NovelToon NovelToon
Janji Yg Di Buat

Janji Yg Di Buat

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Cintamanis
Popularitas:758
Nilai: 5
Nama Author: Nova Sarii

Novel ini menekankan pada janji yg dibuat sebagai dasar pengungkit,
bisa karna janji yg tidak ditepati atau karna ungkapan rasa yg tidak diterima karna janji tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Sarii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Hari ini kami membawa murid murid kami piknik di pantai. Kami diantar oleh salah satu wali murid dengan mobil nya. Pukul sebelas siang kami sampai di pantai, tadi kami mampir dulu membeli chicken untuk makan siang.

Kami membawa tiga puluh orang anak anak. Mereka semua murid les dan anak anak mengaji kami.

"Alhamdulillah kita sudah sampai di pantai, " seru ku sambil tersenyum pada mereka semua...

Murid murid ku bersorak riang, sambil berlari ke tepian pantai.

"Adek adek sholeh dan sholeha mari berkumpul di sini dulu, " instruksi pada mereka. mereka berkumpul di depan kami, "sekarang adek adek ganti baju ya, habis itu kita melukis, sholat dzuhur dan makan siang, " kata Ami dengan tersenyum.

"Ustadzah kapan main pantai nya? " tanya Arfa mengangkat tangan.

Kami tersenyum ke arah mereka.

"Oh ya ustadzah lupa hehe, habis makan siang kalian boleh main di pantai dan setiap kelompok yg sudah dibagi wajib membuat istana dari pasir, nanti bagi kelompok yg istana nya bagus akan mendapatkan hadiah, " kaa ku tersenyum.

Mereka bersorak gembira, dan kami membagikan kertas buat mereka menggambar dan melukis kami juga menghidupkan musik.

Fikri dan Silvi juga menyusul kami di pantai sambil membawa cemilan.

"Seru juga ya kak nyantai di bawah pohon kayak gini, " kata Fikri menikmati hembusan angin.

"Ya dong bisa bikin hati tenang dan nyaman, " jawab ku.

Silvi dan Ami memasang tali untuk menggantungkan kerupuk buat acara kami.

"Ustadzah aku lapar, " Fatih menghampiri ku.

Aku menggandeng nya untuk duduk bersama ku dan Fikri.

"Kita kan makan nya habis sholat sayang, Fatih kok sudah lapar?, " tanya ku memandang wajah lucu nya.

"Fatih gak sarapan tadi ustadzah malas, "

"Ya sudah Fatih makan kue ini dulu ya nanti kita makan nya bareng teman teman ya, " bujuk ku sambil mengelus pipi nya dengan lembut.

Dia menganggukkan kepala, Aku memberikan kue kepada nya, "ini untuk anak sholeha, bilang apa? " kata ku sambil menggoda nya.

"Makasih ustadzah, " dia memakan kue nya dengan lahap.

"Sama sama sayang, makan nya pelan pelan aja sayang, " aku mengelus rambut nya.

Dia tersenyum malu malu.

"Kak kapan nikah? aku pengen main sama keponakan ku, " kata Fikri mengambil kue dan memasukan ke mulut nya.

"Ada masa nya dek, " kata ku..

Aku berdiri untuk menghindari pertanyaan Fikri. Aku berjalan ke tempat Silvi dan Ami..

"Butuh bantuan ustadzah? " tanya ku cengengesan.

"Kita sibuk kerja dia malah asyik santai dengan bocil kan kak Ami? " cemberut Silvi.

"Hahaha lucu dek kamu kayak gini, " ledek ku sambil mencubit pipi nya.

"Gak di rumah gak di sini perang mulu kalian, " kata Ami.

"Nay sudah pukul dua belas kita sudahi ya melukis dan menggambarnya, " kata Ami pada ku.

"Ok ustadzah, " kataku. Aku memang memanggil Ami ustadzah dan Ami memanggil ku kakak di depan anak anak untuk mengajari mereka.

"Siapa yg sudah selesai melukis dan menggambar nya silakan dikumpul ya, " ucap Ami.

"Aku belom selesai ustadzah, " kata Fatih mengangkat lukisan nya.

"Bagi yg belom siap juga dikumpulkan kan ustadzah? " aku bertanya dan melirik Ami.

"Betul yg di bilang kak Ami, bagi yg belom siap dikumpulkan juga ya sayang, " ucap Ami lagi.

Kami siap siap menuju musholla dekat pantai, kami membimbing anak anak untuk berwudhu. Kami gantian nanti sholat nya, ntar mereka ada yg curang gak sholat dan keluar dari mesjid.

Fikri menjaga anak laki laki dan aku menjaga anak perempuan. Ami dan Silvi sholat bareng mereka.

Kami sudah selesai melaksanakan sholat dzuhur dan anak anak sudah berkumpul lagi. Kami membagikan makanan kepada mereka.

"Sebelum makan kita baca doa ya adek adek, " bilang ku pada mereka.

"Baik kak...... " ucap mereka. Mereka membaca doa sebelum makan. "Oh ya siapa yg belum cuci tangan? " tanya Ami pada mereka. "Aku sudah aku sudah, " kata mereka semua. .

"Kalau sudah pada cici tangan, sekarang kita makan, Mereka makan tanpa suara.

Selesai mereka mencuci tangan dan membersihkan sampah makanan nya. " Kak Nayla kapan kita bikin istana dari pasir nya? " tanya Agung memegang tangan ku.

"Nanti ya sayang sekarang masih panas, " ucap ku memegang pundak nya.

"Kita lomba makan kerupuk dulu nanti habis itu baru kita bikin istana dan mandi, " bilang sama mereka.

"Hore..........., " sorak mereka.

Sambil menunggu kami makan, mereka ada yg belanja beli es krim, bakso bakar, buahan dan lain nya, ada juga yg bermain kejar kejaran.

Aku merasa aneh karna pandangan Fikri selalu tertuju pada Ami. Aku memergoki tatapan nya dia pura pura melihat Silvi.

"Apa Fikri menaruh hati pada Ami? masa iya dari umur kan berbeda, " kata ku di dalam hati.

Ketika aku dan membuang sampah, aku mencoba menggoda nya, "dek kakak perhatikan waktu kita makan tatapan mu tertuju pada seseorang? " tanya ku menatap mata nya. "Habis ini kita ngapain kak? " tanya nya mengalihkan pertanyaan ku.

"Dijawab dek tanya kakak, " kesal ku.

"Aku gak melihat siapa siapa kak aku cuma menikmati pemandangan, " dia gak mau jujur.

"Ngeles aja kamu dek, "

Aku sengaja memanggil Ami karna aku pengen melihat sikap Fikri berada dekat Ami.

"Ami tolongin aku dong, " aku pura pura butuh bantuan. Ami berjalan ke tempat ku dan Fikri, "ada apa kak Nayla? " tanya nya karna di sana ada Arfa, Fatih dan Agung.

"Tolong ambilkan minum ustadzah Ami, " ucap ku sama Ami.

Aku melihat Fikri salah tingkah apalagi saat Ami melihat kepada nya.

Kegiatan kami hari ini berjalan dengan lancar sesuai dengan agenda. Kami sudah di rumah istirahat. "Nay murid kita ganteng dan cantik ya, " kata Ami memperlihatkan foto mereka. Aku tertawa melihat foto dan video mereka, ada saja sikap mereka yg bikin kami ketawa.

"Ami misal nya nih ada laki laki yg usia nya dibawah kita suka sama kamu gimana? " tanya ku pada Ami.

"Aku gak mau pacaran Nay, " jawab Ami.

"Kalau gitu nikah Mi hehe, " canda ku.

"Aku butuh waktu untuk menerima laki laki menjadi suami ku Nay, kamu kan tau aku gak punya orang tua lagi, "

Wajah nya sedih dan mata nya berkaca kaca, Nayla merasa bersalah, dia memeluk Ami, "maafkan omongan ku Mi, " "aku gapapa Nay, kita tidur yuk aku ngantuk dan capek, "

Dia masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum tidur. Lalu dia merebahkan tubuh nya membelakangi ku.

Nayla bersalah sangat bersalah sudah menanyakan hal itu kepada Ami.

Besok nya kami beraktifitas seperti biasa.

"Nay HP nya bunyi nak, " mama memanggil ku. "makasih ma, " Nayla mengambil HP dari tangan mama.

Papa yg nelpon, Nayla mengangkat nya " Assalamu'alaikum kak, "

"Wa'alaikumussalam Yan"

"Kakak dimana? bisa kesini kak? "

"Kakak dirumah Yan, ada apa Yan? papa mana? "

"Papa menyuruh kakak kesini, "

Dia memutuskan sambungan telpon sebelum mengucapkan salam.

"Apa bilang papa mu Nay? " tanya mama membuyarkan lamunan ku.

"Iyan yg nelpon ma, bukan papa, " jawab ku.

"Anak papa mu? " tanya mama lagi.

"Ya ma, katanya papa minta Nay datang kesana, "

"Buruan kamu ke sana dan jangan lupa kabari Silvi dan Fikri, " bilang mama pada ku.

"Baik ma, Nay siap siap dulu, " jawab ku.

Nayla mengirim pesan kepada Fikri dan Silvi.

"Dek, barusan anak papa nelpon kakak, kata nya papa minta kita ke sana, nanti kalian pulang kerja mampir tempat papa ya, " bunyi pesan ku pada Fikri.

Aku gak mengirim pesan pada Silvi kebetulan hari ini Fikri dan Silvi bareng.

Aku berjalan menuju ruangan ngajar ku, "Mi aku pergi tempat papa ya, maaf hari ini aku gak bisa ngajar, " bilang ku pada Ami.

"Papa mu sakit Nay? " tanya Ami.

"Gak tau Mi tadi anak papa nelpon," jelas ku.

"Kamu hati hati, " kata Ami lagi.

Aku menepuk pundak Ami dan beranjak pergi ke kamar untuk bersiap.

Fikiran ku gak tenang, aku takut terjadi hal buruk pada papa.

Aku memakai helm dan berpamitan pada mama dan Ami, "ma Nay pergi ya, " "hati hati nak, "

Aku melirik Ami, "aku pergi ya, Assalamu'alaikum, "

"Wa'alaikumussalam, "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!