NovelToon NovelToon
AKU KEMBALI Jadi ANTAGONIS

AKU KEMBALI Jadi ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ

Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.

Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.

Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga puluh Satu

Menteri Xia saat ini tengah melihat buku pengeluaran uang di dalam kediamannya.

Hari ini adalah hari ke sepuluh setelah selir Xu dan putrinya dikirim ke kuil Chang Yan oleh Raja Jing.

"Apakah ini semua adalah pengeluaran kita selama 10 hari ini?" ucap tuan Xia.

"Benar Tuan, kami sudah melihatnya beberapa kali, dan sudah memastikannya,"

Tuan Xia kembali melihat dua buku pengeluaran yang ada di tangannya, salah satu buku adalah buku pengeluaran ketika selir Xu yang memegang otoritas di kediaman itu.

"Pengeluaran kedua buku ini sangat jauh berbeda," ucap tuan Xia.

"Kami juga berpikir seperti itu, Tuan. Dulu saat Selir Xu yang mengurus keuangan kediaman ini, kami sangat terkejut melihat pengeluaran yang begitu banyak dalam waktu tujuh hari. Dan sekarang kami dikejutkan oleh buku keuangan yang diberikan Nyonya pada kami, karena uang yang Nyonya gunakan tidak sampai setengah dari uang yang dikeluarkan oleh Selir Xu,"

Tuan Xia tampak diam, sekarang dia jadi mengerti kenapa selama ini kediaman Xia mempunyai banyak anggaran pengeluaran yang sangat banyak.

"Selir Xu, sepertinya dia telah menggunakan uang di kediaman ini terlalu banyak," ucap Tuan Xia.

"Apakah Tuan ingin saya mencaritahu untuk apa Selir menggunakan uang di kediaman ini sebanyak itu?"

"Ya, aku harus mengetahuinya. Jika uang itu digunakan untuk keluarga yang berada jauh dil luar kota Yang, maka kau tahu harus melakukan apa pada mereka,"

"Saya mengerti, Tuan. Anda akan mendapatkan hasil yang Anda inginkan,"

Tuan Xia mengangguk.

Orang kepercayaan Tuan Xia pergi setelah memberi hormat.

Wanita yang selama ini dia manjakan dan dia percaya, ternyata diam-diam mengeruk kekayaan miliknya tanpa dia ketahui.

Tangan tuan Xia mengepal dengan kuat, menahan kemarahan yang ada pada dirinya saat itu.

Di sisi lain, selir Xu dan Xia Lu Mei sedang berada di tempat pencucian pakaian. Mereka diperintahkan untuk mencuci pakaian para Bikhuni yang ada di kuil Chang Yan itu.

Dua orang wanita yang tidak pernah melakukan pekerjaan apapun, dipaksa untuk melakukan pekerjaan kasar seperti itu, yang tentu saja membuat mereka kesal.

"Ibu, bagaimana bisa mereka membuat kita melakukan pekerjaan kasar ini! Kita bukanlah Pelayan rendahan," ucap Xia Lu Mei.

"Berhentilah berteriak dan mengeluh, apa kau ingin dihukum lagi oleh kepala Pelayan di sini?"

"Tetapi Ibu, pakaian ini terlalu banyak. Dan juga, bukankah Yang Mulia memberi hukuman pada kita untuk menyalin kitab dan berdoa di dalam kuil? Tetapi ini..."

"Hei kalian berdua! Jika kalian terus berbicara, pekerjaan kalian tidak akan selesai. Cepat bekerjalah! Semua pakaian itu akan dikenakan besok," seru seorang wanita seraya berjalan ke arah selir Xia dan Xia Lu Mei.

"Kami akan..."

Brak!

Xia Lu Mei berdiri dan menatap wanita itu dengan tidak suka.

"Aku dan Ibuku tidak akan melakukan pekerjaan kasar ini! Kami bukan Pelayan rendahan, dan Yang Mulia Raja juga tidak menghukum kami untuk melakukan pekerjaan ini," ucap Xia Lu Mei dengan berani.

"Beraninya kau! Sepertinya kau tidak mengetahui tentang bagian belakang kuil Chang Yan yang sebenarnya,"

"Bagian kuil Chang Yan, apa maksudmu?"

"Apa kalian belum menyadari juga di mana kalian saat ini? Lihatlah di sana!"

Xia Lu Mei melihat ke arah wanita itu menunjuk.

"Itu adalah bagian depan kuil Chang Yan, di sana semua orang berdoa pada Dewa. Tempat yang suci juga beraih. Dan di sini, di sini adalah kuil bagian paling belakang. Tempat sebenarnya orang-orang yang menyinggung anggota kerajaan dihukum!"

"I....Itu tidak mungkin!"

"Kau dan Ibumu telah mengusik keluarga kerajaan. Raja mengirim kalian ke sini sudah memberikan keringanan. Jika tidak, mungkin kalian sudah mati di tempat pengasingan yang ada di perbatasan selatan,"

Xia Lu Mei mundur beberapa langkah.

"Nikmati saja hari-hari kalian di sini sebagai pekerja! Jika kalian tidak patuh, jangan salahkan kami akan menghukum kalian," ucap wanita itu lagi.

"Kalian tidak bisa melakukan hal itu pada kami! Yang Mulia, Yang Mulia pasti akan memberikan hukuman pada kalian!"

"Hahaha! Memberikan hukuman pada kami? Apa kau tidak tahu, bahkan keluarga Selir dari Pangeran kedua saja tidak berani meminta kebaikan pada Yang Mulia, untuk Putri mereka yang berada di sini,"

Bruk!

Tubuh Xia Lu Mei terjatuh, dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Jika seorang selir pangeran saja tidak bisa keluar dari kuil Chang Yan, lalu bagaimana dengan dirinya yang hanya anak selir dari seorang menteri.

Kini Xia Lu Mei baru menyadari, jika apa yang sudah dia lakukan selama ini salah. Namun semuanya sudah terlambat, dia sudah berada di dalam kuil Chang Yan, dan entah apa yang akan terjadi pada dirinya dan ibunya selama mereka di sana.

...----------------...

Tap tap tap

"Wakil Jenderal Jing!" ucap salah satu prajurit dengan terengah-engah.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat begitu tergesa-gesa?"

"Ya.... Yang Mulia Putra Mahkota, Yang Mulia ada di depan!"

Sheng Yun berdiri lalu menatap Jenderal perangnya yang juga menatapnya.

"Kita ke sana dan menyambut Yang Mulia!" ucap Jing Sheng Yun.

"Baik,"

Jing Sheng Yun, Jenderal perang dan beberapa orang lainnya berjalan menuju bagian belakang benteng perbatasan utara.

Sebelum Sheng Yun tiba di sana, An Yi sudah berdiri dan menatap Putra Mahkota dengan tatapan datarnya.

Ya, sesaat Putra Mahkota tiba di benteng itu, dia meminta orang untuk mencari dan membawa Xia An Yi padanya. Dan hasilnya, sebelum Jing Sheng Yun datang, An Yi sudah memasang wajah dinginnya.

"Yang Mulia, apakah Anda juga ingin berperang melawan musuh kerajaan Jing di sini?" ucap An Yi dengan tenang.

"Yi'er, sudah lebih dari tujuh hari kita tidak bertemu. Apakah kau tidak memikirkanku?"

"Saya mendengar terjadi bencana alam di wilayah barat kerajaan, tetapi Yang Mulia Putra Mahkota justru pergi ke perbatasan utara ini. Apakah Yang Mulia tidak memikirkan rakyat yang berada di bagian barat?"

"A....Aku..."

Jing Sheng Yun tiba bersama yang lainnya, namun dia tidak segera memberi hormat pada Putra Mahkota. Melainkan tertegun melihat bagaimana sikap An Yi yang begitu berani terhadap kakaknya.

"Jika Yang Mulia memiliki waktu, seharusnya Yang Mulia lebih memilih memikirkan rakyat yang sangat membutuhkan Anda. Bukan memikirkan hal yang lainnya," ucap An Yi.

"Xia An Yi, aku datang ke sini karena aku begitu mengkhawatirkan keadaanmu. Apakah kau tidak bisa mengerti itu?"

"Yang Mulia, saya pernah berkata kepada Anda. Jika saya telah memutuskan semuanya, jadi apakah Anda khawatir atau tidak, itu tidak berarti buat saya. Lagi pula, saya dan Anda tidak memiliki hubungannya apapun,"

"Xia An Yi! Beraninya kau berkata seperti itu padaku! Aku berusaha meminta titah pada Ayahanda untuk menikahimu dan menjadikanmu sebagai Permaisuriku, tetapi apa yang kau katakan ini padaku?"

"Yang Mulia, saya tidak berkenan menjadi Permaisuri Anda. Lagi pula, laki-laki yang menikah dengan saya haruslah laki-laki yang kuat, dan berani melawan para musuh kerajaan Jing ini. Bukan laki-laki yang hanya duduk dan mencari wanita cantik untuk dijadikan Selir!"

"Xia An Yi! Kau..."

Tap tap tap

"Saya memberi hormat pada Kakak Putra Mahkota, semoga Kakak selalu sehat dan sejahtera," ucap Jing Sheng Yun menghentikan Putra Mahkota.

"Adik ketiga, kau..."

"Kakak, lebih baik sekarang Kakak masuk ke dalam lebih dulu. Lalu katakan padaku, apa yang telah membuat Kakak datang kemari!"

Putra Mahkota melepaskan kepalan tangannya, lalu mengangguk.

Dengan menahan rasa kesalnya, Putra Mahkota berjalan lebih dulu meninggalkan mereka.

Jing Sheng Yun menatap An Yi sejenak sebelum dia berjalan mengikuti Putra Mahkota.

1
kaylla salsabella
ayo Yi'er suruh tu tu cari tahu gimana kabar ibu nya pangeran ketiga
sahabat pena
ayo up lagi yg banyak kak😘💪💪💪
🌻Erna 3 🙂
aq mampir ya kak Anna Imuuuut🤭
sahabat pena
Luar biasa
kaylla salsabella
lanjut
⒋ⷨ͢⚤ 𝙆𝙄𝙉𝙂 𝘾𝙝𝙖𝙣✨
ya jelas jijik lah masak iya wik wiknya sama yg lain tp nyebut nama kita dalam keenakannya 🤣
⒋ⷨ͢⚤ 𝙆𝙄𝙉𝙂 𝘾𝙝𝙖𝙣✨
ini seperti dracin kolosal yg aku tonton meu jebak wik wik dia malah terjebak sendiri 🤣
kaylla salsabella
tu tu😍😍
Suzana Diro
kenapa jadi pengerang ketiga bukan kedua maksud nya raja jin ada 3 putera la
Wahyuningsih
d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪 dlm upnya ❤️❤️❤️
ᴵᴰᴺ𝄟≛⃝凡ˡⁱⁿᵃ🐢ᵇʲʸˣ⁵²⁰❤️💚✅: Aamiin, terima kasih Kk🙏😊
total 1 replies
MataPanda?_
semangat trus kak ana semakin seru selalu d berikan kesehatan d lancarkan selalu rijkinya 😁
ᴵᴰᴺ𝄟≛⃝凡ˡⁱⁿᵃ🐢ᵇʲʸˣ⁵²⁰❤️💚✅: Aamiin, terima kasih Kk🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
semangat thor😍😍😍
@❇️‖ⅅεȘτίɴϓ◦༢࿔ྀુ
awal yang bagus, semoga gak ngegantung
@❇️‖ⅅεȘτίɴϓ◦༢࿔ྀુ
hahaha baru sadar dia kalo udah pindah tempat 🤣
@❇️‖ⅅεȘτίɴϓ◦༢࿔ྀુ
wowww pasti pintwrrnih MCnya
kaylla salsabella
syukur in kamu ratu, putra mahkota🤣🤣🤣
kaylla salsabella
nah.. nah lo mau bilang apa lagi kamu putra mahkota
MataPanda?_
semangat trus kk semakin seru 😃
MataPanda?_
semangat trus kak.. 😁
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor ntar jamuran n berlumut loh 😁😁😁sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪 dlm upnya ❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!