Air Hujan

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sudah lewat tengah hari keduanya baru bangun dan mandi, Hujan yang masih belum bisa banyak bergerak akhirnya di gendong ala bridal style oleh Air menuju kamar mandi.

Gelak tawa, jeritan kecil dan caci maki begitu riuh di dalam bathtub yang sudah terisi air hangat dan wanginya aromaterapi.

Keduanya mandi bersama tanpa rasa canggung lagi meski masih sedikit ragu ragu saat Hujan mengizinkan suaminya itu menyabuni tubuhnya.

"Enak gak, Jan?" tanya Air saat gadis halalnya itu berbaring di atas tubuhnya.

"Sakit" jawabnya singkat namun penuh penekanan.

"Masa udah dua kali masih sakit, kayanya kalo sekali lagi enggak deh" kekehnya yang berbicara tepat disisi telinga Hujan.

"Gak usah macem-macem, ko doyan apa seneng?" ketus sang istri yang membuat Air menggigit kecil bahu putih mulus itu.

"Gak nyesel gue di suruh nikahin Lo, Jan Hujan"

"Kenapa?" tanya Hujan, ia sedikit menoleh kearah Air.

"Enak!!!!" jawabnya sambil berbisik.

Hujan kembali ke posisi sebelumnya, ia ingat perkataan bunda agar melayani suaminya kelak dengan baik dan penuh perasaan, mungkin Air puas dengan layanannya, bathin Hujan.

"Ini yang pertama kan buat Lo?" Hujan bertanya dengan perasaan takut.

"Iya, gue gak pernah kepikiran bakal lakuin hal ini sekarang" jawabnya malu-malu.

"Lo segitu polosnya, gue gak nyangka" kata Gadis itu yang merasa tak enak hati sering berpikiran jahat pada suami Playboy nya itu.

"Gue cukup tau, tapi susah mikirnya. Tiap kali nongkrong sama temen temen gue, terus bahas masalah *** gue gak pernah ikutan, mending maen game eh pas Ngadadak disuruh nikah gue bingung sendiri kan, hahaha" jawab Air sambil tertawa.

"Gak pernah nonton film?"

"Gak boleh sama papa, liat cewek pake baju sexy aja matanya di tutupin, malah pernah gue gak sengaja liat emak-emak lagi nyusuin anaknya, eh...kepala gue di masukin ke dalam Kantong keresek" dengus Air kesal jika ingat hal itu padahal saat itu usianya sudah menginjak tujuh belas tahun.

Hujan yang mendengar cerita Air pun tertawa sampai ia harus memegang perutnya sendiri yang memang sedari tadi sudah di peluk sang suami.

"Masa sih, Ay" tanyanya tak percaya di sela gelak tawa.

"Iya, jahat banget si papa. Tanpa belajar gue langsung harus praktek, gimana gue gak galau jadinya"

Hujan menghela nafasnya, ia jatuhkan lagi tubuh polosnya di depan dada Air.

Rasa bahagia terasa begitu nyata dalam hatinya kini.

"Maaf, kalo gue nyakitin Lo ya" bisik Air.

"Gak apa-apa, lain kali kita lakuinnya se rileks mungkin" sahut Hujan.

"Lain kali?, orang gue mau lagi sih" Ucapnya dengan begitu antusias sambil memutar tubuh istrinya agar bisa saling berhadapan.

Hujan yang panik dan kaget langsung membulatkan kedua matanya, Air yang melihatnya pun merasa gemas dan menciumi seluruh wajah sang istri.

"Biasa aja dong, hahaha"

"Tenang, gue gak kan minta nambah hari ini, Gue mau kerjain tugas biar besok pas pulang gak gitu numpuk" ucap Air yang membuat Hujan merasa lega.

Air bangun dari duduknya mengajak sang istri untuk membilas tubuh mereka di bawah guyuran air shower.

Keduanya hanyut dalam sentuhan kulit masing-masing.

Air kembali men cum Bu gadis halalnya itu dengan begitu lembut.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Janji jangan jauh-jauh dari gue ya!!

💕💕💕💕💕💕💕💕💕

Abis ini pake baju ya kak, takut masuk angin 🙄🙄

Tar Lo gue kerok pake garpu, mau?

emosi jiwa liat Lo *** ***!! 😭😭😭😭

like komen nya yuk ramai kan ❤️