"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjelasan Kevin.
"Bang, " panggil seorang wanita pada Kevin.
Kevin tidak melirik dia hanya fokus pada ponselnya.
"Dih gue panggil gak nyaut, " kesal si cewek yang tak lain adik dari Kevin.
"Ngapain lo kemari?" tanya Kevin.
"Di suruh mama anterin kebaya buat calon istri lo bang, " jawab sang adik.
"Oh, " balas Kevin singkat membuat sang adik kesal.
"Dih udah mau punya istri aja masih aja kaya kulkas dua pintu, " umpat sang adik kesal lalu bangkit dan pergi meninggalkan Kevin.
Kevin dia hanya melirik sekilas lalu fokus lagi ke ponselnya. Kevin saat ini sedang berpikir untuk mengirim pesan pada Tantri karena sejak pertemuan malam itu mereka berdua tidak pernah bertemu atau pun mengirim pesan.
Namun tiba-tiba ponselnya berdering dan di layar ponselnya tertera nama Tantri membuat Kevin bingung. Karena tak kunjung di angkat akhirnya panggilan itu berhenti kemudian masuklah pesan dari Tantri. Isi dari pesan itu menanyakan akan hal kebaya yang harus di ambil oleh Tantri. Kevin pun beranjak dan menghampiri sang mama.
"Ma, " panggil Kevin pada sang mama yang sedang sibuk menghias hantaran untuk di bawa nanti.
"Apa sih bang? " tanya sang mama.
"Tantri nanyain kebaya, " jawab Kevin.
"Oh, itu di meja kamu suruh mang Parman anterin, " ucap sang mama.
"Aku aja ma, " pinta Kevin namun sang mama malah menggelengkan kepala.
"Gak boleh karena kamu sama Tantri gak boleh bertemu sampai hari pernikahan, " larang sang mama.
"Kenapa coba? " tanya Kebun.
"Gak usah banyak tanya, kamu diam saja, " jawab sang mama dan Kevin pun akhirnya mengambil kebaya itu lalu keluar memanggil sopir keluarga untuk mengantarkan kebaya itu pada Tantri.
Kevin pun akhirnya masuk kamar lagi dan dia rebahan saja karena bingung mau ngapain. Akhirnya di putuskan untuk bekerja saja karena laporan yang di berikan Adrian belum semua dia periksa walau Adrian pasti bener semua tapi tetap dia harus mempelajarinya.
Hari pernikahan pun tiba, Kevin sudah siap dengan dan rapi hanya tinggal menunggu sang mama dan sang adik yang masih belum selesai dandannya.
Setelah selesai semua orang naik mobil dan menuju rumah Tantri yang sudah di dekor dengan sederhana karena Tantri gak mau pernikahannya ini di buat terlalu meriah. Semua rombongan keluarga Kevin tiba dan langsung di sambut lalu melakukan berbagai serangkaian penyambutan dan tibalah waktunya di acara yang paling menegangkan dan sakral yaitu ijab kabul.
Kevin duduk di hadapan ayahnya Tantri dan penghulu. Sebelum melakukan ijab kabul penghulu membacakan biodata Kevin dan menyebutkan mas kawin yang membuat semua tetangga yang hadir kaget.
"Dialah kan pak, " titah penghulu pada ayahnya Tantri.
Kevin menjabat tangan ayahnya Tantri lalu ayahnya Tantri menyebutkan bagiannya lalu di lanjut oleh Kevin.
"Saya Terima nikah dan kawinnya Tantri.......... "balas Kevin dengan pacar.
" Gimana saksi sah? "tanya penghulu kepada kedua saksi.
" Sah, "balas kedua saksi.
" Alhamdulillah"ucap penghulu lalu berdoa.
Selesai berdoa Tantri di persilahkan keluar dengan di dampingi sang kakak dan ibunya Tantri keluar dan berjalan ke arah Kevin. Saat Tantri keluar semua orang kagum dengan kecantikan Tantri yang memakai kebaya putih dan samping batik tak lupa jilbab dan bunga melati yang indah. Kevin pun sampai di buat kaget karena ini pertama kalinya dirinya melihat Tantri memakai riasan karena Tantri tidak pernah memakai hiasan selama kenal.
Tantri duduk di samping Kevin lalu melakukan apa saja yang di suruh penghulu begitu pun Kevin. Setelah n semuanya selesai mereka duduk di pelaminan dan semua para tamu di persilahkan untuk memberikan selamat pada kedua pengantin. Namun selama acara Tantri diam saja membuat Kevin bingung.
"Selamat ya, " ucap Zia saat menyalami Tantri.
"Makasih ya, udah mau datang dan batalin pulang ke Jakarta, " ucap Tantri.
"Ini hari bahagia kamu jadi aku rela menunggu karena gak mau jika sampai tidka hadir, " balas Zia dan Tantri tersenyum.
Setelah selesai Tantri masuk ke kamar duluan dan langsung melepas aksesoris yang ada di kepalanya karena lumayan berat juga. Kevin dia menyusul ke kamar dan Tantri dia hanya diam membuat Kevin bingung.
"Kamu kenapa? " tanya Kevin mendekat.
Tantri melirik Kevin lalu berbalik lagi.
"Aku gak suka orang yang bohong, " beritahu Tantri.
Kevin bingung karena dia gak ngerti dengan maksud Tantri. Tantri berdiri dan hendak pergi namun di tahan Kevin.
"Aku gak ngerti, kamu jelasin, " pinta Kevin.
Tantri pun berbalik lalu menatap tajam Kevin.
"Mau sampai kapan abang duduk di kursi roda?" tanya Tantri.
"Ya sampai aku sembuh, " jawab Kevin.
Tantri pun langsung menendang kaki Kevin membuat Kevin kesakitan.
"Sakit sayang, " ucap Kevin dan Tantri dia tersenyum.
"Semoga aja beneran gak bisa jalan setelah aku tendang, " ucap Tantri lalu pergi.
Namun Kevin langsung berdiri dan mengejar Tantri agar dia gak keluar.
"Lepasin bang, " pinta Tantri setelah tangannya di tarik Kevin.
"Kamu tau dari mana kalau kaki ku gak kenapa-napa? " tanya Kevin.
"Dua hari lalu saat abang jajan di taman desa, " jawab Tantri.
Kevin pun menuntun Tantri lalu memintanya duduk di tepi tempat tidur dan dirinya berjongkok di depan Tantri.
"Aku tau aku salah udah bohongi kamu, aku lakukan ini bukan sengaja tapi saat mama bilang akan jodohkan akun dengan seorang cewek dan aku berpikir bagaimana caranya supaya si cewek gak mau sama aku karena aku gak tau kalau itu kamu, " penjelasan Kevin.
"Terus setelah tau kenapa abang gak jujur? " tanya Tantri lagi masih kesal.
"Ya karena terlanjur aku duduk di kursi roda ya udah aku lanjutkan aktingnya, " jawab Kevin.
"Buat buktikan apa aku bisa Terima abang apa adanya gitu? " tanya Tantri dengan kesal.
"Gak ada, aku gak ada kepikiran gitu, aku cuman berpikir mungkin dengan kondisi ku seperti ini kamu mau menikah sama aku. Bukan buat uji kami, "penjelasan Kevin.
Tantri menatap Kevin lalu meneteskan air mata dan Kevin langsung menghapusnya.
" Udah dong jangan nangis, aku minta maaf, "ucap Kevin dan Tantri dia malah tambah jadi menangis nya.
Kevin pun memeluknya agar Tantri berhenti menangis.
"Abang jahat udah buat aku sedih, " lirih Tantri dan Kevin tersenyum karena ternyata Tantri sangat mencintainya.
Tok... Tok.... Tok...
Tantri buru-buru menghapus air matanya karena dia gak mau ketahuan menangis dan dia buru-buru masuk kamar mandi. Kevin pun membuka pintu dan ternyata itu mamanya.
"Bang mama pulang ya, Tantri mana? " beritahu sang mama.
"Di kamar mandi ma, " jawab Kevin.
"oh, ya sudah kamu bilang sama Tantri mama sama papa pulang, " ucap sang mama dan Kevin hanya mengangguk.
mudahan samawa ya buat bang Kevin dan Tantri.