Ketika mario yang telah kehilangan separuh hidupnya karna sesuatu yang buruk telah terjadi pada sang kekasih, hingga datanglah seseorang yang berhasil membawa kembali rona bahagia pada kehidupan mario.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon piscesg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya arthur
Hari sudah sore dan ini sudah waktunya bagi hana untuk pulang dari pekerjaannya, seperti janjinya, mario akan menjemput hana pulang kerja hari ini.
Begitu hana selesai bekerja pasti mario sudah menunggunya di depan rumah sakit, itu sudah sering terjadi akhir-akhir ini.
Hana pun langsung menuju ke tempat biasa mario menunggunya, hana sudah tak merasa aneh lagi jika pria itu menjemputnya, karna sekeras apapun hana menolak sekeras itu pula mario tetap pada kemauannya untuk mengantar jemput hana, apa lagi setelah peristiwa teror tempo hari semakin membuat mario lebih menempel lagi pada hana, yang anehnya hana tak keberatan dengan itu.
Mungkin hana mulai merasa nyaman dengan mario.
"Hai mar, udah lama nunggu?" Tanya hana sembari tersenyum manis melangkah semakin dekat pada mario yang sedang menunggunya di samping mobil
"Nggak kok, baru semenit yang lalu." Jawab mario dengan membalas senyum manis hana
Kini keduanya telah berada di dalam mobil untuk pergi ke tempat tujuan mereka.
"Lho...mar, itu arah rumah aku kelewat loh." Tanya hana bingung
"Aku mau ajak kamu jalan." Jawab mario dengan senyumnya yang semakin membuat mario terlihat tampan
"Kenapa ga bilang, tau gitu aku bawa baju ganti." Ucap hana dengan nada protesnya, bagaimana ia bisa percaya diri untuk jalan bersama mario jika saat ini ia hanya mengenakan kemeja dan celana bahan saja
"Kejutan hana"
"Terus kita mau kemana?"
"Kamu ada kepinginan gak, pengin kemana gitu?" Bukanya menjawab, mario justru balik bertanya pada hana
"Aku sebenernya pengin nonton mar, denger-denger lagi ada film baru sih." Jawab hana menyampaikan keinginannya
"Oke, bioskop yah."
"Oke mar." Senyum hana mengembang
Kini mereka telah sampai di tujuan mereka, setelah memarkirkan kendaraan, mario dan hana pun masuk ke gedung bioskop tersebut dengan mario yang menggandeng tangan hana mesra dan tak ada penolakan dari hana, sepertinya hana tak masalah untuk skinship dengan mario.
Keduanya menghabiskan sisa hari itu bersama untuk bersenang-senang.
Kini hana dan mario telah selesai dengan acara jalan-jalan mereka, dan telah sampai pada rumah hana, hari sudah malam dan mario memutuskan untuk mengantar hana pulang agar mengistirahatkan tubuhnya yang lelah karna aktivitas hari ini.
Hana masih duduk di dalam mobil mario, sepertinya ia enggan untuk masuk kerumahnya.
"Makasih ya mar buat hari ini." Ucap hana menatap ke arah mario
"Sama-sama han, aku juga seneng kok bisa habisin waktu sama kamu." Wajah hana memerah mendengar perkataan mario barusan
"Besok ku anter lagi ya?" Tanya mario
"Ih jangan, ngerepotin banget masa setiap hari kamu anter jemput aku." Jawab hana segera menolak
"Enggak han, gak ngerepotin sama sekali." Jawab mario
"Tapi mar, kamu jadi buang waktu loh, jarak rumah sakit ke kantor kamu aja udah setengah jam, ini kamu musti bolak balik dua kali lagi, aku cuma takut kamu malah kecapekan."
"Apa aku pernah ngeluh hmm." Ucap mario menatap hana dalam
"Emmm....engga sih, atau belum mungkin." Ucap hana membuat mario mengerutkan kedua alisnya
"Kok gitu, aku gak akan ngeluh han, jadi boleh ya aku antar jemput princess hana." Bujuk mario
"Hmm, aku tau kamu masih kepikiran tentang teror itu kan mar." Terka hana, ia tau mario khawatir padanya
"Hmm, mana mungkin aku gak kepikiran sih han." Terlihat raut wajah mario yang kusut ketika membahas tentang teror yang di kirimkan ke hana
"Kamu tau siapa yang kirim ancaman itu? Yang suruh aku jauhin kamu..." Tanya hana menyelidik
Mario memandang hana serius, membuat hana sadar jika ini benar- benar masalah yang serius, bukan karna orang iseng yang kebetulan tak suka padanya.
"Han, kalo aku minta kamu buat gak usah kerja dulu gimana?" Tanya mario serius, terdengar nada khawatir di sana
"Apa sih mar, kalo aku gak kerja gimana sama pasien-pasien aku."
"Tapi dokter di rumah sakit itu kan gak cuma ada kamu kan han, aku cuma gak mau kamu kenapa-kenapa han." Ucap mario yang kini sudah menggenggam kedua tangan hana lembut
"Aku gak kenapa-kenapa mar, aku aman di rumah sakit." Balas hana mencoba menenangkan mario
"Ok, kalo gitu aku minta kamu gak boleh sendirian, walupun kamu di rumah sakit kamu jangan pernah sendirian janji." Rasanya memaksa hana pun percuma, karna hana tipikal orang yang lumayan keras kepala menurut mario
"Lha, terus kalo aku mau ke toilet gimana? masa mau ajak temen juga."
"Atau aku suruh bodyguard aku buat jaga kamu ya."
"Berlebihan baget mar, gak ya yang ada nanti aku jadi tontonan satu rumah sakit mar."
"Aku ga mau kehilangan kamu juga han, aku cuma khawatir." Ucap mario lirih yang masih bisa di dengar hana
"Mar, tenang oke, aku masih di sini sama kamu aku gak akan kemana-mana. Oke aku gak akan sendirian di rumah sakit, aku bakal suruh temen ku temenin aku selama di rumah sakit oke?" Ucap hana menatap lurus netra kelam mario memberikan keyakinan pada pria di depannya itu jika semua akan baik-baik saja, tak lama mario pun mengangguk sedikit lega karna hana mau mendengarkan permintaanya
*
*
*
*
*
Sudah satu bulan sejak hana menerima teror kotak merah tersebut, sampai saat ini hana tak pernah mendapat teror lagi.
Hana berfikir kembali mungkin itu hanya orang iseng yang ingin menjahilinya, atau sekedar orang yang tak suka pada kedekatannya dengan mario.
Jadi hana sudah tak memikirkannya lagi, berbeda dengan mario ia masih khawatir kejadian yang menimpa gina akan terjadi pada hana juga.
Mario selalu was-was dan selalu berusaha melacak keberadaan orang yang ia ketahui sebagai dalang dari kecelakaan gina waktu itu.
Ya, mario telah mengetahui pelaku tabrak lari gina, namun karna kurangnya bukti dan saksi mario tak bisa menyeret sang pelaku ke penjara.
Ia menyesal kenapa dulu ia tak membunuhnya saja, ia terlalu sedih dengan kepergian gina sampai-sampai ia melupakan pelaku yang telah menghilangkan nyawa kekasihnya itu.
Kalau saja dulu ia membereskannya, mungkin sekarang sudah pasti dia akan tenang bersama hana.
Mario kini tengah duduk di kursi kerjanya, ia sedang sibuk dengan berkas- berkas yang ada di hadapannya, namun dering telpon menghentikan aktivitas sibuknya itu.
"Ya." Ucap mario setelah memencet tombol terima pada ponselnya
"Target kembali." Sahut seseorang dalam telpon mario
"Tangkap." Titah mario
"Tapi sekarang dia menuju
Kantor bos."
"Apa!" Tak sadar mario meninggikan suaranya
Mario memutuskan telponnya, tak lama ia mendengar suara pintu kantornya terbuka paksa.
BRAAKK...
Seseorang berdiri di depannya, membuat mario mengeraskan rahangnya.
"Mario." Sapa orang tersebut
Tanpa membalas sapaan barusan, mario langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri orang tersebut.
Langsung saja mario memberikan bogem mentah pada orang tersebut, tanpa ampun mario memukuli pria yang ada di hadapannya.
BUGH
BUGH
BUGH
"MAR STOP! HANA DALAM BAHAYA!" Teriak orang tersebut yang masih sibuk menghindari pukulan mario
Mendengar kata hana dalam bahaya sukses membuat mario dapat menahan emosinya.
Mario menarik kasar kerah pria yang baru saja ia pukuli sampai tersungkur di lantai kantornya.
"APA MAKSUD LO BANGSAT!!!" Teriak mario padanya
"Aku bakal ceritain semuanya dari awal, aku minta kamu tenang dan dengerin semua tanpa terlewat satu pun." Orang tersebut masih saja menggunakan panggilan sopan pada mario walaupun ia baru saja di hajar oleh mario, berbeda dengan mario yang sudah kehilangan minatnya untuk bersikap sopan pada orang di depannya saat ini
"Lo berharap gue percaya sama omongan pembunuh kaya lo." Mario menatap remeh ke arah pria di depannya
"Kamu harus percaya sama aku, kalo kamu mau hana selamat."
"Apa maksud lo hah!" Teriak mario kembali emosi
"Bukti, selama ini kamu nyari bukti aku yang nabrak gina kan"
"BAJINGAN!" Mario kembali memukul pria tersebut
"ARTHUR GUE BAKAL BUNUH LO SEKARANG JUGA!" Teriak mario dengan menarik kerah arthur yang sudah lemas akibat pukulan mario
"Aku bakal kasih kamu bukti itu mar." Lirih arthur yang kehabisan tenaganya akibat pukulan mario
"Tapi kamu harus tau siapa dalang di balik semua ini." Lanjut arthur
Pria yang baru saja di pukuli oleh mario adalah arthur, teman semasa kecilnya bersama chris dan amanda.
Namun mario kini membencinya semenjak ia tau bahwa yang menabrak gina dan membuat gina meregang nyawa adalah arthur sahabatnya itu.
Ia tak habis fikir mengapa sahabatnya ini tega merebut kebahagian terbesar dalam hidupnya.
Kini mario telah tenang, ia bisa mengontrol emosinya kembali.
Arthur telah duduk di depannya dengan wajah yang babak belur penuh lebam dan sedikit darah akibat pukulan dari mario.
"Katakan." Ucap mario tegas dengan mata yang menatap tajam mata arthur
"Dalam flashdisk ini ada rekaman dashboard mobil yang waktu itu nabrak gina, kamu bisa pakai ini buat masukin aku ke penjara." Ucap arthur sembari meletakan flashdisk tersebut ke meja di depannya.
Mario mengambil benda kecil tersebut dan menghubungkannya pada laptop di depannya.
Setelah ia melihat ternyata benar itu adalah rekaman kejadian waktu gina kecelakaan, rekaman tersebut membuat mario kaget dan heran dengan maksud arthur.
"Apa mau mu." Tanya mew sinis
"Aku cuma gak mau kamu terpuruk lagi mar, selama ini aku di liputi rasa bersalah ke gina, dan aku gak sanggup buat liat kamu menderita lagi." Jelas arthur
"Mar, kamu boleh laporin aku kapan pun kamu mau, bukti itu udah ada di tangan kamu, tapi kamu harus tau hana dalam bahaya." Ucap arthur kembali
