Bangkit Nya Anak Petani Miskin

   "Wah, ternyata jalang woy, cantik-cantik jalang, tapi abang .asih Masi sayang". ucap si anak buah yang lain, sedangkan Siska hanya merekam pergerakan mereka dengan cemas.

". kalian tangkap gadis itu". ucap si bos, dan ke lima anak buah nya pun maju satu persatu.

dan mereka pun maju, namun siapa sangka, Zain menyerang mereka dengan tendangan maut nya saat pereman itu mendekat kearah nya.

ya, Zain langsung menendang, ke arah sosih mereka yang membuat mereka meraung kesakitan yang luar biasa.

aaaaaaaaaa.....aaaaaaaaaa..

buuuuukkkk mereka terjatuh, sambil memegangi senjata mereka.

dan si bos preman tercengang akan aksi cepat gadis yang ingin mereka tangkap.

". hahahaha, bangai mana, bukan nya itu kenikmatan yang kalian ingin kan, ucap Zain tertawa mengerikan bak ratu iblis.

". hahah, ayo kita bermain lagi, ucap Zain yang mengambil tingkat kayu nya, lalu berjalan, menuju ke arah anak buah si preman, dan nak buah preman itu pun gemetar ketakutan..

" buuuuukkkk, graaaaak cheeeeszzzz

aaaaaaaaaa sakitttttyt ampuuuun, ucap salah satu preman yang sudah di patah kama tulang kaki nya sambil di tendang lagi sosis nya, ngilu semua orang yang menatap kejadian pilu itu, termaksud si bos yang sudah terkecing di celana, ilang sudah kekuatan dan keberingasan mereka di hadapan Zain, sedangkan Siska sudah keringat dingin sambil menjatuhkan handycam nya.

". hahahahah, ayo lah, ini belum di mulai, ini baru pemanasan, tadi kalian bilang kita akan bersenang-senang". ucap Zain tertawa menggema, yang menakutkan.

" aaaapaun nona asapin, kkkkami hanya di perintah sssseorang gadis.

". seorang gadis, eum, siapa dia". ucap Zain dingin menusuk jantung mereka begitu pun Siska yang sudah ketakutan.

saat si bos melihat-lihat ternyata, gadis yang menyuruh nya tadi sudah tiada.

". dddddia pergia nona, ucap si bos gagap sambil bersimpuh, mengatur kan ke dua tangan nya di dada.

". cih, berteman seperti kalian harus aku musnakan, jika tidak, akan ada banyak gadis yang kalian rusak demi uang". ucap Zain menusuk.

". aaaapaun nona kami janji, tak akan mengulanginya lagi, kami tobat nona". ucap si bos ketakutan.

". hahahaha, apa aku harus percaya ucapan mu, pak botak". ucap Zain menyeringai.

". sumpah, saya bersumpah, jika saya mengulanginya nya lagi, dan anda bertemu saya lagi, saya pasrah". ucap si botak memohon.

hahahah, Siska, kau lihat pereman yang suru meleceh kan kakak ipar mu, sungguh aku tak menyala, kau sekejam itu pada sodara Tiri mu yang sudah Sudi menampung mu di rumahnya, cih kau emang tak tau diri, liat lah, jika aku bertemu dengan mu, makan badan dan leher mu akan terpisah dan kukirim ke rumah ibu mu, hahahahah, ucap zain, yang mengetar kan Siska yang berembuyi bi balik bambu.

". dan kalian, bereskan wanita jahanam itu, buat dia menyesali perbuatan nya, seperti apa dia memerintah kalian maka buat dia seperti itu, biar dia tau seperti apa neraka dunia sesungguh nya hahaha" ucap Zain tertawa iblis yang membuat mereka semua mendengar nya merinding ketakutan.

'' bbbbaik nona, printah anda adalah tugas kami" ucap si botak merasa lega.

 " bawa anak buah mu" lalu Zain kembali memutar kaki si preman yang baru saja kaki nya dia patah kan untuk dia pulih kan lagi.

krakkkk aaaaaa.

teriak si anak buah pilu, sedangkan yang lain menatap horor teman nya.

" teman mu sudah sembuh, bawa mereka da lakukan tugas kalian dengan baik dan rapi" ucap Zain berbalik untuk bergo bersama dua teman nya.

begitu pun dengan, botak dan anak buah nya, yang dia papah satu persatu untuk kembali ke desa mereka, sedangkan Siska kaki nya sudah lemas, penuh ketakutan, saat ini nyawa nya, hidup nya terancam.

" brensek, kenapa jadi begini, kenapa juga iblis itu bisa ada di hutan ini, aaaaa sial, aku harus kabur, sebelum si Zain menemukan ku, aku tak mau mati". ucap Siska pucat pasi.

sedangkan, di sisi Zain.

". kak, makasi nya udah nolong aku, kok gak ada kakak gak tau nasib aku jadi apa,". ucap Feby lega tapi sedih.

". kenapa si Siska bisa begitu kejam". ucap Rina heran.

". hisss hiss semenjak dia masuk rumah ku, dia dan ibu nya seperti ratu, dan aku di perbudak tak boleh membatah, jika membatah, Siska akan mengadukan aku pada ayah, dan ayah Tampa mau mendengarkan aku langsung menyiksa ku". his his his.

". bajingan dua ular itu, kau harus membalas nya, bohoh kau terlalu lembek, maka nya mudah di tindak, dan lagian ya, kok bisa sih bokap Lo segitu nya sama Lo, titisan kuyang kali bokap Lo tu". kesal Rina.

". mulai saat ini kau harus bangkit, janganau di jadiin kacung di rumah mu sendiri bego". ucap Rina bedas

Feby menunduk pilu.

". aku tak punya siapa-siapa setelah kematian bunda, yang tinggal aku miliki cuman ayah dan bik Atun, tapi ayah justru seperti itu ke diri ku, aku tak tau harus apa dan berbuat apa". ucap nya pili sambil menunduk.

". jadi kau selama ini, ikut membuli ku karena terpaksa". ucap Zain bersuara.

megagaguk.

huuuh, ya sudah, sekarang kau ikut saja dengan ku dan jadi teman ku, aku akan mengajari mu bela diri, jika tidak ada aku, Aisya adik ku bisa mengajari mu". ucap Zain

seketika senyum di wajah, kusam Feby terpancar indah, ada surat bahagia dan terharu diata nya.

". wah aku ikut Zain". ucap Rina tak mau kalah".

". ok siap". yok balik, jika orang tua mu mencari biar kan saja, lebih baik kau menolak buat balik dan sedikit mengancam". ucap Zain.

". baik kak, aku juga tak akan, mau Bali ke neraka itu". ucap Feby bahangia, karena ada orang baik yang Sudi menampung nya.

". ya udah ayok kita pulang dah sore, bisa kenak omel emang gue, terus di hutan.

". ok siap kapten". ucap Rina hormat.

sedangkan Zain hany memutar bola mata nya males, dan Feby tampak bahangia dan hangat di hati nya bisa bertemu dengan orang yang biasa dia dan sodara nya buli, yang ternyata jauh lebih baik.

". gue nyesel banget pernah ikut ngebuli seseorang yang justru udah berbaik hati sama aku". ucap Feby dalam hati nya menyesal.

mereka pun terus berjalan, hingga mereka tiba di rumah Zain lebih dulu.

". Zain gue pamit ya, besok gue absen lagi, ok". ucap Rina dengan gaya selengean nya tak tak ada habis-habisnya.

"ayo masuk, Lo bebersih dulu, abis tu istirahat, nanti abis magrib gue kenalin sama keluarga gue, Lo gak usah takut keluarga gue semua baik" ucap Zain tersenyum hangat yang membuat perasaan Feby lebih baik.

Assalamualaikum, salam dari athor, makasih banget udah mau terus ikuti cerita author, semoga cerita tidak membosan kan, hehehe, jika suka mohon dukungan nya ya, dengan like dan komen terimakasih.