NovelToon NovelToon
DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Wulan, seorang bayi perempuan yang diasingkan ke sebuah hutan karena demi menyelamatkan hidupnya, harus tumbuh dibawah asuhan seekor Macan Kumbang yang menemukannya dibawa sebatang pohon beringin.

Ayahnya seorang Adipati yang memimpin wilayah Utara dengan sebuah kebijakan yang sangat adil dan menjadikan wilayah Kadipaten yang dipimpinnya makmur.
Akan tetapi, sebuah pemberontakan terjadi, dimana sang Adipati harus meregang nyawa bersama istrinya dalam masa pengejaran dihutan.

Apakah Wulan, bayi mungil itu dapat selamat dan membalaskan semua dendamnya? lalu bagaimana ia menjalani hidup yang penuh misteri, dan siapa yang menjadi dalang pembunuhan kedua orangtuanya?

Ikuti kisah selanjutnya...,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertengkaran

Deeeegh

Jantung Wulan Ningrum seolah terhenti, saat pemuda itu menatapnya dengan jarak yang cukup dekat.

Lalu perlahan degubannya berpacu dengan kencang. Entah perasaan apa yang sedang ia alami saat ini, nalurinya begitu kuat sebagai seorang gadis yang tumbuh beranjak dewasa.

Hal yang sama dirasakan oleh sang pemuda, ia merasakan nafasnya tersengal, perasaannya begitu bergemuruh, ada rasa yang tak dapat ia ungkapkan, dan ini sangat begitu mengusik hatinya.

Ia membantu Wulan Ningrum untuk berdiri tegak, dan melepaskan dekapannya, sebab terlalu lama dapat membuat jantungnya tak aman.

Keduanya saling terdiam sejenak, lalu Rajendra memilih mengalah, dan mengambil kelinci tersebut, lalu membersihkannya.

Wulan Ningrum memperhatikannya dengan seksama, benarkah yang ia temui saat ini adalah sosok manusia yang sama sepertinya?

Sebab ia tidak pernah melihat manusia selama tujuh belas tahun, dan ini sangat membuatnya begitu bingung, sekaligus takjub, sembari terus memperhatikan pemuda itu.

Setelah selesai, Rajendra mengumpulkan ranting dan dahan kayu, ia ingin menciptakan api untuk memanggang daging buruannya dengan menggesekkan dua buah batu, tetapi berulang mencoba tidak juga berhasil, sehingga membuat Wulan Ningrum turun tangan, lalu menciptakan api dari ujung jemari tangannya, dan itu membuat Rajendra terpana.

"Heeem, ternyata kau sakti juga," ledeknya, lalu mulai memanggang daging kelinci dan menciptakan aroma yang begitu gurih.

Wulan Ningrum duduk didepannya, dan masih mengamati sang pemuda. "Apakah kau tinggal disini?" tanya Wulan Ningrum dengan hati-hati.

"Tidak, aku hanya berburu," sahutnya berbohong. Sebab tujuannya adalah untuk menemui sang gadis untuk yang kedua kalinya.

"Apakah kau berasal dari desa?" tanya Wulan dengan tak sabar.

Rajendra mengangkat kedua pundaknya, sepertinya ia masih irit bicara, dan sengaja ingin memancing sang gadis untuk bertanya lebih banyak.

"Makanlah, mungkin kau lapar." Rajendra menyodorkan daging kelinci tersebut ke arah sang gadis.

"Terimakasih." ucapnya dengan sangat senang, lalu mengambil daging panggang tersebut dan menikmatinya.

Akan tetapi, baru saja ia mengerjap, tiba-tiba pemuda itu menghilang dengan begitu cepat, dan membuat Wulan Ningrum kebingungan untuk menemukannya.

"Kenapa dia pergi?" gumamnya dengan lirih. Entah mengapa ia merasa jika ingin melihat pemuda itu lagi. Setidaknya ia menemukan jenis yang sama dengannya, dan menemani perjalanannya, tatapannya sendu menatap seluruh arah, berharap dapat menemukan sang pemuda.

Setelah menyelesaikan makannya, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya, dan memanggil Turangga yang sedang merumput, dan mereka pergi menyusuri lereng bukit, meski kini, perasaan Wulan Ningrum sedang tertaut pada sang pemuda.

*****

Hari sudah semakin gelap. Wulan Ningrum sedang beristirahat dibawah sebatang pohon yang tumbuh tinggi menjulang. Kuda Turangga juga tampak tertidur disisi kanannya.

Tampak api unggun menjadi penerang dan juga membuat udara menghangat meskipun tak sepenuhnya, dan cara ini dilakukan agar hewan buas tidak mendekatinya.

Sedangkan sosok pria tampan yang bersikap sangat tengil sedang menatap sang gadis dari atas dahan pohon tempat ia beristirahat.

Kedua matanya tak lepas memandang dua bola mata indah yang terlihat begitu sangat anggun dan membuatnya tak dapat mengalihkan perhatiannya dari sosok menawan tersebut.

"Kau sudah membuatku tergila-gila," gumannya dalam hati.

Saat bersamaan, sang gadis menguap. Ia terlihat meringkuk, mungkin udara malam diperbukitan terlalu dingin untuknya.

Sssssrreeekk... sreeeeek....

Terdengar suara gemerisik dari balik semak. Sepertinya ada sesuatu yang sedang mengincar sang gadis dan ia tahu jika Wulan Ningrum saat ini dalam kondisi tidak aman, sebab para abdi dari Akuji sangat menginginkan kematiannya, oleh sebab itu ia harus waspada dan terus mengawasi tentang sang gadis yang diramalkan akan menghancurkannya.

Treeeeeekss...

Tiba-tiba muncul satu sosok lipan raksasa sedang menuju kearah gadis yang saat ini sedang terlelap.

Kobaran api unggun yang terlihat tampak sedang, mambuatnya sedikit merasa sensitif, tetapi hal itu tak menyurutkan niatnya untuk menyerang lawannya yang sedang lengah.

Jarendra tersentak kaget saat mengetahui sosok Siluman ingin melukai gadis idamannya, tetapi ia sengaja hanya mengawasi dari kejauhan. Ia ingin melihat bagaimana sikap kewaspadaan dari sang gadis dalam menghadapi setiap musuh dan lawannya.

Binatang raksasa itu terlihat berjalan merayap dengan kepalanya yang berdiri tegak dan bersiap untuk menghabisi sang gadis. Sesekali ia menghindri api untuk menjaga jarak tetap aman.

Sosok siluman itu merayap perlahan dan kini sudah berdiri tepat dihadapan sang gadis dengan mulutnya yang terbuka lebar.

Terlihat taring yang berada dimulutnya siap menancapkan bisa mematikan untuk musuhnya.

Puluhan kakinya bergerak bersamaan bagaikan seorang penari yang profesional.

Sssssstttss....

Sosok lipan raksasa itu siap menyerang sang gadis yang saat ini sedang tertidur pulas.

Sssreeek...

Wulan Ningrum dengan cepat menggulingkan tubuhnya ke sisi kiri dan membuat taring lipan tersebut tertancap diakar kayu.

Ia beranjak bangkit dan mencabut senjata yang berada dipinggangnya dan ia bersiap melawan serangan.

Sosok Lipan Raksasa itu berhasil mencabut taringnya, lalu berbalik menatap Wulan Ningrum yang kini berada dihadapannya.

Sssssstttsss....

Sosok itu menggeliatkan tubuhnya, lalu tubuhnya yang tiga kali lipat lebih besar dari Wulan Ningrum , berdiri tegap menatapnya dan menyerangnya  dengan menyasar pada tubuh lawan.

Sosok Lipan menggunakan taringnya untuk melumpuhkan sang lawan.

Sang Gadis melompat ke sisi kiri, lalu menebaskan pedang luwuk miliknya ke arah lawan.

Craaas....

Wulan Ningrum berhasil menggoreskan pedang miliknya pada bagian kulit lawan yang terasa keras.

Sosok itu bergerak menggeliat karena mengalami luka yang cukup parah.

Cairan berwarna hijau dengan aroma busuk menyengat  tampak keluar dari bagian lukanya.

Sementara itu, Jarendra memperhatikannya dari kejauhan dan hanya sebagai penonton.

Ia merasa bangga karena tingkat kewaspadaan Wulan Ningrum meski dalam tidur tergolong tinggi karena dapat mendeteksi lawannya.

"Ternyata kepintaran dan kewaspadaannya cukup tinggi, dan aku tidak salah jika aku menginginkannya menjadi permaisuriku," guman Jarendra dengan rasa bangga. Ia akan mendekati gadis itu lebih intens lagi, agar dapat menjadikannya sebagai seorang ratu di kerajaan Medang Jaya.

Sosok Lipan raksasa sudah kembali mengumpulkan tenaganya meskipun dengan lukanya yang cukup parah. Ia terlihat sangat lemah, tetapi keinginan untuk melumpuhkan lawannya masih begitu sangat besar.

Ia kembali meliukkan tubuhnya, lalu bagian kepalanya meliuk dengan cepat dan menghantam tubuh Wulan Ningrum.

Braaaaaaak....

Tubuh gadis itu tampak terpental, dan...

Buuuuuggh....

Ia terjatuh diatas tanah, dan meringis kesakitan.

Sosok Lipan Raksasa kembali menyerang lawanya yang masih duduk kesakitan, dan kali ini mulutnya terbuka.sangat lebar, siap menelan lawannya, tetapi ia lupa.jika tubuhnya tidak berongga.

Ssssstttttss....

Serangannya sudah sangat dekat dan siap menancapkan taringnya dengan jarak yang terlalu dekat dan...,

Craaaaaaas....

Sosok Lipan Raksasa terdiam dan tubuhnya tertahan sesuatu, sehingga ia menggantung diudara tepat diatas kepala seorang gadis.

Perlahan gadis itu menarik sesuatu dengan kasar, ternyata ia mencabut pedangnya yang tertancap ditubuh sang Lipan yang saat tadi ingi menyerangnya.

Braaaaak...

Tubuh Lipan Raksasa itu terjatuh ditanah dengan luka yang cukup parah.

Wulan Ningrum bernafas lega, ia beranjak bangkit dari duduknya, lalu memandangi sosok Lipan raksasa dibalik cahaya perapian unggun yang mulai meredup.

Baru setengah perjalanan saja ia sudah banyak mengalami masalah, dan tampaknya ia harus waspada.

Sementara itu, Akuji sedang berada diluar pendopo, ia melihat orang-orang sedang berkerumun dengan kondisi yang sangat bising, sepertunya ada yang sedang terjadi diluar dari pendopo Adipati Bisrah yang saat ini baru saja terbangun karena kehabisan tenaga setelah melayani sang wanita yang ternyata begitu sangat ganas saat diranjang.

Sekedar informasi ya guys, sama belajar.

Disini Author ingin menjelaskan pendamping sakti Wulan Ningrum adalah Macan Kumbang.

Macan kumbang adalah jenis yang sama dengan macan tutul, keduanya adalah jenis Phantera Pardus Melas dan penyebarannya di Indonesia hanya ada di Pulau Jawa dan pulau kecil di Pulau Nusa Kambangan, Pulau Sempu, dan Pulau Kangean. 

Sebagian besar populasinya berada di taman nasional seperti Ujung Kulon, Gunung Gede dan banyak terdapat di kawasan pegunungan dengan tutupan hutan lebat, termasuk 9 lokasi indikasi di Jawa Tengah seperti Gunung Slamet, Prahu, Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Lawu, Ungaran, dan Muria. 

Ini Macan Tutul yang sama jenis dengan Macan kumbang, hanya berbeda warna bulunya saja, ciri-cirinya memiliki tutul pada motif bulunya. tubuh mereka sedikit ramping.

Ini adalah Harimau, dengan jenis Phantera Tigris. Penyebarannya di Indonesia hanya ada di wilayah pulau Sumatera. Bulunya bermotif loreng.

Maka, Macan tutul dan harimau itu adalah jenis yang berbeda. Mereka tidak sama. Kalau harimau ya harimau, jangan lagi sebut harimau itu macan ya guys, sebab masih banyak yang salah kaprah🙏🙏

Salam literasi...

1
Wardi's
begitulah cinta...
kaylla salsabella
lanjut Thor😍😍😍
Liani purnafasary.
Lanjut thor
ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ❤️⃟WᵃfRhyNie🍒⃞⃟🦅
oh jadi Wulan Ningrum itu Tarzan ya.. tapi pandai bahasa manusia gak sama kyk Tarzan Indonesia taunya auoo uoo aja .
kriwil
di kurung sampai 17 tahun ga sakti sakti kapan mau balas dendam kematian orang tuanya sampai ibunya baru melahirkan pun harus di gilir sama manusia biadap itu oh sunguh miris
kriwil
kanjeng raden rajendra ,padahal di sebut putra mahkota saja udah bagus atai raden mas 🤣
kriwil
sudah ketebak dia yang akan membuka pintu gua perawan wulan🤣
kinoy
waduh Ki..dah tua msh ttp gagah
FiaNasa
nafsunya akuji ngeri kali weyyy...habis sudah perjakanya kumbang desa 😅
FiaNasa
sosok macan kumbang masih kekar gitu walaupun udah tua,,kek nya si kumbang gak pernah sakit pinggang deh,, nyeri lutut apalagi skit beban pikiran ya kumbang 🤣🤣🤣
FiaNasa: kek nya cuma mak² deh yg borong sakit gitu 😅
total 2 replies
Astiana 💕
biarlah muka nya cukup tampan cuma rambut nya doang yg jadi kribo kayak di panah kilat🤣
Siti H: jadi diq tampan🙄😄
total 1 replies
Wardi's
makasih sdh update bnyk hr ini..
Wardi's
jd macan kumbangnya sejenis jelmaan, siluman, jin atau apa nih ka othor??
Siti H: jelmaan
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
sudah tua tp masih gagah ya itulah klo irg2 jaman dlu beda ma skrg banyakan formalin kali ya jd yaahh 🤭
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: 🤭 lha apa yg berotot kk🤔🤔🤔
total 4 replies
Liani purnafasary.
Laki-laki emang gitu ya😆🤣🤣pura pura terlihat acuh dingin, hnya menutupi rasa gugup nya😆.
Liani purnafasary.
Iishhh suka sekali pangeran ini ngintip ya🤣🤣🤣knpa gak langsung kenalan aja ke.
Liani purnafasary.
Pria itu tidak lain dan tidak bukan, adalah pangeran Rajendra😆😆si pengintip itu.
Hamzah / V3
Cover nya kereeen abis 😍🥰
Siti H: editor yang ganti
total 1 replies
Liani purnafasary.
Kuda itu, kuda yg mmbwa Romo dan ibunda nya Wulan waktu bayi ya, wah lama banget ya kuda nya nungguin Wulan.
Andai bukan jelmaan jin, pasti udah mninggoy tuh kuda. 😆
Liani purnafasary.
Pling juga sebentar mereka meraja lela, stelah Wulan rebut tahta Romo nya nanti klian hnya sampah tuan Basrah. 😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!