NovelToon NovelToon
Wanita Rahasia Daddy Zach

Wanita Rahasia Daddy Zach

Status: tamat
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / PSK / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lalalati

Novel keenam❤️

Tanpa kabar dan berpamitan, Lyra, tiba-tiba ditinggalkan kedua orang tua angkatnya yang membuatnya tak memiliki tempat tinggal dan sepeserpun uang untuk melanjutkan hidupnya di kota besar. Akibatnya ia juga terancam tak bisa melanjutkan kuliahnya yang tinggal beberapa bulan lagi.

Saat pikirannya buntu tak tahu harus bagaimana, sebuah solusi datang kepadanya. Karena tak punya pilihan lain, Lyra terpaksa mengambil jalan pintas itu. Jalan pintas yang mempertemukannya dengan seorang pria kaya raya bernama Zach.

Setelah menghabiskan satu malam yang panas bersama Lyra, Zach seakan tak bisa lepas dari pesona seorang Lyra. Sang konglomerat yang masih memiliki istri dan juga seorang anak perempuan itu pun menjadikan Lyra sebagai wanita rahasianya.

Bagaimana kisahnya? Apakah Zach hanya menjadikan Lyra gadis pemuas untuknya, ataukah pada akhirnya Lyra akan menjadi istri sah dari Zachery Khaled Ivander?

Unofficial Sound Track: Usher-Daddy's Home

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Zachery yang Hangat

Lyra membawa kedua koper itu ke kamar yang terletak di samping kamarnya. Dikeluarkan pakaian-pakaian Zachery dan mulai menggantungkannya satu persatu di ruangan itu. Begitu juga dengan dasi, jam tangan, dan lain sebagainya. Lyra masih terheran-heran, kenapa Zachery membawa semua barangnya ke sini? Lalu apa maksud ucapan Felix bahwa Zachery akan tinggal di penthouse ini bersamanya.

"Baby." Zachery masuk ke walk in closet itu. Lyra yang sedang memasukkan dasi-dasi milik Zachery ke laci yang memang sudah didesain khusus untuk menyimpan dasi pun menatap ke arah pria itu. "Kamu sedang membereskan barang-barangku?"

"Iya, Daddy. Sesuai dengan instruksi Pak Felix, saya sedang membereskannya." Lyra memasukkan dasi terakhir ke laci itu. "Apakah Daddy benar-benar akan tinggal di penthouse ini?" tanya Lyra penasaran.

Zachery meraih tangan Lyra dan ia melihat luka di tangan Lyra tertutup dengan plaster penutup luka. Bagian yang memar, yang terakhir ia lihat juga sudah jauh berkurang.

"Tadi saat Daddy melihat saya dengan Pak Jason, beliau tidak sengaja melihat luka saya. Mungkin karena beliau seorang dokter, jadi beliau reflek meraih tangan saya dan ingin segera mengobatinya," terang Lyra dengan hati-hati seraya menatap wajah Zachery yang masih menatap punggung tangannya tanpa ekspresi. "Itu betul-betul yang terjadi Daddy. Maafkan saya." Lyra cemas jika Zachery murka seperti terakhir kali ia menyinggung tentang Dino.

Namun tidak seperti yang Lyra khawatirkan, Zachery malah membawa tubuh Lyra ke dalam pelukannya. Lyra sedikit terhenyak karena pria itu tidak seperti biasanya.

"Peluk aku," pintanya. Lyra pun perlahan melingkarkan kedua tangannya di sekeliling tubuh Zachery. Seketika baik Zachery ataupun Lyra merasa sangat hangat dan nyaman.

Lyra begitu ingin bertanya lagi pada pria itu, ada apa sebenarnya, namun ia segera menelan kata-kata itu kembali. Lyra merasa berada dalam kapasitas yang tidak pantas bertanya lebih jauh mengenai keputusan Zachery ini. Lyra harus tahu posisinya. Ia hanyalah wanita yang Zachery pelihara. Wanita yang Zachery butuhkan untuk menyalurkan hasratnya, bukan untuk berbagi segala hal, suka dan duka layaknya sepasang kekasih.

Zachery melepaskan pelukannya dan diraupnya pipi Lyra. Dikecupnya kening Lyra cukup lama, membuat Lyra berdebar sendiri. Perilaku Zachery benar-benar membuatnya bingung. Ia bisa saja salah paham dengan sikap 'majikan'nya ini.

Zachery pun menjauh dan tersenyum hangat pada Lyra. "Kenapa kamu membereskan barang-barangku di kamar ini? Kenapa tidak di kamarmu?"

"Itu... karena saya pikir..." Lyra bingung, memangnya ia harus satu kamar dan menyimpan semua barang mereka berdua dalam satu kamar? Bukankah jika seperti itu mereka terlihat seperti suami dan istri?

"Besok biarkan asisten rumah tangga yang membereskan barang-barangku di kamarmu." Zachery menarik tangan Lyra menuju kamar yang biasa Lyra tempati. Saat pintu kamar ditutupnya, Zachery segera mencium bibir Lyra, me lum atnya dengan lahapnya hingga penyatuan pun mereka lakukan lagi.

Setelah itu, keduanya mandi bersama. Zachery duduk di bathtub dengan tubuh Lyra berada di atasnya, menghadap ke arahnya. Disiraminya tubuh Lyra dengan air yang ia ambil dengan tangannya, dan menggosoknya pelan.

"Daddy..."

"Hm," sahut Zachery masih sibuk mengusap dada Lyra dengan air, yang tepat berada di hadapannya.

"Daddy akan tinggal di sini?" tanya Lyra lagi. Ia belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya tadi.

"Iya. Aku akan tinggal di sini bersamamu. Aku sudah memutuskan untuk menceraikan Rosalie."

Sontak Lyra melepaskan tangannya yang mengalung di leher Zachery. Ia begitu terkejut dengan keputusan pria itu.

"Kamu tidak perlu terkejut seperti itu. Kamu tahu seperti apa interaksiku dengannya. Dan sejak lama aku memang ingin bercerai dengannya." Tangan Zachery mulai membasuh puncak milik Lyra, membuat Lyra tanpa sadar menggigit bibir bawahnya seraya mend esa h pelan.

"Kamu sangat sensitif, Baby. Dan kamu begitu jujur. Aku menyukainya." Zachery semakin memainkan jarinya di sana.

Namun Lyra merasa ini bukan saatnya. Ia pun memegang tangan Zachery untuk menghentikan jari-jari nakal itu. "Apa yang membuat Daddy akhirnya memutuskan untuk bercerai?" Lyra akhirnya bertanya juga. Ia tak bisa menahan rasa penasarannya.

Zachery menatap Lyra dengan gemas. Ia begitu ingin mengatakan alasan yang sebenarnya mengapa akhirnya kini Zachery memutuskan untuk mengakhiri pernikahan atas nama bisnis itu. Namun ia mengurungkan niatnya. Ia tak ingin Lyra mengetahui perasaannya yang sebenarnya. Belum saatnya. Apalagi sikap Lyra masih sangat kentara memperlihatkan dirinya yang menganggap Zachery hanya sebagai 'majikan'.

"Karena aku sudah memiliki kekuasaan yang lebih besar sekarang," terangnya. "Vander Enterprise adalah warisan dari ayahku, beliau masih sering memberikan masukannya untuk setiap keputusan yang kubuat untuk Vander. Wishnutama Group juga, walaupun Wishnu sudah menyerahkan tampuk kepemimpinan utamanya padaku, tapi dia tak pernah melepaskan Wishnutama sepenuhnya padaku. Dulu di awal pernikahan kami, Rosalie beberapa kali menggugat cerai padaku. Tapi ayahnya tak pernah mengabulkannya, alasannya tentu saja karena perusahaan yang kami merger masih sangat rentan. Hanya pernikahan yang membuat hubungan bisnis kami terjalin kuat. Namun sekarang, aku memiliki Hartono Group di tanganku. Lalu, Vander Enterprise dan Wisnutama Group juga sudah dalam keadaan yang sangat stabil. Perceraian tidak akan mempengaruhi kami lagi sekarang."

Zachery tidak sepenuhnya berbohong. Alasan perusahaannya tentu menjadi salah satu alasan mengapa ia masih mempertahankan pernikahannya dengan Rosalie. Jika saja rasa di hatinya tidak tumbuh terhadap Lyra, ia tak keberatan untuk terus menikah dengan wanita itu. Toh, mereka sama-sama memberikan kebebasan kepada masing-masing untuk melakukan apapun dan tidak saling ikut campur. Malah mereka saling menutupi semuanya. Namun sekarang Zachery tidak bisa seperti itu lagi. Kini ia hanya menginginkan Lyra sebagai satu-satunya wanita yang ada di sisinya.

"Begitu..." Lyra mengangguk paham. "Maaf jika saya bertanya terlalu jauh," sesalnya.

Diusapnya pipi Lyra yang putih mulus tanpa cela. "Kamu bisa bertanya apapun padaku, Baby. Aku akan memberitahukannya. Semuanya."

Lyra hanya membalasnya dengan senyuman. Aneh sekali pria ini, pikirnya. Kenapa Zachery terlihat begitu tenang dan lembut?

"Kamu ingin aku menyentuhmu lagi?" tanya Zachery tiba-tiba.

"Semuanya terserah Daddy," ucap Lyra menghindari bertemu tatap dengan Zachery karena ia sangat malu ditanya seperti itu.

"Jawablah, aku ingin tahu. Apakah selama ini kamu menikmati sentuhan ku?"

Pertanyaan macam apa itu? Gerutu Lyra dalam hati. Tentu saja Lyra tidak punya jawaban lain selain iya. Ia tidak mungkin berkata tidak. Lagipula sentuhan Zachery memang selalu membuat Lyra menginginkannya lagi dan lagi. Bahkan Lyra sudah tak tahu bagaimana lagi mengembalikan keberpihakan dirinya kepada logikanya, karena Zachery sangat tahu membuat Lyra merasa sangat nikmat.

Akhirnya Lyrapun mengangguk pelan, membuat Zachery tertawa gemas.

"Tapi untuk sekarang. Kita sebaiknya tidur. Aku ingin kamu beristirahat cukup," pungkasnya.

Kemudian keduanya pun bangkit dari bathtub, mengeringkan tubuh mereka, dan berpakaian. Setelah itu mereka membaringkan tubuh mereka di tempat tidur.

"Kemarilah, aku akan menyanyikanmu lagu agar kamu cepat tertidur." Zachery meminta Lyra tidur di lengannya, dan tangan lainnya menyelimuti tubuhnya dan Lyra.

"Daddy akan bernyanyi?" tanya Lyra tak percaya.

Kemudian Zachery mulai menyanyikan sebuah lagu dengan suara yang lirih. Lyra sama sekali tak menyangka, suara Zachery sangat bagus. Sepertinya pria itu memang berbakat dalam musik.

Hingga tanpa Lyra sadari, kedua matanya pun tertutup. Ia pun terlelap di dalam pelukan Zachery.

Pagi harinya Lyra terbangun. Ia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Zachery setelah mandi dan bersiap. Lalu Zachery yang sudah menggunakan setelan kantornya pun menghampiri Lyra yang sedang menata meja untuk sarapan.

"Selamat pagi, Baby." Dikecupnya puncak kepala Lyra.

"Selamat pagi, Daddy," sahut Lyra kembali merasa aneh. Kecupan dan sapaan Zachery membuat Lyra merasa mereka seperti pengantin baru.

Zachery pun duduk di salah satu kursi, diikuti Lyra yang duduk di seberang Zachery. Mereka pun mulai menikmati makanan yang Lyra buat.

"Masakanmu sangat enak, Baby. Kamu sangat pandai memasak," puji Zachery.

"Terima kasih, Daddy terlalu memuji. Hanya membuat roti panggang, siapa pun pasti bisa." Lyra merasa Zachery terlalu berlebihan.

"Ada orang yang tidak bisa membuat roti panggang," sahut Zachery.

Lyra pun menatap Zachery penuh tanya seakan bertanya siapa yang tidak bisa membuat menu sarapan semudah itu.

"Rosalie dan Rachel," jawab Zachery.

Seketika Lyra tertawa. Ia bisa membayangkan. Kedua wanita manja itu pasti hanya tahu makan, tanpa tahu bagaimana mengolahnya.

"Kamu sangat cantik saat tertawa, Baby." Lyra seketika tertegun. Ia melihat Zachery menatapnya hangat. "Ini pertama kalinya kamu tertawa selepas itu saat bersamaku."

Ibu jari Zachery menyapu noda saus di sudut bibir Lyra. Sentuhan itu tersambung hingga ke jantung Lyra dan membuatnya berdebar kencang. Di tatapnya kedua mata kecoklatan dengan sorot mata yang tajam itu.

Batin Lyra bertanya-tanya. 'Kenapa aku jadi deg-degan seperti ini?'

1
⁂▪▪❤❤ₘₒₘₑₑₙₐ❤❤▪▪⁂
zachery itu tolol atau bodoh atau gimana ya ???
⁂▪▪❤❤ₘₒₘₑₑₙₐ❤❤▪▪⁂
kebanyakan gali lobang... sudah menghamili orang baru gelagapan sndr
⁂▪▪❤❤ₘₒₘₑₑₙₐ❤❤▪▪⁂
Aku bersedia menggantikan lyra pak /Joyful//Facepalm/
Syaiful Remes
/Smile/
Tyas Djuliarko
Luar biasa
Tyas Djuliarko
Lumayan
rahmawaty
trnyata rachel anaknya si om om itu😅
rahmawaty
knp hrs di telanjangin smua . pdhl kn bisa cuma buka celana aja ya😂
christina paya wan
memang hana ada niat yg jahat tu
meris dawati Sihombing
Adek kakak sdh ciuman
christina paya wan
heran jg ya..kenapa lyra masih memanggil zachery dengan anda terus thor..
meris dawati Sihombing
Lyra di nikahi tdk mau, di kawini mau
meris dawati Sihombing
Sdh tdk.ada hubungan, knp msh ada kalimat ' putri sambung"
meris dawati Sihombing
jgn pakai kalimat "tetiba" thor..itu bahasa pergaulan, buat yg benar..Tiba- tiba...gitu thor..
Mamake Nayla
Luar biasa
lalalati: makasih bintang limanya ka 🥰
total 1 replies
Ismawati
rachel itu anak kandung apa tiri??
Asyatun 1
lanjut
Rini Agus Setyaningsih
Kecewa
Rini Agus Setyaningsih
Buruk
Aulia Nur
bagus banget Kaka 🥰
lalalati: makasih kaaak. happy reading 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!