NovelToon NovelToon
Bangkitnya Ksatria Terkutuk

Bangkitnya Ksatria Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Kutukan / Kebangkitan pecundang / Fantasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Balas Dendam
Popularitas:57
Nilai: 5
Nama Author: Dhimas21

Alistair, seorang pemuda desa yang sederhana, mendapati dirinya dihantui oleh mimpi-mimpi aneh tentang pertempuran dan pengkhianatan. Tanpa disadarinya, ia adalah reinkarnasi dari seorang ksatria terhebat yang pernah ada, namun dikutuk karena dosa-dosa masa lalunya. Ketika kekuatan jahat bangkit kembali, Alistair harus menerima takdirnya dan menghadapi masa lalunya yang kelam. Dengan pedang di tangan dan jiwa yang terkoyak, ia akan berjuang untuk menebus dosa-dosa masa lalu dan menyelamatkan dunia dari kegelapan abadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhimas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Gerbang Silverwood

Setelah melewati Jembatan Kerangka dan keluar dari Hutan Kegelapan yang mencekam, Alistair, Lyra, dan Merlin akhirnya bisa menghirup udara segar dan menikmati pemandangan yang lebih bersahabat. Padang rumput hijau membentang luas di hadapan mereka, dihiasi bunga-bunga liar berwarna-warni yang menari-nari ditiup angin sepoi-sepoi. Bukit-bukit landai menggantikan pepohonan raksasa, memberikan pandangan yang lebih luas ke arah cakrawala.

"Akhirnya, keluar juga dari hutan itu," kata Alistair, meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah berhari-hari berjalan kaki. "Gue udah nggak tahan lagi sama suasana gelap dan suram di sana."

"Jangan senang dulu, Alistair," sahut Lyra, matanya menyipit menatap kejauhan. "Perjalanan kita masih panjang. Silverwood masih jauh di sana."

"Tapi, setidaknya kita udah melewati bagian yang paling berbahaya," timpal Merlin, tersenyum tipis. "Sekarang, kita tinggal fokus untuk mencapai kota itu."

Mereka melanjutkan perjalanan dengan langkah yang lebih ringan, menikmati keindahan alam yang terhampar di sekitar mereka. Sesekali, mereka berhenti untuk beristirahat dan mengisi perut dengan perbekalan yang mereka bawa.

"Eh, Lyra," kata Alistair, memecah keheningan. "Lo udah pernah ke Silverwood sebelumnya?"

"Udah beberapa kali," jawab Lyra, mengangguk. "Gue sering ke sana buat jual hasil buruan atau beli perlengkapan."

"Kota itu kayak gimana sih?" tanya Alistair, penasaran. "Gue denger-denger, Silverwood itu kota yang kaya dan makmur."

"Iya, Silverwood itu kota yang maju banget," kata Lyra. "Para ksatria dan penyihirnya kuat-kuat, ekonominya juga stabil. Tapi, jangan salah, di balik kemegahannya, ada banyak intrik dan rahasia yang disembunyiin."

"Intrik dan rahasia?" tanya Alistair, mengerutkan kening. "Maksud lo?"

"Silverwood itu kota yang terbagi jadi beberapa faksi," jelas Lyra. "Ada faksi ksatria, faksi penyihir, faksi pedagang, dan masih banyak lagi. Masing-masing faksi punya kepentingan sendiri-sendiri, dan mereka sering bersaing atau bahkan berkonflik satu sama lain."

"Wah, kayaknya rumit banget ya," kata Alistair, menggelengkan kepala.

"Lo harus hati-hati di sana, Alistair," pesan Lyra. "Jangan terlalu percaya sama orang asing. Lo nggak pernah tau siapa yang bisa lo percaya dan siapa yang mau manfaatin lo."

"Tenang aja, Lyra," kata Alistair, tersenyum. "Gue bakal inget pesan lo."

Saat matahari mulai condong ke barat, mereka akhirnya bisa melihat Silverwood dengan jelas. Kota itu berdiri megah di atas sebuah bukit, dikelilingi oleh dinding-dinding batu putih yang berkilauan. Menara-menaranya menjulang tinggi ke langit, dihiasi bendera-bendera berwarna-warni yang berkibar dengan bangga.

"Kita udah deket," kata Lyra, menunjuk ke arah kota. "Tuh, Silverwood."

Alistair ngikutin arah tunjuk Lyra dan ngeliat kota itu dengan mata berbinar kagum. "Gila, keren banget kotanya," bisiknya.

Saat mereka makin deket, mereka ngeliat para petani sibuk di ladang-ladang yang subur, para pedagang nawarin barang-barang mereka di pasar-pasar yang rame, dan para ksatria latihan di lapangan-lapangan pelatihan. Kehidupan di Silverwood keliatan makmur dan damai.

Tapi, Alistair juga ngerasa ada yang aneh di kota itu. Dia ngerasain aura sihir yang kuat, tapi juga ngerasain ketegangan dan kecurigaan di antara penduduknya.

"Kota ini nggak sesederhana yang keliatan," kata Merlin, yang udah gabung lagi sama mereka setelah Alistair dan Lyra nyeberangin Jembatan Kerangka. "Ada rahasia yang disembunyiin di balik kemegahan Silverwood."

Saat mereka nyampe di gerbang kota, mereka di stop sama para penjaga. Para penjaga itu pake baju zirah perak dan megang tombak panjang. Mereka keliatan waspada dan nggak ramah.

"Berhenti! Siapa kalian dan ada urusan apa di Silverwood?" tanya salah satu penjaga dengan nada curiga.

"Kita pengembara, mau minta bantuan," jawab Alistair. "Kita dari desa Willow Creek, yang udah dihancurin sama makhluk-makhluk kegelapan."

"Makhluk kegelapan?" tanya penjaga itu, mengerutkan kening. "Nggak pernah denger ada makhluk kayak gitu."

"Mereka itu pelayannya Valerius, penyihir jahat yang mau nguasai dunia," jelas Alistair. "Kita butuh bantuan buat ngalahin dia."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!