NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:129k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28. MUSTAHIL

"Sus, kalau hasil Lab-nya sudah keluar, langsung antar ke ruangan saya, ya," ucap Teddy pada suster yang mendampinginya, mereka baru saja keluar dari ruang rawat pasiennya.

"Baik, dok." Suster tersebut langsung berpamitan.

Teddy pun mengayun langkah menuju ke ruangannya. Namun, langkahnya terhenti ketika melewati

seorang wanita berhijab yang tengah mengandung, sedang duduk di kursi tunggu sembari menumpu wajah dengan kedua telapak tangannya. Meski tak melihat wajahnya, tapi dari postur tubuhnya seperti tak asing.

"Fio," panggilnya ragu.

Wanita itupun tersentak ketika mendengar namanya disebut. Ia mengusap sisa air matanya lalu mengangkat pandangan.

Teddy seketika nampak cemas begitu melihat ternyata wanita itu benar-benar adalah Fiona. Ia langsung duduk di samping istri ke-duanya itu dan mengusap sudut matanya yang basah.

"Kamu kenapa bisa ada di sini? Agnes mana?" tanyanya dengan nada khawatir. Setahunya ini belum waktunya untuk kontrol kandungan. Mungkinkah Fiona sedang mengalami keluhan pada kandungannya.

"Kamu ada keluhan apa? Kenapa tadi gak bilang sama aku, kita bisa berangkat bareng ke rumah sakit," ucapnya lagi saat Fiona belum juga menjawab pertanyaannya. Ia semakin khawatir, terlebih melihat istrinya itu sedang menangis.

"Aku gak ada keluhan apa-apa, Mas," ujar Fiona kemudian. Suaranya terdengar serak karena menangis.

"Terus, kamu ngapain ke rumah sakit?" tanya Teddy lagi.

"Tadi aku izin mau ke rumah Aidan. Tapi pas sampai sana, Dafa bilang kalau Aidan dan Jihan ke rumah sakit jenguk Mama," jawab Fiona.

"Mama kamu sakit?"

Fiona menjawab dengan anggukan. Air matanya kembali jatuh. Mamanya sedang terbaring di ranjang rumah sakit, tapi ia tidak memiliki keberanian untuk menemuinya.

Teddy langsung menarik istri ke-duanya itu kedalam pelukannya. Mengusap punggungnya yang bergetar.

"Kamu sudah menjenguk Mama kamu?" tanyanya.

Fiona hanya merespon dengan menggeleng. Bahkan ia pasrah dalam pelukan Teddy tanpa penolakan. Sekali ini saja, ia benar-benar butuh sandaran, dan dekapan sang suami mampu memberikannya sedikit ketenangan.

"Mau aku temani menjenguk Mama kamu?" tawar Teddy.

"Aku gak berani menemui mereka," lirih Fiona.

Teddy semakin mengeratkan pelukannya. Ia tahu apa yang dirasakannya Fiona saat ini. Hubungan Fiona dan orang tuanya merenggang setelah menikah dengannya, bahkan hingga saat ini mereka belum pernah bertemu.

"Ya sudah, sekarang kamu ikut ke ruanganku dulu."

Fiona hanya mengangguk, kemudian mengikuti sang suami. Dan lagi, ia hanya pasrah ketika Teddy merangkulnya. Tubuhnya serasa kehilangan tenaga saat mengetahui sang mama sedang sakit.

Teddy mendudukkan tubuh sang istri di kursi kerjanya, lalu berjongkok melepaskan alas kaki istrinya.

"Kamu mau makan sesuatu gak? Biar aku pesankan." Teddy mendongak menatap mata sembab wanita yang masih bertahta di hatinya tersebut. Jika boleh jujur, keadaan ini membuatnya senang, sebab secara tak sengaja ia bisa memiliki waktu bersama Fiona tanpa ada halangan dari Agnes.

Fiona menggeleng pelan. "Aku lagi gak kepengen makan apa-apa, Mas," jawabnya.

Teddy memasang senyum tipis. Padahal ia sangat berharap jika Fiona menginginkan sesuatu darinya. Ia sangat ingin merasakan bagaimana reportnya menjadi suami yang harus memenuhi segala keinginan istrinya yang sedang hamil. Saat Agnes dinyatakan hamil, ia belum sempat merasakan itu semua ketika kejadian nahas itu menimpa istri pertamanya.

"Mas, malam ini aku izin nginap di rumah Aidan, ya?" Fiona menatap suaminya penuh harap.

Teddy terlihat keberatan, namun tak mungkin ia melarang dan membuat Fiona bersedih. "Boleh, nanti biar aku yang antar kesana," ujarnya. Setidaknya ia bisa bersama Fiona meski hanya sekedar mengantar.

"Gak usah, Mas. Nanti biar aku ikut sama Jihan saja," ujar Fiona.

Ada gurat kecewa di mata Teddy, namun ia sembunyikan dengan senyuman tipis. "Ya udah, kalau gitu biar aku telepon Aidan dan kasih tahu dia kalau kamu ada di sini."

Fiona merespon dengan anggukan sembari tersenyum.

*****

"Kakak lagi gak ada masalah, kan?" tanya Aidan sembari menatap kakaknya yang duduk dibelakang dari kaca spion di depannya.

"Enggak, kok," jawab Fiona.

Aidan tak percaya begitu saja, terlebih melihat gerakan mata sang kakak yang nampak gelisan. Namun, bukan ranahnya untuk mengorek informasi lebih jauh.

"Maaf ya, aku gak kasih tau kakak kalau Mama lagi sakit," ujar Aidan kemudian.

Fiona hanya merespon dengan anggukan. Setelah mendengar ucapan papanya beberapa saat lalu, sekarang ia paham kenapa Aidan maupun Jihan tak memberitahu perihal mamanya yang sedang sakit.

Tak berselang lama, mereka pun sampai di rumah. Jihan langsung menuntun kakak iparnya masuk ke rumah, sementara Aidan memasukkan mobilnya ke garasi.

"Udah lama ya, kak, kita gak duduk bareng gini dan ngobrol banyak hal," ujar Jihan setelah duduk bersama kakak iparnya di ruang tengah.

Fiona menanggapinya dengan senyuman tipis. Ia pun rindu suasana hangat bersama keluarganya yang sudah beberapa bulan tak ia rasakan.

"Bunda...."

Kedua wanita itu menoleh ketika terdengar lengkingan suara si kecil Hana yang berlari ke arah mereka. Di belakangnya, Dafa dan asisten rumah tangga tampak berusaha mengejar.

"Hai, anak cantiknya Bunda." Jihan merentangkan kedua tangannya dan langsung memeluk putri kecilnya yang berusia empat tahun itu.

Dafa pun duduk di samping sang bunda dan terlihat ngos-ngosan.

"Capek ya jagain Adek?" Jihan mengusap pucuk kepala putra sulungnya.

Dafa mengangguk. "Adek lari-larian terus, Bunda. Gak mau diem," adunya.

"Bu, maaf saya belum masak untuk makan siang. Soalnya ngawasin Hana, takut dia jatuh," lapor sang asisten rumah tangga.

Jihan terkekeh pelan sembari mencubit gemas hidung putrinya. Hana memang lagi aktif-aktif nya dan ia pun kadang kewalahan.

"Gak apa-apa, Bi. Nanti saya pesan aja. Sekarang Bibi istirahat aja dulu, pasti capek jagain Hana. Terima kasih ya, Bi," ujar Jihan.

Wanita setengah baya itu hanya mengangguk lalu berpamitan ke belakang.

"Kenapa kamu gak pakai jasa baby sitter aja, sih?" tanya Fiona. "Biar enak kalau kamu bepergian."

"Mas Aidan juga udah nyaranin gitu, tapi aku gak mau. Lagian aku juga gak ada kerjaan, jadi mending fokus ngurusin anak aja. Kalau mereka sudah besar nanti, aku pasti akan merindukan moment seperti ini, reportnya menjadi ibu."

Fiona terdiam dengan bibir menyunggingkan senyum tipis. Andai bisa ia meminta, ingin sekali ia merasakan hal seperti Jihan. Tapi ia tahu jika itu mustahil. Setelah bayinya lahir nanti, ia harus menyerahkan pada Agnes dan Teddy, lalu kembali pada laki-laki yang masih setia menunggunya.

1
ken darsihk
Yahhh si Agnesss dia nggak tahu cinta pertama nya Teddy ya si Fiona
Hera
masih ada dong kesempatan buat tetep bersama Fiona abang Teddy nya 🥰, ngikut aja lanjuuttt
ken darsihk
Dafa bukan anak nya Aidan jadi dia anak nya siapa , atau Dafa anak bawaan nya Jihan 🤔🤔🤔
Nurlinda: iya kak
total 1 replies
ken darsihk
Yahhh Damar ketahuan bobrok nya deh ,sial nya Teddy yng mengetahui nya
ken darsihk
kasihan Fio 🤗🤗
ken darsihk
Agnes syukooorrr ilfeel sama lo 😠😠
ken darsihk
Ternyata Agnes ular juga pasti ini kerjaan nya dia 😠😠😠🤔
ken darsihk
Teddy ngapaaa hanya diam saja ya ketika Agnes memutuskan segala hal , termasuk apa pun untuk Fiona
ken darsihk
Achhh Agnes kesan nya koq lo tuh jahattt bngtt dach
ken darsihk
Mau mu apa Ted kamu mau ke dua nya 😡😡😡
ken darsihk
kebohongan satu di tutupi dngn kebohongan yng lain nya 👏👏👏
ken darsihk
Nyesekkk
Popo Hanipo
kalo pada akhirnya fiona sama damar ,,aku malah kasihan sama teddy kalo papa denis tau penyebab fiona kecelakaan apa masih mungkin mau merestui,,di sini tedy salah tp karna bnyaknya kesalah pahaman antara fiona dan teddy meskipun di sini damar sudah bertaubat tapi bayang2 masa lalu pasti akan timbul permasalahan di kemudian hari dulu saja kisah ana dan bram yg jelas2 bram salah mereka masih bisa rujuk
Popo Hanipo: kalo nanti gk balikan sama tedy carikan yg laib saja kak jangan sama damar ya wkkk biar adil
Nurlinda: wkwkw, nah itu kka si Erick, suaminya Liana/Ana, mantan suami mama Kiara 😄
total 5 replies
Rina
Iru memang nama yang kamu siapkan Fio , Teddy memberi nama itu karena mrmbaca buku harianu 🫢🫢🫢
Dwi Rustiana
TOS dulu kita papa Denis q jga g ridho kalo fio jadi istri kedua apalagi suaminya modelan beruang pin plan ono mending jadi janda eksklusif aja toh jodohnya pasti dah disiapin kok ama Mak nur 🤭🤭🤭
ken darsihk
Agnesss semua ini karena ide gila mu , dan sekarang semua nya tersakiti termasuk kamu 🥴🥴🥴
Aditya hp/ bunda Lia
no komen 🥺🥺
Sugiharti Rusli
entah akan bergulir ke mana ini nasib si Fiona nanti ke depan, apa dia akan tetap mengabdi di pesantren dengan identitas lain🤔🤔🤔
Sugiharti Rusli
yah semua keputusan memang ada resikonya, dan papa Denis hanya melakukan apa yang terbaik bagi Fiona saat itu yah
Sugiharti Rusli
Fiona bisa melihat putrinya dari jauh tanpa orang tahu siapa dia karena bercadar, dan dia tidak bisa menikah lagi karena statusnya masih istri si Teddy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!