Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pikirnya.
Bagian 27.
Salah satu pemuda mengambil kantong itu lalu tertawa dan berjalan pergi dari tempat tersebut.
Setelah agak jauh, Ron Gee berdiri lalu berkata.
"Seharusnya kita tidak memberikannya dengan mudah"
Sesalnya sambil melirik kearah Wang Lee, wajahnya penuh dengan ketidak puasan.
Wang Lee cuma diam saja dan mengamati kemana arah kelompok itu pergi.
"Sudahlah, bagaimana pun juga mereka telah mengambilnya" Kemudian dia memberi isyarat kepada timnya untuk segera pergi.
Mei Cin juga merasa agak bersalah, ia tidak mengerti apa yang di lakukan oleh Wang Lee dan tidak tau harus berkata apa.
"Mei Cin, kamu ikut bersama kelompok kami?"
Ajak Rei Sha, ia melirik kearah Wang Lee dengan wajah tidak senang.
Mei Cin mengerti, Rei Sha mengajaknya tapi tidak dengan Wang Lee.
"Pergilah dengan mereka Mei Cin ajak juga Xio Zhan" Tiba tiba Wang Lee berkata tanpa membalikkan tubuhnya.
"Kamu yakin" Bisiknya cemas.
Wang Lee mengedipkan matanya sambil tersenyum manis.
Mei Cin memandangnya dengan berbagai pikiran, akhirnya ia menghela nafas berat dan berkata.
"Huuff...Terserah kamu sajalah" Ucap nya hati hati akhirnya ia menyerah.
Mei Cin berjalan kearah kelompok Rei Sha yang menunggunya, Xio Zhan mengikuti dan kelompok itu pergi meninggalkan Wang Lee yang masih berdiri di tempatnya.
Sesekali Mei Cin melihat, ia melihat kebelakang dengan perasaan cemas.
"Aku tidak senang dengan cara temanmu itu Mei Cin!" Ujar Ron Geer. Iya hanya memberikan begitu saja batu kristal warna.
Teman teman lainnya mengangguk setuju, Namun Rei Sha mengabaikan. Iya tidak ingin menyinggung Mei Cin lebih lanjut.
Mei Cin hanya diam saja, iya menengok kebelakang, Namun ia tidak melihat lagi Wang Lee di tempatnya.
Mei Cin mulai mempercayai Wang Lee, meskipun hatinya khawatir. Itupun hanya sedikit.
Seperti yang pernah di ucapkan Wang Lee, dia tidak bodoh. Pasti punya rencananya sendiri, apa itu. Ia pun belum tau.
Melihat Mei Cin hanya diam, Ron Geer tidak melanjutkan dan suasana menjadi tanggung saat kelompok itu berjalan.
Wang Lee melompat dari dahan ke dahan pohon, beberapa lama kemudian ia melihat kelompok yang telah merampok batu kristal warna miliknya yang masih tertawa tawa senang dengan hasil rampasannya.
Dengan ringan Wang Lee berjumpa Lita dan mendarat di belakang mereka.
"Hey, kalian. Aku berubah pikiran" Teriaknya dengan keras.
Serempak keempat pemuda itu menoleh kebelakang, mereka menjadi heran sejak kapan pemuda itu mengikuti dan tiba tiba telah berada di belakang mereka?
Mereka mengamati sekitar, Namun kelihatannya pemuda ini sendirian.
"Apa maksudmu?" Tanya ketua kelompok, ia jelas tidak mengerti.
"Aku mau mengambil kembali barang barang kami" Ucap Wang Lee dengan nada santai.
Sejenak mereka semua tertegun, lalu memandang satu sama lainnya dan tertawa terpingkal pingkal.
"Kamu?" Ucap ketua kelompok itu, Namun tidak bisa menahan diri dan tertawa terpingkal pingkal lagi.
"Ambillah jika kau bisa" Ujarnya santai, ia bahkan mengambil kantong dari tiga temannya dan melemparkan kedepan Wang Lee.
Iya yakin pemuda itu kali ini tidak punya nyali.
Wang Lee yang melihatnya jadi tersenyum, ini akan jauh lebih mudah, pikirnya.
Dengan santai ia berjalan kedepan membungkuk dan mengambil tiga kantong berisi batu kristal warna tersebut.
Namun tiba tiba ketua kelompok itu bergerak kedepan dan melayangkan sebuah tendangan.
Tendangan itu tepat mengarah ke kepala Wang Lee yang sedang berjongkok.
Melihat itu Wang Lee tersenyum dan sedikit memiringkan tubuh dan kepalanya, tendangan itu lewat begitu saja hanya mengenai tempat kosong.
"Hah! Boleh juga kau" Wajah di penyerangnya merah padam, Namun ketika pemuda itu hendak menyerangnya lagi.
Wang sudah berlari dengan cepat, semua anggota kelompok itu terkejut melihat pemuda itu kabur.
Mereka tidak menyangka anak itu kabur begitu saja, bahkan jika ia pandai berlari. Mereka lebih banyak dan akan segera menangkapnya dengan mudah. Itu yang ada dalam pikiran mereka.
"Kejar!" Perintah tetua itu yang mengagetkan pemuda pemuda lain yang terpana.
Setelah saling kejar, Wang Lee memperkirakan jarak mereka dengan kelompok Mei Cin cukup jauh, ia mempercepat larinya hingga menghilang dari pandangan para pengejar nya.
Keempat pemuda itu terus berlari mengejar, Wang Lee memperhatikan mereka dari atas sebuah pohon yang tinggi.
Ia menyembunyikan dirinya di balik rerimbunan daun pohon yang rindang, dalam hatinya ia tertawa geli, ini menyenangkan, pikirnya.
Setelah kelompok itu hilang dari pandangannya, Wang Lee berbalik arah dan melompat dari dahan pohon kepohon lainnya menuju ke arah Mei Cin pergi dan lainnya.
Wang Lee memeriksa peta, ia mencari pos penyerahan batu kristal warna terdekat. Matanya tertuju pada satu titik merah dan membandingkan dengan titik merah lainnya.
Setelah memilih yang paling dekat, ia berlari dengan cepat menuju kesana.
Dua orang pemandu di dalam pos terlihat kaget dengan perolehan batu kristal warna Wang Lee.
Mereka menghitungnya, ada seratus batu kristal biru, empat puluh batu kristal berwarna merah dan lima belas batu kristal berwarna kuning.
Setelah menyerahkan batu kristal warna tersebut, hati Wang Lee menjadi lega.
Namun ia tidak dapat membayangkan bagaimana kemarahan pemuda pemuda bengal itu jika mereka tau batu kristal warna mereka telah lenyap dan di daftarkan di pos penghitungan.
Dengan tertawa geli, Wang Lee kembali berlari masuk kedalam hutan.
"Mei Cin! Benarkah pemuda itu telah melepaskan batu kristal warna dengan begitu mudah?"
Dou Shan berdiri di depan Mei Cin dengan wajah serius. Ia mendapatkan laporan oleh Ron Geer bahwa mereka di rampok oleh kelompok pemuda dari SMK 87 Batu.
Dan Wang Lee memberikan bendera itu begitu saja, sehingga mereka tidak punya pilihan lain.
"Wang Lee memberikan batu kristal warna milik kami, apa urusannya dengan kamu?"
"Kalian kan bisa memilih memberikannya atau tidak, bukan?" Kata Mei Cin akhirnya ia menjadi kesal dan bahkan Dou Shan ikut campur.
Ia tau, Dou Shan akan dengan sengaja menjadikan hal ini sebagai cara untuk mencari masalah dengan Wang Lee.
"Bodoh, pengecut, pemuda itu bahkan tidak punya harga diri. Pemuda sampah seperti itu seharusnya tidak layak berteman denganmu, Mei Cin" Ujar Dou Shan dengan nada tinggi antara tenor dan mezo sopran.
"Bukan urusanmu bodoh, aku berteman dengannya dengan siapa saja itu hakku, tidak usah kamu yang ikut campur. Kamu bukan siapa siapa aku, Dou Shan, kapan kamu akan sadar?" Teriak jengkel Mei Cin, dia benar benar marah sekarang.
"Ron Geer, aku harap kamu jangan terus menyalahkan Wang Lee, bukan dia yang membuat kalian kehilangan bendera, tapi kalian sendiri yang memberikannya"
Akhirnya tidak tahan, Mei Cin memperingatkan Ron Geer sambil sekilas juga melirik kearah Rei Sha.
Bagaimanapun juga, Rei Sha sedikit ikut menyalahkan Wang Lee.
Bersambung 28. Bersambung.
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya