Amora Cerry adalah Chef cantik berusia 27 tahun, ia baru saja lulus dari Universitas ternama di Paris. Ia kembali ke Indonesia dan langsung di terima menjadi Chef utama di hotel berbintang di Lampung yaitu Novotel. Parasnya yang sangat cantik membuat siapapun akan tertarik padanya. Terutama tamu hotel yang selalu meminta bertemu dengan Chef utamanya. Selain cantik, wanita itu juga sangat supel jadi banyak sekali pria yang dekat dengannya.
Dion Pranadja adalah CEO Novotel berusia 30 tahun, pria tampan yang sangat bersih, tak akan membiarkan setitik debu pun ada di sekitar hotelnya. Jika karyawan hotel melakukan kesalahan maka ia tak segan segan memecatnya hari itu juga. Bertemu langsung dengan Chef utama pilihan HRD nya membuat Dion lama kelamaan jatuh hati pada wanita tersebut. Rasa cemburunya kian semakin besar saat melihat wanita itu selalu dekat dengan pria lain.
Sikap keras Dion akankah bisa luluh dengan kelembutan Chef Amora dan berakhir dengan pernikahan?
Ikuti terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Amora terus membalikkan tubuhnya diatas ranjang, ia sama sekali tak bisa tidur malam ini. Ia mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan tak terjawab dari mami Diana.
Oh ya ampun, mami pasti sangat mencemaskan aku. gumam Amora**.
Ia menatap jam di ponselnya, sudah sangat larut jadi tak mungkin ia menghubungi Diana sekarang. Amora meletakkan ponselnya, baru beberapa menit ponselnya kembali berdering. Diana kembali menghubunginya. Amora mengangkat ponselnya.
"Halo Amor, syukurlah kau mengangkat ponselmu sayang. Mami sangat panik sekarang. Mami berada di rumah sakit Graha Husada, Dion jatuh dari kuda saat ia berkuda." ujar Diana sambil menangis.
"Apa?" Amora terkejut lalu mematikan ponselnya dan segera menuju rumah sakit tersebut.
Sepanjang perjalanan Amora sangat ketakutan. "Selamatkanlah Dion Tuhan, aku tak ingin terjadi sesuatu padanya. Dasar pria bodoh, mengapa ia berkuda malam malam begini." gumam Amora sambil mempercepat laju kendaraannya.
Setelah setengah jam akhirnya Amora sampai di rumah sakit, ia langsung menuju resepsionis dan menunjukkan ruang UGD pada Amora. Ia berlari kesana, Diana dan William sedang cemas di depan ruangan.
"Mami, papi bagaimana keadaan Dion?" tanya Amora panik.
Keduanya menggeleng. "Kami belum tahu keadaannya Amor, dokter sedang menanganinya." jawab William.
Diana langsung memeluk Amora sambil menangis. "Bagaimana jika Dion?" tanya Diana namun ia tak bisa menghentikan tangisnya.
"Mami tenanglah, Dion pria yang kuat. Aku yakin ia tak apa apa." jawab Amora.
"Apa kalian bertengkar? Dion kembali dengan marah dan ia berkuda sejak sore sampai malam hari membuat Samon kelelahan." tanya Diana.
"Maafkan aku mi, Dion lah yang meminta kami mengakhiri hubungan ini. Siapa Samon?" tanya Amora bingung.
"Samon adalah nama kuda kesayangan Dion. Ia sudah diberitahu oleh penjaga istal jika Samon dalam keadaan kurang baik. Tapi Dion tetap memaksa berkuda. Samon jatuh dan tentu saja menjatuhkan Dion dari atas tubuhnya." jawab William.
"Ya Tuhan, sangat mengerikan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana keadaan Dion sekarang. Aku harap ia tetap baik baik saja." harap Amora. "Mami tenanglah, Dion pasti baik baik saja." sambungnya.
Diana terus memeluk Amora sambil menunggu dokter keluar. Setengah jam kemudian dokter pun keluar dan mengabarkan hal buruk yang membuat Diana dan Amora histeris. Dion mengalami patah tulang leher dan kaki. Namun pihak rumah sakit tak sanggup menanganinya, jadi Dion akan dirujuk ke rumah sakit besar di Jakarta. William menolaknya, ia meminta agar surat rujukan menuju rumah sakit Singapura.
Pihak rumah sakit akhirnya menyetujuinya, William sangat sibuk menghubungi kesana kemari untuk menyiapkan keberangkatan Dion ke Singapura. Amora akhirnya menghubungi ayahnya dan memberitahu keadaan Dion, Hengky terkejut lalu akhirnya ia mengatakan keluarga Pranadja bisa menggunakan jet pribadinya. Diana dan William sangat berterima kasih pada Amora.
"Aku tak bisa menemani kalian ke Singapura. Papa tak mengizinkannya, bisakah kalian terus menghubungiku setelah berada disana." ujar Amora.
"Tentu saja sayang, aku akan terus menghubungimu." jawab Diana.
Prosedur keberangkatan pasien sangat sulit hingga menjelang pagi hari, mereka belum bisa keluar dari rumah sakit. Bahkan William sempat emosi pada pihak rumah sakit yang memperlambat prosesnya. Dan akhirnya setelah siang mereka bisa berangkat menuju bandara Raden Intan II. Hengky ternyata sudah berada di bandara dan ikut membantu Dion dan keluarganya naik pesawat pribadinya.
Amora menangis saat melepas kepergian mereka. Diana memeluknya dengan erat. "Jaga dirimu Amor, mami akan membawa Dion kembali dalam keadaan sehat." janji Diana.
Amora mengangguk. "Mami dan papi juga jaga kesehatan kalian, jangan lupa terus kabari aku." pinta Amora.
Diana mengangguk, ternyata di bandara sudah ada pak Haryo dan pak Angga yang mewakili Novotel.
"Tangani perusahaan sampai kami kembali pak Haryo, jangan biarkan keadaan ini terdengar oleh pemegang saham. Katakan pada mereka jika keluarga Pranadja sedang berlibur." perintah William lalu menatap Hengky. "Terima kasih atas bantuan anda pak Marco, aku harap anda bisa memahami keadaan ini." sambungnya.
"Baik pak, anda tenang saja. Kami akan menjaga perusahaan dengan baik." jawab pak Haryo.
"Dan aku pun akan menjaga rahasianya demi putriku, nikmati perjalanan kalian. Semoga pak Dion bisa segera pulih kembali." jawab Hengky.
"Terima kasih." jawab William.
Mereka akhirnya berangkat menuju Singapura. Amora dibawa ayahnya kembali ke rumah.
*****
"Kau sangat dekat dengan orang tuanya sampai kau panggil mereka mami dan papi, membuat papa merasa kehilangan putri papa." ujar Hengky saat mereka berada dalam perjalanan.
"Papa berlebihan, tentu saja Amor tetap anak papa. Hanya saja itu permintaan mereka. Dan Amor lebih dekat dengan orang tuanya dibanding Dion. Apalagi mami Diana yang sangat menyayangi Amor." jawab Amora.
"Yah papa tak bisa berkomentar apa apa Amor, kau jangan terus terusan menangis. Dion bukan siapa siapa lagi buatmu. Kalian sudah putus Amor." ujar Hengky.
"Apa papa tak mengizinkan aku kembali padanya?" tanya Amora.
"Itu tergantung seberapa niatnya Dion pada putri papa." jawab Hengky. "Itulah mengapa papa tak mengizinkan kau ikut bersama mereka." sambungnya.
Amora hanya terdiam lalu memalingkan wajahnya keluar jendela mobil. Perasaannya sekarang bercampur aduk menjadi satu, antara kecemasan, ketakutan dan juga rasa bingung dengan hubungannya sekarang. Mereka sudah sampai di rumah.
"Tidurlah, papa tahu kau menghilang sejak semalam. Papa akan berangkat bekerja sekarang." perintah Hengky.
Amora mengangguk dan langsung masuk ke rumahnya. Mbok Iyem menyambutnya.
"Non makan siang dulu baru tidur, jika tidak tuan akan marah pada mbok." ujar mbok Iyem.
Amora menggeleng. "Aku tak mau makan mbok, aku ingin langsung tidur." jawab Amora.
Mbok Iyem menghela nafasnya. "Tapi jika non Amor lapar, non bisa panggil mbok ya, biar mbok bawakan ke kamar." ujarnya.
"Terima kasih mbok." jawab Amora lalu masuk ke kamarnya.
Amora sulit sekali memejamkan matanya, ia teringat wajah Dion yang terbaring pucat. Ini semua gara gara masalah mereka. Tapi bukan salahnya, Dion lah yang meminta semua ini berakhir. Amora terus menggelengkan kepalanya menghilangkan pikirannya tentang Dion, namun justru air matanya tiba tiba mengalir tanpa henti.
Oh ayolah Amor, Dion pasti baik baik saja. gumamnya sendiri.
Tapi sesak di dadanya terus bertambah, akhirnya ia semakin histeris di kamarnya. Ia mengeluarkan rasa sesak yang ia tahan sejak berada di rumah sakit.
Aku tak sanggup lagi menjadi wanita tegar Dion, aku sangat merindukanmu. Aku tak ingin kehilanganmu. Aku mencintaimu Dion, saat kau terbaring ingin sekali aku memelukmu. ujarnya sambil menangis.
Mbok Iyem terus mendengarkan suara tangisan Amora. Namun ia tak berani mengetuk pintu kamar tersebut. Mbok Iyem hanya bisa menghela nafasnya dan menunggu Amora tenang kembali.
*****
Happy Reading All...😘
Gimana nasibnya Stenly kalo Steven tau Amor tidak ada lagi
Dion cepat bebaskan Amor
Siapa Stevan....???
Jangan ² penculikannya Amora berkaitan dengan bisnis.....
Gracia kau yang layak masuk neraka bukan Amora
Dion bos kaga ada hati main pecat karyawannya
Dasar Bos sombong kamu Dion
Dion dan Amora pasangan yang serasi sekali
Semoga Dion dan Amora segera menikah..... Aamiin
Bapak sama anak tukang bikin ulah
Ayah Grace mau mengancam Amor
Dion sudah jatuh cinta kayaknya sama Amor wkqkkq
Wkwkw di tipu Amor dong
Apa reaksinya Dion kalo nanti Dion bakalan ketemu Amora yang di suruh papa nya jadi CEO hotel Serveton
Untung lah Amora kaga ketemu papa nya takut kena amukan ya🤣🤣🤣🤣
Kaga cocok Dion sama kamu Grace
Woi Grace main tampar aja elu🙄🙄🙄
ayo mi bantu Dion buat deket sama chef cantik
Baca ulang nih,,,
cerita nya seru