Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24 Untung saja...
Jantung Abel seakan mau berhenti berdetak ketika wajah Kaivan hanya beberapa centi di atas wajah nya. Bahkan dia sampai menahan nafas, kedua mata nya juga terpejam entah apa yang ada di pikiran Abel saat ini.
"Kamu kenapa hem..pakai memejamkan mata segala di kira aku mau nyium kamu beneran?" ucap Kaivan tiba - tiba.
Kedua mata Abel langsung membulat sempurna setelah mendengar apa yang di katakan suami nya itu, wajah nya langsung bersemu merah menahan malu atas apa yang dia lakukan barusan. Bisa - bisa nya dia punya pikiran yang aneh - aneh barusan.
"Astagfirullah Abel apa yang kamu pikirkan hah, ngarep banget ada adegan morning kiss," batin Abel.
Gadis itu bener - bener mengerutuki kebodohan nya.
"Aku hanya ingin ngambil ini aja," kata Kaivan lagi sambil menunjukkan jam tangan mewah nya yang ternyata tadi ada di atas kepala Abel.
Semalam tangan Kaivan menjadi bantal untuk Abel, maka nya dia melepaskan jam tangan mewah nya dan menaruh di bantal yang berasa di atas kepala sang istri.
"Dah buruan bangun sana, jangan jadi menantu yang tidak tahu diri pada mertua karena jam segini belum bangun tidur."
Tanpa banyak kata, Abel langsung mendorong tubuh Kaivan yang berada di atas nya. Karena terlalu kuat dorongan yang Abel berikan sehingga membuat tubuh Kaivan sampai terjengkang ke belakang. Untung saja tempat tidur itu sangat luas jadi Kaivan masih bisa terjatuh di kasur empuknya.
"Astaga bar - bar sekali dia," gumam Kaivan sambil memandangi tubuh Abel yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.
"Huft...untung saja," Kaivan menghela nafas nya lega karena tadi hampir saja ketahuan dengan apa yang ingin dia lakukan.
Sebenarnya dia tadi tidak berniat untuk mengambil jam tangannya, niat awal pria tampan itu berada di atas tubuh Abel memang benar ingin mencium gadis itu. Semenjak dia mencium Abel di ruang makan tadi entah mengapa membuat diri nya ingin mencicipi bibir manis sang istri kembali pagi ini.
Namun sayang, belum sempat niat itu terealisasi kan tapi dia sudah ketahuan dulu. Beruntung nya sorot mata nya langsung menangkap pada jam tangan mewah dia yang berada di atas kepala sang istri, jadi dia ada alibi untuk mengelak atas apa yang ingin dia lakukan sebelumnya.
"Cup...kamu menyelamatkan ku pagi ini," ucap Kaivan mengecup jam tangan mewah nya.
"Ngga jadi nyium bibir dia, nyium kamu pun jadi Jam," Kaivan terkekeh sendiri sambil mengacak rambut nya.
**
"Ehm....pagi Bun, maaf Abel terlambat bangun. Itu tadi malam..."
"Ngga papa sayang, bunda memaklumi kok. Nama nya juga pengantin baru," potong Azizah sambil tersenyum manis ke arah sang menantu namun tidak menghentikan pergerakan tangan nya yang sedang mengaduk sayur di dalam panci.
Abel merasa tidak enak, karena baru pertama kali bertemu dengan sang mertua justru sudah memberi kesan yang kurang baik dengan telat bangun. Terlebih jawaban sang mertua yang seakan - akan mengisyaratkan jika semalam telah terjadi sesuatu antara dia dan Kaivan layak nya pasangan baru lainnya.
"Boleh Abel bantu Bun ?"
"Tentu dong sayang, kamu tata makanan itu di atas meja saja ya, abis itu panggil suami kamu untuk segera sarapan. Bunda udah masakin makanan kesukaan Kai, kamu ngga keberatan kan kalau bunda masakin semua makanan kesukaan suami kamu?" tanya Azizah dengan hati - hati, bagaimana pun dia harus tetap menjaga perasaan sang menantu nya saat ini.
Abel langsung menggeleng kan kepala nya, gadis itu juga tersenyum lebar menandakan tidak ada masalah sama sekali jika sang mertua membuatkan masakan kesukaan suami nya. Justru dia yang seharusnya malu pada ibu mertua nya, karena udah bangun kesiangan dan tidak bisa membuat sarapan untuk suami dan mertua nya.
"Harus nya Abel yang minta maaf pada bunda karena Abel sebenarnya ngga bisa masak Bun," lirih gadis itu yang langsung menundukkan kepalanya, senyum lebar yang tadi di tunjukan oleh gadis itu langsung sirna.
Azizah tersenyum, perempuan paruh bayah itu langsung mematikan kompor dan berbalik ke arah Abel. Dia usap rambut sang menantu dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang," tidak masalah bagi bunda jika kamu sekarang ngga bisa masak sayang, nanti bisa bunda ajari kamu masak."
Abel mendongakkan wajah nya," beneran Bunda mau ngajarin Abel memasak?"
"Tentu sayang..." jawab Azizah dengan tersenyum manis.
Sejak pertemuan pertama mereka tadi malam entah mengapa Azizah merasa jika Abel adalah gadis yang baik, dan wanita itu juga merasa jika menantu nya itu bukan orang sembarangan. Sekalipun Abel berpenampilan sangat sederhana namun aura yang dia tampilkan sangat berkelas sekali bukan seperti gadis biasa kada umum nya.
"Kata nya tidak suka, tapi semalam Daddy lihat kayak nya pro banget saat nyium istri mu," ucap Abian tiba - tiba di samping Kaivan yang saat ini sedang berdiri tidak jauh dari dapur.
Ternyata sejak tadi Kaivan memperhatikan interaksi sang istri dengan bunda nya itu. Ada rasa hangat yang menyelimuti hati nya melihat sang bunda yang langsung dekat dan memperlihatkan rasa sayang dan perhatian kepada Abel.
Kaivan membulatkan mata nya mendengar apa yang Daddy nya ucapkan barusan. Belum sempat pria yang sudah siap dengan pakaian kantor nya itu menjawab apa yang Daddy nya ucapkan barusan, namun sang ayah sudah melenggang pergi begitu saja.
"Daddy bilang apa barusan? Jangan bilang kalau Daddy semalam? Argh...kenapa aku bisa ceroboh sih, Daddy kan emang selalu bangun di tengah malam buat ngambil air putih buat bunda," gumam Kaivan sambil mengusap wajah nya frustasi.
Dia tahu betul kebiasaan sang ayah yang selalu terbangun tengah malam untuk mengambil atau mengisi gelas air putih untuk sang istri, dan kenapa dia sampai melupakan itu semalam, dan semua itu karena dia sudah terhipnotis oleh pesona bibir sang istri.
"Sayang... Bunda ma Daddy pulang dulu ya, jaga diri kalian baik - baik. Jangan lupa nanti malam kalian datang ke rumah, kita makan malam bersama. Tidak ada alasan apa pun itu Kaivan Putra Rajendra," pesan Azizah sebelum dia dan sang suami pamit pulang.
Jika Azizah sudah memanggil Kaivan dengan nama lengkap berarti apa yang dia perintah kan harus terlaksana.
"Iya bunda ku yang paling cantik," jawab Kaivan sambil mengecup pipi sang bunda yang langsung mendapatkan sorotan yang tajam dari sang Daddy.
"Santai aja kali Dad, posesif amat. Dia kan bunda Kai," kata Kaivan menggoda sang Daddy, sejak dulu Kaivan memang senang sekali menggoda sang Daddy yang sangat posesif dan cemburuan pada siapa pun termasuk pada anak nya sendiri.
"Dia juga istri daddy," jawab Abian dengan wajah yang datar.
Azizah hanya tersenyum, wanita itu sudah biasa dengan keadaan seperti ini. Cuma kali ini dia merasa tidak enak karena ada sang menantu di sana," maaf ya sayang, mereka memang suka seperti itu," jelas Azizah.
"Ngga papa Bun, justru Abel merasa senang melihat nya," jawab Abel dengan tersenyum.
Melihat pemandangan seperti itu mengingat kan dia pada almarhum ke dua orang tuanya, mereka pun seperti itu. Papa nya selalu posesif dan cemburuan terhadap siapapun yang mencoba menggoda sang mama.
"Abel jadi kangen papa mama," batin Abel.
Ting,
Sebuah notifikasi pesan masuk di ponsel Abel.
"Gue tunggu Lo di taman Kenanga jam 9 nanti."
Semangat untuk author nya
penasaran
hehhh citra krnapa km marah ya gpp kali kaivan sm abel mereka kan suami istri
Tetap 💪💪 Bel
kasian abel selalu di bentak kai, abel itu ga bisa masak kai, maklum tdnya orang kaya yg apa" dikerjakan pembantu
kak othor bikin ceweknya be smart dong?? jangan bersikap begitu Mulu?? masa dari awal part samp sekarang?? gak ada perlawanan sama sekali??
atau bikin Abel bersikap tegas dan elegan gitu?? jangan terus dibikin bikin diam dan bego Mulu , sama sikap kaivan maupun teman nya??? aneehhhhhhh?????