NovelToon NovelToon
Bisnis Plus Plus

Bisnis Plus Plus

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Playboy / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:14.7M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

"200 juta, ini uang untuk membelimu!"

Pria di depannya melihatnya dari ketinggian, dan aura angkuh memenuhi ruangan.

Dewi Puspitasari kehabisan akal.

Karyawan cafe yang berusia dua puluhan ini telah mencoba berbagai cara, tapi semuanya sia-sia seperti berada di jalan buntu. Ayahnya harus segera menjalani operasi yang memakan biaya besar.

Dari mana dia mendapatkan 200 juta dalam sekejap?
Setelah hampir menghabiskan semua dana, setengah putus asa, dia membuat tawaran gila dengan bosnya, Virata Agastia.

"Oke. Aku setuju."

Dewi Puspitasari hanya bisa menerima kenyataan bahwa dirinya seperti barang yang diperdagangkan dalam transaksi ini.

Akankah pernikahan yang didominasi uang ini akan berakhir dengan bahagia?

Bagaimana nasib pernikahan mereka setelah ayah Dewi Puspitasari sembuh?


Note: Novel ini mengandung unsur dewasa. Harap bijak menyikapinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Scraft Pemberian Abi

Sebagai seorang tukang ojek, tentu pergaulan Bahri lumayan luas. Ia biasa mengantar siapa saja, bahkan beberapa sudah ada yang menjadi langganan. Salah satunya adalah seorang penghulu yang suka minta diantar oleh Bahri jika ingin menikahkan orang.

Bahri biasanya disuruh menunggu sampai acara nikahan selesai. Setelah itu, Bahri akan membantu membawa bingkisan untuk penghulu dari keluarga mempelai dan mengantar penghulu ke tempat mempelai lain yang akan menikah.

Bahri berani menawarkan Kakak-nya untuk menikah siri karena kenalannya tersebut bisa untuk diajak kerjasama. Bahri tau benar kalau penghulu yang menjadi langganannya pasti nggak akan membocorkan tentang pernikahan Kakak-nya pada orang lain.

****

Wira terus berpikir dan berpikir. Ia tak mau nikah muda, namun nggak mau juga sampai ketahuan Abi-nya kalau Ia melakukan bisnis plus-plus seperti ini. Wira kembali melihat ke arah Dewi. Perlahan rasa ragu dalam dirinya menghilang.

"Kayaknya, enggak masalah deh kalau nikahin nih anak. Toh setelah perjanjian kami selesai, pernikahan kami bisa juga selesai. Tidak ada kekuatan hukumnya. Kami juga tidak perlu berkubang dalam lumpur dosa terus-menerus." batin Wira.

Wira pada akhirnya membuat suatu keputusan yang akan merubah jalan hidupnya. "Baiklah. Gue akan nikahin Kakak lo! Lo siapin semuanya dari penghulu sampai saksi. Dan gue mau, siapapun yang terlibat dalam pernikahan ini nggak ada yang membocorkan kepada pihak luar apalagi keluarga gue! Tanda tangan di atas surat perjanjian baru gue mau nikah sama Kakak lo. Inget ya, cuma nikah siri! Nanti kalau perjanjian gue sudah selesai, terserah bagaimana gue mau melanjutkan rumah tangga gue atau enggak. Jangan pernah menuntut apapun dari gue. Dan gue mau malam ini juga gue nikahin Dewi!"

Tentu saja keputusan yang Wira buat membuat Dewi sangat terkejut. Ia tak menyangka kalau Ia akan dinikahi oleh Wira. Meskipun hanya nikah siri, namun bermimpi dinikahi Wira saja tak pernah Ia berani, eh ini malah jadi kenyataan.

"Tentu saja! Biar gue yang urus! Gue jamin, dalam waktu cepat semua udah beres. Sekarang, gue minta uang buat beli mahar cincin dan uang untuk penghulu!" Bahri langsung menodong Wira untuk mengeluarkan uang.

Wira berdiri dan mengambil dompet miliknya. Dikeluarkan semua miliknya dan diberikan pada Bahri. "Gue nggak ada lagi uang cash. Lo ambil dan lo atur sendiri, cukuplah uang segitu. Kalau kurang gue transfer. Gue mau semua beres!" perintah Wira

"Tenang aja! Ini cukup kok. Lagi pula mau transfer kemana? Gue enggak punya rekening bank. Satu lagi, gue minta akses buat masuk ke dalam apartemen ini. Gue nggak mau sembunyi-sembunyi kayak tadi!"

"Iya! Udah sana cepat pergi! " usir Wira.

Bahri lalu pergi meninggalkan apartemen Wira. Pertama yang Bahri lakukan adalah menelepon penghulu dan bertanya apa syarat-syarat pernikahan. Harus dapat ijin Bapak-nya kalau Ia mau menikahkan Dewi.

Bahri putar otak, bagaimana cara mendapat ijin tanpa Bapak-nya tahu kalau malam ini Ia yang akan menikahkan Dewi. Bahri pun pulang ke rumah. Ibu-nya sedang ke rumah majikannya mengantar cucian yang sudah disetrika. Kesempatan bagus untuknya.

Bahri lalu duduk di samping Bapak-nya yang masih terkulai lemah dan dalam proses pemulihan pasca operasi. Bahri menyalakan kameranya dan mulai merekam percakapan mereka.

"Pak, masih sakit?" tanya Bahri.

Bapaknya mengangguk. "Iya. Kalau lagi berasa kayak gini sakit banget."

Bahri pun mulai beraksi. "Pak, Bapak kan sakit kayak begini. Kalau Kak Dewi nikah boleh enggak Bahri yang wakilin sebagai walinya?"

Bapak tersenyum. "Boleh dong. Kamu kan akan menggantikan Bapak sebagai kepala rumah tangga ini kalau Bapak tiada." jawab Bapak tanpa menaruh curiga sama sekali.

Bahri pun mengambil kertas dan menulis surat pernyataan dengan cepat. "Ini Pak buat bukti. Takutnya Kak Dewi enggak percaya. Bapak mau kan tanda tangan?"

Lagi-lagi Bapak tak menaruh curiga. Memang kadang Dewi suka tidak percaya dengan adiknya. "Iya. Biar Kakak kamu percaya." Bapak pun menandatangani surat pernyataan yang Bahri buat.

"Pak, Bahri mau ke rumah langganan dulu ya! Udah di telepon nih minta jemput!" pamit Bahri.

"Iya. Hati-hati di jalan. Pintunya ditutup lagi. Kamu jangan ngebut ya Nak, inget kamu bawa nyawa orang!" pesan Bapak.

"Iya, Pak. Bahri jalan dulu. Assalamualaikum!" Bahri pun pergi dengan perasaan tak enak hati karena sudah memanipulasi Bapaknya sendiri.

Ia lalu cepat-cepat pergi ke rumah temannya kemudian menjemput penghulu yang Ia tahu di mana rumahnya. Tak lupa Bahri membeli cincin sebesar 3 gram untuk mahar Kakak-nya. Sangat sederhana dan jauh dari kata mewah. Biarlah, ini pasti lebih baik daripada melihat kakaknya terus menerus berbuat dosa.

Sementara Bahri pergi, dalam apartemen Wira terjadi kecanggungan. Baik Dewi maupun Wira sama-sama terdiam dan asyik dengan pikirannya sendiri sampai akhirnya Wira yang memutuskan untuk berbicara duluan.

"Lo tau kan, tujuan gue nikahin lo karena apa? Kita berdua cuma nikah siri. Jangan sampai ada yang tahu, termasuk keluarga gue dan Bude Inah. Lo juga harus memenuhi kewajiban lo sama gue sampai perjanjian kita selesai." kata Wira sambil menatap Dewi dengan lekat.

Dewi mengangguk sambil menundukkan wajahnya karena tak berani menatap Wira, Dewi mulai berbicara, "Iya Pak. Saya nggak akan bilang siapapun. Sekali lagi saya minta maaf atas apa yang sudah adik saya perbuat. Jujur, saya nggak tahu Ia membuntuti saya. Mungkin, adik saya menaruh curiga karena saya tiba-tiba memiliki banyak uang. Ia pasti mencari tahu sendiri, karena adik saya bukan anak yang gampang dibodohi. Ia anak yang cerdas buktinya Ia bisa mengetahui apa yang saya lakukan."

"Lo minta maaf juga nggak ada gunanya! Tetap aja kita harus nikah! Sudahlah, mau gimana lagi?! Kita jalanin aja pernikahan ini, toh pernikahan kita nggak lebih dari pernikahan karena bisnis semata. Satu lagi, lo jangan pernah berharap sedikitpun dari gue. Jangan pernah menginginkan pernikahan sempurna seperti orang lain. Karena kita, nggak pernah ada perasaan satu sama lain dan enggak sama seperti mereka."

Dewi kembali mengangguk. Ia memang tidak mengharapkan pernikahan seperti orang lain. Sudah dinikahi saja syukur. "Iya, Pak."

Wira lalu melihat penampilan Dewi yang jauh dari kata rapi. Mereka tadi sudah hampir bermain satu kali permainan dan sebentar lagi akan ada beberapa orang di dalam apartemen Wira. Pernikahan akan segera terjadi dan Dewi harus memperbaiki penampilannya. "Kayaknya lo mesti siap-siap deh. Pakai baju yang agak bagusan sedikit, biar nanti saat ada penghulu kita udah siap." perintah Wira.

Dewi lagi-lagi menurut. Ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan seluruh tubuhnya lalu mengenakan pakaian miliknya yang terlihat lebih sopan. Wira pun melakukan hal yang sama. Ia membersihkan dirinya lalu memakai kemeja putih dan celana bahan. Setidaknya di hari pernikahan mereka Ia berdandan yang cukup pantas.

Untunglah, Dewi mengenakan blus yang belum lama Ia beli. Modelnya seperti tunik dengan celana hitam panjang. Wira tiba-tiba teringat sesuatu, Ia pun pergi ke kamarnya dan mengambil scarf milik Tari yang tertinggal di cafe dan belum sempat Ia kembalikan.

Wira tak menyangka, Ia akan menggunakan scraft pemberian Abi-nya untuk menikahi seorang perempuan. Wira yakin, Abi dan Mommy-nya akan sangat marah kalau sampai tahu putra pertamanya melakukan nikah siri karena ketangkap basah sudah berbuat zina. Wira sampai bergidik ngeri membayangkan kemarahan Abi-nya.

Wira menghampiri Dewi dan memberikan scraft milik Tari padanya. "Pakailah! Setidaknya, lo berdandan rapi hari ini. Jangan diambil! Punya Mommy gue tuh! Gue cuma minjemin doang. Lo bisa pakai make up sedikit biar kelihatan lebih bagus depan penghulu. Jangan sampai penghulunya tahu alasan kita menikah apa."

"Iya. Saya permisi ya, Pak. Mau numpang berdandan di kamar Bapak!"

"Iya! Biar gue yang nunggu adik lo di sini!"

Dewi pun lalu masuk ke dalam kamar Wira dan bersiap-siap. Dewi memakai alat make up sederhana miliknya agar wajahnya terlihat lebih segar dan menutupi matanya yang agak bengkak karena habis menangis. Dia memakai scraft yang berwarna sangat cantik sekali. Scraft yang Ia tahu harganya pasti tidak murah.

Dewi dulu berkhayal akan menikah mengenakan kebaya yang cantik dengan sanggul modern. Kerudung warna putih akan Ia pakai menutupi kepalanya dan mempelai pria saat akad nikah nanti.

Sayangnya, tak ada kebaya yang Ia kenakan hari ini. Tak ada kerudung putih panjang ataupun orang tua yang akan menikahkan dirinya. Semua serba dadakan tanpa ada rencana sama sekali.

Dewi hanya mengenakan pakaian sederhana dengan scraft yang membuatnya terlihat lebih rapi setelah memakai sedikit make up, Dewi lalu keluar dari kamar dan siap menghadapi pernikahan dadakan ini.

***

1
kalea rizuky
kapok kn lu keguguran salah sendiri ngeyel
kalea rizuky
jd ini alasan wira g suka Carmen dket Zaky hahhahah
kalea rizuky
adek g tau diri bisanya nyusain
kalea rizuky
uda miskin np g urus kis aja
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰😍
Atoen Bumz Bums
judulnya arah positif
Atoen Bumz Bums
Carmen nikah ma siapa
Atoen Bumz Bums
anak puncak kayaknya😎
Atoen Bumz Bums
Dewi yg di doa' in aku yg terhura
Atoen Bumz Bums
kirim pesantren x
Atoen Bumz Bums
la Dewinta td turun sendirian
ratnanya yg tidur gak diceritain LG tau2 da sampe apart
minum Aqua dulu thor🤭
Ran Aulia
🤣🤣🤣🤣 go wira go 👍👍👍👍
Ran Aulia
romantic comedy love story 🥰🥰🥰🥰

terima kasih ya kak
aryuu
kenyataannya didunia nyata pun sering terjadi yg seperti ini...
aryuu
antara sedih dan pengen ketawa🥲
Jessica
Lumayan
Deistya Nur
keren, semangat terus ka👍💪
Zainatul Ilmiyah
up. I'm t5
Zainatul Ilmiyah
w, z
Junita Junita
cepat selesaikan tugas mu wi dan pergi dri hidup si barakok yg selalu nyakitin hati org klu ngomong🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!