Tak pernah terbayangkan oleh seorang Axel gadis tomboy yang baru menginjak usia 19 tahun, dirinya bisa tiba-tiba diangkat menjadi anak oleh seorang pensiunan Jenderal yang mempunyai 3 orang anak lelaki penerus sang ayah di dinas angkatan darat berbaret merah.
Bahkan sang bunda yang selama ini telah kehilangan anak perempuannya ketika masih dalam kandungan, merasa Axel adalah anak perempuan yang selama ini sangat ia dambakan.
Axel telah kehilangan orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis yang menyisakan trauma mendalam baginya ketika ia berusia 10 tahun. Semenjak itu adik dari ibu satu-satunya yang mengurus Axel hingga Axel lulus SMA dan memutuskan untuk bekerja dan pindah dari kediaman sang bibi karena perilaku sang paman dan keponakan-keponakannya yang kurang berkenan bagi Axel.
Bagaimana Axel dapat menghadapi saudara-saudara dan orang tua angkatnya yang sangat over protective?
Padahal selama ini Axel begitu mandiri...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertangkap Basah
Ini hari ke lima dari semenjak Cakrawala dirawat diruangan ICU dengan penjagaan ketat dari para pengawal di depan pintu masuk ruangan tersebut.
Malam ini suasana terasa lebih lenggang dari biasanya, Anton yang biasanya mengontrol keadaan disana bergantian dengan Guruh dan Guntur pun tidak terlihat keberadaan nya.
Hanya para suster jaga yang masih hilir mudik untuk mengontrol kondisi pasien secara berkala.
Galaxy yang terus setia menemani Axel malam itu merasa ada yang mengganjal di hati nya, tetapi dia menepis nya, dia terlatih untuk mempercayai nalurinya dan tetap fokus serta waspada dalam segala suasana.
Jam visit rutin dokter malam itu lebih cepat dari biasanya.
Pria berpakaian medis lengkap dengan masker menempel di wajahnya serta penutup kepala dan sarung tangan karet memasuki ruangan tempat Cakrawala terbaring.
Para penjaga menganggukan kepalanya membalas sapaan dokter sebelum dia memasuki ruangan.
Dilihatnya sang pasien masih terbaring lemah dengan alat bantu kehidupan menempel di tubuhnya, dia belum juga tersadarkan setelah lima hari dirawat disana.
Sang dokter membuka maskernya, dia menyunggingkan senyuman diwajahnya lalu dia mengambil alat suntik dan sebotol kecil obat cair. Setelah dia mengisi alat suntik tersebut dengan cairan yang ada di botolnya, dia pun memutuskan untuk memasukan cairan tersebut melalui selang infus yang menempel di tangan kanan Cakrawala.
" Kau akan mati malam ini tua bangka..." bisiknya
Tiba-tiba dia merasakan sebuah benda keras dan dingin menempel dibelakang kepalanya.
" Angkat tangan !" serunya.
Dia pun mengangkat kedua tangannya. Belum hilang keterkejutan nya tiba-tiba dia melihat orang yang terbaring di tempat tidur itu terbangun dan melepaskan semua alat-alat yang menempel ditubuhnya.
" Selamat malam tuan Rama Mahandika.." ucapnya seraya memberikan senyuman kepadanya.
" Ta...tapi.... bagaimana mungkin ???" ujarnya
" Kau....kau tertembak dan kau....kau...." ucapannya terbata-bata, dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat dihadapannya.
Rama melihat dengan jelas seseorang menembak Cakrawala dari layar CCTV nya.
" Tapi... bagaimana kau tau?!" Rama mencoba mencerna semua yang terjadi
" Aku bahkan sudah tau semua kebusukan mu dari dulu kawan lama, aku hanya menunggu saat yang tepat untuk kau tunjukan sendiri kebusukan mu " ujar Cakrawala dengan penuh penekanan pada setiap kata yang dia ucapkan
" Bawa dia !" titah Cakrawala kepada orang yang menodongkan senjata dikepalanya yang tak lain adalah Galaxy anak sulungnya.
Rama tertangkap basah malam itu, dia digiring ke markas kepolisian militer untuk mendapatkan proses hukum sesuai dengan kejahatan-kejahatan yang telah ia perbuat selama ini. Penyelundupan barang-barang terlarang, perdagangan manusia, penyuapan dan sekarang adalah percobaan pembunuhan.
.
.
.
" Sejak kapan ayah tau kejahatan pak Rama yah?" tanya Galaxy kepada sang ayah disela-sela waktu santainya.
" Cukup lama nak, ayah tidak ingat persis nya kapan, tapi semenjak dia selalu berusaha untuk memberikan sejumlah uang kepada ayah untuk kemudahan urusan bisnisnya ayah sudah mulai curiga..." ujarnya seraya menyeruput kopi hitam panas yang tersedia disana.
" Dari situ ayah menyuruh kedua adik kembar mu untuk mulai menyelidiki nya.." imbuhnya.
" Kok ayah gak minta Axy yang selidiki sih yah?"
" Kamu lagi pendidikan kenaikan pangkat waktu itu nak, ayah gak mungkin minta kamu yang selidiki..." jawabnya
" Lalu...Anton..?"
" Karena kalian mulai menyelidiki siapa salah dibalik penyerangan kami waktu itu, dan barang bukti yang kalian temukan sudah mengerucut, maka ayah putuskan untuk menemui Anton.."
" Lagipula kalian tidak akan bisa bergerak sendiri dalam hal ini, resikonya terlalu besar.... apalagi dengan kehadiran istrimu..." lanjutnya.
Cakrawala menjelaskan secara detail tentang semua yang terjadi kepada anaknya, termasuk kepergiannya untuk umrah bersama sang istri tercinta yang sebenarnya hanya sang istri saja yang berangkat kesana. Cakrawala memang menaiki pesawat itu, tetapi dia hanya terbang hingga ke Singapura, keesokan harinya dia kembali lagi ke tanah air untuk mengecoh musuh terbesarnya. Dari semua yang diceritakan sang ayah Galaxy mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.
" Nak...besok bunda mu pulang dari umrah, kita jemput sama-sama ke bandara "
" Baik yah...Axy masih ada sisa cuti sakit dua hari kok yah .." ujarnya.
*************************
" Papi....Sintha gak bisa hidup tanpa Galaxy pi!" rengek Sintha kepada sang ayah ketika menemui sang ayah yang sekarang berada dibalik jeruji.
" Diam kamu! gara-gara kamu dan mami mu semua jadi kacau!" serunya dengan menggebrakkan tangan nya diatas meja.
" Tapi pi....!! " Sintha mulai menitikkan air matanya.
" Sadar diri Sintha! kita sudah kehilangan semuanya! seluruh kekayaan kita sudah disita negara!" ujarnya
Percakapan mereka terhenti oleh bunyi bel tanda jam kunjungan berakhir. Sintha pulang dengan langkah gontai, semua harapan nya pupus, dia harus membuang jauh-jauh keinginannya untuk memiliki Galaxy.
Tiba-tiba dia teringat akan Axel, dadanya bergemuruh, emosinya membuncah.
Jika aku tak bisa memiliki mu, maka tak seorangpun bisa memiliki mu Galaxy!
Sintha sudah tidak lagi menepati rumah mewahnya, sekarang dia tinggal disebuah rumah mungil yang terdapat di pinggiran kota bersama sang mami yang sudah mulai sakit-sakitan semenjak mereka kehilangan harta bendanya.
Bersyukur Sintha tidak dipecat oleh dinas tempatnya bekerja karena reputasi kerjanya yang memang bagus, juga sebagai bentuk rasa kasian dari Cakrawala.
.
.
.
to be continued
Support Author dengan like dan komen yah 😘😘😘
Terimakasih 🙏🙏🙏
peran utamanya penyakitan, yg namanya bar "itu bisa bela diri,