NovelToon NovelToon
Lewat Semesta

Lewat Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aulia risti

Anara adalah siswi SMA berusia 18 tahun yang memiliki kehidupan biasa seperti pada umumnya. Dia cantik dan memiliki senyum yang manis. Hobinya adalah tersenyum karena ia suka sekali tersenyum. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Fino, laki-laki dingin yang digosipkan sebagai pembawa sial. Dia adalah atlet panah hebat, tetapi suatu hari dia kehilangan kepercayaan dirinya dan mimpinya karena sebuah kejadian. Kehadiran Anara perlahan mengubah hidup Fino, membuatnya menemukan kembali arti keberanian, mimpi, dan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia risti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Pilihan ada pada kamu... kamu pilih dirimu yang terluka atau dia.. " Katanya lagi lalu segera berlari pergi, saat melihat Fino yang mulai mendekat.

"Pilihan ada pada kamu... kamu pilih dirimu yang terluka atau dia.. "

Anar terdiam ketakutan.

"Kamu mengenal nya Anara? " kata Fino, yang sempat melihat nya.

"ng-nggak, " Jawab Anara gugup.

"Kita pulang yuk, aku tiba-tiba ngerasa nggak enak badan."

"Kamis sakit? " Tanya Fino khawatir.

"Aku cuma mau istirahat aja, aku nggak apa-apa kok. "

Fino mengangguk, mereka pun akhirnya kembali pulang.

Sepanjang perjalanan Anara terlihat gelisah. Dia hanya diam menatap keluar jendela.

"Kamu marah, karena aku tanya tadi?" Fino membuka suara.

"Nggak Fino,"

"Terus kenapa kamu diam aja?"

"Aku nggak apa-apa."

"Tapi kamu aneh Anara, aku jadi khawatir."

"Aku baik-baik aja, tolong kasih aku waktu."

Fino diam, dia tidak lagi berkata apapun, hingga mereka tiba dirumah.

Anara langsung masuk kedalam kamar nya. Bagas yang kebetulan disana juga tampak heran melihat sikap Anara.

"Dia kenapa?"

Fino menggeleng.

"Kalian berantem?"

Fino lagi-lagi menggeleng.

"Aduh gue jadi pusing. Ini sebenarnya ada apa?"

"Kita habis dari sekolah lama kita gas, gue sempet tanya. Apa yang terjadi sama Anara. Tapi dia tiba-tiba diam dan yang lo liat sekarang. "

Bagas menghela nafasnya.

Sementara Anara didalam, dia ketakutan dengan ancaman itu.

ingatannya kembali pada hari itu... hari dimana restoran ayah nya yang porak-poranda dan disanalah, ia bertemu Aidar.

"Kamu tahu bukan anak saya itu pembawa sial."

"Saya nggak percaya itu,"

"Tentu saja, karena kamu menyukainya. Tapi saya ingin kamu buang perasaan itu. Karena kamu dia jadi membangkang saya. Dia memilih menjadi atlet ketimbang menjadi penerus saya"

"Itu bukan salah saya... Fino juga manusia, dia berhak memilih untuk mimpi nya." Jawab Anara dengan berani."

"Ya, tentu saya tahu itu. Tapi dia hanya pembawa sial, dia akan terus melukai sekitar. Anara."

"Saya nggak percaya itu, saya yakin dia buk-"

"Apa kamu perlu bukti, atas kematian ibu nya?" sela Aidar. "Dia sudah membunuh, ibunya sendiri Anara."

Anara terdiam, dia tidak tau tentang ini.

"Saya tidak mau berdebat dengan kamu. Sekarang. pilih, jauhi dia kalau kamu mau dia tidak terluka. Kamu tahu saya bukan orang yang baik, bahkan kepada anak saya sendiri."

Ingatan Anara kembali, dia memejamkan matanya, setelah hari itu dia tidak mengingat apapun. kejadian terakhir Anara ingat saat ayah nya akan dipukul, di menjadi tameng dan setelah itu, Anara tidak mengingat apapun.

"Ancaman itu, aku yakin ayah Fino yang melakukan nya." Batin Anara.

ting!

ting!

ting!

Sebuah notifikasi masuk, Anara menoleh melihat sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

"Permainan akan dimulai kembali, ini adalah peringatan."

Tulis pesan singkat itu,dan. diwaktu bersamaan suara ribut-ribut terdengar dari luar.

"Cepat kosongkan rumah ini,"

"Maksud kalian apa? ini rumah saya." ucap Fino tak kalah Tegas.

"Rumah ini atas nama Amora Lemos, Sudah jelas bukan milik anda "

"Dan itu adalah nama mama saya."

"Dan rumah ini diberikan tuan Aidar untuk beliau. Sekarang tuan Aidar mengambil rumah ini kembali karena ingin dijual... Kecuali..."

"Kecuali apa?" tanya Bagas yang juga ada disitu.

"Kecuali Fino mau bertunangan dengan Alendra. Itu kata tuan."

Fino menjadi marah, "Kalau gitu katakan padanya. Ambil saja rumah ini."

Brak!

Fino langsung menutup pintu rumahnya. Sementara Anara sudah berdiri disudut sana, mendengar semua pembicaraan mereka.

"kita harus pergi Fino?" tanya Bagas.

"Bagaimanapun lagi, gue nggak mau dijodohin, Bagas."

"Terus lo sama Anara mau kemana?".

"sementara waktu, apa bisa gue dirumah lo dulu?"

Bagas terdiam, sebenarnya dia merasa tidak enak.

"Maaf fin, bukan gue nggak mau.. Lo tau alasan gue disini karena gue lagi nggak nyaman dirumah. Orangtua gue mereka lagi dalam masalah."

Fino terdiam mengigit bibirnya.

"Oh ya, sorry gas. Gue lupa, nggak apa-apa kalau gitu gue bisa sewa apartemen sementara dulu."

"Maaf ya fin, gue juga jadi ngerepotin lo."

"nggak ada yang direpotin gas."

"Setelah kita pindah, apa rencana lo? lo udah nggak sama bokap lo lagi kan? terus kalau lo lanjutin panah, tangan lo...."

"Lo nggak usah khawatir, gue emang nggak bisa panah lagi tapi gue masih punya tubuh yang sehat. Gue bisa mulai semua nya dari awal lagi."

"Udah lah, nggak usah khawatirin apapun. Sekarang mending lo bantuin gue beres-beres. Sementara itu gue juga akan cari apartemennya."

"Terus Anara? "

"Dia.... Biarin dia istirahat aja. Nanti gue yang bilang. Pokoknya lo jangan bilang kalau kita diusir."

Bagas mengangguk lalu mulai berkemas.

Sementara Anara yang berada dibalik tembok itu , terdiam,meneteskan airmatanya.

"Bahkan cangkang yang kuat akan hancur."

"Aku merindukanmu, aku ingin bersamamu, selamanya.Tapi aku juga takut kehilanganmu dan melihatmu dalam kesulitan membuatku merasa menjadi orang yang paling jahat." Anara Zaila Raniza.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!