd menyunggingkan senyum. Pantas saja wanita itu bicara demikian tempo hari. Akses mudah, semua tidak lagi menjadi milikku, rupanya ini artinya.
"Menarik, sangat menarik."
TBC
ditunggu kelanjutan dan keseruan kisah cinta dari janda mantan ratu dengan kaisar loyd /Drool/
semangat dan tetap sehat kak 🙏
daku padamu kaisar..sat set /Kiss/