NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kamu Cantik

Saat ini Luna dan jesika sedang berada di ruangan Deril, bahkan kedua gadis itu menangis membuat Deril kebingungan

Ceklek

" Luna" Alvaro langsung berlari memeluk sang adik, luna kembali menumpahkan rasa ketakutan nya itu.

Alvaro mengelus lembut kepala luna sembari mencium nya, ia benar benar khawatir dengan sang adik

Jadi tadi sebelum luna sampai dikantor Deril langsung menelfon Alvaro ia menceritakan semuanya, Alvaro yang sedang meeting langsung pergi begitu saja bahkan asisten nya mencegah nya ia tetap kekeh untuk meninggalkan meeting penting itu, yang ada dipikiran nya hanya bagaimana keadaan luna saat ini.

" Kamu ada yang sakit?" tanya Alvaro kepada adik nya itu, luna langsung menggeleng

" engak ada kak, aku baik baik saja" Alvaro melirik jesika " kamu engak apa apa jes?"

Jesika langsung tersenyum " aku baik baik saja kak"

Alvaro langsung berdiri dan menatap Deril, ia seperti masih penasaran dengan musibah yang menimpa adik nya itu.

"Terimakasih ril, lu udah nolongin adek gue" Ujar Alvaro dan hanya di angguki oleh deril

" seperti nya ini tidak bisa di biarkan Al, lu harus bertindak bawa kasus ini ke polisi ini sama saja Kasus penculikan" Alvaro mengangguk

" kak terus bagaimana dengan barang barang jesika, semuanya masih ada di dalam mobilku" ujar Luna

 ia juga memikirkan nasib jesika bagaimana pun ia yang membawa jesika sampai ikut trauma seperti ini

" mobil kamu sedang dibawa kesini sama orang suruhan ku, kamu tenang saja tidak akan ada yang hilang" ujar deril meyakinkan

" terimakasih banyak kak deril" ucap Jesika, deril tersenyum

.

" Anjani? Kamu kapan pulang ke Indonesia?" wanita yang disapa samuel itu tersenyum

" Kemarin sam, akhirnya kita ketemu lagi. Apa kabar kamu?" ucap wanita tersebut sembari mengulurkan tangan nya

" Baik, kamu apa kabar? Ada urusan apa kamu ke Indonesia?" Tanya Samuel

" Aku juga baik, biasa ikut papa sekalian aku healing juga disini hehe.."

Anjani adalah teman kuliah samuel, ia tinggal di London bersama kedua orang tuanya dan satu kakak nya, ia adalah anak kedua. orang tuanya sukses dengan usaha kain tekstil nya

" gitu ya, main lah kerumah ku" ajak samuel, Anjani hanya tersenyum

" iya kapan kapan gampang, oh iya kemarin aku dengar berita soal orang tua kamu aku turut berduka cita ya" ia mengelus lengan Samuel

" Terimakasih Anjani"

Saat ini samuel sedang berada di sebuah restoran, tadi setelah kerja lapangan di kota B ia menyuruh asisten nya untuk berhenti disalah satu restauran karena ia merasa sangat lapar, dan tidak menyangka ia bertemu dengan teman lama

Tiba tiba ponsel samuel berbunyi ia langsung melihat nya dan ternyata yang berkirim pesan adalah Alvaro, ia menceritakan kejadian yang menimpa Luna tadi, Mata Samuel melotot ia tidak menyangkan Hans berbuat sejauh itu

" Anjani maaf aku harus pergi ada urusan" ujar Samuel, Anjani langsung berdiri

" iya engak apa apa, kebetulan aku juga ada urusan" Samuel mengangguk

" Saya duluan ya" Samuel langsung berlari tanpa menunggu jawaban Anjani

.

" Permisi tuan" Ucap Ajudan Deril, ia baru saja memasuki ruang kerja bos nya

" Iya" Deril mengangguk " ini Tuan, saya mau menyerahkan kunci mobil nya nona luna" Dengan sopan Ajudan tersebut memberikan nya kepada Deril

Deril langsung memberikan nya kepada Luna, tak lupa luna mengucapkan terima kasih, entah kenapa Alvaro suka sekali melihat interaksi adik dan sahabat nya itu

Ceklek

" Dimana luna" Ujar Samuel, ia baru saja masuk ke ruangan Deril tanpa ketuk dan salam, membuat orang orang yang ada di dalam nya terkejut

" Samuel!" bentak Alvaro, ia tidak menyukai adik nya bersikap tidak sopan seperti itu

" Maaf Al, maaf kak Deril" ujar Samuel, deril hanya mengangguk saja

Samuel langsung mendekat ke arah luna dan memeluk nya dengan erat

" kamu engak apa apa dek?" Luna menggeleng " aku baik baik saja kak" Samuel dapat bernafas lega

Mereka semua hanya menatap Samuel yang terus memeluk Luna tanpa henti

" Lun aku harus pulang, mama ku siang ini akan pulang kerumah takut marah kalo aku engak ada di rumah" luna mengangguk paham

" ya udah aku anterin ayo" Tangan luna langsung di tarik Alvaro

" jesika biar pulang sama kakak, kebetulan ada yang harus kakak urus" ujar Alvaro, ia berdiri dan membenarkan tampilan nya

" engak usah kak, aku naik taxi aja" jawab jesika ia sungkan dengan kakak nya luna itu

" engak usah naik taxi takut kamu kenapa napa, ayo" ia mengajak jesika untuk pergi

" kamu engak apa apa dek beneran?" luna masih tetap menggeleng " kayaknya kakak harus bicara sama hans" ucap nya tegas

" engak usah kak udah biarin aja, kak Al yang akan mengurusnya" samuel berdecak sebal

" engak bisa, dia sudah keterlaluan bagaimana kakak bisa biasa saja" samuel langsung berdiri

" Kak deril aku titip luna dulu, aku ada urusan" Deril mengangguk, luna melirik ke arah deril

" kak, aku ikut" Samuel menggeleng " kamu disini dulu ya" ia mengelus kepala luna lalu pergi

Setelah itu suasana terasa hening karena diruangan tersebut hanya ada deril dan Luna, sebenarnya Alvaro sengaja meninggalkan Luna dan Deril, kalo Samuel dia memang sengaja ingin datang ke kantor Hans untuk balas dendam

" Kak maaf ya aku jadi Ngrepotin kakak lagi" ujar luna, tapi ia tidak berani menatap Deril

" engak kok" tiba tiba perut luna berbunyi sangat keras hingga deril mendengar nya

" kamu lapar?" Luna hanya tersenyum " mau makan apa?" tanya Deril

" engak usah kak aku nanti beli aja sendiri" deril mengerutkan dahi nya

" udah, cepet mau apa. Pesan online aja ini milih" ia menyerahkan ponsel nya kepada Luna

_ini jantung gue ngapain sih deg deg an gini, engak bener nih_

Gumam Luna dalam hati

" udah kak, makasih ya" deril hanya mengangguk saja

Luna langsung menyandarkan diri nya di sofa sedang Deril sibuk dengan ponsel nya entah apa yang ia lihat. Namun tiba tiba saja

Brak!

Pintu dibuka cukup keras oleh seseorang seketika Luna dan deril terlonjak kaget. Tapi sekian detik kemudian luna lebih terkejut melihat seorang wanita berlari dan duduk dipangkuan Deril

" sayang, kamu kemana saja si aku telfon kok engak aktif " ucap Wanita tersebut sembari bergelayut manja

Luna yang melihat itu hanya diam tanpa kata kata ia benar benar syok dengan apa yang di lihat nya, tatapan mata deril langsung tertuju ke Luna yang kebingungan

" sayang, jawab aku!" bentak Wanita tersebut

Bug!

Wanita tersebut jatuh tersungkur dibawah karena tiba tiba saja deril langsung berdiri tanpa menghiraukan wanita tersebut yang ada dipangkuan nya

" aww..deril kamu apa apaan sih sakit tau" Ujar Wanita tersebut sembari meringis menahan sakit

" kamu ini apa apaan si ris!!" bentak deril, suara tersebut sangat menggelegar di telinga luna

" oh jadi kamu bersikap seperti ini karena ada wanita jalang ini?" Wanita tersebut menunjuk Luna

" jaga bicaramu rista? saya sudah lelah menghadapi sikap gila kamu ini" Teriak Deril

" apa sih istimewa nya wanita ini, kecil dan tidak terlihat menarik" ia melangkah mendekati Luna " saya seperti nya kenal kamu"

" engak usah buat masalah rista, kita engak ada hubungan apa apa. Pergi kamu dari ruangan saya!" emosi Deril semakin memuncak

Plak

Deril terkejut melihat Luna menampar rista di depan mata nya, ia melihat rista meringis kesakitan

" Dengar ya, saya tidak kenal kamu dan beraninya kamu menyebut saya jalang? Maksud mu apa?" Saat ini luna berada tepat di depan Rista

" memang kamu jalang kan, mengoda pacar orang dan tidak tau malu" Rasanya emosi luna suda sangat memuncak

Luna langsung menarik rambut Rista dengan kasar membuat wanita itu kesakitan

" lepaskan rambut ku sialan, beraninya kamu dasar wanita tidak tau diri" luna hanya tersenyum saja namun tentunya senyuman itu tidak biasa

" mungkin kalo kamu tidak menyebut saya jalang saya tidak akan semarah ini, tapi kamu sudah keterlaluan!" teriak Luna tepat disamping telinga rista

Deril yang melihat itu benar benar terkejut, tidak menyangka Luna semarah itu

" lun dengerin kakak lepasin dia ya" deril mencoba membujuk Luna ia juga kasihan melihat rista kesakitan

Dan akhirnya luna pun melepaskan cengkraman di rambut Rista, ia mengambil nafas untuk menenangkan diri nya

" Dasar wanita__" Saat rista hendak menampar luna tangan nya langsung ditarik oleh Deril

" jangan berani kamu menyentuh luna" ia langsung menghempaskan tangan rista dengan kasar

Sedang luna langsung menyandarkan diri nya di sofa rasanya hari ini emosi nya sangat meledak membuat badan nya terasa sangat sakit. Rista yang sangat emosi melihat Luna langsung pergi begitu saja dan menutup pintu ruangan deril dengan kasar.

Kepala deril benar benar pening ada saja masalah hari ini, ia melirik ke arah Luna yang terlihat sedang bersandar sembari menutup mata nya kemungkinan ia juga merasa sangat lelah.

Tok tok tok

" masuk" seorang pria langsung masuk keruangan Deril dengan menunduk sopan

" permisi tuan, ini pesanan anda" ujar pria tersebut, hanya di angguki oleh deril, dan pria tersebut segera pergi

Luna yang melihat banyak katung kresek berisi makanan langsung tersenyum dan menegakkan badan nya.

" wahh banyak sekali makanan nya, perasaan tadi aku engak pesan sebanyak ini kak" deril tersenyum

_ternyata lucu juga luna habis marah marah langsung heppy karena makanan_

Gumam Deril, sembari tersenyum dan menggelengkan kepala nya

" kakak tambahin tadi takut kamu masih laper kalo cuma pesan dua" Luna langsung mengerucutkan bibir nya

" kakak kira aku sebanyak itu apa kalo makan, aku hanya doyan makan kok engak rakus. Tapi makasih deh aku suka semua makanan nya" ujar Luna, ia membantu deri untuk membuka makanan nya

deril hanya tersenyum saja, ia suka dengan sikap Luna yang tidak jaim tapi juga sopan, luna langsung meminta ijin untuk memakan nya dan di angguki oleh Deril.

Setelah selesai makan tak lupa ia membersihkan meja nya dan cuci tangan di wastafel kamar mandi di dalam ruang kerja deril, padahal siapapun orang tidak pernah ada yang diperbolehkan masuk keruangan deril apalagi sampai menginjak kamar mandi nya hanya luna yang suka rela di perbolehkan oleh Deril.

" kak, aku boleh tanya tidak?" ucap luna tiba tiba, saat ini ia duduk di sebelah deril

Deril melirik luna sebentar lalu kembali melanjutkan makan nya

" tanya apa?" ucap Deril, ia memang tidak suka basa basi seperti nya

" cewe tadi itu cewe nya kakak ya? Maaf ya kak kalian jadi salah paham, mana aku jambak lagi tadi" luna terlihat tertawa seperti tidak ada salah

Deril juga ikut tertawa, deril berpikir itu lucu ya meski sebenarnya ia kasihan juga dengan Rista.

" Bukan, dia mantan aku kita putus udah lama kok sekitar delapan bulan dia aja yang masih engak terima" jelas Deril

" oh gitu ya, maaf ya aku jadi tanya tanya" Deril hanya tersenyum sembari mengangguk

Setelah itu mereka ngobrol ngobrol santai bahkan banyak sekali pertanyaan yang terlontarkan untuk deril dari Luna, namun deril sangat setia mendengarkan bahkan menjawab nya dengan jujur.

Sore hari nya Deril sudah bersiap hendak mengantar Luna untuk pulang, saat perjalanan pulang Luna seperti sangat mengantuk sekali bahkan tak terasa ia pun tertidur membiarkan deril menyetir sendiri. Tiba tiba handphone Deril berbunyi untung luna tidak terbangun

[ ' Hallo' ]

[ ' bawa pulang adek gue ril' ]

Terdengar suara Alvaro dari sebrang telefon

[ ' iya ini gue lagi diperjalanan' ]

Jawab deril singkat

[ ' Ya udah hati hati ']

Setelah itu sambungan telepon dimatikan, sesekali Deril melirik ke arah luna yang tertidur pulas tak terasa sudut bibir nya tersenyum.

_kamu cantik Luna_

Gumam Deril dalam hati

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!