NovelToon NovelToon
Mertua Limited Edition

Mertua Limited Edition

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Pelakor jahat
Popularitas:24.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Pernahkah kalian melihat Mertua dan Menantu bersitegang??
Itu hal biasa, Banyaknya Mertua yang hanya bisa menindas menantu dan tidak Suka kepada menantunya, berbeda dengan mertua dari Almira, Rahayu dan Sintia. Dan Rafa

Mertua yang memperlakukan anak menantunya seperti anak sendiri bahkan sangat menyayangi ketiganya. Mertua yang sangat jarang ditemui karena sangat langkah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Keduanya mematung melihat Aiman berada didepan pintu Rumah, wajahnya memerah dan matanya berkaca-kaca, mereka berdua menelan ludahnya dengan susah payah.

"Ini tidak seperti yang kamu dengar Aiman". Ucap Aira terbata-bata.

" hahahaah". Tawa sumbang Aiman dengan kencang.

Tawa itu terdengar menyakitkan, Aiman memandang mereka dengan tatapan terluka. Dia merelakan keluarga dan istri yang tulus mencintainya untuk bersama Aira karena dia pikir itu adalah anaknya.

"Kalian membohongi ku sedemikian rupa dan memanfaatkan aku untuk mengeruk uangku". Ucapnya penuh Amarah tertahan

" Itu tidak benar Aiman, dia berbohong agar aku takut padanya dan memberikannya uang, jangan percaya padanya, aku mencintai kamu yah"? Aira berusaha membujuk dan meyakinkan Aiman.

Dia tidak mau dibuang dalam keadaan hamil besar seperti ini. dia tidak mau hidup di jalanan.

"Dan kau pikir aku percaya setelah mendengar sendiri percakapan kalian barusan?? Tanyanya dengan tangan mengepal sempurna.

Rayhan berusaha mencari celah untuk kabur, dia tidak mau berurusan dengan Aiman, dia hanya menggertak Aira untuk tetap memberikannya uang.

Aiman maju mendekati mereka dan langsung menerjang Rayhan dengan membabi buta.

"Karena kalian, aku kehilangan keluarga yang mencintaiku". Teriak Aiman dengan penuh kemarahan.

Bugh.. bugh.. Suara pukulan terdengar nyaring didalam rumah.

"Apa yang kau lakukan Aiman". Teriak Aira dengan terkejut.

Dia berusaha memisahkan Aiman dan Rayhan, Aiman mendelik menatap Aira dengan tatapan membunuh. Aira mundur satu langkah.

"Karena kalian aku kehilangan istri yang mencintaiku dan mengorbankan kan segalanya untukku". Aiman semakin murka dan memukul Rayhan dengan keras bahkan kini Tangannya penuh darah dari wajah Rayhan.

Hidupnya kini hancur, orang yang dia bela mati-matian ternyata menipunya, padahal dia tulus dan memilih meninggalkan segalanya untuknya .

"Aiman dia bisa mati, kamu akan masuk penjara". Teriak Aira mengingatkan Aiman.

Aiman memang menyerang Rayhan seperti orang kesetanan dan tidak waras, Aira takut jika Aiman sampai membunuh Rayhan.

Aiman memukul lantai disebelah Rayhan yang kini terkapar penuh darah. Dia bangkit dan mendekati Aira dengan perasaan amarah, kecewa dan penyesalan.

"Jangan lakukan itu Aiman, aku masih istrimu". Ucap. Aira memundurkan badannya melihat Aiman mendekati nya.

Aiman tidak berkata apapun, dia menganggap tangan Aira dan menyeretnya dengan kasar sampai diluar rumah, dia menghempaskan Aira dijalan dengan kasar. Dia tidak perduli dnegan teriakan dan permintaan Maaf yang dikatakan Aira. apalagi kondisi anak yang diperut Aira.

"Aiman kumohon jangan lakukan itu, ini anakmu Aiman, dia hanya berbohong". Aira memohon kepadanya tapi tidak digubris

" pergilah, jangan pernah muncul di hadapanku jika kau tak ingin bernasib seperti Kekasih gelap mu itu". Ucap Aiman dengan dingin.

Dia masuk kedalam rumah dan masuk kedalam ruangan keluarga untuk menyeret lelaki sialan itu. Dia menggotongnya dan melemparkannya kejalanan persis di kaki Aira.

Rayhan mengerang kesakitan dilempar seperti itu oleh Aiman, sedangkan Aira kini menangis berusaha mendekati Aiman untuk memohon.

"Aiman jangan usir aku, aku sangat mencintaimu, ini anak kandung mu Aiman, tolong percaya padaku". Aira berlutut untuk meminta pengampunan.

Dia tidak mau kehilangan segalanya, bagaimana dia bisa mencari lelaki kaya kalau dia mengandung seperti ini dan perkiraannya bulan ini dia akan melahirkan.

"Jangan pernah menunjukkan dirimu lagi, aku talak Tiga kau Aira Maharani, Kau bukan istriku lagi". Aiman masuk kedalam setelah mengatakannya.

"Aiman, Aiman, aku tidak mau Aiman, aku tidak terima kau ceraikan seperti ini". Teriak Aira menggoyangkan pagar itu.

Aiman seakan tuli, dia tidak perduli teriakan mantan istrinya yang tidak terima dia talak. Aiman masuk kedalam rumah dan mengambil koper besar milik Aira, dia mengemas semua barang Aira tanpa tersisa kecuali perhiasan yang dia berikan untuk Aira.

"Ambil barang-barangmu dan pergi dari sini". Aiman melempar semua barang itu dihadapan Aira yang kini duduk didepan gerbang rumahnya.

Dia juga bisa melihat Rayhan sudah duduk tapi berusaha menahan kesakitan ditubuhnya.

" Aiman aku mohon jangan ceraikan dan usir aku". Aira memegang kaki Aiman untuk meminta tidak dicerai.

Hati Aiman sudah mati, rasa sakit yang ia terima karena kehilangan keluarganya tidak sebanding dengan penghianatan yang dilakukan Aira padanya, dia sangat menyesal tidak menghiraukan perkataan keluarganya terutama sang bunda

"Apa kurangku Aira, apa". Kini tangisan Aiman pecah

Kini dia tidak tahu harus berbuat apa, dia tidak mungkin kembali kepada keluarganya setelah ini, dan sekarang dia mendapatkan kenyataan jika anak yang selama ini dia tunggu dan idam-idamkan ternyata bukan anaknya. Raganya serasa akan lepas dan lemas, badannya remuk semua.

"Pergilah, aku tidak akan menerima mu disni Aira, aku lebih baik hidup sendiri daripada hidup dengan manusia penghianat dan murahan sepertimu". Aiman mengamuk melampiaskannya pada gerbang rumahnya.

Aira mundur melihat amukan dan kemarahan Aiman. Dia menelan ludahnya kasar melihat betapa beringasnya amukan Aiman. Dia mengambil koper yang di lempar Aiman dan memapah Rayhan untuk pergi dari sana.

Aiman yang melihat itu tersenyum getir dan sakit, ternyata benar, mereka memang ada hubungan selama ini dan bodohnya dia bisa dimanfaatkan selama ini.

"Bunda, kakak, Ayu, Aku menyesal". Tangis Aiman memegang dadanya yang terasa sangat sakit.

Dia terduduk dan menenggelamkan wajahnya disela-sela lututnya, bahunya bergetar hebat karena guncangan dahsyat pada hatinya.

Perjuangan dan cinta tulus dari keluarganya dan juga istrinya kini menari di benaknya dan kini mereka sudah membuangnya tanpa sisa bahkan untuk masuk dalam grup keluarga pun tidak.

Sedangkan di kediaman Shofiyah, dia memegang dadanya yang tiba-tiba sakit, entah apa yang terjadi, dia bahkan memimpikan sang anak bungsu. Firasatnya mengatakan ada yang tak beres dengan anaknya itu.

"Ada apa ini, apakah Aiman baik-baik saja". Shofiyah masih memegang dadanya yang sungguh teramat sakit.

Dia sering merasakannya ketika anak-anak nya berada dalam masalah atau sakit, itulah sebabnya dia merasa cemas. Dia keluar kamarnya dan mendapati menantunya sudah duduk di meja makan sambil menunggu nya bangun

"Kenapa kalian tidak makan duluan nak?? Tanyanya berusaha terlihat biasa saja.

"Kami menunggu bunda untuk makan bersama, kan enak kalau makan bersama". Ucap Almira yang duduk paling dekat dengan Shofiyah.

"Kak Mira benar, kita memang menunggu bunda untuk makan bersama".

"Ya sudah Ayo makan". Ucap Shofiyah dengan senyum paksa.

Sedangkan Aiman mengangkat kepalanya, setelah lelah menangis melampiaskan rasa bersalah dan penyesalannya, dia masuk kedalam rumah dengan lunglai, kepalanya berdenyut hebat, dia tidak akan bisa membuka tokonya karena fisiknya tidka stabil, dia merebahkan dirinya dan akhirnya pingsan.

"Bunda kenapa, kok seperti nya sangat cemas?? Tanya Ayu dengan pelan.

Sejak tadi ketiga perempuan itu memperhatikan sikap sang bunda yang tidak seperti biasanya, entah apa yang dia pikirkan.

"Bunda tidak apa-apa nak, hanya saja, bunda tiba-tiba kepikiran Aiman dan tadi bunda juga bermimpi tentangnya". Ucapnya dengan gusar.

1
Sunaryati
Astaga masa anak sama orang tua kok begitu, dulu didikan orangtuanya itu gimana kok jadi begitu
Sunaryati
Syukurlah bila sudah sadar Bu Romlah, tapi kenapa masih sehat kok hidupnya minta ditopang anak? Jika telah sadar jangan terlalu mengandalkan Ayu kebutuhan hidupmu, Bu Romlah. Punyalah malu, ya. Masa dulu dibuang sekarang dijadikan ladang uang.
Riana Utami
bagus lah kalo safar ibunya ayu
Sunaryati
Apa yang kau tabur itu akan kau tuai, Bu Romlah. Kau dulu meninggi suami dan anakmu karena miskin. Jangan sampai kau mengalaminya.
Sunaryati
Nah gitu Ayu, terus beri Aiman agar otak bodohnya cair, dan ingat akan semua kesalahan dan dosanya. Lelaki dan suami tak punya malu
Sunaryati
Lanjuut nah gitu, Aiman diberi pelajaran da sesekali diberi sindiran untuk mengingatkan pengkhianatannya. Serta buat kerepotan untuk menuruti ngidammu Ayu.
Sunaryati
Keren semoga aku srnentst jadi mertua idaman
Sunaryati
Kamu memang berhati emas Ayu, sudah disakiti begitu dalam masih mudah memaafkan
Sunaryati
Sungguh besar hatimu Ayu, jika aku jadi kamu tak biarin saja, toh itu penyakit yang dibuat sendiri oleh Aiman.
Bunda Ochie
syukurlah keluarga aiman masih punya hati nurani begitu juga ayu..tp aiman hrs diberi pelajaran dulu
Sunaryati
Masa Allah mulia sekali hatimu Ayu, tapi jika nanti Aiman telah siuman jangan langsung dimaafkan, selingkuh itu penyakit, apalagi sampai beli rumah dan rela meninggalkan keluarga demi selingkuhan, itu sudah parah dan jika sembuh bisa kambuh lagi.
Sunaryati
Firasat seorang ibu yang tulus menyayangi anak- anaknya tak salah apalagi Aiman sempat meyebut ibunya. Bagaimana Aiman kamu masih bisa angkuh dan sombong, itulah jika tak mendengarkan peringatan ibumu
Sunaryati
Lanjuut Thoor, makin seru ceritanya
Ummu Umar: jangan lupa bintang 5 nya yah😃😃
total 1 replies
Sunaryati
Bagaimana Aiman Aira tidak mencintaimu, tapi hanya butuh uangmu
Sunaryati
Mudah- mudah fi tempat mertuamu kamu, dan menjalani kehamilan perasaanmu nyaman. Tidak usah memikirkan suami dajal, biarkan karma datang sendiri.
Sunaryati
Ada ya orang tua seperti itu
Gabut: begitulah
Ummu Umar: banyak
total 2 replies
Bunda Ochie
lanjut kak...
Sunaryati
Ayu kau pasti karena dukungan dan perlindungan dari mertua dan saudara iparmu. Bu Sofiah sebaiknya laporkan ayah dan ibu tiri Ayu, ibu kan punya banyak bukti kejahatan mereka , agar Ayu menjalani kehamilannya dengan tenang dan tentram, toh Aiman sudah hidup dengan pilihannya Aira, mungkin sudah tsk ingat Ayu, jadi tak akan mengganggu Ayu. Kecuali jika kebusukan Aira terbongkar.
Sunaryati
Nah itu solusi yang tepat, jangan biarkan Aiman tahu kehamilan Ayu, dan segera terbongkar siapa ayah anak yang dikandung Aira, dengan Aiman memergoki dan diam- diam mendengarkan percakapan Aira dengan lelaki yang menghamilinya. Maka segera Kubilai 5 bintang⭐, Kutunggu momen itu.
Anto D Cotto
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!