Di balik kebahagiaan Daniel dan Naina yang sudah bersatu di dalam ikatan pernikahan, ada dua hati yang harus patah karena harus kehilangan sosok yang begitu mereka cintai.
Namun siapa sangka, dengan berjalannya waktu mereka yang ditinggalkan pun akhirnya mendapatkan sosok pengganti yang baru yang tidak pernah mereka sangka hingga akhirnya terikat dalam pernikahan.
Siapakah dua sosok itu? Ayuk simak kelanjutan cerita Dia Anakku, Bukan Adikku di sini, ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa Mamah tidur?
"Kak Daniel, ada apa dengan Kak Naina? Kenapa Kak Naina pingsan?" Tanya Amara dengan wajah cemasnya.
"Mamah... Mamah napa Pah? Napa Mamah tidul ini?" Tanya Zeline yang sudah menangis.
"Kakak juga tidak tahu. Nai tiba-tiba saja pingsan." Balas Daniel.
"Hua..." Zeline pun menangis dengan kencang mendengar Mamanya pingsan. "Mamah... Mamah pinsan ini!" Zeline memegang kaki Naina dengan tangan mungilnya.
"Zeline..." Marvel pun dengan sigap mengambil alih tubuh Zeline dan menggendongnya.
"Amara, tolong jaga Zeline. Kakak harus segera membawa Naina ke rumah sakit." Ucap Daniel lalu berjalan begitu saja tanpa memperdulikan Amara belum menjawab ucapannya.
"Mamah... hua..." tangisan Zeline pun semakin kencang karena Daniel berjalan begitu saja meninggalkannya karena kepanikannya. "Mamah Om..." jerit Zeline sambil menunjuk tubuh Daniel yang mulai hilang dari pandangannya.
Keributan yang mereka ciptakan pun membuat para karyawan semakin padat memenuhi lobby perusahaan.
"Apa yang kalian lihat? Silahkan bubar!" Titah Marvel dengan wajah tegasnya. Bukannya bertindak tidak sopan di perusahaan Daniel, namun Marvel tidak ingin Zeline menjadi takut karena digerubungi orang-orang disekitarnya.
"Kak Marvel ayo ikuti Kak Daniel." Ucap Amara dengan wajah semakin cemas.
Marvel mengangguk lalu melangkah lebar keluar dari perusahaan Alexander. Melihat mobil Daniel sudah melaju keluar dari gerbang perusahaan membuat Marvel dengan cepat masuk ke dalam mobilnya diikuti Amara.
"Pegang Zeline dengan erat karena aku akan ngebut." Ucap Marvel.
Amara mengangguk lalu memeluk tubuh Zeline dengan erat.
"Hua... Mamah..." Zeline terus menangis dengan kencang saat perjalan menuju rumah sakit.
Dengan menghandalkan kemampuan Marvel dalam berkemudi membuat mereka dengan cepat menyusul mobil Daniel hingga kini berada tepat di belakang mobil Daniel.
Lima belas menit berlalu setelah berbalap-balapan bersama, mobil Marvel dan Daniel pun telah sampai di sebuah rumah sakit yang berada tidak jauh dari perusahaan Daniel.
Marvel dibuat menggelengkan kepalanya saat melihat rumah sakit di depannya bukanlah rumah sakit tempat Dara bekerja. Namun Marvel juga paham jika Daniel saat ini pasti mencari rumah sakit terdekat agar cepat menangani istrinya yang tengah pingsan.
Kini aku akui kau benar-benar sudah sangat mencintai Naina, Daniel. Ucap Marvel dalam hati. Karena untuk pertama kalinya Marvel melihat Daniel begitu panik hanya karena Naina yang tengah pingsan hingga membuatnya melupakan gadis kecil yang sangat dicintainya. "Dia bahkan tidak memperdulikan anaknya yang tengah menangis." Gumam Marvel lalu menghembuskan nafas bebas di udara.
"Amara tunggu!" Marvel menahan lengan Amara saat Amara ingin berjalan mengikuti langkah Daniel. "Biar aku saja yang menggendong Zeline. Zeline akan terjatuh jika kau tidak bisa mengontrol emosimu saat ini." Ucap Marvel.
Amara menghela nafasnya lalu mengangguk. Kemudian menyerahkan tubuh Zeline yang tengah memberontak sambil menangis pada Marvel. Setelahnya merekan pun berjalan masuk ke dalam rumah sakit.
"Kak Daniel, bagaimana keadaan Kak Naina?" tanya Amara dengan nafas naik turun saat sudah berada di depan ruangan pemeriksaan.
Daniel yang tengah cemas menunggu di depan ruangan pemeriksaan pun menatap pada Amara. "Kakak juga tidak tahu. Saat ini Naina masih diperiksa oleh Dokter." Terang Daniel. Pandangannya pun beralih pada Zeline yang tengah menangis sambil mengulurkan kedua tangannya padanya.
"Papah..." raung Zeline.
"Anak Papa..." Daniel mengambil alih tubuh Zeline lalu menggendongnya.
"Tenanglah sayang... Mama tidak apa-apa." Ucap Daniel berusaha menenangkan putrinya walau saat ini perasaannya sendiri tidak tenang.
***
Berikan dukungannya dulu yuk untuk mendukung semangat shy dalam menulis🤗
Like
Vote
Komen
Hadiah
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui jadwal update.