Triplets Chen

Jakarta

Amura melongo saat mendengar cerita dari ibunya kalau Yura akhirnya resmi pacaran dengan Daniel Hensey, dengan cara membagongkan! Amura pun merasa semuanya menjadi masuk akal saat dirinya merasa merinding kemarin. Gadis itu pun langsung menghubungi Yura lewat panggilan video.

"Yo Mura," sapa Yura yang sedang dandan bersiap untuk pergi bekerja.

"What the heck? Gue tahu elu suka dari Daniel sejak piyak tapi kenapa elu malah macam jebak dia sih Yura?" omel Amura.

"Kagak jebak dia, Mura sayang. Tepatnya lebih memastikan dengan benar dan jelas bahwa Oppa memang buat aku!" jawab Yura kalem.

"Dengar Yura, aku dan kamu itu sama. Kalau sudah suka sama orang, pasti tetap dikejar sampai dapat tapi kamu, lebih gila dari Eomma dan aku, tahu nggak!" hardik Amura kesal karena Yura paling nekad dibandingkan mereka bertiga ... soal cowok dan cewek.

"Sekarang jaman maju dulu, hasil akhir belakangan! Lagian ya Mura, Oppa juga suka sama aku kok!"

Amura mendengus. "Jangan-jangan biar kamu tidak nangis kejer aja."

"Eh, nggak ya! Oppa benar-benar suka sama aku!"

Amura hendak mengucapkan sesuatu tapi pintu kamar ruang rawat inapnya terbuka. Tampak Yudho, Seiya dan Ryuga berdiri disana dengan wajah manyun.

"Aku telpon lagi nanti. Jangan bikin Daniel Oppa jantungan!" ucap Amura judes dan mematikan panggilan video nya. "Kalian kenapa?"

"Divisi gabut dapat kasus arwah ...." Seiya duduk di sofa dengan wajah kesal. "Sayangnya ... Kasusnya masih dipegang major crimes. Oom Victor sedang koordinasi dengan pimpinan major crimes."

"Memang kasus apa? Siapa tahu aku bisa bantu." Amura menatap tiga orang pria yang duduk di sofa.

"Jadi ada arwah datang ke Shea, minta tolong dicarikan pembunuhnya. Korban itu gadis yang baru pulang dari memberikan les. Sayangnya, si pembunuh itu belum ditemukan." Seiya memegang pelipisnya. "Aku dan papa sampai melihat jenazahnya karena gadis ini adalah teman kuliah aku."

"Innalilahi ... Terus dia bilang siapa pelakunya?" tanya Amura.

"Iya. Pelakunya adalah tetangganya sendiri. Masalahnya si tetangga ini adalah anggota TNI dan sudah menikah. Waktu Oom Victor datang untuk mencari informasi, dia malah punya alibi sedang bersama istrinya dan dibenarkan. Mereka sedang berhubungan intim saat itu. Yang benar saja, mana ada orang berhubungan intim di jam Maghrib?" omel Yudho.

"Nggak masalah sih berhubungan intim waktu Maghrib tapi ya agak aneh saja," timpal Ryuga. "Tidak ada waktu pasti kapan orang berhubungan intim, karena preferensi dan jadwal setiap pasangan berbeda-beda. Namun, beberapa penelitian dan sumber menunjukkan bahwa ada beberapa waktu yang lebih umum dan disarankan untuk berhubungan intim, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."

"Entah karena bernafsu banget atau memang menutupi kejadian sebenarnya kan?" celetuk Amura.

Note

Menurut penelitian tidak ada waktu-waktu yang spesifik dalam berhubungan intim. Biasanya

Malam hari : Banyak pasangan memilih malam hari untuk berhubungan intim, terutama setelah menyelesaikan kegiatan sehari-hari dan bersantai.

Akhir pekan : Akhir pekan sering menjadi waktu yang lebih santai dan memungkinkan untuk berhubungan intim tanpa tekanan waktu.

Pagi hari : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon testosteron dan estrogen cenderung meningkat di pagi hari, yang dapat meningkatkan gairah seksual.

Kapan saja: Sebenarnya, tidak ada aturan baku mengenai waktu yang tepat. Yang terpenting adalah kedua pasangan merasa nyaman dan bergairah.

Sumber Google.

"Itu juga yang jadi pemikiran aku dan papa," ucap Seiya. "Apalagi berhubungan dengan anggota TNI. Bisa runyam urusannya."

"Apakah dia dirudapaksa?" tanya Amura sambil mencatat di Ipad-nya.

"Iyalah!"

"Jam kematian kata Dok Wayan?"

"Sekitar pukul 17.00 sampai 19.00."

Yudho menatap Amura dengan tatapan penasaran. "Apa yang kamu pikirkan?"

"Apakah di area rumah itu ada CCTV jalan?" Amura menatap ketiga pria disana. "Soalnya CCTV sudah lumrah kan?"

"Rusak!"

Keempat orang disana menoleh ke arah Iptu Steven yang datang bersama Shea.

"Kok rusak?" tanya Amura.

"Rusak dan aku yakin sengaja dirusakkan jadi dia tidak diketahui dan hanya berdasarkan pernyataan istrinya sebagai alibinya." Shea pun duduk di sofa satu lagi. "Apa kalian ada ide?"

"Pakai satelit Jang Corp?" senyum Amura.

"Jangan sering-sering lah ...." Seiya menatap Amura. "Malah nanti pada nggak kerja karena tergantung dengan teknologi kita."

"Jadi?" tanya Amura.

"Biarkan bokap dan timnya mencari tahu serta bisa menghancurkan alibi oknum TNI itu." Seiya mengambil gelas air mineral dari meja. "Ini benar-benar kasus menyebalkan!"

***

Amura masih berpikir dengan kasus yang sedang diselidiki oleh tim divisi kasus dingin. Dia hanya gemas karena terkadang apa yang disampaikan arwah penasaran, tidak bisa diimplementasikan di dunia nyata. Mau tidak mau tim gabut harus berjibaku untuk bisa membongkar semuanya.

"Ya ampun kasihan banget anak ini ...." Amura memang sudah menyelidiki semuanya termasuk latar belakang korban. "Usianya se Seiya dan sedang berusaha menyelesaikan kuliahnya sambil bekerja."

"Kamu tidak usah banyak berpikir Amura. Bukan kapasitas kamu ikutan menyelidiki," ucap Yudho yang datang ke ruang rawat inap Amura untuk menemani gadisnya.

"Habis aku gemas dan kasihan!" jawab Amura sambil menyimpan iPad nya.

"Sudah, istirahat ya Mura. Soalnya aku tidak mau kena omel mbak Ambar karena kamu tidak istirahat." Yudho melepaskan kacamatanya dan menutup laptopnya. "Mau aku bantu buat gosok gigi?"

"Mau!" senyum Amura manja.

***

Yuhuuuu up malam Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️