Naima yang dipaksa menjadi penanggung jawab acara mewah yang diselenggarakan oleh keluarga suaminya, Padahal selama ini dia yang telah membiayai seluruh kebutuhan keluarga suami, Tapi suaminya diam saja ketika keluarganya memperlakukan nya layaknya pembantu dan bukan menantu.
Saatnya Naima bangkit Dari kebodohan yang dia lakukan selama ini, kisahnya penuh drama dan menguras emosi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Bram semakin gencar mendekati Nayma, memberikan perhatian khusus seperti sebelumnya mereka saat bersahabat.
"Nay, kamu tak mau buka hatimu untuk orang lain lagi?? Tanya Bram dengan hati-hati.
" Untuk sekarang Belum Bram, aku masih sangat trauma dengan pernikahan ku sebelumnya, aku khawatir kembali merasakan hal tidak mengenakan itu".
Ucap Nayma dengan enggan, sejujurnya dia malas membahas masalah pasangan seperti ini.
Tiba-tiba Bram berlutut di hadapan Nayma padahal mereka tengah berada pada acara para kolega bisnis mereka.
"Apa yang kamu lakukan Bram??, berdiri lah tidak enak dilihat orang".
Nayma kini gusar mengedarkan pandangannya ke segala arah karena banyak pasang mata melihatnya dan juga Bram yang sedang berlutut di hadapannya.
"Aku ingin kamu membuka hatimu untuk aku Nay, aku menyukai kamu sejak kita masih kuliah, hanya saja aku takut kamu hanya menganggap aku sebagai teman dan itu akan merusak segalanya yang kita bangun, mau kan nay?? Tanyanya dengan penuh harap.
"Kamu serius mengatakan itu Bram, sungguh aku tidak tahu jika kamu memiliki perasaan seperti itu padaku, aku tidak tahu bagaimana harus bersikap".
Nayma tersenyum paksa melihat semakin banyak orang yang melihat mereka berdua, bahkan dia bisa lihat banyaknya tatapan sinis yang dilayangkan padanya.
"Aku hanya ingin kamu membuka hati mu sama aku Nay, kamu tidak akan merasakan direcoki mertua karena kamu tahu kan, aku anak yatim piatu sejak beberapa tahun lalu, aku juga anak tunggal, aku akan mencintai kamu sejak dulu dan nanti sampai nanti".
"Entahlah Bram, berikan aku waktu untuk berpikir Bram, aku terkejut dengan semua ini".
"Aku tidak menyuruhmu sekarang menerima Nay, cukup buka hatimu untuk aku dan berikan aku kesempatan untuk membahagiakan kamu, kamu tahu kan aku bukan orang yang suka berbasa-basi sejak dulu". Ucapnya dengan sungguh-sungguh.
Dia menggenggam tangan Nayma dengan pelan menyalurkan perasaannya yang tulus pada Nayma.
"Terima kasih atas pengertian nya Bram, maafkan aku jika aku membuatmu tersinggung atas sikapku". Ucap Nayma tidak enak.
"Tidak apa-apa Nay, memang tidak mudah untuk menerima segalanya dengan cepat, aku berterimakasih karena kamu mau memberi aku kesempatan".
Nayma hanya bisa tersenyum paksa, dia betul-betul tidak tahu harus berbuat apa. Apalagi banyaknya padang mata yang memandang mereka, dia tak mau membuat Bram malu
Mereka kembali makan malam bersama melanjutkan acara yang sempat tertunda karena pembahasannya tadi. Bahkan pernyataan cinta Bram membuatnya salah tingkah karena mereka disaksikan oleh semua orang.
"Dasar tidak tahu diri, belum juga lama bercerai dari suaminya, eh malah dekat dengan orang lain, apa namanya tuh jika bukan murahan". Ucap Salah seorang dari mereka.
"Benar, aku dengar dia menggugat cerai suaminya karena suaminya itu seorang mokondo dan ibunya selalu meronrongnya meminta uang, tapi bukan berarti juga dia harus langsung dekat dengan orang, toh dia juga masih dalam masa iddah".
"Hust, kalian tidak boleh bicara sembarangan, kalian tahu sendiri, siapa pak Bram, bisa habis karier kalian jika dia mendengar kata-kata kalian barusan".
"Kalian ini kalau tidak tahu apa-apa, jangan sok tahu, kalian pikir kalian manusia suci yang seenaknya menghina orang". Kini Tiara berada disamping mereka karena geram mendengar percakapan mereka.
"Ala, kau kan temannya, jelaslah membelanya ". Sungutnya tidak terima.
"Kalian dengar sendiri, perasaan pak Bram kepada Nayma sudah ada sejak mereka kuliah bersama, lagian jika Nayma dekat dengan nya apa masalahnya, toh dia sudah bercerai, masalah masa iddah itu sudah berlalu 2 bulan dan tinggal 2 bulan lagi, lagian mereka belum menjalin hubungan, telinga kalian masih berfungsi dengan baik dan benarkan?? Tanyanya dengan penuh ejekan.
"Dasar kau sialan, kamu akan menerima akibatnya setelah ini". Ucapnya mengancam Tiara.
"Mari kita lihat siapa duluan yang akan kena masalah, lihat aku punya rekaman suara dan rekaman video kalian menghina Nayma dan beberapa Video lagi yang kalian lakukan di Kantor, menurut kalian, apa yang terjadi jika video itu sampai di atasan". Sinis Tiara kepada mereka.
Wajah mereka semua langsung berubah tegang dan pucat, dia tidak menyangka jika Tiara merekam aksi mereka.
"Jangan macam-macam kau Tiara, akan mengadukan kamu pada pamanku, jika kau berani melakukannya".
"Silahkan saja, toh paman kamu juga sedang dalam masalah di perusahaan, jadi mari kita lihat apa yang bisa dia lakukan untuk membantu keponakan tercintanya ini".
Tiara melenggang pergi meninggalkan mereka yang mematung dan ketakutan, mereka tidak tahu harus berbuat apa.
Setelah acara berakhir, Nayma pun pulang diantar oleh Bram, mereka sangat merasakan kecanggungan atas pernyataan cinta Bram tadi.
"Maafkan aku yah, mengatakan perasaan ku didepan umum seperti itu, aku tidak percaya diri jika hanya berhadapan langsung denganmu, lagian aku ingin orang-orang semua tahu jika aku serius dengan perkataan ku hari ini padamu".
"Tidak apa-apa sudah kejadian juga kan, aku hanya sedikit malu karena orang-orang memandang kita seperti tadi".
" Iya nay, maafkan aku yah, mari kita mulai semuanya perlahan, aku akan berusaha meyakinkan kamu jika perasaanku padamu itu tulus".
"Iya Bram, kalau begitu aku masuk dulu yah".
"Iya Nay, besok aku jemput yah, aku akan antar kamu ke kantor sekalian menemui atasan kamu, ada yang akan aku bahas dengannya".
"Iya Bram".
Nayma masuk kedalam rumah sedangkan Bram setia melihatnya masuk kedalam rumah.
"Kamu harus menjadi milikku nay". Ucap Bram saat masuk kedalam mobilnya
bahkan semuanya dilakukan hidup rumahtangga anaknya jadi berantakan....
sampai anknya sendiri sudah lelah hidup dengan ibunya selalu saja diatur...
apakah tyo masih berlanjut kerja diperusahaan pak bram ?
Wow keren Naima ...
mereka hanya tau sifat mu sekarang tapi menutup mata ketika dirimu diperlakukan seperti mesin atm dan pembantu bagi mereka.....
wah, seru nih menantikan bab selanjutnya...
dan bisa sukses walaupun jauh dari ibu.