"Ketimbang jadi sadboy, mending ajarin aku caranya bercinta."
Guyonan Alessa yang tak seharusnya terucap itu membawa petaka.
Wanita sebatang kara yang nekat ke Berlin itu berteman dengan Gerry, seorang pria sadboy yang melarikan diri ke Berlin karena patah hati.
Awalnya, pertemanan mereka biasa-biasa saja. Tapi, semua berubah saat keduanya memutuskan untuk menjadi partner bercinta tanpa perasaan.
Akankah Alessa dapat mengobati kepedihan hati Gerry dan mengubah status mereka menjadi kekasih sungguhan?
Lanjutan novel Ayah Darurat Untuk Janinku 🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Pantas Saja!
...“Kamu cantik banget, pantes aja Kak Gerry langsung jadiin istri! Dulu, dia itu playboy loh.” — Eleanor Lunette ...
“Jadi, yang di sebelah kamu itu siapa, Ger?” celetuk Renata. Sejak tadi matanya menatap Alessa yang berdiri diam di samping Gerry. Wanita yang memiliki mata biru dengan rambut coklat yang bergelombang, tentu saja memiliki kecantikan tersendiri.
“Ini istri saya. Namanya Alessa,” ucap Gerry sambil memegang kedua bahu Alessa dan mengenalkannya kepada semua yang ada di sana.
“Ooo. Jadi ini alasan kamu menghilang?” celetuk Katty sambil maju ke depan. Kemudian ia merangkul Alessa dan merebut wanita itu dari Gerry. “Malam ini kamu jadi milik Mama dulu ya.”
“Ayok masuk! Bi Titi udah masak banyak loh buat malam ini,” imbuh Katty sambil menuntun Alessa masuk ke dalam.
Semuanya masuk ke dalam rumah besar Harrison dan langsung menuju ke ruang makan. Di saat semuanya sudah duduk di meja makan, Lea pun keluar sambil menggendong Hugo. Wanita yang dulu pernah membuat dunia Gerry kelabu dan tak berwarna.
“Hai, Kak Gerry,” sapa Lea dengan santai dan tentunya ia sudah melupakan kejadian di masa lalu. Karena kini, ia sudah bahagia bersama suaminya Luca dan anaknya, Hugo.
“Maaf, aku abis mandiin Hugo,” imbuh Lea sambil tersenyum ke arah Gerry.
Gerry menatap Lea. Tapi kini tatapannya sudah biasa saja dan tak ada perasaan apa-apa. Hanya ada perasaan lega karena kini wanita itu sudah bahagia. “Iya, nggak apa-apa.”
“Lea,” celetuk Renata, mama Lea. Kenalan dulu sama Alessa, istrinya Gerry. Renata menggunakan isyarat bibir menunjuk ke arah Alessa yang kini duduk berhadapanan dengannya. “Selama ini dia menghilang karena nikahin bule.”
“Oh pantes! Hampir tiap hari loh Kak Luca kesal gara-gara Kak Gerry pergi,” imbuh Lea sambil matanya menatap ke arah Alessa.
Wanita yang dulu pernah merebut hati Gerry, kini berada tepat di samping Alessa. Jika mereka berdiri bersebelahan, tak melunturkan kecantikan salah satunya. Karena keduanya tetap cantik dengan paras mereka sendiri. Hanya saja, satu masa lalu Gerry, sementara satu lagi masa sekarang dan masa depan Gerry.
“Alessa.” Alessa menyodorkan tangannya lebih dulu ke Lea. Wanita bermata biru itu tersenyum, meskipun jauh di lubuk hatinya diam-diam masih sedikit menyimpan rasa cemburu.
“Lea.” Lea menyambut tangan Alessa dengan senyum yang lebar. Kemudian wanita itu mendekat dan berbisik ke arah Alessa. “Kamu cantik banget, pantes aja Kak Gerry langsung jadiin istri! Dulu, dia itu playboy loh.”
Mendengarkan candaan Lea yang berbisik tapi sengaja membuat semua keluarga mendengar, semua yang ada di ruang makan itu tertawa terbahak-bahak. Mereka menjadi nostalgia masa lalu. Rasanya seperti mimpi melihat Gerry membawa pulang seorang istri. Yah, bagaimana mungkin? Siapapun yang tahu masa lalu Gerry, tak ‘kan ada yang percaya bahwa kini pria itu sudah berubah!
Di saat semuanya sibuk tertawa, Hugo yang saat itu sedang digendong oleh Lea menatap lekat ke arah Alessa. Mata hazel bayi itu berbinar-binar saat melihat ke arah Alessa. Sesekali bayi laki-laki itu tersenyum malu karena Alessa balas menatap ke arahnya.
“Baaa ….” Hugo melebarkan kedua tangannya ke arah Alessa. Bayi menggemaskan itu terlihat sedang meminta Alessa untuk menggendongnya. “Baaa ….”
Semua yang ada di sana tentunya terkejut melihat respon Hugo. Bayi yang selama ini takut pada siapapun kecuali dengan keluarga besar Harrison, tiba-tiba minta digendong oleh Alessa?!
“Loh, Hugo?” Katty terkejut dengan mata membulat.
“Ntar aja ya, Sayang,” bujuk Lea sambil berusaha membawa Hugo ke arah Luca. “Tante Alessa makan dulu ya.”
“Baaa … baaa … baaaa ….” Hugo terus menerus melebarkan kedua tangannya ke arah Alessa. Mata bulatnya yang lucu itu tak lepas menatap ke arah Alessa.
Alessa yang melihat respon Hugo, tentu saja hatinya terenyuh. Meskipun ia masih jetlag dan lapar, tapi ia tak sampai hati membuat bayi mungil itu bersedih hati. Ia pun mendekat ke arah Lea dan mencoba menggendong Hugo.
“Hugo … mau sama Tante Alessa?” tanya Alessa sambil tersenyum.
“Yaaa ….” Sahut Hugo yang mengeluarkan kosa kata barunya malam itu.
Alessa menggendong Hugo dengan perasaan yang sulit dijelaskan saat ini. Hatinya terasa penuh dan rasanya, ada sedikit obat karena kesedihannya yang tak bisa memiliki anak bersama Gerry. Saat ia menggendong Hugo, Gerry menyadari mata istrinya berkaca-kaca.
Gerry pun bangkit dari duduknya, kemudian mendekat ke arah Alessa yang sedang menggendong Hugo. “Halo, Hugo.”
“Tante Alessa ini punya Om Gerry. Jangan di ambil ya,” imbuhnya sambil mencubit gemas pipi bayi itu.
...🌸...
...🌸...
...🌸...
...Bersambung …....
eh tapi udah punya suami Deng🤣🤣🤣
Thor lanjut ceritanya bagus banget 👏🏻👏🏻
masih banyak jaln menuju Roma..
😀😀😀😀❤❤❤❤❤
Alessa kan kak??
❤❤❤❤❤
ampuuunnn..
manis sekali lhoooo..
jadi teehura..
berkaca2..
❤❤❤❤❤❤
akhirnya mumer sendiri..
😀😀😀😀😀❤❤❤❤