NovelToon NovelToon
Istri Bar-Bar Sang Pewaris

Istri Bar-Bar Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Romansa / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Fie F.s

Kayla Ayana, seorang karyawan di sebuah perusahaan besar terpaksa menerima tawaran untuk menikah kontrak dengan imbalan sejumlah uang.

Ia terpaksa melakukan ini karena ia harus bertanggung jawab atas biaya rumah sakit seorang wanita yang mengalami kelumpuhan akibat tertabrak sepeda motor yang ia kendarai.

Tapi siapa sangka, ia yang dinikahi dengan alasan untuk menepis isu negatif tentang pria bernama Kalandra Rajaswa malah masuk terlalu jauh dalam kerumitan keluarga yang saling berebut warisan dan saling menjatuhkan.

Pernikahan kontrak diantara keduanya bahkan sempat dicurigai oleh anggota keluarga Kalandra.

Akankah Kayla dan Kalandra mampu menyembunyikan fakta tentang pernikahan kontrak mereka?

Akankah cinta tumbuh diantara konflik-konflik yang terjadi?

Ikuti kisah Kayla dan Kalandra di Istri Bar-Bar Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fie F.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Kayla Vs Clara

Beberapa hari kemudian...

"Ada yang menelfon, Mas!" ucap Kayla saat melihat ponsel Kalandra yang terletak di dashboard mobil berdering.

"Biarkan saja," balas Kalandra yang sepertinya sudah mengetahui siap orang yang menghubunginya.

Beberapa hari ini, Clara selalu mengirim pesan untuk bertemu dengan Kalandra, tapi pria itu menolak bertemu diluar kantor.

Namun, saat Clara datang ke kantornya, Kalandra menolak berbincang mengenai hal diluar pekerjaan.

Clara merasa geram karena Kalandra begitu acuh. Sekedar menanyakan tentang keluarganya saja Kalandra enggan menjawab. Apalagi sampai ingin meluruskan kesalah fahaman di masa lalu.

Pagi ini, Kalandra yang mengantar Kayla ke kantor. Karena mobil yang biasa digunakan untuk mengantarnya harus di servis ke bengkel.

"Clara?" tanya Kayla yang melirik ada nama wanita itu di layar ponsel.

"Hem.." jawab Kalandra singkat.

"Belum ngobrol juga?" tanya Kayla. Maksudnya adalah Kalandra dan Clara yang belum menyelesaikan masalah mereka.

Kalandra menggeleng.

Kayla menghela nafas. "Kalau menurutku, ajak dia untuk bertemu."

"Di cafe atau restoran."

"Bicara baik-baik, Mas. Dia mengajak kamu bicara berdua dengannya, mungkin ada hal yang ingin dia sampaikan sama kamu."

"Dia cuma mau mengatakan kamu tidak pantas untukku. Atau siapapun pasanganku."

"Dan sudah dia katakan kemarin. Ku rasa semuanya sudah selesai," ucap Kalandra keras kepala.

"Menurut kamu, sudah selesai, Mas. Tapi tidak menurut dia," ucap Kayla mencoba membuat Kalandra menemui wanita yang masih terus ingin bertemu dengan pria itu.

"Semua sudah selesai sejak lama, Kay. Sejak dia pergi disaat aku butuh penjelasan!" Kalandra menatap Kayla dengan kilatan kemarahan dimatanya.

Kayla melihat Kalandra tampak kalut. Ia sadar, kepergian Clara dimasa lalu menimbulkan luka bagi Kalandra.

Sepertinya Kalandra selalu disakiti oleh wanita-wanita yang ia sayangi. Mama dan Clara. Batin Kayla.

"Baiklah!" Kayla menyerah. "Aku tidak akan ikut campur mengenai masalah kalian."

"Aku juga tidak tahu, inti dari permasalahan kalian apa."

"Kamu tidak perlu tahu," ucap Kalandra dingin.

***

Perusahaan Dewandaru Group.

"Kamu, ikut saya!" Tiba-tiba Clara datang dan berdiri di depan meja kerja Kayla.

Wanita itu mengajak Kayla untuk bicara berdua saja. Kayla sempat terkejut, Namun tak lama ia menghela nafas berat.

Mau apa dia kesini? Pasti ingin mencari masalah denganku. Dan mengapa perasaanku jadi tidak enak begini? Batin Kayla mulai gelisah.

"Saya sedang bekerja, Bu. Maaf, saya tidak bisa jika anda ingin membicarakan masalah pribadi," ucap Kayla menolak dengan sopan.

"Ikut saya. Saya sudah meminta izin pada Jendra. Dan dia memberi izin," ucap Clara.

Kayla mengerutkan kening, mencoba menilai apakah Clara berkata jujur atau tidak.

Masalahnya, Jendra dan Melani sedang meeting di luar kantor. Jadi, Kayla tidak bisa menanyakannya langsung. Dan jika memang Jendra sudah memberinya izin, pria itu pasti memberitahunya bahwa Clara akan datang.

Akhirnya Kayla mengalah, ia berdiri dari kursi kerjanya. "Baiklah! Anda ingin bicara dimana, Bu?" tanya Kayla.

"Disana saja!" Clara menunjuk ke arah sofa.

Keduanya duduk berhadapan. Kayla menunduk hormat. Biar bagaimana pun, Clara adalah klien yang harus ia hormati.

"Sejak kapan kamu bersama Kalandra?" tanya Clara pada Kayla.

Huh! Pertanyaan yang sama seperti yang Oma tanyakan padaku.

"Sejak setahun, Bu."

"Kamu tahu, siapa Kalandra?"

Kayla mengangguk. "Tahu, Bu." Dia seorang CEO Rajaswa Group.

"Dan kamu tetap maju meski sadar kalau kalian tidak setara?"

"Katakan jika kamu hanya ingin hartanya!" perintah Clara dengan sedikit memaksa.

Kayla diam saja dan menunduk.

"Ayo akui!" Perintah Clara.

Kayla tidak mengatakan apapun dan ia tetap menunduk.

"Atau kamu memang dididik oleh orang tua kamu untuk ini? Untuk memperdaya dan menjerat pria kaya?"

Kayla seketika menatap wajah Clara. Rahangnya mengeras menahan amarah. Ia bisa sabar saat Clara mengatakan apapun tentangnya, tapi ia merasa terusik saat Clara mengatakan ini adalah didikan orang tuanya.

Ayahnya bahkan tidak pernah mengajarkan hal selicik itu.

"Kenapa? Mau marah? Silahkan! Sudah terlihat jika memang benar, kamu menikah dengan Kalandra karena satu tujuan."

"Stop!" Ucap Kayla tegas. "Stop untuk menghina dan memojokkan saya."

"Karena saya bukan tipe wanita yang sabar saat ditindas." Kayla memberi tatapan tajam pada Clara yang tampak semakin tersenyum lebar.

Psikopat! batin Kayla.

"Jika anda ingin bersama Kalandra, silahkan minta padanya. Minta dinikahi olehnya. Saya akan memberi izin kalau dia memintanya." Kayla menyeringai.

"Dan saya percaya hal itu tidak akan terjadi."

"Karena saya tahu, luka yang anda goresan untuk Kalandra tak akan membuatnya membuka hati lagi untuk anda!" Kayla tersenyum lebar.

"Saya permisi dulu." Kayla bangkit dari sofa.

"Tunggu!" ucap Clara.

Kayla yang sudah hampir berjalan, kembali menatap Clara yang sudah berdiri. Keduanya saling berhadapan dan melempar tatapan tajam.

"Kita lihat, sekuat apa kamu bisa mempertahankan Kalandra," tantang Clara dengan rasa percaya diri yang tinggi.

"Seberapa lama hubungan kalian bisa bertahan," lanjutnya.

Kayla tersenyum kecil. "Saya tidak akan mempertahankan suami saya."

"Tapi, suami saya yang akan bertahan dengan saya."

Kayla tak yakin sebenarnya. Tapi melihat Kalandra yang sepertinya enggan bertemu Clara, membuatnya sedikit percaya diri, Kalandra tidak akan kembali pada wanita di depannya ini.

Walaupun ia sadar, kelak ia juga akan dilepas oleh Kalandra jika masanya sudah tiba.

"Kita lihat saja!" Clara meninggalkan Kayla begitu saja. Wanita itu berjalan dengan anggun. Semakin lama semakin menjauh.

Huh! Kayla menghela nafas. Ternyata dia tidak profesional. Membicarakan masalah pribadi pada jam kerja. Untung saja aku berhasil merekam pertengkaran kami tadi. Batin Kayla.

Ia melihat layar ponselnya. Rekaman pembicaraan mereka selama beberapa menit itu, Kayla simpan. Bukan untuk membalas Clara. Tapi, hanya untuk berjaga-jaga jika wanita itu berbuat macam-macam dengannya.

***

"Clara datang ke kantor," ucap Kayla saat Kalandra menjemputnya dan mereka sedang dalam perjalanan pulang.

Hujan yang lumayan deras membuat Kalandra tidak bisa mengemudi dengan kecepatan tinggi.

"Tidak penting bagiku," balas Kalandra.

"Dia menghinaku."

Kalandra langsung menatap kearah Kayla yang sedang menatap lurus ke depan. Padahal di depan mobil mereka hanya ada antrian panjang karena jalanan macet parah.

"Dia mengatakan apa?"

"Apa dia melukaimu ?"

Kayla tertawa tanpa suara. Ia menatap Kalandra yang tampak khawatir.

Kayla sempat heran, mengapa pria itu terlihat khawatir. Tapi, Kayla menepis pikirannya itu karena sangat tidak mungkin Kalandra mengkhawatirkannya.

"Dia ingin merebut kamu dariku."

"Ya ku katakan saja, silahkan jika bisa."

"Itu sama saja, dengan menabuh genderang perang dengannya!" balas Kalandra.

"Siapa yang berperang?" tanya Kayla.

"Aku tidak perlu mempertahankan kamu, Mas. Karena hubungan kita..." Kayla tak ingin melanjutkan kalimatnya. Ia yakin Kalandra pasti paham apa yang akan ia katakan.

"Dia akan perang sendirian. Dia yang akan setengah mati berjuang, sementara aku cukup diam."

"Berhasil atau tidak, tidak ada pengaruhnya bagiku." Kayla melipat tangannya di dada.

"Dia berhasil memiliki kamu, maka kita akan bercerai."

"Jika dia tidak berhasil pun, tahun depan kita juga akan bercerai."

"Biarkan dia lelah dengan sendirinya."

"Ck!" Kalandra memukul stir. "Tapi Aku yang akan dia kejar, Kay!" Marah Kalandra.

Kayla menatap Kalandra. Ia mendorong bahu Kalandra agar mereka saling berhadapan.

"Dengar, mas!"

"Semua ini salah kamu, maka kamu yang harus bertanggung jawab!"

"Dia datang ke kantor. Menghinaku, menghina orang tuaku dan merendahkan ku."

"Semua itu karena apa? Karena kamu tidak bisa menyelesaikan masalah kamu dengannya!"

"Kamu terlalu pengec*ut untuk menghadapai dia." Kayla mendorong bahu Kalandra dengan telunjuknya.

"Diamlah Kay!" Bentak Kalandra. "Kamu tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Mengapa sampai aku tidak ingin membicarakannya lagi."

"Kamu tidak tahu, Kay!" Kalandra kembali membentak Kayla.

"Aku memang tidak tahu. Maka jangan libatkan aku dalam hal yang sama sekali aku tidak ketahui!" Kayla tak kalah membentak.

Kalandra mengatur nafasnya. Ia tak ingin membentak Kayla lagi. Hal yang bertolak belakang dengan keinginannya.

"Aku mundur!"

"Aku mundur dari perjanjian kita, dan aku akan kembalikan semua yang telah kamu berikan," ucap Kayla lemah.

"Kay..." Kalandra memegang bahu Kayla yang langsung ditepis oleh siempunya.

"Kay, kamu tidak bisa membatalkannya!"

"Bisa! Karena yang terjadi tidak sesuai dengan isi perjanjian itu, Mas."

"Terlalu banyak hal yang tidak tertulis dalam perjanjian tapi nyatanya harus ku lakukan."

"Aku mundur!"

"Kay, please! Pikirkan baik-baik, Kay!"

"Apa kata orang nanti jika kita bercerai bahkan pernikahan ini belum genap sebulan?"

"Tolong fikiran juga bagaimana perasaan Oma?"

Kayla hanya diam. Ia tak ingin mengatakan apapun lagi bahkan saat keduanya tiba di rumah.

1
Aqella Lindi
cerita melani sm jendral seru hor
Aqella Lindi
melani jodoh mu singa gila
Maria Magdalena
jodohnya kamu mel 😃😃
Binti Rusidah
Luar biasa
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih ⭐ 5 nyaa
total 1 replies
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣 s7 bayik mah
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mlhan marH dia
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih kak 😊
total 1 replies
Rina Wati
jangan lupa mampir ya kak di novel ku, judul nya "Kisah ku"
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰
Wensy Gusno
cerita nya bagus
Wensy Gusno
ceritanya bagus
Dede Exis
Luar biasa
Dede Exis
ad kaca gx y??
Fie F.s (Mama Adara) 💕: 😅😅😅 lupa bawa kayaknya kak.
total 1 replies
Siti Aniah
benar oma
ridwan hidayat
good
Fie F.s (Mama Adara) 💕: terima kasih untuk rattingnya 😊
total 1 replies
Reni Setia
makasih author
nobita
bukan tembok aja Kayla... yg punya telinga tp juga semua perabot di rumah suamimu Kalandra
nobita
yang pastinya favorit dan like
Fie F.s (Mama Adara) 💕: Terima kasih atas dukungannya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!