NovelToon NovelToon
Pendekar Golok Iblis

Pendekar Golok Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Demon Slayer / Perperangan / Harem
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Naru

Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26.Pertarungan

"Benarkah?" tanya Kahiyang Dewi.

Bara Sena mengangguk.

"Ini menjadi seperti semula. Hanya enam titik meridian yang terbuka. Sisanya tak bisa kurasakan lagi. Padahal sebelumnya 54 titik semuanya terbuka dengan sempurna..." kata Bara Sena sambil menatap tangannya.

"Mungkin karena pukulan Sakti itu yang membuat titik meridian milikmu terbuka untuk sementara," sahut Kahiyang Dewi.

"Mungkin saja begitu. Kalau begitu, sebaiknya kita pergi menyusul Xia Yu, aku mengkhawatirkannya..." ucap Bara Sena.

"Baiklah, masukkan aku kedalam Dunia Penyimpanan. Aku butuh istirahat setelah mengeluarkan banyak tenaga," kata Kahiyang Dewi.

Bara mengangguk. Dia mengarahkan telapak tangannya ke arah Kahiyang Dewi. Wanita cantik berambut putih itu pun segera masuk ke dalam telapak tangan kanan Bara yang menyala kuning.

Setelah Kahiyang Dewi masuk kedalam telapak tangan, Bara pun segera melesat pergi meninggalkan tempat tersebut.

Setelah dia pergi, tanpa satu orng pun yang tahu, sesuatu bergerak-gerak di dalam tanah yang masih merah terbakar. Sesuatu itu perlahan muncul dari dalam tanah.

Satu sosok dengan sekujur tubuh yang penuh dengan luka bakar muncul dari dalam tanah. Terdengar erangan kesakitan dari mulutnya. Tubuhnya tak mengenakan pakaian apa pun. Seluruh kulitnya terkelupas karena terbakar sehingga wujudnya sangat mengerikan.

"Arggghh....Keparat...Xiao Feng...Akan aku balas suatu hari nanti..." ucapnya dengan suara lirih.***

Xia Yu membuka kedua matanya. Dia menatap tangannya yang terikat. Seketika dia teringat jika dirinya tengah dibawa oleh rombongan Sekte Utama. Dia menoleh ke samping dan mendapati Xiao Zen yang tengah menatap dirinya.

"Lama sekali kau tak sadarkan diri...Seharusnya kau sudah melayani diriku saat ini," kata Xiao Zen.

Mata Xia Yu melotot.

"Lepaskan aku!"

Xiao Zen menyeringai.

"Yang benar saja. Aku akan melepas dirimu setelah aku bosan denganmu." kata Xiao Zen sambil menatap gadis itu dengan tatapan liar.

Tiba-tiba kereta kuda itu berhenti menbuat Xiao Zen geram.

"Bodoh! Apa yang kalian lakukan!?" umpat nya sambil melongok keluar dari jendela.

"Maaf tuan muda, ada yang menghadang rombongan..." ucap kusir kereta.

"Apa!? Siapa yang berani menghadang jalan kita!? Bunuh saja dia!"

Kusir kereta kuda itu terlihat gugup

"Anu tuan muda, orang yang menghadang kita adalah Xiao Feng..."

Sontak saja Xiao Zen terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh kusir tersebut.

"Apa kau bilang!? Xiao Feng!?"

Xia Yu menjerit keras.

"KAKAK BARAAAA!!!"

Bara Sena yang memang telah menghadang rombongan itu menatap ke arah kereta kuda. Lima pengawal yang ada didepan segera mengepungnya.

"Jangan biarkan dia mendekati kereta tuan muda!" teriak salah satu pengawal.

Bara Sena mendengus kesal.

"Sialan kalian ini...! Aku tak akan puas sebelum melihat kalian semua meregang nyawa!" teriak Bara lalu melesat ke arah para pengawal yang menghadangnya.

Sinar kuning menderu ke arah para pengawal tersebut. Dengan cepat mereka merespon serangan Bara menggunakan tangan mereka yang telah diselimuti tenaga dalam.

Blaaaarrr!!!

Tubuh kelima pengawal yang sudah berada di tahap akhir Penempaan Jiwa itu terdorong ke belakang hingga beberapa langkah setelah menahan serangan Bara Sena.

Dalam sesaat mereka lengah karena teralihkan oleh serangan tersebut sehingga mereka tak menyadari bahwa Bara telah menyusup ke belakang mereka berlima.

"Istirahatlah kalian...!" ucap Bara sambil melempar lima jarum perak ke arah lima pengawal tersebut.

Sring!

Tiga orang terkena serangan dan tak mampu menghindar. Sementara dua lainnya berhasil menghindari serangan jarum tersebut.

Ketiga pengawal yang terkena jarum langsung roboh lalu kejang-kejang selama beberapa saat sebelum akhirnya berhenti sama sekali dengan kulit melepuh mengerikan.

"Racun Bunga Api...!? Darimana dia mendapatkan racun langka tersebut!?" batin salah satu dari pengawal yang selamat.

Bara Sena menyeringai kecil.

"Yang dua ini ahli juga bisa menghindari serangan jarum milikku," batin Bara Sena.

Dua orang tersebut langsung melompat ke arah Bara dengan kedua tinju mereka yang menyala merah.

"Tinju Api? Huh, kau ingin menggunakan api untuk melawan api? Baiklah, kalau begitu, akan aku hadapi kalian dengan kekuatan yang sama!" teriak Bara Sena lalu melesat menyongsong mereka berdua.

Kedua tinju Bara mulai diselimuti api merah. Hampir semua anggota keluarga Sekte Utama memiliki kemampuan menggunakan elemen api. Bara Sena memiliki elemen itu sejak dia lahir. Setelah titik meridian nya terbuka beberapa, elemen api itu kembali bisa dia gunakan meski tak sekuat saat dia menjadi Dewa dulu.

Prak!

Tinju mereka saling beradu. Bara Sena segera sadar bahwa tubuhnya saat ini adalah tubuh lemah milik Xiao Feng. Melawan dua Pendekar yang tingkatannya berada di atasnya membuat tubuhnya kesulitan saat ini.

"Bagaimana bisa kau hidup lagi Xiao Feng!? Aku sudah memastikan bahwa kau telah tewas oleh Pukulan Menarik Mata Langit-nya Xiao Wang!" tanya salah satu orang yang berada di sebelah kiri.

Bara Sena menyeringai.

"Pukulan burik macam itu kalian agung-agungkan? Kalian akan lari terbirit-birit saat kalian melihat Pukulan Sembilan Kutukan Neraka milikku!" sahut Bara lalu dia membuat gerakan kaki yang menghentak ke tanah.

Aura merah menjalar dari kakinya menuju ke tubuh lalu mengalir ke dua lengannya hingga akhirnya keluar dari Tinju nya yang saat itu tengah adu kekuatan dengan dua tinju kedua pengawal Sekte Utama.

Blam!

Tanah dibawah kaki Bara Sena meledak. Dua pengawal itu terkejut saat mereka berdua merasakan sebuah tekanan yang kuat mendorong tubuh mereka hingga akhirnya mereka terhempas ke belakang.

"Kuat sekali!"

Bara Sena tersenyum tipis.

"Ini masih belum!" kata Bara Sena lalu dia pun melompat ke udara.

Dua pengawal Sekte Utama itu mendongak ke atas saat pemuda itu melayang di udara. Dalam keadaan melayang di udara, Bara Sena melepas lima Pukulan Sakti secara beruntun ke arah dua pengawal tersebut.

Dihujani Pukulan Sakti membuat dua Pendekar yang bertugas menjadi pengawal Xiao Zen itu kelabakan.

Duar! Duar!

Ledakan beruntun membuat tanah berhamburan ke udara. Dua pengawal itu menghindari serangan-serangan tersebut. Namun tak semua serangan berhasil dihindari begitu saja.

Salah satu dari mereka harus merasakan ganasnya Pukulan Sakti milik Bara Sena yang belum diberi nama tersebut. Pukulan itu dengan telak menghantam kepala salah satu pengawal hingga dia langsung terjerembab ke tanah dalam keadaan kepala hancur!

Pengawal yang tersisa terlihat sangat marah.

"Keparat! Mati kau bangsat!" umpatnya lalu dia pun membuat rapalan tenaga dalam.

Setelah kedua tangannya menyala merah, dia pun melepaskan satu Pukulan Sakti yang umum dimiliki keluarga Xiao. Itu adalah Pukulan Api Membakar Bumi. Sebuah Pukulan Sakti mendasar yang hampir semua Pendekar dari keluarga Xiao kuasai. Hanya saja setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing.

Bara Sena tak peduli dengan Pukulan Sakti tersebut. Dia akan melawannya tentu saja.

"Aku ingin mencobanya sekarang," ucap pemuda itu sambil melompat mundur. Saat dia melayang di udara, tangannya bergerak cepat merapal satu rapalan tenaga dalam.

"Cahaya Pemusnah Kegelapan!" ucapnya lirih.

Dari arah telapak tangan Bara Sena melesat sinar emas menyilaukan mata. Kedua Pukulan Sakti itu pun saling bentrok di atas tanah.

Blaaaarrrr!!!

Ledakan keras mengguncang kawasan tempat tandus tersebut. Suara ledakannya menggema hingga beberapa ratus tombak. Dua tubuh pun terpental setelah terjadinya bentrokan tenaga dalam.

Mereka tak lain adalah Bara Sena dan pengawal Sekte Utama tersebut. Keduanya sama-sama terpental dan jatuh berguling di atas tanah. Hanya saja bedanya, Bara langsung segera bangkit berdiri dengan napas tersengal, sedangkan pengawal itu diam tak berkutik alias tewas.

Pada bagian dada pengawal itu nampak luka yang cukup parah seperti bekas tertusuk besi panas membara. Rupanya Pukulan Cahaya Pemusnah Kegelapan milik Bara Sena cukup mengerikan. Bahkan Pukulan Sakti andalan Sekte Utama Xiao kalah oleh pukulan Sakti miliknya.

Xiao Zen merasa sedikit merinding saat dia tak lagi mendengar suara apa pun. Tiba-tiba terdengar suara jeritan sang kusir.

"Apa yang terjadi? Para pengawalku...!" teriak Xiao Zen.

Brak!

Satu tangan menembus kayu kereta kuda dan langsung menjambak rambut Xiao Zen. Itu adalah tangan Bara Sena.

Dengan sekali tarik, tubuh Xiao Zen pun menghantam dinding kereta hingga jebol dan tubuhnya jatuh berguling di atas tanah. Dia menjerit-jerit ketakutan.

"Jangan! Jangan bunuh aku!" teriak nya histeris.

Bara Sena menatap pria tersebut dengan tatapan penuh dendam.

"Beraninya kau menculik Xia Yu istriku...? Kau ingin cepat mati!?"

"Jika kau membunuhku! Kau akan menjadi buronan Sekte Utama! Ada banyak Pendekar ahli tingkat atas yang akan memburumu!" teriak Xiao Zen.

Kaki kanan Bara Sena menginjak paha Xiao Zen dengan keras.

Krak!

Kedua mata Xiao Zen mendelik sesaat sebelum akhirnya dia menjerit setinggi langit.

"AAAAARRRRGGGHHHHHHH!!!!"

Xia Yu yang penasaran mencoba mengintip dari lubang besar bekas hantaman tubuh Xiao Zen. Dia melihat Bara Sena tengah menginjak paha Xiao Zen hingga patah.

"Kakak Bara..." lirihnya. Hatinya merasa sangat tenteram melihat kedatangan Bara Sena. Tak hanya itu, dia menjadi semakin terpesona melihat sosok Bara yang menjadi lebih tampan dari sebelumnya.

"Kau sudah mencapai tahap awal Pemurnian Jiwa. Bagaimana bisa kau selemah ini? Bahkan kau lebih lemah dari lima pengawal yang berada di tahap akhir Penempaan Jiwa. Lucu sekali," kata Bara sambil menekan kakinya pada paha Xiao Zen yang patah.

Hal itu tentu saja membuat Xiao Zen semakin menjerit kesakitan. Kedua tangannya berusaha menyingkirkan kaki Bara sena. Namun kaki itu seperti paku raksasa yang menancap di bumi. Sangat berat untuk disingkirkan.

Tangan kanan Bara Sena menyala kuning.

"Orang hina dan bajingan seperti dirimu itu tak perlu diberi ampun. Dan aku bukan orang yang suka mengampuni dosa orang lain seperti Budha. Aku hanya akan menghukum orang hina dan penuh dosa sepetimu, itu saja..." kata Bara Sena.

Xiao Zen menangis karena rasa sakit pada pahanya dan juga rasa takutnya melihat Bara Sena yang sungguh tak bisa diajak kompromi.

Tangan Bara Sena bergerak cepat ke arah kepala Xiao Zen.

Prak!

Terdengar suara tulang tengkorak kepala yang pecah. Xia Yu merasa merinding mendengarnya.

"Kakak Bara sangat kejam..." batin gadis itu dengan wajah pucat.

1
spooky836
sialan sampah cukuplah sudah sampai di sini. klau sampah tetap sampah xde serunya baca.
spooky836
sapà muda sapatua ni. penulis klu plagiat entah apa ikut je dlm novel orng. memang jenis penulis dari indon tak berakal.
spooky836
suka2 akulah nak tulis apa engkaorang pun boleh suka2 tulis. jadi xpayah nak bagi komentar kamu tulis apa kamu mau aku tak suka aku bolwh tulis apa yang ada pada akal aku sendiri. aku bukan adik2 engkau pun. kau nak maki ke apa ke. kau buat bahagian kau aku buat cara aku.
Naru: ngomong opo to su
total 1 replies
spooky836
masuk dalam tubuh orang tapi bawa otak 500 tahun. betol penulis plagiat ni. sial sungguh aku bayar tiap bulan dapat cerita anak haram. memang semua anak haramlah yang menulis di noveltoon ni.
spooky836
hindu ke. nama cina mesti budda. apa lagi nak plagiat penulis ni.
Rudy Kurniawan
menarik ut dibacanya
Mia Sagitarius
hmm
afifo maning
gasss sampai tamat
Naru
Selamat membaca🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!