PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Sudah lebih dari 8 tahun Alika menunggu kesempatan untuk membalas kematian kedua orangtuanya yang dibunuh secara keji oleh Klan mafia Camorra dari Sisilia. Saat itu Alika masih berusia 12 tahun dan baru saja beberapa jam sebelumnya ia berulang tahun dan membuka hadiah dari kedua orangtuanya. Tiba-tiba rumah yang mereka tempati didatangi tamu yang tak diundang. Ayahnya ditembak di tempat dan ibunya pun tak luput dari tembakan. Sedangkan Alika saat itu pingsan setelah tertembak dibagian perut. Untung ia bisa diselamatkan oleh tetangganya seorang mantan agent CIA yaitu Mr. Hamilton yang tanpa sengaja melihat gerombolan Camorra mendatangi rumahnya. Dan Mr. Hamilton pun mengadopsi Alika karena ia dan istrinya tidak memiliki anak.
Sungguh tragis ... diusianya yang masih muda Alika harus menjadi yatim piatu. Dan ia sendiri hampir meregang nyawa. Sejak saat itu Alika dilatih oleh ayah angkatnya men
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CYBER WORLD
Ia mengambil pistol dari laci dan bersiap untuk melawan polisi.
Saat polisi mulai mendobrak pintu rumah, David keluar dari pintu belakang dan mencoba melarikan diri. Polisi segera mengejar David dan memberikan tembakan peringatan. "Berhenti ! Atau kami akan menembak !" teriak seorang polisi. David tidak menghiraukan peringatan polisi. Ia terus berlari secepat mungkin. Karena David tidak berhenti, polisi terpaksa menembak kakinya. David tersungkur ke tanah dan mengerang kesakitan. Polisi segera menangkap David dan membawanya ke kantor polisi. Christy, yang melihat David tertangkap, hanya bisa menangis histeris. Ia tahu, hidupnya telah hancur.
Dengan tertangkapnya David dan Christy, semua kejahatan mereka akhirnya terungkap. Mereka dijerat dengan berbagai pasal, termasuk penggelapan dana perusahaan, pencemaran nama baik, dan percobaan pembunuhan. Kasus ini menjadi sorotan media dan publik. Banyak orang yang merasa geram dengan tindakan David dan Christy. Mereka berharap agar David dan Christy dihukum seberat-beratnya.
Setelah kasus David dan Christy selesai, Alika merasa ada yang masih mengganjal di hatinya. Ia merasa divisi cyber di perusahaan Ethan masih sangat lemah dan rentan terhadap serangan hacker. Sebagai seorang yang ahli dalam bidang cyber, Alika merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki sistem IT di perusahaan suaminya. "Sayang, aku ingin bicara sesuatu" kata Alika kepada Ethan suatu malam. "Ada apa, Sayang ?" tanya Ethan sambil memeluk Alika. "Aku ingin bergabung dengan divisi cyber di perusahaanmu" jawab Alika dengan nada serius. Ethan terkejut mendengar permintaan Alika. Ia tahu bahwa Alika sangat ahli dalam bidang cyber, tetapi ia khawatir dengan kondisi Alika yang sedang hamil. "Sayang, aku tahu kau sangat ahli dalam bidang cyber, tapi aku khawatir dengan kondisimu" kata Ethan dengan nada khawatir. "Kau sedang hamil, kau tidak boleh terlalu lelah". "Aku tahu, Sayang" balas Alika sambil menggenggam tangan Ethan erat. "Tapi aku tidak bisa tinggal diam. Aku merasa bertanggung jawab untuk melindungi perusahaanmu dari serangan hacker. Aku janji akan berhati-hati dan tidak akan terlalu lelah".
Ethan terdiam sejenak. Ia tahu bahwa Alika sangat keras kepala dan tidak akan menyerah begitu saja. Ia juga tahu bahwa Alika memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang cyber. Akhirnya, Ethan mengalah dan mengizinkan Alika untuk bergabung dengan divisi cyber di perusahaannya. "Baiklah, Sayang" kata Ethan sambil tersenyum. "Aku mengizinkanmu untuk bergabung dengan divisi cyber di perusahaan ku. Tapi kau harus janji untuk berhati-hati dan tidak terlalu lelah". "Aku janji, Sayang" balas Alika sambil memeluk Ethan erat.
Keesokan harinya, Alika mulai masuk kantor bersama suaminya. Alika diperkenalkan sebagai istri dari CEO perusahaan yang ikut bekerja di divisi cyber. Kedatangan Alika membuat semua karyawan di divisi cyber terkejut dan kagum. Mereka tidak menyangka bahwa istri CEO mereka adalah seorang ahli cyber yang sangat hebat. Alika segera mulai melakukan audit terhadap sistem IT perusahaan Ethan. Ia menemukan banyak celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh hacker.
Alika dengan cepat menemukan bahwa sistem IT perusahaan Ethan penuh dengan celah keamanan yang menganga. Ia menganalisa satu per satu, menemukan titik lemah yang bisa dieksploitasi oleh hacker jahat. Lebih mengkhawatirkan lagi, ia mulai mencurigai beberapa staf di divisi IT. Ada kejanggalan dalam catatan aktivitas mereka, seolah ada sesuatu yang disembunyikan. Namun, Alika memilih untuk tidak langsung bertindak. Ia ingin mengumpulkan bukti yang lebih kuat sebelum mengambil tindakan.
Untuk menguji kemampuan tim IT, Alika memberikan beberapa tugas yang seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah oleh seorang profesional. Namun, hasilnya sangat mengecewakan. Tidak ada satu pun anggota tim yang menunjukkan kompetensi yang memadai. Alih-alih membantu, mereka justru membuka celah baru yang bisa dimanfaatkan oleh musuh untuk menjatuhkan Ethan. Alika merasa geram. Ia tahu, ia harus segera bertindak. Ia tidak bisa membiarkan perusahaan Ethan berada dalam bahaya. Ia kemudian berbicara dengan Ethan dan mengusulkan untuk mengganti seluruh personil IT dengan orang-orang yang lebih kompeten.
"Aku tahu ini akan menimbulkan banyak pertanyaan, Sayang" kata Alika kepada Ethan. "Tapi aku yakin ini adalah satu-satunya cara untuk melindungi perusahaanmu". Ethan, yang sudah percaya penuh pada kemampuan Alika, menyetujui usulannya. Ia memberikan Alika kebebasan penuh untuk merombak divisi IT perusahaannya. Alika kemudian menghubungi teman-temannya sesama alumni MIT yang selama ini bekerja sebagai freelancer. Mereka adalah para ahli cyber yang sangat kompeten dan memiliki reputasi yang baik di dunia IT. Alika menawarkan mereka pekerjaan di perusahaan Ethan, dengan syarat ia yang menjadi pemimpin mereka.
Awalnya, teman-teman Alika ragu-ragu. Mereka sudah terbiasa bekerja secara independen dan tidak ingin terikat dengan aturan perusahaan. Namun, setelah Alika menjelaskan situasinya dan meyakinkan mereka bahwa ia akan memberikan mereka kebebasan untuk berkreasi, mereka akhirnya setuju. Dengan tim IT yang baru, Alika mulai bekerja keras untuk memperbaiki sistem IT perusahaan Ethan.
Setelah berminggu-minggu bekerja keras merombak divisi IT dan mengamankan perusahaan, Alika merasa lelah dan jenuh. Ia merindukan waktu berkualitas bersama Ethan, merindukan keintiman dan kemesraan yang sempat terabaikan karena kesibukan mereka. "Sayang, aku ingin berlibur" kata Alika kepada Ethan suatu malam, sambil memeluknya erat. "Aku ingin kita bisa menghabiskan waktu berdua saja, tanpa gangguan pekerjaan". Ethan tersenyum mendengar permintaan Alika. Ia juga merasakan hal yang sama. Ia merindukan Alika, merindukan sentuhannya, merindukan kehangatannya. "Aku juga merindukanmu, Sayang" balas Ethan sambil mencium kening Alika lembut. "Bagaimana kalau kita pergi berlibur akhir pekan ini ? Aku akan mengatur semuanya". Alika sangat senang mendengar jawaban Ethan. Ia tidak sabar untuk segera pergi berlibur dan menghabiskan waktu berdua saja dengan suaminya.
Ethan kemudian memesan sebuah vila mewah di tepi danau yang tenang dan indah. Vila itu memiliki pemandangan yang menakjubkan dan fasilitas yang lengkap, termasuk kolam renang pribadi, jacuzzi, dan perapian. Saat tiba di vila, Alika dan Ethan langsung terpesona dengan keindahan tempat itu. Mereka merasa seperti berada di surga. Mereka segera meletakkan barang-barang mereka dan menikmati suasana vila yang tenang dan damai.
Malam harinya, setelah makan malam romantis di tepi danau, Alika dan Ethan masuk ke dalam kamar tidur. Mereka saling berpandangan dan tersenyum penuh arti. Mereka tahu, malam ini akan menjadi malam yang tak terlupakan. Ethan mendekati Alika dan memeluknya erat. Ia mencium bibir Alika dengan lembut dan penuh kasih sayang. Alika membalas ciuman Ethan dengan penuh gairah. Ciuman itu semakin lama semakin panas dan menggairahkan. Dengan berbagai permasalahan yang harus mereka hadapi akhir-akhir ini membuat waktu untuk berduaan sangat kurang. Dan saat inilah waktu yang terbaik untuk memiliki quality time sebagai suami istri.
***