NovelToon NovelToon
Istri Lemah Kesayangan Presdir

Istri Lemah Kesayangan Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:168.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Seumur hidupnya Anne selalu hidup dalam tekanan, dia tumbuh menjadi gadis lemah dan penakut. Kata-kata andalannya hanya satu, "Maafkan Saya."
Anne percaya hanya kata maaf yang mampu membuat hidupnya selamat.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya terjebak dengan seorang Presdir dingin, Jackson Wu.
"Maafkan Saya, Tuan. Saya mohon jangan pecat Saya. Saya mohon maaf."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ILKP Bab 3 - Cukup Dengarkan Aku Saja

Beberapa waktu lalu Anne gemetar sekali saat Jackson membawanya ke sebuah tempat ibadah di pusat kota, ada dua orang entah siapa yang pria itu gunakan sebagai saksi pernikahan mereka.

Di depan altar keduanya saling mengucapkan janji suci, Jackson yang berucap dengan yakin dan Anne yang terus merasa gemetar.

'Ya Tuhan, apa yang aku lakukan sekarang,' batin Anne selalu diselimuti ketakutan. Meski berdiri tapi dia terus meremat kedua tangannya sendiri.

Anne menikah dengan seorang pria yang bahkan namanya saja baru diketahuinya beberapa menit lalu.

Bahkan ada kabar yang menyebutkan bahwa tuan Jackson malam ini mengadakan pesta pertunangan, namun berujung justru menikah dengannya.

'Ya Tuhan,' batin Anne, sungguh tak kuasa dengan takdir hidup yang dijalaninya sekarang. Seperti roller coaster yang tak mampu dia hentikan.

"Aku akan melupakan tentang cincin yang hilang, aku tidak akan menuntut mu apa-apa," ucap Jackson, kini mereka berdua telah berada di dalam mobil, dalam perjalanan menuju rumah utama keluarga Wu. Rumah yang menjadi tempat tinggal Jackson selama ini.

Anne menunduk tidak tahu harus menanggapi apa. Di benaknya bahkan masih terus mempertanyakan dimana cincin itu berada? Dimana hilangnya?

Tapi apa yang bisa dia perbuat sekarang, pernikahan telah terjadi dan Anne bahkan telah menandatangani kontrak perjanjian pranikah. Pernikahan yang kata Jackson tak akan mengekangnya, bahwa setelah satu tahun berlalu mereka akan berpisah dengan baik-baik.

"Tidak perlu ada yang ditutup-tutupi ketika keluargaku bertanya, katakan saja sesuka hatimu."

Anne masih tak menjawab apa-apa, juga terus menunduk tidak berani menunjukkan wajah.

"Jika ada yang bertanya dimana kita bertemu, katakan saja di kantor. Jika ada yang bertanya apa pekerjaan mu, jawab saja OG. Jadilah dirimu sendiri di pernikahan ini," jelas Jackson lagi, dia tak ingin menuntut banyak hal. Hanya ingin Anne berada di sampingnya sebagai istri selama satu tahun kedepan.

Karena dengan begitu ibu tirinya tak akan mampu berkutik untuk mengatur hidupnya.

"Orang-orang pasti akan menyalahkanmu setelah ini, tapi jangan takut. Aku akan selalu melindungimu," ucap Jackson lagi dan lagi.

Sementara Anne masih betah menunduk dan terus meremat kedua tangannya sendiri di atas pangkuan.

Gaun pengantin berwarna putih itu sedikit pun tidak membuat Anne merasa bahagia, justru merasa gaun tersebut telah mengikat kedua kakinya dengan kuat.

"Apa kamu mendengar ku?"

"I-iya, Tuan."

"Jika tidak merasa nyaman, tetap berdiri di sampingku," kata Jackson saat mobil yang mereka naiki akhirnya tiba di tempat tujuan. Menatap rumah megah itu Anne merasa ketakutan.

Jackson melangkah lebih dulu dan Anne terus mengikutinya di belakang.

Tak lama setelah kedatangan mereka di rumah tersebut, seluruh keluarga Wu akhirnya pulang dari acara pertunangan yang batal.

Jackson lantas mengambil tangan Anne dan digenggaman erat. "Aku tidak bisa bertunangan dengan Deinara, karena aku sudah menikahi wanita pilihanku, Anne."

Kedua orang tua Jackson, Deinara dan satu adik perempuan Jackson sampai ternganga mendengar pengakuan tersebut. Di hadapan mereka Jackson menggandeng seorang wanita yang menggunakan gaun pengantin.

"Apa-apaan ini Jack? Mana bisa kamu menikahi wanita tanpa persetujuan kami," ucap Yessa, ibu tiri Jackson.

"Jangan main-main dengan pernikahan Jack, siapa wanita itu?" tanya Sebastian Wu, sang ayah yang ikut buka suara pula.

Sementara sang adik Estella Wu dan Deinara sudah tak mampu berkata-kata.

"Sejak awal sudah kukatakan, aku tidak akan menikah dengan wanita manapun pilihan Yessa. Aku akan menikahi wanita pilihanku sendiri," balas Jackson dengan tenang.

Dia tidak pernah menyebut Yessa sebagai mama ataupun ibu, sejak wanita itu masuk ke dalam rumah ini dia terus menyebutnya dengan nama, Yessa.

"Kamu benar-benar keras kepala Jack, pilihan mamamu pasti jauh lebih baik daripada wanita itu," balas Sebastian, dia menahan geram dan menunjuk-nunjuk Anne yang sedang menunduk. Bersembunyi di balik tubuh Jackson untuk mencari perlindungan.

Awalnya genggaman tangan mereka terasa ringkih sekali, seolah begitu gampang untuk dilepas. Tapi sekarang Anne bahkan menggenggamnya dengan sangat erat, sampai tak ada ruang sedikitpun.

"Jangan menghina Anne, dia sekarang adalah istriku. Jika kalian ingin meremehkannya, maka hadapilah aku lebih dulu," jelas Jackson. Dia bahkan menarik Anne agar keluar dari tempat persembunyiannya, dengan ketakutan Anne pun sedikit bergerak hingga kini berada di samping Jackson.

"Angkat wajahmu," pinta Jackson dengan suaranya yang terdengar lembut, bahkan setelahnya Jackson memeluk pundak Anne untuk menenangkan.

Dalam surat perjanjian mereka tertulis jelas bahwa Anne harus mematuhi Jackson selama satu tahun ini. Dengan begitu Jackson pun akan memperlakukan Anne dengan baik.

Sejak tadi Jackson memang terus memberinya pengertian bahwa pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak, hanyalah sementara dan tak akan menganggu kehidupannya.

Jackson pun terus bicara dengan lembut tak ingin membuatnya takut.

Meski tak tahu apa tujuan sebenarnya Jackson memilih pernikahan ini daripada pertunangan itu, tapi pada akhirnya Anne berusaha untuk benar-benar patuh.

Secara perlahan dia mengangkat kepalanya yang menunduk, menunjukkan wajah yang dihias make up tipis.

Tapi seperti itu saja Anne terlihat sangat cantik, tak bisa dipungkiri bahwa dia memang berasal dari keluarga berada meski selama ini selalu hidup sengsara.

Tanpa sengaja tatapan Anne tertuju pada seorang wanita di depan sana, seseorang yang mungkin bernama Deinara, calon tunangan Jackson yang gagal.

Deg! Seketika itu juga Anne kembali menunduk takut.

"Mulai sekarang Anne akan tinggal di sini, perlakukan dia dengan baik atau jika tidak ... Aku tak akan segan membuat perhitungan," putus Jackson.

Deinara menangis mendengar kata-kata itu. Selama ini dialah yang selalu digadang-gadang menjadi istri Jackson, dialah yang selalu mendampingi selama satu tahun terakhir.

Impiannya sudah terlalu besar untuk menjadi nyonya muda Wu di keluarga ini, namun sekarang harapannya musnah.

"Kamu benar-benar keterlaluan Jack, apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan Deinara?" cerca Yessa.

Tapi ucapan itu hanya dianggap seperti angin lalu bagi Jackson, dia malah memberi isyarat pada Anne untuk segera pergi dari sini. Dengan tangan yang masih saling menggenggam kuat mereka berdua pun menaiki tangga menuju lantai dua.

"Jackson! Mama belum selesai bicara!" bentak Yessa.

"Astaga." Sebastian mengusap wajahnya frustasi, lelah dengan acara pertunangan yang batal dan sekarang secara mendadak dia memiliki menantu baru.

"Bagaimana ini, Ma?" tanya Deinara lirih, tubuhnya lemas nyaris pingsan. Untung ada Estella yang selalu memeluk lengannya hingga Deinara tetap kuat berdiri.

"Tenangkan dirimu sayang, Mama tidak akan pernah menerima wanita manapun jadi menantu di keluarga ini selain kamu," jawab Yessa meyakinkan. "Iya kan Pa?" tanyanya pula pada sang suami.

Tapi Sebastian tidak bisa langsung menjawab.

Sementara itu di lantai atas, Jackson membawa Anne untuk masuk ke dalam kamarnya. Dilihat jelas olehnya Anne yang gemetar ketakutan. Wanita itu adalah wanita dewasa, tapi sikap takut Anne seperti anak kecil.

Tapi Jackson memang tak tahu apapun tentang Anne, anggaplah dia baru saja membeli seekor kucing dalam karung.

Lagipula tak perlu tahu apa-apa, setelah satu tahun semuanya akan berakhir.

Secara perlahan Jackson melepaskan genggaman tangan mereka, jemari Jackson sampai ikut basah terkena keringat dingin Anne.

"Kerja bagus Anne, kamu hanya perlu mendampingi aku tinggal di rumah ini. Tidak perlu dengarkan ucapan semua orang, cukup dengarkan aku saja, paham?"

"I-iya Tuan."

1
jumirah slavina
ya memang Kakak'mu itu cinta... gimana donk


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita Lnfy
lucu
Hanima
/Good//Good/
sitimusthoharoh
pokoe sekarang semua orang yg terlihat hanya hidunge aj y an.wkwkwkwk
lanjut
Herman Lim
bgs Anne kamu pasti BS taklukan semua nenek lampir di rmh tuh
Herman Lim
Auh Auh meleleh aku bang
Herman Lim
waduh wah wah menang byk u Jackson
Riri
eaak...
bunda n3
ya ampun, yg ditatap hidung deinara wkwk
Riri
😂😂😂 bentar lagi meragukan....
cha
good job. gadis pintar didikan Jackson.. cepat aksi juga yaa...
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
cha
Anne ini polos banget ya. terus selalu inget sm sugesti2 nya Jack.. pintar cepat tanggap hehe.
cha
iish belom tau dia...Anne itu nona muda tauuq...kalo kamu tau Deninara perusahaannya dia...pengaaan lo.
Felycia R. Fernandez
kenapa gak jidat nya aja yang dilihat Anne
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
enur 🍀⚘
Anne ,, kenapa kamu melihat hidung Deinara terus sih ,, apa ada yang menarik di sana 🤣atau ada upil mungkin 🤭🤣
Dewi Oktavia
y tuhan, pura-pura tegas anne
Nix Ajh
good job Anne
cha
sama2 tersipu-sipu dalam batin aja nih beduaan..gemee deh ihh....🤭🤭
Susi Akbarini
jreng3..


😀😀❤❤😉😉

good job Anne
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!