NovelToon NovelToon
Merlinda ( Memulai Kembali)

Merlinda ( Memulai Kembali)

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis
Popularitas:46.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sary Bhieltha

Sequel lanjutan dari novel My Teacher My Secret Husband






Merlinda , gadis cantik bermata bulat , berambut ikal tebal , dengan warna kulit kuning langsat .
Elin , seperti itu biasa orang memanggilnya , gadis periang , humoris , yang akan selalu membuat orang lain tertawa berada di dekatnya.



Setelah kepergian Gery , laki laki yang pertama kali membuatnya jatuh cinta namun kemudian pergi meninggalkan dirinya untuk selama lamanya.
Meninggalkan ia tanpa pesan , namun sejuta kenangan indah yang tidak mungkin di lupakan ,
sejauh apapun dirinya pergi kenangan indah , namun menyakitkan itu akan selalu mengiringinya.
Sekarang ia telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang cantik dengan tutur kata yang lembut , ia benar-benar tidak menyangka jika kedatangannya ke New York akan merubah cerita kehidupannya yang kelam.

Kisah cintanya kembali terjadi di kota itu , dan hal yang paling gila adalah kalau ternyata ia sedang berkencan dengan pemilik perusahan di tempat ia magang saat ini.

" Ini benar-benar gila " umpatnya tidak percaya.


~~~

" Dia kekasihku " ucap CEO tampan itu , bibirnya terus melengkung dan merasa begitu bahagia karena akhirnya ia mempunyai kesempatan untuk memperkenalkan wanita yang memiliki seutuh hatinya pada semua orang , " bahkan saat ini kami sedang merencanakan pernikahan , bukankah begitu nona Merlinda ? " tambahnya , membuat mata coklat milik Elin membulat dengan sempurna , bersama suasana yang tiba-tiba hening oleh rasa tidak percaya semua orang , bagaimana mungkin karyawan magang itu adalah calon istri CEO tampan yang di gilai hampir semua kaum perempuan muda di kota New York.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sary Bhieltha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan Dingin

" Mi " teriak Meili yang berjalan masuk kedalam rumah megah keluarga Remkez , berulang kali Meili memanggil maminya dengan senyuman bahagia.

" Jangan berisik Meili " ujar Daniel yang sangat terganggu dengan teriakan adiknya.

" Ada apa nona ?, Nyonya besar mungkin sedang mandi " kata pelayan menghampiri Meili.

" Tuan Muda " sapa pelayan dengan senyum yang begitu senang karena melihat Daniel tiba tiba berada di rumah utama , Daniel menundukkan kepala menanggapi sapaan pelayan , " Apa ada yang ingin kami siapkan Tuan ? "

" Bersihkan tempat tidurnya , malam ini kak Daniel akan tidur di sini " jelas Meili dan pelayan segera beranjak untuk menuruti perintah Nona mudahnya .

" Meili , ada apa ? " tanya seorang perempuan paruh baya , dengan rambut bergelombang yang tertata begitu rapi , Viona menuruni anak tangga menghampiri Meili yang masih berdiri di ujung lorong besar menuju ruang utama , atau ruang yang biasa di pakai untuk menerima tamu penting.

" Mam " panggil Meili dengan tersenyum.

" Apa yang ingin kau lakukan Meili ? " gumam Daniel yang berdiri di belakang adiknya namun tertutup oleh tembok besar .

" Diam disitu " kata Meili pelan dan Daniel menghela nafas pasrah menunggu apa yang akan di lakukan Meili sebenarnya.

" Ada apa Meili ?, kenapa berteriak , dan dari mana saja kamu ? " cercah Viona yang terus berjalan menuju Meili.

" Mam , aku punya kejutan " ucapnya saat vVona sudah berada lebih dekat dengannya , Meili segera menarik tangan Daniel membuat tubuh  laki laki itu terhuyung kedepan .

" Daniel " ucap Viona pelan dengan tatapan yang begitu dalam pada anak sulungnya.

" Kau pulang " katanya lagi dengan masih tidak percaya melihat keberadaan Daniel di rumahnya.

" Iya mam " jawab Daniel kaku , ia bingung apa yang harus di lakukannnya sekarang , semua terasa begitu canggung , " harusnya kau lakukan ini dari dulu , kenapa kau begitu tega meninggalkan mami " ujar Viona yang langsung memeluk Daniel dengan terisak.

" Maafkan Daniel mam , dan mami sangat tahu alasannya kenapa Daniel tidak pernah ingin pulang "

" Jangan terlalu membencinya Daniel , biar bagaimanapun dia ayahmu , dan mami sudah menerimanya , mami baik baik saja Daniel " ujar Viona yang tidak berhenti terisak dalam pelukan Daniel , " mami sangat merindukanmu " ucapnya lagi dengan mempererat pelukannya , Meili menyekah air mata yang hampir menetes di wajahnya , hatinya begitu senang melihat Viona yang begitu bahagia karena kepulangan Daniel hari ini.

" Aku lapar mam " ucap Meili.

" Apa kalian belum makan ? " tanya Viona sambil melepas pelukkannya pada Daniel.

" Sudah mam " jawab Daniel.

" Tapi aku masih lapar " rengek Meili.

" Baiklah , sekarang mandilah , mami akan meminta pelayan untuk menyiapkan makanan , dan setelah itu kita makan bersama " jelas Viona dengan senyuman yang tidak pudar dari bibirnya.

kemudian segera ia menuju dapur , untuk meminta pelayan menyediakan makanan , terutama makanan kesukaan Daniel .

" Kau memang seperti sapi Meili " kata Daniel pada adiknya.

" Ceh , aku ini adikmu Daniel , jangan mengatai dirimu sendiri , karena sapi bersaudara dengan sapi , tidak ada sapi yang bersaudara dengan manusia " ujar Meili tertawa , " ternyata kau tidak begitu pintar " lanjutynyayang tertawa puas karena sudah membalas ejekan Daniel ,

****

Masih setengah mengantuk pagi ini Elin sudah berdiri di sisi pintu lobby untuk menunggu jemputan taxi online yang akan membawanya menuju Pearson School.

" Andai saja mata kuliah pagi ini tidak penting , aku akan lebih memilih untuk melanjutkan tidurku " gerutu Elin dengan mulut yang terus terbuka karena menguap.

Teeetttttt " suara klakson yang begitu panjang mengejutkan Elin.

" Siapa manusia yang menyebalkan ini " gumam Elin kesal , dengan mata yang menatap pada mobil sport yang berhenti tepat di hadapannya , " Hay Elin " sapa seorang laki laki yang tersenyum di balik kaca mobil yang terbuka.

" Astaga Mike , aku pikir siapa manusia yang menyebalkan ini " ujar Elin dengan menghela nafas.

" Sepertinya pagiku sedikit mengecewakan karena mendapat umpatan darimu " ujar Mike tertawa , " kau mengejutkanku Mike " jelas elin.

" Baiklah maafkan aku , apa kau ingin pergi ke Parson? " tanya Mike dan Elin menganggukkan kepalanya , " masuklah " ajak Mike.

" emm .. terimakasih Mike , tapi aku sudah memesan taksi dan sebentar lagi mobilnya akan sampai " jelas Elin menolak ajakan Mike.

" Tujuan kita sama nona , kau hanya perlu meminta maaf dan membatalkan pesananmu , dan lagi ini tinggal beberapa menit dari jam mata kuliah pertama "

Elin masih diam , dengan otak yang terus berpikir harus menerima ajakan Mike atau tidak , tapi jam memang sudah menunjukkan waktu yang sudah hampir terlambat menuju Parson School jika dia harus menunggu lagi.

" Kau terlalu banyak berpikir " ujar Mike, kemudian keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju Elin , " masuklah , waktu semakin berjalan dan kau akan benar benar terlambat " kata Mike sambil membuka pintu mobil yang berada di sisi Elin , " ini sedikit pemaksaan Mike " ucap Elin tertawa yang akhirnya memilih masuk kedalam mobil .

" Jangan lupa membatalkan pesananmu " kata Mike lalu menutup kembali pintu mobilnya  dan kembali berjalan menuju kursi kemudi untuk segera melajukankan mobilnya menuju tempat tujuan mereka.

****

Hari ini Viona begitu bersemangat menunggu waktu sarapan , bahkan ia sendiri yang turun tangan menyiapkan menu makanan pagi ini , walau hanya dengan menu sederhana seperti Sandwich dan roti coklat panggang namun itu menjadi menu favorit sarapan ke dua anaknya .

" Roti bakar buatan mami " teriak Meili sambil berlari menuruni anak tangga menuju meja makan.

" Meili jangan berlari , kau bukan lagi anak kecil " teriak Viona yang begitu khawatir Meili terjatuh dari tangga , " Morning , mam " sapanya sambil mencium pipi Viona yang masih menatapnya geram " What is wrong mam ? " tanyanya santai , kemudian langsung duduk di salah satu kursi meja makan.

" Jangan pernah menuruni tangga dengan berlari seperti tadi , bagaimana kalau kau terjatuh Meili , kau selalu saja membuat mami khawatir " omel Viona , " Thank you mam " sahut Meili tersenyum , " Thank you " ulang Viona yang bingung dan meili menganggukkan kepala dengan tangan yang tidak sabar ingin mengambil roti coklat panas di hadapannya.

" Why thank you ? , mami sedang memarahimu bukan memberimu uang "

" Terimakasih , karena dengan mami marah berarti mami masih peduli pada Meili " jelas Meili tanpa melihat pada Viona , Viona tertegun sesaat mendengar perkataan Meili yang begitu santai namun mampu membuat hatinya merasa bersalah , semenjak Daniel pergi dari rumah dan memilih untuk tinggal sendiri , membuat Viona menjadi tertekan , yang akhirnya sering lupa kalau masih ada Meili yang berada di sisinya , bahkan Viona sering membiarkan Meili sarapan atau makan sendiri di meja makan tanpa ia temani.

" Maafkan mami , karena telah mengabaikanmu " ucap Viona lirih dengan perasaan yang begitu merasa bersalah.

" Don't worry mam , aku tidak apa apa dan jangan merasa bersalah " kata Meili tersenyum begitu teduh.

" ah , rasanya ingin ku habiskan semua roti coklat ini " katanya lagi sammbil menatap gemas pada roti coklat di hadapannya , sebenarnya ia sedang mengalihkan matanya yang sudah mulai berkaca kaca karena permintaan maaf dari Viona.

" Ntah kapan lagi aku bisa makan roti coklat ini " lanjut Meili yang membuat hati Viona kembali merasa bersalah , " kau hanya perlu memintanya pada mami , jika menginginkannya lagi "

" Sungguh mam ? " tanya Meili dengan mata yang berbinar dan Viona menganggukkan kepalanya tersenyum.

" Roti coklat mami yang terbaik di dunia " ucapnya bahagia , " kau memang selalu berlebihan Meili " ujar Viona yang tertawa sambil menggelengkan kepala karena tingkah anak bungsunya.

" Apa kakakmu sudah bangun ? " tanya Viona dan Meili mengangkat bahunya tidak tahu ,

" Makanlah , mami mau melihat kakakmu dulu " kata Viona yang sudah beranjak dari duduknya , namun orang yang sedang di tunggu tunggu sudah lebih dulu tiba di meja makan " mami baru saja ingin membangunkan mu " ucap Viona , dan Daniel segera duduk di kursi yang sudah di bukakan oleh pelayan.

" Apa hari ini kamu tidak ke kantor ?" tanya Viona karena melihat Daniel masih menggunakan pakaian santai , bukan jas yang selalu ia gunakan saat akan pergi ke kantor.

" Igtu tidak munkin mam , aku tidak mungkin libur dan siang ini ada meeting penting yang sudah menanti , " jelas Daniel.

" Pakaianmu ? "

" Di sini sudah tidak ada lagi pakaian kerjaku mam , makanya sebelum ke kantor aku harus mampir ke apartemenku terlebih dahulu "

" Apa ini sandwich buatan mami ?  " tanya daniel dan Viona mengangguk , " makanlah , mami membuat ini khusus untuk kalian " ucap Viona dan Daniel dengan semangat menggigit satu persatu sandwich di hadapannya , karena ia memang sangat merindukan makanan buatan maminya ini.

" Kak , aku ikut mobilmu dan antar aku ke Parson School " pinta Meili.

" Kau memang selalu merepotkan , dimana mobil mu ? "

" Mobilku masih bocor dan belum di perbaiki " jelas Meili .

" Segera habiskan makananmu , aku sudah hampir terlambat " lanjut Daniel.

" Mam , aku ingin membawa sisa roti coklatku ke kampus " pinta Meili , dan Viona segera meminta pelayan untuk memasukan sisa roti coklat ke dalam kotak bekal.

" Nanti aku akan membaginya pada Elin " ucap Meili dengan mata yang berbinar menatap kotak makan di hadapannya , " berikan juga ini padanya " kata Daniel yang memberikan berapa potong sandwich pada Meili , " ceh , selama ini kau tidak pernah rela membagi Sandwichmu untukku"

" Karena dia berbeda " jelas Daniel singkat.

" Tapi aku adikmu "

" Baiklah , kau boleh makan satu "

" Ceh " Meili kembali berdesis yang kemudian ikut memasukan beberapa potong Sandwich ke dalam kotak makanan.

" Katakan padanya kalau ini Sandwich yang sangat special " ujar Daniel dengan tersenyum.

Viona menatap penasaran pada kedua anaknya , siapa teman Meili yang sepertinya juga dekat dengan Daniel.

" Iya , kau harus mengatakan pada temanmu , bahwa itu makanan yang sangat special , yang di buat sendiri oleh tangan Nyonya Remkez " timpal Viona tertawa.

" Dia akan lebih senang jika aku bilang kalau roti ini buatan ibuku " kata Meili tersenyum ," temanku itu memang sangat sederhana mam , dan sampai hari ini dia tidak mengetahui siapa status keluarga kita di New York " lanjutnya.

" Benarkah ? , kau membuat mami begitu penasaran pada temanmu Meil "

" Nanti akan aku perkenalkan pada mami , dan mami tahu dia juga berasal dari Indonesia , negara asal mami " jelas Meili lagi.

" Pastikan kau akan memperkenalkannya pada mami " kata Viona , dengan mata yang menatap heran karena melihat Daniel terus tersenyum semuringah saat Meili menceritakan tentang temannya itu.

~

Mobil yang membawa Daniel dan Meili sudah tiba di depan pintu gerbang besar Parson School.

" Terimakasih Brother " ucap Meili sambil mencium pipi Daniel.

" Sekolah dengan benar Meili , nanti kau harus membantuku mengurus perusahaan " ucap Daniel serius , " jangan limpahkan tugasmu kak , nanti aku hanya ingin menjadi Nyonya Besar seperti mami " sahut Meili tertawa.

" oh itu Elin " kata Meili dan Daniel ikut menoleh kearah mata Meili melihat.

" Dia datang dengan siapa ? " gumam Meili yang bingung melihat Elin keluar dari mobil sport , yang pasti itu bukan miliknya karena setahu Meili , Elin belum mempunyai banyak teman di sini.

" Mike " gumam lagi dengan sedikit terkejut , saat melihat Mike keluar dari dalam mobil untuk memberikan barang Elin yang sepertinya tertinggal.

Daniel menatap tidak berkedip pada Elin yang terlihat sedang berbincang pada Mike.

" Elin " panggil Meili , sambil membuka kaca mobil yang berada di sisi Daniel.

Elin menoleh dan mendapati asal suara orang yang memanggil namanya , dan matanya membulat saat melihat Daniel sedang menatap tajam kearahnya dengan tanpa senyuman sedikit pun.

" Aku pergi , bye kak " pamit Meili sambil membuka pintu mobil dari sisinya , dan kaca mobil yang berada di sisi Daniel masih terbuka begitu lebar , yang memperlihatkan begitu jelas tatapan wajah tidak bersahabat Daniel pada Mike dan Elin .

Mike hanya menoleh sebentar saat tahu ada Daniel bersama Meili.

Elin masih terus kebingunang saat melihat Daniel tidak menyapanya , bahkan sampai kaca mobil itu kembali tertutup dan pergi melewatinya.

" ada apa  ?, kenapa dia menatapku seperti itu? " gumam Elin bingung dengan mata yang masih melihat pada belakang mobil yang hampir menghilang.

jangan lupa vote , like dan coment🤗

dan sekali lagi terimakasih atas segala dukungannya🙏😇💚

1
ReNi ReSa
authornya malah bikin novel lagi... 😔
si elin aj gk ketauan ending nya
Angelinamalau Berliana Malau
apakah author nya masih ada gak sih? 🤔🤔kalau ada gak mungkin kan tulisan sebagus ini di tinggal kan dan tidak menanggapi semua pembaca novel nya😭 author muncul lah kalau masih ada di dunia ini😢😢 kami menunggu karya-karya mu ini yang belum selesai
Haniah Fathaniah
kayaknya jery deh
Ina Kurniasih Efendi
selalu menunggu kelanjutannya. tp mungkin sudah tdk ada harapan lg sudah 3thn tdk ada tanda" kemunculan author nya. /Sob//Sob/
Yayah
sudah sampai dipertengahan 2025 masih jua belum ada kabar kelanjutan
T4NT1
❤❤
Rita
ceritanya bagus banget tapi kok belum selesai kayaknya
Muslimah
ini othor k mana ya??? kalo pindah lapak info2 donk, jangan d gantung
Piliyanti
lanjut thor
Q1n9 Yu3R
Luar biasa
Mafie Rumiedhy
Kecewa
Mafie Rumiedhy
Buruk
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰
Suci Umara
sdh 2025, masih belum lanjuuutt...
Lia Lia
ceritanya bagus
sriehanda
kirain udah tamat thor ,, aku cari2 cerita ini ,, gk di lnjut htor ceritanya ?😭😭
Eline
Luar biasa.
aku membacanya lagi dan lagi.
eline suka cerita elin😁
Posko17 Kklpmajene
lanjut dong torr
Eni Alwan
Luar biasa
Yayah
kak ini sudah penghujung 2024, tetap belum ada kelanjutan nya😓
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!