NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Kematian wati

Pagi harinya, jenazah wati sudah di mandikan dan dikafani serta di sholatkan.

Warga segera mengantarkan jenazah wati ke area pemakaman dengan di iringi dzikir.

Laa ilaaha illallaah

Laa ilaaha illallaah

Lantunan dzikir mengiringi langkah kaki pengantar jenazah wati. Tak lama mereka akhirnya sampai di pemakaman umum desa alas pati, disana sudah ada 2 orang penggali kubur yang sudah selesai.

Saat akan memasukan jenazah wati, tiba-tiba angin kencang datang yang memporak porandakan area pemakaman. Hal itu membuat seluruh warga panik, kecuali pak ustad.

"Bapak-bapak, ibu-ibu ayo kita berdoa bersama, meminta pertolongan dari Allah." Ucap pak ustad yang memberi arahan.

Semua warga segera berdoa yang mereka bisa. 10 menit kemudian, angin kencang tersebut sudah menghilang dan disekitar area pemakaman kembali seperti semula, seolah tak terjadi apa-apa.

"Astagfirullah." Ucap mereka semua serentak.

"Ayo kita segera memakamkan jenazah bu wati." Ucap pak ustad.

Rusli, sekalu suami dari wati segera turun ke liang lahat, dan mulai memasukan jenazah istrinya yang di iringi air mata.

Proses pemakaman telah selesai, para warga mulai meninggalkan area pemakaman, kini hanya tersisa rusli dan pak rt saja serta pak ustad.

"Pak rusli, ayo kita pulang sekarang pak." Ajak pak rt. Rusli hanya mampu mengangguk dan mulai beranjak dari area pemakaman.

Tanpa di ketahui oleh mereka semua, satu sosok berdiri tak jauh dari pemakaman, sosok itu adalah wati. Dengan kaki tangan yang di rantai serta dua algojo dibelakangnya, ia memandang punggung rusli yang sudah mulai menjauh. Dan ia pun akhirnya diseret kembali kedalam istana yang mengerikan tersebut.

Sementara itu, acara tahlilan akan dilangsungkan dirumah rusli, ibu-ibu yang sedang membantu di dapur di kagetkan dengan penampakan sosok wati dengan kaki dan tangan di ikat oleh rantai panas.

"Tolong bu, tolong saya." Ucap sosok wati yang sedang merintih kesakitan. Sontak ibu-ibu di dapur tersebut berlari tunggang langgang meninggalkan rumah rusli.

_Kembali ke hutan_

Mbah karsa, galuh, mbah surya, renggo, serta fajar sudah mendengar berita tentang kematian wati yang mengenaskan, mereka mulai memikirkan cara untuk menghentikan semua ini.

"Galuh, segeralah kuasai ilmu yang ada di buku itu." Ucap mbah karsa kepada galuh.

"Baik mbah." Sahut galuh.

"Mbah, menurutku setelah galuh sudah mengusai ilmu itu, sebaiknya kita langsung kembali ke kampung saja." Saran dari renggo membuat yang lainnya mengangguk setuju.

"Baik, kita akan kembali jika galuh sudah menguasai ilmu di buku itu." Ucap mbah surya.

"Paman renggo, ngomong-ngomong bagaimana nasib motor yang kita tinggalkan di dalam hutan desa kembangan?." Tanya galuh yang baru teringat akan motor yang mereka tinggalkan.

"Kamu tenang saja, paman sudah menyuruh mereka untuk mengambilnya." Jawab renggo dengan santai.

"Ya, ampun paman." Ucap galuh yang hanya menggelengkan kepalanya saja.

_Kembali ke desa_

Malam itu, dirumah dimas dan bu rohaya, kondisi lasmi sedikit ada perubahan. Mereka juga sudah mendengar berita tentang kematian wati.

"Ibu lap dulu ya nak." Ucap bu rohaya yang mengelap tubuh anaknya dan dimas yang menyuapi lasmi makan.

"Bu, kondisi lasmi sepertinya ada perubahan." Ucap dimas dengan senang.

"Kamu benar nak, lasmi sepertinya akan sembuh." Sahut bu rohaya tak kalah senangnya dari dimas, mereka begitu telaten dalam merawat lasmi.

Malam telah menyelimuti desa alas pati, masih dengan suasana yang mencekam dan suara burung gagak yang membuat suasana tambah mencekam.

Disalah satu rumah, mereka sedang di teror habis-habisan oleh sosok kuntilanak tersebut, ternyata kuntilanak itu tidak lagi membuat korbannya menjadi sakit, tetapi langsung meneroronya dan membuatnya meninggal.

"Tolong,tolong,tolong." Teriakan seorang gadis memecahkan keheningan malam, di belakangnya melayang sesosok kuntilanak yang sedang terbang mengejarnya.

"Hihihi, mati, mati hihihi." Ketawa melengking sosok itu membuat sang gadis gemetar ketakutan.

Tanpa ia sadari, ia sudah masuk kedalam hutan dan makin masuk kedalam. Ia melihat sebatang pohon yang bolong dan segera masuk ke dalam pohon tersebut.

"Ya tuhan, semoga dia tak melihatku disini." Batin gadis itu dengan menggigil.

Aroma busuk seketika menusuk hidung gadis itu, ia melihat kain yang berkibar terkena angin dengan rambut panjang yang menjuntai. Gadis itu sontak menahan nafasnya dengan degup jantung yang tak beraturan.

"Hmm, aku mencium aroma manusia disekitar sini." Ucap sosok itu seraya mengendus, hal itu membuat gadis tersebut semakin menggigil ketakutan.

Trakk

Tak sengaja, gadis itu menginjak ranting yang membuat sosok kuntilanak itu segera menoleh kearah lubang pohon tersebut. Dan segera melayang kesana.

Wanita itu hanya duduk diam di sana, ia berharap sosok itu tak mendengar patahan ranting tersebut. Tanpa di ketahui gadis itu jika sosok tersebut sudah berada di belakangnya, dan tiba-tiba....

Blapp. Tangan dingin memegang pundaknya, seketika aroma busuk langsung menusuk hidungnya dengan tajam. Ia sama sekali tak berani menoleh kearah belakang dan hanya melirik ke samping, sosok tangan hitam, penuh belatung serta kuku panjang hitam.

"Hihihi, ketemu hihihi." Ucap sosok itu, membuat wanita tersebut merinding.

Ia akhirnya memberanikan diri menoleh kebelakang, seketika pandangannya bertemu dengan sosok tersebut.

"Arrgggh." Teriak gadis itu, seraya berlari keluar dari lubang pohon tersebut.

"Hihihi, mau kemana." Ucap sosok itu yang melayang dibelakangnya.

Kondisi hutan yang gelap serta ia tak begitu fokus memperhatikan kedepan, membuat kakinya tertusuk ranting tajam. Darah yang menetes membuat sosok kunti itu menyeringai dengan tajam.

"Humm, wangi darah perawan hihihi." Ucap sosok itu dengan melengking, hal itu membuat gadis itu bergetar ketakutan. Ia sekarang tak bisa bergerak kemana-mana dikarenakan kakinya yang terluka.

Saat sosok kunti tersebut sudah mendekat, tiba-tiba sosok bayangan meleset dengan cepat dan menangkap tubuh gadis itu, serta membawanya pergi. Hal itu membuat sosok kunti tersebut mengeram marah.

Sedangkan disisi lain, renggo membuka pintu gubuk dengan perlahan seraya membawa tubuh gadis tersebut masuk kedalam gubuk. Ternyata sosok bayangan tadi adalah renggo, ia tak sengaja melihat seorang gadis yang hendak di bunuh oleh sosok kuntilanak merah.

Aktivitas renggo tersebut membangunkan yang lainnya, mereka segera mendatangi renggo yang sedang mengobati seorang wanita.

"Dia siapa paman?." Tanya galuh, penuh rasa penasaran.

"Aku menyelamatkannya tadi, ia hampir di bunuh oleh sosok kuntilanak merah." Jawab renggo dengan tenang, tangannya begitu lincah mengobati kaki gadis tersebut.

"Ayo kita segera tidur, biarkan saja gadis ini istirahat." Lanjut renggo, galuh dan yang lainnya hanya mengangguk dan segera tidur kembali.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!