NovelToon NovelToon
Suami Bayaran Nona Bellinda

Suami Bayaran Nona Bellinda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bundew

Berawal dari pekerjaan sebagai 'suami bayaran' Devan akhirnya terjebak dalam sebuah kisah cinta rumit diantara kaka beradik, Bellinda Halley dan Clarissa Halley.

Pada siapa akhirnya Devan melabuhkan hatinya?

Baca juga side story dari karya ini:

"Bidadari untuk Theo" yang merupakan kisah dari Theo Rainer, sepupu sekaligus asisten dari Bellinda Halley.

"Oh, My Bee" yang merupakan kisah dari Nick Kyler, mantan calon tunangan Bellinda Halley yang mempunyai penyakit alergi pada wanita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TAMU TAK TERDUGA

Devan membuka pintu kamar Bellinda dengan hati-hati.

Netranya langsung menyapu ke atas ranjang.

Kosong!

Devan mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar dan tidak menemukan keberadaan Bellinda.

Kemana nona direktur itu?

"Bellinda!" Panggil Devan yang kini mengetuk pintu kamar mandi. Namun tidak ada jawaban.

Pintu yang mengarah ke balkon kamar terbuka. Mungkinkah Bellinda ada di sana?

Devan baru saja akan berjalan menuju balkon saat Bellinda sudah masuk dan menyapa Devan.

"Pagi, Dev!" Sapa Bellinda seraya menipiskan bibirnya.

Wanita itu berlalu begitu saja dari hadapan Devan yang berdiri melongo dan berusaha menelan ludahnya dengan susah payah.

Bagaimana tidak?

Bellinda pagi ini hanya mengenakan baju olahraga ketat yang mengekspose jelas perut rampingnya. Ditambah lagi tubuh Bellinda yang berkeringat membuat darah Devan berdesir seketika.

Apa wanita itu habis berolahraga?

Seolah baru tersadar, Devan segera keluar dari kamar Bellinda dan menyusul Bellinda yang kini sudah berada di ruang makan dan sedang menbongkar sarapan yang ada di atas meja.

"Kau sudah sehat, Bell?" Tanya Devan berbasa-basi.

"Ya. Aku baru saja berolahraga ringan sekalian menikmati matahari pagi," jawab Bellinda seraya menyodorkan sarapan Devan.

"Terima kasih karena sudah merawatku kemarin," ucap Bellinda lagi dan terdengar tulus.

Devan mengangguk,

"Sudah kewajibanku."

"Apa Theo meninggalkan pesan pagi ini? Aku belum bertemu dengannya tadi," tanya Bellinda menukar topik pembicaraan.

"Ya, dia meninggalkan beberapa berkas untuk kau tandatangani," Devan menunjuk ke arah meja di ruang tengah.

Berkas yang tadi ditinggalkan Theo masih tersusun rapi di sana.

Bellinda mengangguk paham. Setelahnya tak ada lagi obrolan diantara Bellinda dan Devan. Pasangan suami istri itu menikmati sarapan mereka dalam diam.

****

Devan sedang mencuci piring bekas sarapan, dan Bellinda sudah menghilang ke dalam kamarnya membawa setumpuk berkas yang tadi ditinggalkan Theo.

Bel pintu depan berbunyi.

Siapa yang datang jam segini?

Devan segera mengeringkan tangannya dengan serbet sebelum membuka pintu depan. Pria itu masih sempat melirik jam di ruang tengah yang menunjukkan pukul sembilan pagi.

Daun pintu terbuka.

Seorang gadis tinggi semampai yang mengenakan rok hitam selutut dan blouse berwarna maroon, berdiri di depan pintu. Rambut hitam sebahu milik gadis itu terlihat sangat pas dengan bentuk wajahnya yang ovale.

"Selamat pagi, mencari siapa?" Tanya Devan berbasa-basi.

Gadis itu melongok ke papan yang bertuliskan nomor unit apartemen sebelum menjawab pertanyaan Devan.

"Ini apartemen Bellinda, kan?" Tanya gadis itu memastikan.

"Ya. Ini adalah apartemen Nona Bellinda Halley. Dan anda?" Devan menunjuk ragu ke arah gadis di hadapannya tersebut.

"Aku Clarissa Halley. Boleh aku masuk?"

"Ouh, astaga! Silahkan masuk nona Clarissa!" Devan segera menyingkir dari pintu masuk dan memberi akses pada Clarissa untuk masuk ke dalam apartemen sang kakak.

Setelah Clarissa masuk, bergegas Devan menutup kembali pintu apartemen.

"Apa kau Devan, suami Bellinda?" Tebak Clarissa yang kini sudah duduk di sofa ruang tamu.

"Iya, saya Devan. Maaf karena tidak mengenali anda," jawab Devan seraya menggaruk kepalanya.

"Jangan kaku begitu! Aku adik iparmu, jadi panggil saja Clarissa atau Clara," ujar Clarissa seraya tersenyum hangat pada Devan.

"Baiklah, Clara," ucap Devan akhirnya meskipun masih sedikit kaku.

Devan ikut duduk di sofa ruang tamu.

"Kapan kau pulang?" tanya Devan memulai basa-basinya.

"Baru beberapa jam yang lalu aku sampai. Kata Theo, Bellinda sedang sakit jadi aku langsung kesini," jawab Clarissa menjelaskan.

Devan mengangguk.

"Bellinda memang sakit dua hari kemarin. Tapi hari ini kondisinya sudah membaik," ujar Devan menjelaskan.

Clarissa terlihat menarik nafas lega.

"Terima kasih karena kau sudah merawatnya dengan baik," ucap Clarissa tulus.

Devan hanya mengangguk dan sedikit salah tingkah.

Hari masih pagi dan sudah ada dua gadis yang mengucapkan terima kasih pada Devan.

"Apa Bellinda ada di kamarnya?" tanya Clarissa yang sudah beranjak berdiri. Sepertinya gadis itu hendak menuju ke kamar Bellinda.

"Ya. Bellinda ada di kamarnya," jawab Devan cepat.

Clarissa mengangguk dan segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar Bellinda. Sedangkan Devan memilih untuk kembali ke dapur dan melanjutkan pekerjaannya. Devan masih harus ke restoran siang ini karena pekerjaannya kemarin belum selesai.

****

Clarissa membuka pintu kamar Bellinda perlahan. Pemandangan pertama yang langsung terlihat adalah Bellinda yang sedang berkutat dengan setumpuk berkas di hadapannya.

Clarissa bersedekap dan berdecak tak percaya melihat pemandangan tersebut.

"Aku kira kau sedang sakit. Kenapa masih berkutat dengan berkas-berkas bodoh itu?" Sapa Clarissa yang langsung membuat Bellinda menoleh ke arah pintu kamarnya.

Clarissa masih berdiri di ambang pintu kamar dan bersedekap.

Bellinda hanya menoleh sejenak ke arah adik perempuannya tersebut sebelum kembali berkutat dengan kertas-kertas di tangannya.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Bellinda ketus.

"Menjengukmu. Apalagi memangnya?"

"Theo memberitahuku kalau kakak kesayanganku sedang sakit, jadi aku si gadis baik hati datang kesini untuk menjenguknya dan memastikan kalau dia tidak sedang sekarat di apartemennya sekarang," jawab Clarissa dengan nada sinis.

Bellinda berdecak berulang kali mendengar jawaban Clarissa yang lumayan pedas.

"Aku yakin kau akan jadi orang pertama yang tertawa bahagia saat menerima surat kematianku," sindir Bellinda pedas.

Clarissa tertawa sinis dan dengan cepat mendaratkan bokongnya di atas ranjang Bellinda.

"Apa aku sejahat itu di matamu?"

Bellinda mendengus seraya mengendikkan bahu. Nona direktur itu meletakkan pena di tangannya, dan merapikan kertas-kertas yang berserakan di atas meja.

Suasana di dalam kamar masih hening, setelah kakak beradik itu saling sindir.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan di pintu kamar membuat Bellinda dan Clarissa serempak menoleh ke arah pintu yang kini sedikit terbuka.

Devan melongokkan kepalanya ke dalam kamar.

"Maaf aku mengganggu," ucap Devan sedikit ragu.

"Ada apa, Dev?" Bellinda yang terlebih dahulu buka suara.

Daun pintu di buka sedikit lebar. Kini terlihat Devan yang sudah rapi mengenakan kemeja dan celana kain.

"Aku harus ke restoran sekarang, Bell. Karena masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan. Apa tidak masalah jika kau aku tinggal?" Tutur Devan sedikit khawatir.

Bellinda mengibaskan tangannya seraya tersenyum kaku,

"Tentu saja tidak, Dev." Nona direktur itu beranjak dari duduknya dan menghampiri Devan yang masih berdiri di ambang pintu.

"Aku sudah sehat," ujar Bellinda lagi seraya membenarkan kerah kemeja Devan.

Demi dewa-dewi khayangan, kenapa sikap Bellinda mendadak jadi aneh begini? Jantung Devan ingin jatuh ke perut rasanya.

"Baiklah, aku akan pergi sekarang," ucap Devan sedikit tergagap.

"Telpon aku jika kau butuh sesuatu," pesan Devan sekali lagi yang langsung disambut Bellinda dengan sebuah anggukan.

Devan baru saja akan berbalik saat tiba-tiba bibir mungil nona direktur itu mendarat di bibirnya dan mengecupnya dengan singkat.

Blank!

Otak Devan seketika menjadi blank.

Apa-apaan ini?

.

.

.

Hahaha kira-kira Bellinda beneran bucin atau cuma akting gara-gara ada Clarissa?

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini 👠

1
Putri Wulan
aku kesini gara² liam ang huhu/Sob//Sob//Sob/ mantap thor/Heart/
Aqqila Busni
/Sob/
Siti patma
suka ceritanya bagus thor itu namanya klau jodoh pasti bertemu kembali /Heart//Heart//Heart//Heart/
loebaysriitem
Luar biasa
Desi Nur
kalau belle mempunyai saudara kandung perempuan bernama Clarissa dimana dia sekarang
Awe
memang kenyataan karma itu real ada saya juga merasakan nya dan saya juga melihat orang2 yg saya kenal kena karma walau kena karma nya lama tapi saat itu tiba kalian akan menyesal
Rindu Alam
bagus
kika
bagus kok, aku suka... sdh bosan dengan yg male lead nya ceo2... pas ktmu yg ini & critanya bagus, mengalir, membangun kisah nya male & female lead juga pelan2. lbih bisa diterima. pelakor nya juga lain dri yg lain... pebinor nya juga malah merebut banyak simpati ku...wkwk... go nick... mudah2an othor baik hati kasih jodoh yg lbih unik dri bee ya...
kika
bagus kok. lain dri yg lain. gak mudah ditebak. klo yg mudah ditebak malah bosen. semangat thor
kika
gpp, aku menikmati alurnya kok. masih selalu kerasa ada manis2 nya...wkwk...
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
TENANG AZA, BUNDEW SDH SIAPKN JODOH BUAT LO NICK...
Sulaiman Efendy
BRRTI CLARA SDH GK VIRGIN SAAT TRJADI O.N.S DGN DEV...
Sulaiman Efendy
DLU SUSAH2 DEV INGIN CIUM DN PELUK BELLE, SKRG NICK PUAS PELUK2 & CIUM2 BELLE..
Sulaiman Efendy
BRRTI THALIA & THALITA BKN ANAK DEV DGN BELLE, TPI DGN CLARA, HNY LIAM & ANNE ANAK BELLE & DEV
Sulaiman Efendy
MASIH SAJA TU BELLE KRAS KPALA, KSIAN DEVAN, TU BELLE PUAS DIOBOK2 NICK, MSKI BLM DITIDURI..
Sulaiman Efendy
SEMOGA BELLE TDK TRLENA DGN NICK, DN SERAHKN KSUCIANNYA KE NICK
Sulaiman Efendy
PASTI DIKERJAIIN CLARA NI SI DEVAN..
Sulaiman Efendy
NTAR THEO JUGA SEMPAT JDI DIREKTUR, KRN SANG PEWARIS SI LIAM ANG SIBUK DGN DUNIA MODEL..
Sulaiman Efendy
KASIAN JUGA DGN CLARA, INI KRN ULAH BELLE YG TRLALU GENGSI DGN PRASAANNYA, DN STTUS NIKAH KONTRAKNYA, DN CERAIKN DEVAN STELH PROYEK SLESAI, SEANDAINYA CLARA YG JUMPA DEV DLUAN, MGKIN MRK BSA SALING JATUH CINTA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!